BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang secara umum bertujuan untuk melihat adanya perbedaan koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok heterogen. Tes hasil belajar sejarah diberikan pada siswa kelas XI IPS sebagai responden yang terbagi kedalam dua kategori, yaitu, kelompok dengan kategori heterogen dan kelompok dengan kategori homogen. Menurut Sudjud (dalam Arikunto, 2006, hlm. 267) penelitian komparasi memiliki tujuan untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, ide-ide, orang dan kelompok. Pada penelitian komparatif, peneliti membandingkan efek relative dari variabel yang dibandingkan; peneliti membandingkan antara suatu peristiwa atau kasus dengan peristiwa atau kasus lainnya secara langsung (Ragin dan Rubinson, 2009, hlm. 1). Sehingga penelitian komparatif merupakan penelitian yang membandingkan dua variabel penelitian atau lebih, dengan tujuan untuk melihat perbedaan yang terjadi pada variabel-variabel tersebut. Kerlinger (1990, hlm. 49) mengartikan variabel sebagai suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai, lebih lanjut variabel didefinisikan sebagai simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Sedangkan Ali (2011, hlm. 69) mendefinisikan variabel sebagai segala sesuatu yang ada dan keberadaannya memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya akibat, sedangkan variabel terikat adalah akibat dari adanya sebab. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variansi skor yang dihasilkan oleh kedua kelompok responden penelitian yaitu kelompok homogen dengan kelompok heterogen

2 Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah koefisien reliabilitas tes hasil belajar sejarah yang diberikan pada kedua kelompok yang dibandingkan. B. RESPONDEN PENELITIAN Berdasarkan desain penelitian, terdapat dua kelompok responden yang akan dibandingkan dalam penelitian ini, yaitu responden dengan kategori kelompok homogen dan kelompok kategori heterogen. Responden kelompok homogen merupakan siswa kelas XI IPS yang diambil dari SMA Unggulan yaitu SMA Negeri 1 Palembang, SMA Negeri 5 Palembang dan SMA Negeri 6 Palembang sebanyak 200 orang. Sedangkan responden kelompok heterogen adalah siswa kelas XI IPS dari SMA Reguler yaitu SMA Negeri 10 Palembang dan SMA Negeri 15 Palembang sebanyak 200 orang. Sifat heterogen dan homogen kelompok responden dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pada nilai passing grade sekolah yang terpilih menjadi kelompok responden. Siswa pada SMA unggulan dengan passing grade 75 memiliki rentangan variasi nilai kecil dibandingkan dengan SMA Reguler, sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih homogen. Sedangkan SMA Reguler dengan passing grade <75 yang memiliki rentang variansi nilai yang besar, sehingga diasumsikan memiliki skor yang lebih heterogen. C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi pada penelitian ini adalah data skor tes hasil belajar sejarah yang dikenai pada kedua kelompok responden, sehingga diperoleh skor tes hasil belajar sejarah sebanyak 400 buah, yang terdiri dari 200 skor yang diperoleh dari kelompok homogen dan 200 skor yang diperoleh dari kelompok heterogen. Sampel pada penelitian ini adalah skor yang diambil dari populasi skor tes hasil belajar sejarah yang dikenai pada responden kemudian dihitung koefisien reliabilitasnya. Sampel penelitian diambil dengan dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan pengembalian atau sampling with replacement.

3 Sampling with replacement adalah cara pengambilan sampel dengan jumlah tertentu dan dikembalikan lagi ke populasi semula untuk mendapatkan peluang yang sama (Busnawir, 2006, hlm. 26). Pengambilan sampel dengan metode ini kemungkinan setiap anggota populasi dipilih menjadi anggota sampel adalah 1/N, tanpa memperhatikan berapa kali suatu subjek dalam populasi terpilih menjadi anggota sampel, sehingga ketelitian yang dimiliki oleh sampel menjadi lebih tinggi untuk mengestimasi parameter dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel tanpa pengembalian. Berdasarkan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah sebayak 133 sampel dari masing-masing kelompok homogen dan heterogen. dibawah ini merupakan rumus Slovin yang digunakan untuk menentukan banyaknya jumlah sampel: n = (3.1) Keterangan: n : banyaknya skor subjek penelitian (sampel ) N : banyak populasi data skor penelitian (200 skor responden) : taraf signifikansi yang digunakan ( α = 0,05) kemudian sampel skor yang telah diambil dikembalikan lagi ke dalam populasi skor. Pengambilan masing-masing sampel akan diambil sebanyak 30 kali sehingga diperoleh data sebanyak 30 (n=30) hal ini didasarkan kepada pendapat Roscoe (1992, hlm. 253) dalam Sugiyono (2013, hlm: 12) yang menyatakan bahwa bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. Skor sampel dari 30 kali penarikan sampel ini kemudian dihitung koefisien reliabilitasnya. Sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sebanyak 60 buah koefisien reliabilitas. Sehingga sampel terdiri dari masing-masing 30 data koefisien reliabilitas yang berasal dari kelompok homogen dan 30 data koefisien reliabilitas yang berasal dari kelompok heterogen.

4 D. DEFINISI OPERASIONAL Merujuk pada teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, dan untuk menghindari kesalahan persepsi dari variabel-variabel yang diteliti ini, peneliti merangkum definisi oprasional pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Homogenitas merupakan kesamaan karakteristik yang dimiliki oleh sebuah kelompok, homogenitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor tes hasil belajar sejarah yang dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki varian skor yang kecil. 2. Heterogenitas adalah keragaman karakteristik yang dimiliki oleh sebuah kelompok, heterogen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu skor yang dihasilkan oleh kelompok responden yang memiliki varians skor yang besar. 3. Reliabilitas diartikan sebagai stabilitas dan konsistensi dari skor yang dihasilkan melalui tes hasil belajar sejarah. Ukuran reliabilitas ini didasarkan pada besaran koefisien reliabilitas yang diperoleh setelah tes hasil belajar diberikan masing-masing pada kelompok homogen dan kelompok heterogen, untuk kemudian dilihat perbedaan yang terjadi diantara kedua kelompok. E. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar sejarah. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan pengkonstruksian tes hasil belajar sejarah yang disusun oleh penulis sendiri. Adapun prosedur dalam pembuatan instrument penelitian ini yaitu: 1. Membuat Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Sejarah dan Menuliskan Butir Soal Tes hasil belajar sejarah ini berbentuk tes objektif pilihan ganda, dengan materi Perkembangan Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Pendudukan Militer Jepang. Banyaknya butir soal yang dipersiapkan sebelum dilakukan validasi isi dan ujicoba lapangan berjumlah 50 butir soal. Penskoran menggunakan skala dikotomus, yaitu skor 1 (satu) untuk setiap jawaban benar dan

5 0 (nol) untuk setiap jawaban salah. Pemilihan tes hasil belajar sebagai alat pengumpul data dilakukan dengan pertimbangan bahwa tes hasil belajar merupakan pengukuran yang paling valid, reliabel dan berguna bagi peneliti dibidang pendidikan (Borg dan Gall, Hlm. 302). Sedangkan Pemilihan tes berbentuk objektif pilihan ganda sebagai instrument penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa saat ini penggunaan tes objektif lebih banyak digunakan pada tes-tes yang dalam dunia pendidikan yang hasilnya digunakan untuk menentukan kebijakan selanjutnya, seperti Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah, atau pun ujian penerimaan siswa atau mahasiswa baru, karena dinilai lebih praktis dalam melakukan penskoran dan sampel pengetahuan yang dapat diambil lebih luas serta kualitas item dapat dianalisis secara empirik. Selain itu koefisien reliabilitas dari tes objektif relative lebih tinggi dibandingkan dengan tes bentuk lain seperti tes bentuk esai. Kawasan ukur kognitif yang diukur dalam instrument ini mencakup ranah kemampuan (C1), pemahaman (C2) dan kemampuan menganalisis (C4). Kisi-kisi instrument tes hasil belajar dan butir soal yang dikonstruksi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 1 dan lampiran A halaman Melakukan analisis validitas isi. Untuk memperoleh butir soal dengan kualitas baik maka selanjutnya dilakukan proses validasi isi atau content validity yang dilakukan oleh ahli. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur (Azwar, 2011, hlm. 175). Pengujian validitas isi dilakukan oleh ahli sebanyak 5 orang, yaitu 2 (dua) orang guru Sejarah SMA, dan 3 (tiga) orang dosen pendidikan sejarah. (Data Validator Instrumen tercantum pada lampiran A halaman 12). Pengujian validitas isi menggunakan perhitungan persentase pada pernyataan cocok terhadap indikator soal berdasarkan penilaian ahli. Butir akan dinyatakan valid jika kecocokannya dengan indikator mencapai lebih besar dari 50%. Perhitungannya dapat dilakukan melalui rumus (Susetyo, 2011, hlm. 92):

6 Persentase = x 100% (3.2) Keterangan: f : frekuensi cocok menurut penilai f : Jumlah penilai Berdasarkan rumus diatas, kemudian dilakukan perhitungan validitas isi berdasarkan nilai kecocokan yang telah diberikan oleh panel ahli pada lembar validasi yang telah disediakan sebelumnya oleh penulis (Lampiran A, halaman 13). Berdasarkan hasil perhitungan validasi isi kecocokan indikator dengan butir soal, dengan menggunakan persentase, diperoleh hasil ke-50 butir soal memiliki nilai persentase diatas 50% yang berarti ke-50 butir soal dinyatakan valid (Hasil perhitungan prosentase validitas isi dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 29). Catatan yang telah diberikan pada lembar judgement ahli oleh validator dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap butir soal. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan catatan dan saran yang diberikan, kemudian validator diminta untuk melakukan penilaian kembali pada instrument penelitian. Sehingga diperoleh seperangkat tes hasil belajar sejarah yang siap untuk diuji cobakan ke lapangan (Tabel rincian catatan dan saran dari validator dilampirkan pada lampiran A halaman 31). 3. Melakukan uji coba dan menganalisis hasil ujicoba lapangan yaitu pengujian tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Perangkat tes hasil belajar yang telah divalidasi oleh panel ahli kemudian dilakukan uji coba atau field test. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas tes hasil belajar yang telah dibuat sebelumnya. Uji coba dilakukan pada siswa kelas XI IPS di SMA Srijayanegara Palembang Siswa yang terdiri dari 50 siswa. Setelah dilakukan ujicoba lapangan kemudian dilakukan analisis kualitas dari tes tersebut untuk digunakan menjadi instrument pada penelitian ini

7 (Perangkat butir soal yang telah diperbaiki berdasarkan hasil validasi isi oleh ahli dapat dilihat pada bagian lampiran A halaman 55). a. Menganalisis Tingkat Kesukaran Butir Soal. Setelah dilakukan ujicoba lapangan, tahapan selanjutnya adalah pemberian skor terhadap jawaban siswa peserta ujicoba (Rincian skor siswa dapat dilihat pada bagian lampiran B halaman 64). Tingkat kesukaran butir soal dihitung dengan menggunakan formula berikut ini (Susetyo: 2011, hlm. 155): (3.3) Keterangan: : Peserta yang menjawab benar : Taraf kesukaran butir M : Jumlah peserta Perhitungan tingkat kesukaran butir ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Anates dan diperoleh hasil sebgai berikut yaitu: butir soal nomor 1 dan 28 memiliki kategori sangat mudah, butir soal nomor 3, 21, 25 dan 39 memiliki kategori mudah, butir soal nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 29, 30, 31, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48, 49 dan 50 memiliki kategori sedang, sedangkan butir soal nomor 10, 12, 24, 26, 27, 32, 35 dan 45 memiliki kategori sukar. Merujuk pada pendapat Borg dan Gall (1989, hlm. 303) yaitu pada pengukuran prestasi, jika tes terlalu mudah akan menghasilkan skor yang mendekati skor maksimal, sehingga tidak dapat merefleksikan gains tiap siswa dan tidak dapat indikasi akurat tentang level prestasi siswa, maka butir soal yang berkategori sangat mudah tidak dimasukkan kedalam instrument penelitian, sedangkan butir soal yang berkategori sedang dan sukar akan dipilih dengan

8 mempertimbangkan daya beda butir soal tersebut. Hasil analisis tingkat kesukaran ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada bagian lampiran B halaman 71. b. Menganalisis Daya Beda Butir Soal Selanjutnya dilakukan perhitungan daya beda butir soal, analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sebuah butir soal dapat membedakan antara siswa dengan kemampuan tinggi dan kemampuan rendah, jika nilai daya beda yang dimiliki oleh butir soal tersebut tinggi maka, butir soal tersebut memiliki kualitas yang baik. Perhitungan daya beda butir soal ini dilakukan dengan menggunakan formula (Azwar, 2011, hlm. 138) : D = - (3.4) Keterangan: : Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi : Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi : Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah : Banyaknya penjawab dari kelompok rendah Syarat bahwa tes hasil belajar yang baik adalah tes yang mampu menunjukkan perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan yang rendah. Menurut Thorndike et.al, (1991, dalam Azwar, 2011, hlm. 139) Dalam seleksi aitem, setiap aitem yang memiliki indeks d lebih besar daripada 0.50 dapat langsung dianggap sebagai aitem yang berdaya diskriminasi baik, aitem yang memiliki indeks d kurang dari 0.20 dapat langsung dibuang. Berdasarkan hasil analisis daya beda butir soal yang dilakukan dengan bantuan program anates 4.0.9, terdapat 42 butir soal bernilai diatas 0.20 atau 20% dan delapan butir soal yang memiliki nilai dibawah 0.20 atau 20%. Kedelapan butir soal ini tidak

9 dimasukkan kedalam perangkat instrument yang akan dijadikan instrument penelitian, sedangkan butir butir yang dimasukkan kedalam instrument penelitian dipilih sebanyak 35 butir soal yang memiliki nilai d tertinggi. (Rekapitulasi hasil analisis daya beda pada instrument penelitian ini dapat dilihat di bagian lampiran B halaman 72). c. Menghitung Reliabilitas Tes Instrumen tes yang diujicobakan dihitung nilai reliabilitasnya, perhitungan reliabilitas merupakan salah satu syarat dari tes yang baik. Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran yang baik (Supranata, 2009, hlm. 86). Nilai reliabilitas yang tinggi menggambarkan tentang konsistensi dan stabilitas skor pengukuran yang dihasilkan melalui tes tersebut, sehingga para penyusun dan pengguna tes berusaha untuk memperoleh nilai koefisien reliabilitas yang tinggi. Wells dan Wollack (2003, dalam Azwar, 2012, hlm. 98) mengemukaan untuk tes yang digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0.70 atau lebih. Berdasarkan pendapat ini, harga minimal dari koefisien reliabilitas tes yang diharapkan pada penelitian ini Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan formula Kudher- Richardson-20 atau KR-20 (Susetyo, 2011, hlm. 116): = (3.5) Keterangan: p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah k = Jumlah butir tes = Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah ρkr20 = Koefisien reliabilitas = Varian skor

10 Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan anates dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.87, dengan nilai rata-rata sebesar dan simpangan baku sebesar Dari hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh, perangkat tes dinilai cukup reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Perhitungan reliabilitas tes hasil belajar sejarah sebagai instrumen penelitian ini dapat dilihat pada bagian Lampiran B halaman 71. d. Pemilihan Butir Soal yang akan Dijadikan Instrument Penelitian. Setelah dilakukan analisis butir soal pada perangkat tes hasil belajar yang telah dikontruksi oleh penulis sebelumnya, dipilih butir butir soal yang berkualitas baik berdasarkan hasil ujicoba di lapangan, dengan mempertimbangkan daya beda butir soal yang memadai yaitu sebanyak 35 butir soal Pemilihan 35 butir soal ini juga didasarkan pada pertimbangan terbatasnya waktu yang tersedia dalam kelas pada saat pengerjaan soal (Lampiran B halaman 72). F. PROSEDUR PENELITIAN Setelah dilakukan pembuatan Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar sejarah, pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes hasil belajar sejarah yang telah dipersiapkan dan diujicobakan sebelumnya kepada kedua kelompok yang diteliti yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen, kemudian dilakukan skoring tes hasil belajar dengan skala dikotomus. Selanjutnya diambil sampel skor dari populasi skor sebanyak 133 skor responden secara acak sederhana atau simple random sampling) dari masingmasing kelompok lalu dihitung koefisien reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan persamaan (Susetyo, 2011, hlm. 116): = (3.6)

11 Keterangan: p = Proporsi jawaban benar q = Proporsi jawaban salah k = Jumlah butir tes = Jumlah perkalian jawaban benar dengan salah ρkr20 = Koefisien reliabilitas = Varian skor Perhitungan reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan bantuan program anates terhadap 133 skor yang menjadi sampel penelitian. Kemudian dilakukan pengembalian sampel kepada populasinya. Lalu dilakukan penarikan sampel kembali sebanyak 133 skor dan dihitung koefisien reliabilitasnya. Pengulangan penarikan sampel ini dilakukan sebanyak 30 kali, sehingga diperoleh distribusi data koefisien reliabilitas sejumlah masing-masing 30 data dari kelompok homogen dan kelompok heterogen untuk kemudian diuji perbedaannya, hal ini berfungsi untuk melihat apakah terdapat perbedaan diantara kedua kelompok. Berikut ini adalah alur penelitian dan pengumpulan data yang akan dilakukan: Mengkonstruksi Kisi-kisi soal dan Menulis butir soal Validasi isi oleh ahli Ujicoba Lapangan Perbaikan Butir soal Analisis kualitas butir soal Tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas tes Butir soal yang valid dan reliabel

12 Gambar 3.1. Alur Penelitian dan Pengumpulan Data G. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Pengujian Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis dilakukan untuk menentukan model analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu, model statistik parametrik atau model statistik non-parametrik. uji persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

13 a. Uji Normalitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen. Pengujian normalitas terhadap koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kelompok homogen dan kelompok heterogen ini menggunakan uji Kormogolov- Smirnov dengan bantuan program SPSS 18 pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut: : Data koefisien reliabilitas tes berasal dari populasi yang terdistribusi normal : Data koefisien reliabilitas tes tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal Kriteria pengujian: Jika Nilai p-value 0.05 maka Diterima Jika Nilai p-value < 0.05 maka Ditolak Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.1. Hasil Uji Normalitas (Kormogolov-Smirnov) Koefisien Reliabilitas Reliabilitas Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen N Taraf Signifikansi P-Value Kelompok Homogen Kelompok Heterogen Kesimpulan Data Data Tidak Terdistribusi Normal Data Tidak Terdistribusi Normal Dari tabel hasil pengujian normalitas diatas, diperoleh p-value sebesar untuk kelompok homogen, dan p-value sebesar untuk kelompok heterogen. Berdasarkan kriteria pengujian, diketahui bahwa p-value < dari α (0.05) atau < 0.05 untuk kelompok homogen dan < 0.05 untuk kelompok heterogen, sehingga ditolak, dan dapat ditarik kesimpulan, bahwa data

14 koefisien reliabilitas kedua kelompok yaitu kelompok homogen dan kelompok heterogen tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Koefisien Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah pada Kelompok Homogen dan Kelompok Heterogen Pengujian Homogenitas varians dilakukan dengan uji-levene dengan bantuan program SPSS pada taraf signifikansi 5%, dengan hipotesis sebagai berikut: : Data berasal dari varians yang homogen : Data tidak berasal dari varians yang homogen Kriteria Pengujian: Jika Nilai p-value 0.05 maka Jika Nilai p-value < 0.05 maka Diterima Ditolak Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varian dengan bantuan program SPSS didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2. Hasil Uji Homogenitas Varians Koefisien Reliabilitas Kelompok Reliabilitas Kelompok Homogen Kelompok Heterogen N Homogen dan Kelompok Heterogen Taraf Signifikansi Levene Statistik P-Value Kesimpulan Data Homogen Dari hasil pengujian homogenitas varians diatas, diperoleh p-value sebesar 0.075, yang berarti nilai p-value > dari α (0.05) atau > 0.05, sehingga diterima, dengan kata lain data koefisien reliabilitas ini berasal dari varians yang homogen. 2. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis model statistik yang dilakukan sebelumnya, yaitu data koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh

15 kelompok homogen dan heterogen tidak terdistribusi normal, artinya terdapat salah satu asumsi pra-analisis untuk model statistik parametrik yang tidak terpenuhi, maka pengujian hipotesis akan menggunakan model statistik nonparametrik yaitu uji-u Mann-Withney. Corder dan Foreman (2009, hlm. 57) mengemukakan tentang pengertian uji-u mann withney yaitu The Mann- Witheney U-test is a nonparametric statistical procedure for comparing two samples that are independent, or not related. Model statistik non-parametrik. uji- U ini merupakan pengganti dari uji-t jika asumsi asumsi yang harus dipenuhi pada uji-t tidak terpenuhi. Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Uyanto, 2009: 322) : Keterangan: : Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok heterogen : Nilai tengah reliabilitas skor dari kelompok homogen Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunkan kriteria sebagai berikut seperti yang diungkapkan oleh Uyanto (2009, hlm. 322 ) yaitu dengan uji-u-mann Withney dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dengan kriteria sebagai berikut: diterima jika p-value α ditolak jika p-value < α Setelah analisis data dilakukan dengan program SPSS18.00 hasil yang diperoleh akan dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perbedaan rata-rata koefisien reliabilitas yang dihasilkan oleh kedua kelompok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitan ini merupakan sebuah penelitian deskriptif komparatif, karena dalam penelitian ini peneliti akan melakukan perbandingan dalam penetapan skor

Lebih terperinci

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015 179 KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK Eva Dina Chairunisa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30

r P1, r P2,..., r p30 r R1, r R2,..., r R30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode Penelitian ini merupakan perbandingan reliabilitas tes hasil belajar matematika berdasar metode penskoran number-right score dan metode

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nana Sudjana (2007: 16) menjelaskan bahwa metodologi penelitian mengandung makna yang luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketidakwajaran sekor dengan metode Jacob dilihat dari jumlah pilihan jawaban pada tes pilihan ganda. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi perbandingan kausal atau penelitian kausal komparatif. Studi perbandingan kausal hakikatnya dilakukan untuk memverifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengukuran berarti pemberian angka pada objek-objek atau kejadiankejadian menurut sesuatu aturan (Kerlinger, 1990, hlm. 687). Pengukuran dalam bidang pendidikan lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas 3 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pra Eksperimental (Sugiono, 2012, hlm. 13) menyatakan bahwa, Penelitian Pra Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (00:07) penelitian ekperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Secara garis besar variabel penelitian mengenai keterbandingan reliabilitas berdasar metode penskoran number-right score dengan metode penskoran correction

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan konsep siswa SMA kelas X dengan menggunakan metode discovery-inquiry pada materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen, yaitu metode yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuntitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen ini subyek tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti 69 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes kelompok kontrol secara random (The randomized pre-test and post-test

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal komparatif. Penelitian kausal komparatif termasuk ke dalam kategori penelitian dengan uji perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi 4, yaitu Pre-Experimental Design, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kearifan lokal yang dimaksud adalah kearifan lokal siswa tentang tanaman obat. Tanaman obat yang dimaksud adalah seluruh aspek tentang jenis, manfaat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menekankan pada gambaran holistik terhadap kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari III. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penarikan sampel, definisi konseptuan dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada karakteristik sekolah yang merupakan sekolah

Lebih terperinci