PENGARUH PEMBERiAN BAHAa @RGBBNi!<, KAPUR DAM TSP TERHADWP PRODUKSi KEDEkAil (Glycine max L. Merr.) - PADA LATOSOL ( Ortoxic TrspuduBf ) Dl DARMAGA JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTAMIAM, INSTITUT PERTArilAN BOGOR B O G O R 1986
RINGKASAN I KETUT DHARbfA SUSILA. Pengaruh Pemberian Bahan Organik, Kapur dan TSP terhadap Produksi Kedelai (Glycine max L. Merr.) pada Latosol (Ortoxic Tropudult) di Darmaga (Dibawah bimbingan FREDERIK MATHIJS LEIWAKABESSY dan BASUKI SUMAWINATA). Berbagai cara telah dan sedang ditempuh pemerintah Indonesia un- tuk meningkatkan produksi kedelai guna mencapai swasembada pangan. Akan tetapi, dengan semakin terbatasnya lahan-lahan subur maka ter- paksa kita memanfaatkan tanah-tanah mineral masam yang mempunyai ke- larutan Al, Fe dan Mn yang tinggi, reaksi tanah masam, miskin unsur hara, kadar bahan organik yang rendah serta daya fiksasi P yang ting- gi, tetapi merupakan areal pertanian yang potensial sehingga perlu dilakukan usaha untuk memperbaiki kesuburan tanahnya. Untuk maksud tersebut, telah dilakukan penelitian di Kebun Per- cobaan Kesuburan Tanah Darmaga I yang mempunyai jenis tanah Latosol (Ortoxic Tropudult), dengan tujuan mempelajari pengaruh tunggal mau- pun interaksi dari beberapa taraf pemberian bahan organik, kapur dan TSP terhadap produksi tanaman kedelai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terpisah-pisah (split-split plot) dengan tiga kali ulangan. Perlakuan bahan organik kotoran sapi diberikan dalam dua taraf yaitu 0 dan 50 ton/ha berat basah, dan ditempatkan se- bagai petak utama. Sedangkan kapur diberikan dalam tiga taraf perla- kuan yaitu 0, 1.5 dan 3.0 ton CaCO /ha, dan ditempatkan sebagai anak 3 petak. Kemudian TSP diberikan dalam empat taraf perlakuan yaitu 0, 100, 200 dan 300 ppm P atau setara dengan 0, 200, 400 dan 600 kg P/ha, dan ditempatkan sebagai anak-anak petak.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh tunggal perlakuan kapur dan TSP serta interaksi antara TSP dengan bahan organik, nyata meningkatkan tinggi tanaman kedelai. Pengaruh tunggal perlakuan kapur dan TSP, nyata dan sangat nyata meningkatkan produksi tanaman kedelai sampai tingkat kuadratik pada taraf uji 5 persen dan 1 persen. Sedangkan pengaruh tunggal pemberian bahan organik, nyata meningkatkan produksi kedelai pada taraf uji 10 persen. Pemberian kapur sebesar 1.5 ton/ha dan pemupukan 200 ppm P memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan produksi kedelai. Interaksi antara TSP dengan bahan organik dan interaksi TSP dengan kapur, nyata dalam meningkatkan produksi kedelai. Pengapuran dan pemupukan P yang diiringi dengan pemberian bahan organik, memberikan kecenderungan peningkatan produksi kedelai yang lebih baik.
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK, KAPUR DAN TSP TERHADAP PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Herr.) PADA LATOSOL (Ortoxic Tropudult) DI DARHAGA oleh I KETUT DHARMA SUSILA A. 170959 Laporan Penelaahan Masalah Khusus sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN TANAH BOGOR 1986
Judul : PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK, KAPUR DAN TSP TERHADAP PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merr.) PADA LATOSOL (Ortoxic Tro~udult) DI DARMAGA Nama Mahasiswa : I KETUT DHARMA SUSILA Nomor Pokok : A. 17 0959 Menyetujui 1. Komisi Pembimbing Pembimbing I, 7.- J / '.- 2. ij, ~, b/' P /--- (Tr Basuki Sumawinata) Pembimbing I1 Tanggal lulus : 27 Februari 1986
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 17 November tahun 1960 di Denpasar (Bali) dari keluarga yang bahagia Ibunda Ni Wayan Sukaniti dan Ayabanda I Wayan Dangin sebagai putra ke-delapan dari sepuluh bersaudara. Penulis lulus dari Sekolah Dasar No. 6 di Denpasar tahun 1973, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri I di kota yang sama dan lulus pada tahun 1976. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri I Denpasar, dan lulus tahun 1980. Tahun 1980, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui Proyek Perintis II dan pada tahun 1981, mengambil bidang keahlian Tanah pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan dan kesabaran yang telah dilimpahkan-nya, sehingga penulis dengan keterbatasan yang ada dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Laporan masalah khusus ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis hanya dapat menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada Ir. F. M. Leiwakabessy dan Ir. Basuki Sumawinata sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis, mulai dari perencanaan penelitian hingga tersusunnya laporan ini. Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh karyawan Jurusan Tanah IPB, karyawan Balai Penelitian Penyakit Hewan di Cimanggu, karyawan Kebun Agronomi dan Konservasi Tanah di Darmaga, serta rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis. Rasa hormat dan kasih sayang yang tulus serta ucapan terimakasih penulis persembahkan kepada ayahanda dan ibunda, kakak-kakak serta adik-adik tercinta atas pengorbanan dan doa restunya selama ini. Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan tulisan ini baik dari segi isi, penyajian maupun bahasanya. Namun demikian, penulis berharap semogatulisan ini dapat bermanfaat. Bogor, Februari 1986 Penulis