27 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah mengenai peran koperasi dalam pengembangan keberdayaan peternak sapi perah. Subjek dalam penelitian ini adalah peternak anggota di KUD Sinar Jaya. Subjek penelitian yang dimaksud merupakan tempat dimana variabel melekat, sedangkan objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2012). 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus. Sensus adalah suatu penelitian dengan cara menghimpun informasi dari seluruh unit anggota populasi dengan tujuan untuk kesimpulan yang bersifat general (Paturochman, 2012). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menganalisa data dengan dengan alat statistik dalam bentuk angkaangka. 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian adalah objek darimana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden. Responden yaitu orang yang diminta memberikan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan atau lisan (Arikunto, 2012). Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan berpedoman pada kuesioner. Kuesioner berisikan
28 instrumen untuk masing-masing variabel penelitian disusun untuk menggali informasi lebih lanjut dari setiap variabel. Sedangkan data sekunder yang merupakan data yang didapatkan melalui literatur, internet, maupun instansi yang terkait dalam menunjang penelitian. 3.2.2 Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di KUD Sinar Jaya dengan pertimbangan bahwa: 1. KUD Sinar Jaya merupakan koperasi yang bangkit kembali setelah mengalami kemunduran. 2. Masih terdapat peternak anggota yang masih tetap bertahan di KUD Sinar Jaya walaupun sempat mengalami kemunduran. 3. Usaha koperasi dan produksi susu di KUD Sinarjaya meningkat semakin baik dari tahun ke tahun. 3.2.3 Penentuan Responden Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampel total (total sampling) atau sensus yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota populasi. Teknik ini menentukan sampel dengan cara pengumpulan data dengan pengambilan total pada satu populasi. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan sensus disebut sebagai data yang sebenarnya (true value), atau sering juga disebut parameter (Supranto, 2008). Peneliti memilih penentuan responden dengan sensu karena jumlah populasi relatif sedikit dan relatif mudah, yang dimana peternak anggota KUD Sinar Jaya memiliki peternak anggota sebanyak 29 orang.
29 3.3 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Berkaitan dengan penelitian ini maka terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable). Variabel yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.3.1 Variabel Bebas (X) Peran Koperasi 1. Penerapan budidaya yang baik Indikatornya terdiri : a. Memberikan penyuluhan breeding, feeeding dan manajemen, b. Metode penyuluhan yang digunakan efektif, c. Frekuensi penyuluhan cukup. 2. Memfasilitasi Modal Indikatornya terdiri : a. Persyaratan peminjaman b. Cara pengajuan peminjaman c. Tingkat suku bunga 3. Pelayanan dan pengadaan sarana produksi Indikatornya terdiri : a. Penyediaan pakan konsentrat b. Pelayanan kesehatan c. Inseminasi Buatan (IB). 4. Penanganan hasil produk sebelum pemasaran Indikatornya terdiri : a. Penanganan hasil produk.
30 b. Penentuan harga susu. c. Penerimaan Susu Tepat Waktu Variabel bebas diukur menggunakan skala likert yang terdiri dari lima penilaian yaitu (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju dan (1) sangat tidak setuju. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Selanjutnya data kemudian dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu tinggi (3), sedang (2), dan rendah (1). Rumus yang digunakan untuk mengukur panjang kelas interval peran koperasi, menurut Sudjana (2005) adalah: Panjang kelas interval = Jumlah jangkauan Banyaknya Interval Kelas Batas atas kelas Batas bawah kelas Jumlah jangkauan : Jumlah pertanyaan x nilai jawaban tertinggi : Jumlah pertanyaan x nilai jawaban terendah : batas atas-batas bawah Panjang Interval = (21 5 + 0,5) (21 1 0,5) = 28 3 Dengan demikian, kategori kelas untuk variabel bebas (peran koperasi) yaitu: 20,5-48,5 : Peran koperasi rendah 48,6 76,6 : Peran koperasi sedang 76,7-104,7 : Peran koperasi tinggi
31 3.3.2 Variabel Terikat (Y) Keberdayaan Peternak 1. Keberdayan sebagai pemelihara ternak Indikatornya terdiri: a. Tatalaksana reproduksi b. Tatalaksana pakan ternak c. Tatalaksana pemeliharaan d. Tatalaksana peralatan dan kandang e. Tata laksana penanganan susu 2. Keberdayaan peternak sebagai manajer Indikatornya terdiri: a. Perincian tujuan usaha b. Penyusunan prioritas pengembangan usaha c. Pengembangan belajar Variabel bebas diukur menggunakan skala likert yang terdiri dari lima penilaian yaitu (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju dan (1) sangat tidak setuju. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Data kemudian dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu tinggi (3), sedang (2), dan rendah (1). Rumus yang digunakan untuk mengukur panjang kelas interval keberdayaan peternak sapi perah menurut Sudjana (2005) adalah: Panjang kelas interval = Jumlah jangkauan Banyaknya Interval Kelas Batas atas kelas : Jumlah pertanyaan x nilai jawaban tertinggi
32 Batas bawah kelas Jumlah jangkauan : Jumlah pertanyaan x nilai jawaban terendah : Batas atas-batas bawah Panjang Interval = (34 5 + 0,5) (34 1 0,5) = 46 3 Kategori kelas untuk keberdayaan peternak adalah: 33,5-79,5 : Keberdayaan peternak rendah 79,6 125,6 : Keberdayaan peternak sedang 125,7-171,7 : Keberdayaan peternak tinggi 3.4 Teknik Analisis Teknik analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menginterpestasikan data yang ada untuk menggambarkan fenomena yang terjadi. Pengukuran masing-masing indikator variabel dilakukan dengan skala ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran yang menunjukan persamaan dan perbedaan serta menunjukan adanya urutan, rangking, atau tingkatan. Data yang terkumpul diskoring dan dikategorikan dengan kelas-kelas interval. 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Data mengenai peran koperasi dan keberdayaan peternak sapi perah selanjutnya dianalisis secara statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mengdeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).
33 3.4.2 Koefisien Korelasi Teknik analisis yang akan digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara peran koperasi (variabel bebas) dengan keberdayaan peternak sapi perah (variabel terikat) adalah teknik analisis korelasi Rank Spearman. Data masingmasing variabel dijumlahkan skornya lalu dianalisis menggunakan teknik analisis non parametrik korelasi rank spearman. Derajat hubungan yang mengukur korelasi pangkat serta tidak menggunakan asumsi mengenai parameter populasi koefisien rank spearman (Sudjana, 2002). berikut : Rumus perhitungan dari koefisien korelasi rank sperman adalah sebagai rs = 1 Keterangan : n = Ukuran sampel b = Selisih peringkat rs = koefisien korelasi rank sperman 6 bi2 n (n 2 1) Menghitung koefisen korelasi rank spearman dapat dilakukan dengan manual dan menggunakan aplikasi SPSS. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS, dengan langkah sebagai berikut: 1) Buka program SPSS, klik Variabel View, selanjutnya pada Variabel Name tulis X dan Y. Pada Decimals ubah angka menjadi angka 0, pada bagian label tuliskan Peran Koperasi, dan Keberdayaan Peternak 2) Setelah itu klik Data View, lalu masukan data Peran Koperasi, dan Keberdayaan Peternak 3) Selanjutnya dari menu utama SPSS, klik Analyze, klik Corellate, klik Bivariate.
34 4) Muncul kotak dialog dengan nama Bivariate Correlation, masukan variabel Peran Koperasi, dan Keberdayaan Peternak pada kotak Variables. Selanjutnya pada kolom Corellation Coefficients pilih Spearman. Lalu untuk kolom Test of Significance, pilih Two-Tailed, kemudian pilih Flag Significant Correlations, lalu klik OK. 5) Setelah selesai, maka akan muncul output SPSS dan diinterprestasikan. Interpretasi terhadap koefisien korelasi mengacu pada aturan Sarwono, dengan membagi nilai rasio ke dalam beberapa tingkatan seperti dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai Korelasi Hubungan 0 Tak ada hubungan antara dua variabel 0,00 rs < 0,24 Hubungan sangat lemah 0,25 rs < 0,49 Hubungan cukup 0,50 rs < 0,74 Hubungan kuat 0,75 rs < 0,99 Hubungan sangat kuat 1 Hubungan sempurna (Sarwono, 2006) 3.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian Selanjutnya untuk menguji adanya korelasi antara vaiabel bebas dan variabel terikat, maka perlu dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012) Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan Pvalue dengan α (0,05). Hipotesis yang diajukan: H0 : Tidak terdapat hubungan positif antara peran koperasi dengan keberdayaan peternak sapi perah.
35 H1 : Terdapat hubungan positif antara peran koperasi dengan keberdayaan peternak sapi perah. Kaidah keputusan : - PV < α, maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan positif antara peran koperasi dalam pengembangan keberdayaan peternak sapi perah. - PV > α, maka H1 diterima, artinya tidak terdapat hubungan positif antara peran koperasi dalam pengembangan keberdayaan peternak sapi perah.
36