Pengaruh Kompensasi Finansial dan Pemberdayaan Pegawai terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. X

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH PROMOSI DAN MUTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG MALANG

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Gambaran Umum Responden

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Remunerasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tangerang

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PERUM PEGADAIAN KANTOR WILAYAH PADANG JURNAL

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

JURNAL HUMANIORA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH INSENTIF DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT 1 PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BATURAJA

KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEVI PUSPITO SARI B

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompensasi Langsung, Kompensasi Tidak Langsung, Kinerja.

N.C.Tamaka.,V.P.K.Lengkong.,Y.Uhing.,Pengaruh Karakteristik.

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

ARGEN PURNAREZKA EA01

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ARINA MULTIKARYA CABANG BANDUNG

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

Tahun Masuk : a b Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan. Umur : a Tahun b Tahun

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, KOMUNIKASI, DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MAHARANI PREMA SAKTI DENPASAR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

Prosiding Manajemen ISSN:

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

Lampiran 1. Petunjuk Pengisian:

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMA WACHID HASYIM SURABAYA.

DAFTAR KUESIONER. ini tidak berhubungan dengan benar atau salah. makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV.

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KISARAN

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

Astari Kalsum. Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Abstrak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. AGROWISATA ANUGERAH DI SEMARANG

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN IMBALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SANOBAR GUNAJAYA MEDAN

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS KIA DI PUSKESMAS KOTA BINJAI TAHUN 2015 MOTIVASI KERJA

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER SATISFACTION PREPAID ELECTRICITY IN TUAH KARYA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

Transkripsi:

86 PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA BADAN PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA BARAT Melani Desra, Bustari Muchtar, Menik Kurnia Siwi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Email : melanidesra79@gmail.com This study aims to determine and prove how much influence Financial Compensation and Employee Empowerment in the BKKBN Agency of West Sumatra Province. This type of research is causative. Population in this research is all employees of BKKBN Agency of West Sumatera Province. While the sampling is taken by using population research with the number of 90 respondents. The sampling technique was conducted based on Population Research. Types of data used in this study are primary and secondary data. Data analysis techniques using multiple regression analysis techniques using SPSS version 15.00. The results of this study indicate that: 1) Financial Compensation and Employee Empowerment have a significant effect on employee job satisfaction. 2) Financial compensation is influential and not significant to employee job satisfaction, 3) Employee Empowerment have a significant effect on employee job satisfaction. Keyword: Financial Compensation, Employee Empowerment, and Job Satisfaction PENDAHULUAN Persaingan pada era ini membuat pengelolaan serta pemeliharaan manajemen di suatu organisasi semakin mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh elemen yang ada. Disamping itu, agar tetap eksis dalam menjaga kontinuitas usaha, organisasi harus berani menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada dengan cara beradaptasi dengan perubahan dan memenangkan persaingan. Sehubungan dengan hal tersebut organisasi harus mampu merumuskan dan mengimplementasikan strategi-strategi perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Selanjutnya, organisasi harus selalu berusaha meningkatkan kinerjanya. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual dimana setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Dengan demikian kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan perasaan seseorang atas sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Gilmer dalam Sinambela (2016:308) menyatakan bahwa terdapat 10 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu pemberdayaan, keamanan kerja, gaji (kompensasi finansial), perusahaan dan manajemen pengawasan, faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas. Diantara banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja peneliti fokus pada dua faktor, yaitu faktor kompensasi finansial dan faktor pemberdayaan pegawai. Permasalahan kepuasan kerja pegawai terjadi pada BKKBN provinsi Sumatera Barat, yang dapat dilihat dari pegawai pada saat melakukan observasi awal. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1 berikut : pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat

87 Tabel 1. Fenomena Kepuasan Kerja Pegawai BKKBN Sumatera Barat No Pertanyaan Ya Tidak F % F % 1 Saya ditempatkan sesuai dengan keahlian saya 2 Saya menerima gaji sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab. 3 Saya bekerja dalam lingkungan kerja yang aman, bersih dan nyaman 4 Komunikasi karyawan dan pimpinan terjalain dengan baik dalam menyelesaikan masalah pekerjaan 5 Pimpinan selalu memberikan pengarahan kepada karyawan dalam setiap pekerjaan 19 38 31 62 23 46 27 54 29 58 21 42 15 30 35 70 21 42 29 58 42,8 57,2 Sumber: Hasil Pengolahan data primer, 2016 Berdasarkan fenomena yang terlihat bahwa dari 50 orang responden yang mengisi kuesioner awal diperoleh 42,8% yang puas dalam pelaksanaan pekerjaan sedangkan 57,2% tidak puas dalam melaksanakan pekerjaan, hal ini tergambar dari penempatan pegawai tidak sesuai dengan keahlian sebesar 38% menyatakan ya dan 62% menyatakan tidak, dan kesesuaian gaji dengan beban kerja dan tanggung jawab sebesar 46% menyatakan ya dan 54% menyatakan ya. Selanjutnya pernyataan lingkungan kerja yang nyaman telah terwujud 58%. Kemudian komunikasi karyawan dan pimpinan sudah terjalin baik dalam menyeleaiakan masalah pekerjaan sebesar 30% namun sebanyak 70% pegawai tidak puas dalam berkomunikasi antar pegawai dan pimpinan. Pernyataan terakhir mengenai pengarahan yang diberikan pimpinan kepada pegawai menghasilkan tingkat kepuasan sebesar 42%. Jadi untuk itu, manajer perlu memahami apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja pegawainya. Faktor pertama, yaitu kompensasi finansial. Kualitas SDM dapat dilihat dari prestasi yang menyangkut kemampuan kerja, waktu dan tenaga yang diberikan pegawai kepada perusahaan maka perusahaan memberikan imbalan atau kompensasi kepada para pegawai. Kompensasi FInansial termasuk di dalam imbalan yang diberikan kepada pegawai, yang mana berupa gaji dan tunjangan lainnya yang sesuai dengan jabatan masingmasing pegawai. Berdasarkan wawancara langsung terhadap 8 orang responden dapat diidentifikasi bahwa mereka merasa kurang puas atas tunjangan yang diberikan kepada mereka. Hal ini ditandai dengan tunjangan yang diberikan seringkali dibayarkan tidak tepat waktu (mengalami keterlambatan) sehingga banyak pegawai yang kurang bergairah dalam mengerjakan pekerjaannya secara maksimal. Selain faktor kompensasi finansial, faktor kedua yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja dalam penilitian ini, yaitu pemberdayaan pegawai. Pemberdayaan merupakan elemen vital dalam lingkungan organisasi, dengan pemberdayaan pegawai dapat memperbaiki pelayanan, meningkatkan produktivitas, dan memenangkan persaingan. (Robbins, 2003) Berdasarkan observasi langsung ke kantor badan perwakilan BKKBN Sumatera Barat, diperoleh keterangan bahwa permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya kepuasan kerja disebabkan karena rendahnya dukungan yang diberikan oleh anggota organisasi baik dari atasan maupun sesama anggota dalam memberikan

88 bantuan dan arahan dalam bekerja, yang mengakibatkan beberapa pegawai merasa kesulitan memperoleh bantuan dalam menyelesaikan tugasnya sendiri karena kurangnya pemberdayaan yang dilakukan kepada setiap pegawai. Disamping itu, sistem kenaikan jabatan atau jenjang karir pegawai BKKBN Sumatera Barat perlu dikaji lebih lanjut untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan sosial dari masing-masing pegawai. Kondisi ini dialami oleh pegawai yang memiliki kepuasan kerja yang rendah terhadap pekerjaannya yang bisa mengakibatkan kepuasan hidup mereka juga cenderung rendah dan pemberdayaan yang diberikan kepada pegawai tidak merata. Permasalahan kepuasan kerja pegawai terjadi pada BKKBN provinsi Sumatera Barat, yang dapat dilihat dari pegawai pada saat melakukan observasi awal. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 2 berikut : Tabel 2. Fenomena Pemberdayaan Pegawai BKKBN Sumatera Barat No Ya Tidak Fenomena F % F % 1 Pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki 19 38 31 62 2 Penempatan karyawan sesuai jabatan yang di 48 96 2 4 butuhkan di instansi 3 Pemberdayaan pegawai rutin dan bergiliran 7 14 43 86 4 Memiliki kemampuan dalam pekerjaan 26 52 24 48 5 Merasa yakin dengan target yang dicapai 21 42 29 58 6 Pekerjaan meruapakan pilihan yang tepat 17 34 33 66 7 Ketepatan menempatkan rekan kerja 27 54 23 46 Rata-Rata 47,14 52,86 Sumber: Hasil Pengolahan data primer, 2016 Berdasarkan fenomena yang ditemukan menunjukkan bahwa kurang meratanya pemberdayaan pegawai yang dilakukan di BKKBN Sumatera Barat, hal ini terlihat dari 50 orang responden yang diteliti 47,14% yang merasa mampu melaksanakan pekerjaan sesuai kemampuan, sedangkan 52,86% pegawai merasa tidak mendapatkan pemberdayaan sehingga tidak bisa melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan. Hal ini terlihat dari pernyataan bahwa pekerjaan pegawai tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki sebesar 62%. Selanjutnya penempatan karyawan sudah sesuai dengan jabatan yang di butuhkan di instansi sebesar 96%. Kemudian pemberdayaan pegawai belum terlihat rutin dan tidak bergiliran karena ditandai persentase 86% dari 50 pegawai. Pemberdayaan pegawai sesuai dengan kemampuan dalam pekerjaan sudah baik karena 26 orang menjawab ya atau persentase sebesar 52%. Keyakinan dalam target yang akan dicapai belum optimal, karena dari 50 pegawai, terdapat 29 orang menjawab tidak atau sebesar 58 %. Pekerjaan merupakan pilihan yang tepat dinyatakan belum baik, karena sebanyak 33 orang menyatakan tidak. Dan ketepatan penempatan karyawan dalam bekerja sudah baik karena dari 50 pegawai, ada 27 orang atau sebesar 54% yang sudah menyatakan tepat dalam penempatan pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai, untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja pegawai, dan untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. METODE PENELITIAN penelitian ini tergolong penelitian kausatif, penelitian yang berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain atau untuk melihat sebab akibat antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas nya adalah Kompensasi Finansial dan Pemberdayaan Pegawai, sedangkan untuk variabel terikat adalah Kepuasan Kerja. Objek penelitian ini adalah Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada badan kantor perwakilan BKKBN Sumatera Barat. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat

89 dan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai pada instansi tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif melalui regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 15.00. Dan teknik pengambilan sampel ini menggunakan Total Sampling yaitu mengambil semua populasi untuk menjadi responden. Alasannya karena jumlah sampel kurang dari 100, sehingga seluruh populasi pada instansi ini yang berjumlah 90 orang menjadi sampel penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dua variabel bebas yaitu kompensasi finansial (X 1 ) dan pemberdayaan pegawai (X 2 ) yang mempengaruhi kepuasan kerja (Y). analisis ini digunakan dengan menggunakan regresi berganda dengan hasil dapat dilihat pada tabel 3 berikut : Tabel 3. Analisis Regresi Berganda Coefficients(a) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 19.049 4.211 4.524.000 X1.159.138.117 1.152.252 X2.377.099.386 3.791.000 a Dependent Variable: Y Sumber : Pengolahan Data Statistik SPSS versi 15 (2018) Berdasarkan tabel 3 dapat dianalisis model estimasi sebagai berikut : Y= 19,049 + 0,159(X 1 ) + 0,377(X 2 ) + e Dimana : a = Konstanta Y = Kepuasan Kerja X 1 = Kompensasi Finansial X 1 = Pemberdayaan Pegawai e = Standart Error Dari persamaan pada table 3 di atas dapat dilihat bahwa terdapat nilai konstanta sebesar 19,049 yang berarti bahwa jika kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai adalah nol, maka nilai variabel kepuasan kerja pegawai sebesar 19,049. Lalu terlihat bahwasannya Y yaitu variabel kepuasan kerja memiliki nilai signifikan 0,000 < 0,05. Lalu pada X 1 yaitu variabel kompensasi finansial memiliki pengaruh positif sebesar 0,159 dan nilai tidak signifikan karena berada > 0,05 yaitu 0,252. Kemudian, pada X 2 yaitu variabel pemberdayaan pegawai memiliki pengaruh positif sebesar 0,377 dan nilai signifikan berada < 0,05 yaitu 0,000.

90 Tabel 4. R Square Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.439(a).193.174 2.456 a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Sumber : Pengolahan Data Statistik SPSS Versi 15 (2018) Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat dilihat adjusted Rsquare 0,193 artinya kontribusi variabel kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat adalah 19,3% sedangkan 80,7% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Uji F (Simultan) Tabel 5. Uji F ANOVA(b) Mod el Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 125.245 2 62.622 10.382.000(a) Residual 524.755 87 6.032 Total 650.000 89 a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Sumber : Pengolahan Data Statistik SPSS Versi 15 (2018) Untuk melihat model regresi berganda layak dipakai dalam penelitian ini maka dilakukan uji F. Sehingga dapat diketahui apakah Kompensasi Finansial dan pemberdayaan pegawai berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hasil pengolahan data SPSS pada uji F untuk menguji apakah model yang digunakan layak atau tidak. Patokan yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang didapat α = 0,05. Apabila signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa signifikan adalah 0,000 atau kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi yang digunakan sudah layak dan model dapat digunakan untuk uji penelitian.

91 Uji t Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka dilakukan pengujian hipotesis melalui Uji t. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh secara parsial setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis 1 Kompensasi Finansial dan Pemberdayaan Pegawai secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai signifikan dari variabel bebas sebesar 0,000 < α = 0,05 artinya terdapat pengaruh positif dan signifkan antara Kompensasi Finansial dan Pemberdayaan Pegawai secara simultan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hipotesis 2 Kompensasi finansial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada badan perwakilan kantor BKKBN Sumatera Barat. Kompensasi Finansial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan kerja pegawai BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan tabel 23 dapat diketahui nilai sig sebesar 0,252 > α = 0,05. Hal ini berarti bahwa Kompensasi Finansial mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai BKKBN Sumatera Barat. Hipotesis 3 Pemberdayaan pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada badan perwakilan kantor BKKBN Sumatera Barat. Hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumtera Barat. Dari hasil pengolahan data maka diperoleh nilai sig dari Pemberdayaan Pegawai sebesar 0,000 < α = 0,05 artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Pembahasan pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan hasil distribusi frekuensi kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai dengan skor ratarata dari variabel bebas 3,69 dengan tingkat capaian responden 73,78 % yang berarti kompensasi finansial pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat sudah lumayan baik pengelolaannya, tapi akan lebih bagus jika lebih diperbaiki lagi dari sistem pembagian yang berkaitan dengan kompensasi finansial. dan pemberdayaan pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tergolong Cukup Baik. Hasil Penelitian pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat terlihat bahwa pemberian kompensasi seperti tunjangan sering mengalami keterlambatan serta kurangnya pemertaan pemberdayaan pegawai pada instansi tersebut seperti adanya pembedaan dari pimpinan terhadap pegawai tertentu dengan pegawai lainnya dalam setiap pelaksanaan tanggung jawab. Dari hasil pengolahan data, diperoleh nilai signifikan dari variabel bebas sebesar 0,000 < α = 0,05 dan R square yang sebesar 0,193 artinya terdapat pengaruh positif sebesar 0,193 atau 19,3% dan signifkan antara Kompensasi Finansial dan Pemberdayaan Pegawai secara simultan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Dan selebihnya dipengaruhi dari variabel bebas lain yang tidak diteliti oleh peneliti seperti kesempatan untuk maju, pengawasan, komunikasi, fasilitas, dan lainnya (Gilmer dalam Sinambela, 2016 : 308). Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan hasil distribusi frekuensi kompensasi finansial dengan skor rata-rata dari variabel kompensasi finansial adalah 3,71 dengan tingkat capaian responden 74,14% yang berarti kompensasi finansial pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat sudah cukup baik pengelolaannya, tapi akan lebih bagus jika lebih diperbaiki lagi dari sistem pembagian yang berakitan dengan kompensasi finansial. Hasil penelitian ini sesuai yang terjadi pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera bahwa dalam pemberian kompensasi finansial seperti tunjangan sering mengalami keterlambatan. Sedangkan frekuensi variabel kepuasan kerja pegawai

92 dengan rerata 3,62 dengan tingkat capaian responden 72,44%, ini artinya tingkat kepuasan kerja pegawai BKKBN Sumatera Barat masih tergolong baik. Setelah dilakukan analisis dan uji hipotesis, diperoleh koefisien regresi sebesar 0,183 dengan sig = 0,062 >z α = 0,05 yang menunjukan bahwa kompensasi finansial bepengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Artinya, walaupun tidak signifikan tetapi kompensasi finansial memiliki pengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Didik Dwihartono (2010) menunjukkan bahwa Kompensasi tidak memiliki perngaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Jadi, baik atau kurang baiknya sistem pemberian imbalan bagi pegawai negeri sipil tidak mempengaruhi kepuasan kerja pegawai tersebut. Ternyata besar kecilnya kompensasi finansial yang diberikan oleh Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tidak menjamin kepuasan kerja pegawai. Pengaruh pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Dari distribsui frekuensi pemberdayaan pegawai dengan skor rata rata total dari variabel pemberdayaan pegawai 3,67 dengan tingkat capaian responden 73,42% yang berarti pemberdayaan pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tergolong cukup Baik. Hasil penelitian yang terlihat pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang mana masih kurangnya pemerataan pemberdayaan pegawai seperti adanya pembedaan pimpinan terhadap pegawai tertentu dengan pegawai lainnya dalam pelaksanaan tanggung jawab. Sedangkan frekuensi variabel kepuasan kerja pegawai dengan rata-rata 3,67 dengan tingkat capaian responden 73,35%, Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai yang dapat terlihat berdasarkan hasil koefisien regresi sebesar sig= 0,001 < α = 0,05, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Jadi, dapat disimpulkan jika pimpinan memperbaiki sistem dalam pemberdayaan pegawai, maka kepuasan kerja pegawai akan meningkat dan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Gilmer (1996:99) menyatakan kepuasan kerja terbentuk dari adanya pemberdayaan pegawai yang mendorong pegawai memiliki semangat kerja dan pikiran postif terhadap pekerjaanya. Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Ari (2006) dan Sulaiman, et al (2014) menunjukkan bahwa pemberdayaan pegawai mempengaruhi kepuasan kerja. Jika pegawai mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan karirnya, maka pegawai akan bersikap positif terhadap organisasi dan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerjanya, sehingga hal ini akan membentuk kepuasan kerja. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dilakukan melalui analisis berganda antara variabel variabel penyebab terhadap variabel akibat, pengaruh kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Kompensasi finansial dan Pembedayaan Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hasil Penelitian pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat terlihat bahwa pemberian kompensasi seperti tunjangan sering mengalami keterlambatan serta kurangnya pemertaan pemberdayaan pegawai pada instansi tersebut seperti adanya pembedaan dari pimpinan terhadap pegawai tertentu dengan pegawai lainnya dalam setiap pelaksanaan tanggung jawab. Artinya kedua variabel bebas (kompensasi finansial dan pemberdayaan pegawai) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (kepuasan kerja). (2) Kompensasi finansial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Artinya, kompensasi finansial memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat atau

93 tidak menjadi tolak ukur untuk pencapaian kepuasan kerja pegawai. Ini berarti tinggi rendahnya kepuasan kerja pegawai pada instansi tersebut tidak dipengaruhi oleh pemberian kompensasi finansial, namun sudah tertanam dalam dirinya untuk meningkatkan kepuasan kerja pada masing-masing pegawai. (3) Pemberdayaan Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Hasil penelitian yang terlihat pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat yang mana masih kurangnya pemerataan pemberdayaan pegawai seperti adanya pembedaan pimpinan terhadap pegawai tertentu dengan pegawai lainnya dalam pelaksanaan tanggung jawab. Artinya, semakin baik Pemberdayaan Pegawai maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai pada Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran (1) Berdasarkan hasil deskripsi penilaian variabel kompensasi finansial capaian responden terendah terdapat pada indikator tunjangan. Hal ini berarti pemberian tunjangan oleh instansi terhadap pegawai belum optimal dan belum sesuai dengan yang diharapkan pegawai. Akan lebih baik lagi dalam pemberian tunjangan terhadap pegawai sesuai dengan semestinya, dalam hal ini menghindari keterlambatan dalam memberikan tunjangan. (2) Berdasarkan hasil penelitian disikripsi variabel pemberdayaan pegawai, capaian responden terendah terdapat pada indikator kepercayaan terhadap karyawan. Hal ini berarti pimpinan belum sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada karyawan atas tugas yang harus dikerjakan dan diembannya. Akan lebih baik lagi pimpinan lebih memberikan kepercayaan terhadap pegawai sehingga kepuasan pegawai meningkat. (3) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya. Penulis menyarankan untuk meneliti faktor faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai atau kepuasan kerja karyawan.

94 DAFTAR PUSTAKA Litjan poltak. 2016. Reformasi pelayanan publik, teori, kebijakan, dan universitas sumatera utara implementasi. Jakarta: bumi aksara Robbins, stephen p. 2003. Perilaku organisasi, edisi 9. Jakarta: prentice hall Ari fadzilah. 2006. Analisis pengaruh pemberdayaan karyawan dan self of efficancy terhadap kinerja karyawan bagian penjualan (studi kasus pada pt. Sinar sosro wilayah pemasaran semarang). Jurnal studi manajemen dan organisasi. Vol. 3, no. 1: 12-27 Sulaiman, et al. 2014. Pengaruh pemberdayaan, self efficacy dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pt. Surya madistrindo cabang lhokseumawe dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Jurnal ekonomi, manajemen dan akuntansi. Vol. 4, no. 1: 1-11 Didik Dwihartono, 2010. Analisis pengaruh kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di lingkungan dinas kebudayaan dan pariwisata Kota semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi.. UNDIP.