IMPLEMENTASI TES DIAGNOSTIK TWO-TIER TERVALIDASI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT

C. Prosedur Penelitian Secara garis besar, alur penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profil miskonsepsi siswa sma pada materi hidrokarbon menggunakan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER MULTIPLE CHOICE UNTUK MENDETEKSI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nur Annisa, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. QUAL results. quan results

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Komala Eka Sari, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER DAN MANFAATNYA DALAM MENGUKUR KONSEPSI KIMIA SISWA SMA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Vol. 4 No. 2 Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK TWO TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI ASAM-BASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi adalah suatu upaya penyelidikan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nur Esa Fauziah, 2013

LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Namun biasanya penilaian ini lebih ditujukan hanya untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI PADA MATERI KIMIA SISWA SMA

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

BAB III METODE PENELITIAN

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lembar Pengesahan Riwayat hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi, diartikan sebagai suatu upaya penyelidikan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Adapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Ketika konsepsi siswa ada yang berbeda dari yang biasa diterima, dalam Tan (2005) hal itu disebut alternative frameworks, misconceptions, student

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

IMPLEMENTASI TES DIAGNOSTIK TWO-TIER TERVALIDASI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON Wiwi Siswaningsih, Hernani, & Triannisa Rahmawati Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Email: wiwi2450@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan sebagai tahap implementasi tes diagnostik two-tier tervalidasi untuk menganalisis miskonsepsi siswa SMA pada materi hidrokarbon. Metode Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisis hasil implementasi tes diagnostik two-tier pada materi hidrokarbon. Tiga belas butir soal hasil validasi ulang dari delapan belas butir penelitian sebelumnya dengan CVI 0,80 dan reliabilitas 0,65 diujikan kepada 136 orang siswa SMA kelas XI yang berasal dari kluster 1, 2 dan 3. Hasil tes tersebut dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh hasil berupa jenis miskonsepsi pada materi hidrokarbon untuk tiap kluster. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk persentase lebih dari 75,00% kesamaan jenis miskonsepsi siswa SMA di kluster 1, 2, dan 3 terjadi pada konsep kekhasan atom karbon, ikatan antar atom dalam rantai karbon, rantai tertutup, dan hidrokarbon tak jenuh. Kata kunci: hidrokarbon, implementasi, miskonsepsi, tes diagnostik two-tier PENDAHULUAN Pemahaman merupakan kemampuan siswa dalam mengintepretasi, memberikan contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan suatu materi yang telah dipelajari. Tujuh aspek tersebut merupakan indikator pemahaman pada taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl, (2001: 67). Namun, pemahaman yang dimiliki siswa sering kali bersifat parsial. Pemahaman parsial ini sering menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada siswa. Miskonsepsi merupakan intersepsi konsep melalui suatu pernyataan yang tidak dapat diterima secara teori. Miskonsepsi terjadi karena siswa menyimpan pengetahuan sesuai dengan konsep yang mereka ketahui, namun konsep tersebut tidak sesuai dengan tinjauan ilmiah (Vosniadou dalam Tan, Daniel, et al., 2005: 6). Miskonsepsi pada siswa harus menjadi perhatian khusus bagi guru dan siswa itu sendiri, karena miskonsepsi bersifat berulang dan sangat melekat kuat pada ingatan siswa, akibatnya dapat mengganggu konsepsi berikutnya. Beberapa cara untuk mengidentifikasi dengan menggunakan peta konsep (Novak 1996 dalam Tuysuz), wawancara (Carl 1996 dalam Tuysuz), dan instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat (Treagust 1995 dalam Tuysuz). Tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat merupakan bentuk tes pilihan ganda yang dikombinasikan dengan pilihan jawaban dan alasan tertutup. Penggunaan tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat dapat mengurangi siswa menjawab pertanyaan dengan cara menebak, sehingga dengan tes diagnostik ini guru dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami suatu materi termasuk mengidentifikasi miskonsepsi sejak awal pada proses pembelajaran. Bentuk instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat terdiri dari dua bagian, yaitu butir tes essay dan butir tes pilihan ganda yang disertai alasan terbuka. Soal essay dibuat berdasarkan materi hidrokarbon kelas X dan XI, atau analisis silabus kimia SMA. Penyusunan butir tes untuk mendeteksi miskonsepsi mengikuti prinsip-prinsip dan prosedur dalam psikometri yaitu pengujian validitas dan reliabilitas dan diujikan secara bertahap pada beberapa responden dalam jumlah tertentu. Dari hasil analisis para ahli dan implementasi di lapangan akan diperoleh perangkat instrumen tes yang mampu mendeteksi miskonsepsi pada materi hidrokarbon di SMA. Hasil pendeksian miskonsepsi dapat pula digunakan untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi hidrokarbon maupun materi lainnya kepada siswa. Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa permasalahan yang perlu diungkap lewat penelitian ini, yaitu; 1. Bagaimanakah penyusunan Butir ter yang dapat mengungkap miskonsepsi materi hidrokarbon pada siswa pada kelas X dan XI di SMA sesuai dengan prinsip-prinsip psikometri? 2. Miskonsepsi apa saja yang dapat diungkapkan oleh butir tes yang memenuhi persayaratan pada materi hidokarbon di SMA yang berbeda? Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 57

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu peneliti menggambarkan dan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh secara deskriptif berdasarkan data yang diperoleh dari sumber yang ada di lapangan. Oleh karena itu dalam penelitian deskriptif akan menyajikan suatu gambaran secara terperinci mengenai masalah yang menjadi objek penelitian, sehingga diperoleh satu gambaran terperinci tentang butir tes yang mampu mendeteksi miskonsepsi materi hidrokarbon pada siswa. Populasi yang digunakan sebagai responden penelitian ini diambil dari tiga cluster SMA Negeri yang berada di Bandung. Sedangkan responden yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah siswa SMA kelas X dan XI yang telah mempelajari materi hidrokarbon. Sampel yang diambil dari masing-masing sekolah adalah sebanyak 2 kelas, pemilihan kelas ini dilakukan secara acak, sehingga jumlah siswa yanag terlibat untuk cluster satu adalah sebanyak 39 orang, cluster dua sebanyak 44 orang, dan cluster tiga sebanyak 53 orang. Sekolahsekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian semuanya menggunakan kurikulum 2006. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen soal pilihan ganda dua tingkat materi hidrokarbon. Instrumen ini berupa satu set soal hidrokarbon yang telah disusun oleh peneliti lain, sehingga pada penelitian ini peneliti melakukan aplikasi terhadap soal yang telah dibuat untuk mengetahui profil tiga cluster SMA yang berbeda di kota Bandung. Alur penelitian yang dilakukan peneliti adalah seperti pada gambar.1 sebagai berikut; Soal pilihan ganda dua tingkat hidrokarbon Validasi oleh para pakar Perhitungan CVR Ditolak (CVR < 0,59) Diterima (CVR 0,59) Aplikasi produk di tiga cluster SMA berbeda Perhitungan reliabilitas Butir tes pilihan ganda dua tingkat yang memenuhi persyaratan Gambar 1. Alur Penelitian Berdasarkan alur pada gambar1, langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah butir tes pilihan ganda dua tingkat hidrokarbon yang telah dibuat oleh peneliti lain divalidasi oleh para pakar. Pakar tersebut dapat berupa dosen kimia dan juga guru mata pelajaran kimia yang telah senior. Selanjutnya butir tes diujikan kepada para siswa dan dilakukan perhitungan nilai reliabilitas untuk memperoleh butir yang mengukur miskonsepsi sesuai persyaratan secara psikometrik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua tahapan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian ini dilakukan terhadap butir tes kimia materi hidrokarbon yang berjumlah 18 butir. Validasi digunakan untuk mengukur terajat ketepatan antara butir dengan inidikator atau tujuan yang diukur. Validasi yang dihitung adalah validasi isi. Validasi isi merupakan derajat yang menunjukkan soal telah mewakili keseluruhan materi yang sedang dibahas atau tidak (McKenzie, J.F. et al.,1999: 311-312). Validasi ini dilakukan pada perangkat tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat pada materi hidrokarbun dihitung dengan rumus sebagai berikut. 58 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014

Validasi isi yang digunakan adalah Content Validity Ratio (CVR). CVR diperoleh berdasarkan skor yang diberikan oleh validator atau judgement para ahli. Lawshe, C.H. (1975) rumus yang digunakan untuk menghitung skor CVR adalah sebagai berikut: Keterangan : Ne : Jumlah validator yang menyatakan Ya N : Jumlah validator Reliabilitas suatu tes adalah kekonsistenan suatu tes atau penilaian meskipun diujikan pada orang yang sama (Suskie, Linda, 2007). Reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik Kuder-Richardson atau disebut juga dengan KR 20. Adapun rumus perhitungan sebagai berikut: ( ) Keterangan : K : Jumlah soal S t : Varians skor total p : Proporsi peserta didik yang menjawab benar q : 1-p HASIL DAN PEMBAHASAN (Arifin, Zaenal, 2012: 331). Hasil pengujian terhadap 18 butir tes miskonsepsi siswa SMA kelas X dan XI materi hidrokarbon berdasarkan uji validitas dan reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut; a. Validitas Penilaian pakar terdiri dari tiga orang dosen dan delapan orang guru terhadap butir tes diagnostik (mikonsepsi) pilihan ganda dua tingkat materi hidrokarbon. Butir tes dikatakan valid jika nilai minimal untuk CVR adalah sebesar 0,59. Berikut ini hasil perhitungan pada tabel 2 dengan CVR sebagai berikut; Tabel 2 Validitas dan nilai CVR untuk 18 butir soal Nomor Soal CVR Validitas 1 1,00 Valid 2 0,64 Valid 3 0,82 Valid 4 0,64 Valid 5 0,45 Tidak valid 6 0,45 Tidak valid 7 0,82 Valid 8 0,45 Tidak valid 9 1,00 Valid 10 0,82 Valid 11 0,64 Valid 12 0,45 Tidak valid 13 0,64 Valid 14 1,00 Valid 15 0,82 Valid 16 0,82 Valid 17 0,45 Tidak valid 18 0,82 Valid Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 59

Dari 18 butir soal yang diuji CVR, yang dinyatakan valid adalah sebanyak 13 butir soal. Sedang butir yang tidak valid adalah butir no 5, 6, 8, 12, dan 17. Adapun butir tes yang dinyatakan valid oleh validator adalah butir tes yang dapat mengungkap miskonsepsi tampak pada tabel berikut No. Soal Awal Akhir Konsep Materi Hidrokarbon 1 1 Unsur penyusun hidrokarbon 2 2 Kekhasan atom karbon 3 3 Ikatan antar atom dalam rantai karbon 4 4 Atom karbon primer 7 5 Atom karbon kuartener 9 6 Identifikasi unsur H dalam senyawa 10 7 Bentuk rantai karbon 11 8 Rantai tertutup 13 9 Hidrokarbon tak jenuh 14 10 Tata nama alkana 15 11 Jumlah ikatan rangkap pada alkena 16 12 Jumlah ikatan rangkap tiga pada alkuna 18 13 Reaksi adisi b. Reliabilitas Butir tes yang berjumlah 18 butir dan telah dinyatakan valid oleh validator, selanjutnya diujicobakan kepada para responden atau siswa SMA kelas X dan XI di tiga sekolah di Kota Bandung. Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan (reliabilitas) perangkat tes. Dari hasil ujicoba lapangan akan dihitung reliabilitas konsistensi internal dengan rumua KR 20, karena datanya berbentuk dikotomi. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,65, maka dapat disimpulkan perangkat tes reliabel. c. Pola penyebaran hasil tiga SMAN Hasil yang diperoleh dari sekolah ujicoba lapangan untuk 13 butir tes materi hidrokarbon dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut; 60 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014

Konsep Wiwi Siswaningsih, dkk. Perbandingan Persentase Miskonsepsi di Tiga Kluster SMAN di Kota Bandung Reaksi adisi 36.36% 41.03% 73.58% Jumlah ikatan rangkap tiga pada alkuna 51.28% 79.25% 79.55% Jumlah ikatan rangkap pada alkena 88.68% 75.00% 53.85% Tata nama alkana 96.23% 75.00% 58.97% Hidrokarbon tak jenuh 100.00% 81.82% 82.05% Rantai tertutup 79.25% 97.73% 87.18% Bentuk rantai karbon 45.28% 45.45% 74.36% Series5 Series4 Identifikasi unsur H dalam senyawa 75.47% 59.09% 76.92% Kluster 3 Kluster 2 Atom karbon kuartener 86.79% 63.64% 41.03% Kluster 1 Atom karbon primer Ikatan antar atom dalam rantai karbon Kekhasan atom karbon Unsur penyusun hidrokarbon 50.00% 30.77% 52.83% 20.45% 28.21% 77.36% 98.11% 95.45% 92.31% 79.25% 81.82% 79.49% Jumlah Miskonsepsi (%) PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil perhitungan penilaian para ahli sebanyak 13 butir tes dari 18 butir tes telah memenuhi persyaratan validitas dan telah memenuhi persyaratan reliabilitas. Dari 13 butir tes yang mampu mengidentifikasi miskonsepsi atau mendiagnosis pada materi hodrikarbon, masing-masing butir tes hanya Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 61

mengukur satu dimensi dan bukan multi dimensi, sehingga siswa tidak dibingungkan oleh pertanyaan dan jawaban. Tingkat kesukaran butir tergolong rendah sehingga siswa dapat memahami isi pertanyaan setiap butirnya dan mampu menjawab dengan benar. Heterogenitas pilihan jawaban yang diberikan pada setiap butir tes yang tereliminasi (lima butir tes), sehingga siswa mudah mengetahui jawaban yang benar. KESIMPULAN Berdasarkan prinsip-prisip psikometris butir tes yang memenuhi persyaratan dari 18 butir tes yang dapat mendiagnosis miskonsepsi materi hidrokarbon di sekolah menengah atas (SMA) hanya 13 butir tes. Butir tes tersebut telah memenuhi unsur validitas dan reliabilitas sebagaimana yang dipersyaratkan dalam penysunan butir tes dengan teori ujian klasik. Data pada butir tes yang telah memenuhi persyaratan sebanyak 13 butir tes menunjukan jenis miskonsepsi pada ketiga SMA yang berbeda menunjukan atau menemukan miskonsepsi yang sama untuk persentase lebih dari 75,00% yaitu pada konsep kekhasan atom karbon, ikatan antar atom dalam rantai karbon, rantai tertutup, dan hidrokarbon tak jenuh. DAFTAR PUSTAKA 1. Anderson dan Krathwohl. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Addison Wesley Longman. 2. Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran (edisi revisi). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 3. Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Physichology, 28: 563-575. 4. McKenzie, J.F. et al. (1999). Establishing Content Validity: Using Qualitative and Quantitative Steps. Am J Health Behav TM, 23(4): 311-318. 5. Suskie, Linda. (2007). Student Learning Assessment Options and Resources 2 nd edition. Philadelphia: Middle States Commission on Higher Education. 6. Tan, Daniel, et al. (2005). Development of a Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument to Determine A-Level Students Understanding of Ionisation Energy. Singapore: NTU. 7. Tuysuz, C. (2009). Development of two-tier diagnostic instrument and assess students understanding in chemistry. Scientific Research and Essay. 4: 626-631. 62 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014