Budaya dan Ilmu Pengetahuan (Materi 6 & 7) (Deskripsi Materi Perkualiahan Agama Katolik di Politeknik Kesehatan Negeri, Jurusan Analis Kesehatan) Oleh: Lastiko Runtuwene, S.Ag, M.Pd 1. Budaya 1.1. Kebudayaan Kebudayaan adalah semua sarana dan daya upaya manusia untuk mengembangkan dan meningkatkan hidupnya. Ini sesuai dengan dasar iman Gereja bahwa manusia adalah pribadi, citra Allah yang bertugas menguasai alam semesta, mengolah, dan membudayakan alam semesta ini agar menyempurnakan hidupnya. Manusia adalah pusat kebudayaan, artinya menjadi pembangun dan tujuan kebudayaan sekaligus. Maka dalam usaha kebudayaan ini yang mau dicapai bukan saja penguasaan terhadap alam semesta dan peningkatan produk material, melainkan kemanusiaan sejati, kebebasan batin yang mengganti perbudakan manusia terhadap manusia lain. Tugas umat kristiani yang paling pokok ialah menyampaikan kabar gembira Tuhan atau menyampaikan keselamatan (kesejahteraan lahir dan batin) kepada masyarakat. Ini tidak sama dengan memberikan kuliah atau membagikan baju kepada masyarakat, melainkan menerapkan keyakinan iman itu secara konkret di dalam kehidupan masyarakat, agar orang beriman bersama (Gereja) betul-betul menjadi tanda datangnya keselamatan. 1.2. Etos Kerja, Sikap Terbuka, dan Adil Konsili Vatikan II dalam Dokumen Gaudium et Spes (Dokumen tentang Gereja dalam dunia Dewasa ini) mengemukakan bahwa kewajiban yang paling sesuai dengan zaman kita sekarang, khususnya bagi orang kristen ialah bekerja segiatgiatnya untuk memperoleh keputusan-keputusan yang fundamental yang harus 1
diambil dalam urusan-urusan ekonomi dan politik, baik pada tingkat nasional maupun internasional, yang akan diakui di mana-mana dan memuaskan hak semua orang akan suatu kebudayaan yang berperikemanusiaan sesuai dengan martabat pribadi manusia (GS, 60a). Membangun budaya baru itu berarti mengenakan cara hidup, cara berperilaku, cara berelasi, cara berpikir, cara rasa merasa yang baru sehingga terbangunlah hidup bersama yang saling menghargai, menghormati dan adil. Pendeknya, mengubah budaya korupsi adalah membangun budaya malu terhadap sesamanya, terlebih yang miskin, lemah, cacat dan tersingkir. Pribadi manusia itu hendaknya menjadi orientasi seluruh perilaku di dalam hidup sehari-hari. Hidup bersama tidak akan terbangun apabila masih ada orang-orang yang hanya mau mementingkan diri sendiri, memperkaya diri, egois serta hedonis. Hidup bersama yang kita jalani memerlukan tatanan, semangat maupun dasar-dasar hidup yang lebih baik dari hari ke hari sehingga terbangunlah tatanan yang baik. Karena itu untuk membendung budaya korupsi, kita perlu tumbuhkan budaya bebas korupsi. Pertanyaan Pendalaman: 1. Jelaskanlah pengertian kebudayaan! 2. Jelaskanlah bahwa manusia adalah pusat kebudayaan! 3. Terangkanlah tugas umat kristiani (Katolik) dalam menyampaikan/mewartakan Injil untuk membagun kebudayaan manusia! 4. Sebutkanlah beberapa contoh kebiasaan/adat yang baik yang ada dan masih hidup di daerah anda (suku anda)! 5. Terangkanlah makna dari membangun budaya baru! 6. Kemukakanlah beberapa contoh kebiasaan di daerah tempat tinggalmu yang tidak sesuai dengan ajaran kristiani, dan bagaimana pendapatmu cara mengatasinya! 2
2. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni 2.1. Peran Ilmu, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Amal Saleh sebagai Kesatuan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selain berguna bagi kehidupan manusia, juga membahayakan kehidupan manusia, termasuk kehidupan imannya. Banyak orang beranggapan bahwa manusia bisa hidup tanpa Tuhan bahkan membebastugaskan Tuhan. Karena itu, kita perlu ingat bahwa norma kegiatan manusia itu adalah kesejahteraan manusia utuh, sedangkan kemajuan ilmu pengetahuan, terutama kemajuan teknologi hanya alat, sebab alat teknologi itu bersifat netral (tidak baik tidak buruk), tetapi tidak pernah menghasilkan hubungan pribadi yang baik selain dari manusia itu sendiri, justru karena nilainya yang otonom. Kuncinya terletak di dalam pribadi manusia sendiri, yakni dalam sikap dan kesadaran hubungan pribadi dengan Tuhan. Iman dan ilmu pengetahuan bukan dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling mendukung dan melengkapi. Iman dapat mendorong perkembagan ilmu pengetahuan. Banyak ilmu dan penemuan-penemuan karena hasil refleksi filosofis yang berkembang dalam Gereja Kristiani. Banyak tokoh penemu dan pengembang ilmu pengatahuan berlatar belakang ilmu teologi dan spiritualitas. Ilmu pengetahuan sebaliknya dapat meningkatkan cara beriman yang objek dan benar atau masuk akal. Ilmu pengetahuan mendorong pada pengakuan akan kebesaran Allah sehingga dengannya iman bukanlah sesuatu yang sia-sia belaka. Ada banyak masalahmasalah kehidupan yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan beriman akan tetapi dapat terjawab dengan ilmu pengetahuan. Sebaliknya ada banyak persoalan kehidupan tidak terjawab oleh ilmu pengetahuan dapat terjawab dengan iman. 3
2.2. Kewajiban Mengamalkan Ilmu Perkembangan sosial dan ekonomi serta kemajuan ilmu-ilmu (khususnya ilmu kedokteran) menimbulkan banyak pertanyaan baru perihal hidup. Usaha melindungi hidup serta meningkatkan mutunya bagi semua, sering bermuara dalam konflik, misalnya konflik antara usaha meringankan rasa sakit dan penderitaan di satu pihak dan pengaruh obat yang memperpendek hidup di pihak lain; konflik antara membela keadilan dan kedaulatan bangsa dan memelihara hidup dan damai; konflik antara hidup serta kesejahteraan ibu dan nasib bayi di dalam kandungan; konflik antara keinginan untuk mempunyai anak sendiri dan hormat terhadap hidup yang tidak boleh direkayasa. Sering kali konflik semacam itu diselesaikan dengan mem-pertimbangkan aneka kepentingan: jika orang terpaksa memilih, ia harus memilih kepentingan dan nilai yang paling tinggi, yakni nilai yang paling dasariah bagi hidup manusia dan paling mendesak! Namun, dalam praktik makin jarang konflik menuntut pilihan seperti itu. Berhadapan dengan situasi konflik ini kita hendaknya berpandangan optimis, Pandangan optimis adalah pandangan iman yang berani mencari pemecahan untuk setiap masalah yang muncul dengan berpedoman pada sabda Allah sebagaimana diikuti dalam jemaat Allah. Pandangan ini disebut "optimis", bukan karena ia mengetahui jawaban atas segala pertanyaan, tetapi karena yakin bahwa iman adalah pegangan dalam usaha mencari dan bertahan dalam situasi konflik yang serba tidak jelas. 2.3. Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman Setiap bentuk kesenian yang sejati dengan caranya sendiri ialah jalan memasuki kenyataan batin manusia dan dunia. Oleh karena itu, pendekatan yang sepenuhnya berlaku bagi alam iman yang memberi kepada pengalaman manusiawi maknanya yang mutakhir. Itulah sebabnya, mengapa Injil yang adalah kepenuhan kebenaran, sejak awal mula membangunkan minat perhatian para seniman untuk mengungkapkan keindahannya lewat karya seninya. Ilmuwan dan seniman 4
memiliki tanggung-jawab filosofis dan moral untuk membaktikan segala pengetahuan dan keterampilannya untuk kemajuan umat manusia dan kesejahteraan bersama. Pertanyaan Pendalaman: 1. Terangkanlah dampak (positif dan negatif) dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni! 2. Kemukakanlah beberapa contoh konflik yang terjadi dalam msayarakat dewasa ini sebagai akibat dari kemjauan Iptek dan seni! 3. Jelaskanlah hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan! 4. Bagaimana peranan iman dan agama dalam hidupmu sebagai seorang calon sarjana dan ilmuwan? 5