Cinta itu Senyummu. Dian Puspitasari

dokumen-dokumen yang mirip
[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

AKU AKAN MATI HARI INI

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Keindahan Seni Pendatang Baru

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Sang Pangeran. Kinanti 1

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Romanus Dhani W. My Private Assitant. Nulisbuku.com

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

TILL DEATH DO US PART

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

It s a long story Part I

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

NASKAH FILM REALLY FAMILY

Butterfly in the Winter

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Si Fero yang Tinggi Hati

Sakura No Shita Ni 1

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Bab 1 Sindrom Mahasiswa

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Kau Tetap Indonesiaku

Belajar Memahami Drama

Cermin. Luklukul Maknun

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

I WANT GO BACK TO THE START

Pengalamanku dalam Angkot

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

LIONTIN DARI SHANIA 7

The New Beginning (2015)

Saat di kelas aku duduk sendiri dikelas. Entah, mengapa perasaanku tidak enak begini.

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

PERTEMUAN. Hujan, Waktu berjalan dengan pasti

Hujan deras lagi-lagi mengguyur di luar sana. Aku

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

ASEP DI JAKARTA. Sebuah novel karya Nday

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Love has its own Story

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Melihat teman-teman semua sudah punya pacar, mulailah seperti cacing kena abu, ngak bisa tenang, habis belum dapat.

Then, something unexpected happened.

SATU. Plak Srek.. Srek

Emira Dian Mayasari. G g ck ree, k P ng K m ng

Namun Landung tidak membalas lambaian itu dan pura-pura melanjutkan pekerjaannya.

Beras Warisan Sang Istri

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

SAMPLE. Chapter 1. Gadis Objek Snapshot

SELEMBAR SURAT CINTA UNTUK ZAHRA. Malam yang Indah * * *

SATU ada yang tertinggal

Lo suka Shilla? Rio menoleh, menatap Ify yang ada di sampingnya dengan tatapan tidak percaya. Aah nggak-nggak. Ada-ada aja lo, elak Rio. Gu-gue haus.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Penerbit Kin S Gallery

Lho, lagi ngerjain apa dik?

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Aku terbangun dari tidur malamku. Ruangan yang redup membuat tanganku menggagap mencari ponselku yang semula kuletakkan di dekat kaki kiriku.

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Transkripsi:

Cinta itu Senyummu Dian Puspitasari

BAGIAN SATU Cinta itu Buta! Huh! Aku benci sekali kalau harus mengakui pepatah itu. Aku benci karena sebesar apapun Aku menyangkalnya, tetap saja kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Terus terang, Aku lebih setuju dengan pepatah yang mengatakan Perbedaan Cinta dan Benci hanya setipis kulit ari karena sudah pasti tanda-tandanya pun pasti hampir sama, dan itu sepertinya sedang terjadi padaku. Dan itu semua karena si Tobi, berandalan teman sekelasku itu. Entah mengapa sudah sebulan ini Aku selalu memikirkannya dan setiap kali berpapasan dengannya perasaanku jadi kacau, dan tentu saja itu bukan karena aku jatuh cinta kepadanya, karena itu sangat tidak mungkin, Aku memang tidak secantik Sella yang cheer Leaders atau sandy yang pernah ikut top model, gaya sama penampilanku juga enggak gaul amat, potongan rambutku modelnya biasa aja, panjang enggak pendek banget juga enggak, seragamku juga, bukannya aku enggak tau mode yang lagi in loh, kadang-kadang aku juga suka ikutan mode asal masih wajar bukan yang aneh-aneh soalnya aku orangnya

enggak pedean. Walaupun begitu, Aku juga tidak jelek lagipula Aku inikan juara umum disekolahku, jadi mana mungkin dong Aku jatuh cinta sama berandalan kayak dia. Yang kurasakan itu sudah jelas karena Aku sangat benci padanya, lagipula mana mungkin Aku bisa jatuh cinta sama Parasit seperti dia (tolong jangan ingatkan lagi tentang kemungkinan cinta itu buta!) Siapa di sekolahku yang tidak kenal dengan Tobi si biang kerok itu, jagonya tawuran (Aku heran kalau dengan keahliannya itu sampai sekarang dia masih hidup), dandanan ala anak punk, rambut berubah warna setiap minggu dengan model yang aneh bin ajaib itu, lengan seragamnya digulung, tumit sepatunya diinjak, belum lagi anting dan kalung yang seperti rantai anjing itu, benar-benar seperti seperti preman jalanan. Dan satu lagi yang paling menyebalkan, gara-gara kelakuannya itu,dia harus tinggal kelas, sekarang dia jadi sekelas denganku, Aku tidak bisa bayangkan kalau Aku masih harus bertemu dengannya untuk setengah tahun kedepan lagi. Semuanya ini bermula sekitar sebulan yang lalu, waktu itu secara kebetulan (sudah pasti tidak disengaja) dia menolongku yang hampir tertabrak bis yang melintas tepat disampingku, waktu itu Aku gak sadar kalau ada bis dibelakangku, tiba-tiba saja ada orang yang mendorongku kesamping, saking kerasnya Aku sampai terantuk tembok disampingku,

waktu Aku lihat orang yang mendorongku itu ternyata Tobi si berandalan itu, Aku bingung juga mau berterima kasih karena berkat dia Aku selamat tabrakkan bis, atau marah karena dia sudah bikin kepalaku benjol. Eh, Aku belum bicara apa-apa dia malah bilang Eh, sorry ya gak sengaja. Kemudian langsung ngeloyor pergi. Aku jadi tambah bingung, Dasar orang aneh! pikirku waktu itu. Ehm, sebentar, sepertinya sesudah kejadian itu dia pernah sekali lagi menolongku (sebenarnya Aku malas mengakuinya), tapi kalau yang ini aku gak tahu, disengaja atau tidak disengaja. Waktu itu karena kakakku sakit dan tidak bisa mengantarku naik motor, Aku terpaksa naik bis ke sekolah, waktu itu kebetulan bis penuh jadi Aku terpaksa berdiri, seperti biasa kalau sendirian Aku pasti bengong, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, waktu Aku menoleh, Ya ampun! Si Tobi, mau ngapain lagi nih orang, pikirku. Eh, Kier (loh kok dia tahu namaku ya?), pinjem duit dua ribu dong, buat ongkos gak ada receh nih. Ujarnya dengan cuek. Dengan malas kurogoh kantong depan tasku, tapi tangan siapa ini, hah! Copeeet! Aku spontan berteriak. Rupanya orang yang disampingku ingin mencopet, dengan tergesa ia melepaskan tangannya yang belum berhasil

mendapatkan dompet dari tasku dan berusaha keluar dari kerumunan orang di bis yang ingin menghajarnya. Belum habis kagetku, sekarang ada yang mencolek pundakku, segera Aku menoleh, ternyata masih si Tobi. santai. Ada gak dua ribunya? Tanyanya dengan Aku segera merogoh kantong tasku dan memberikannya lembaran dua ribu yang dia minta, kemudian dia segera memberikan uangnya ke kondektur bis. Aku masih bertanya-tanya dalam hati, Apa dia tadi sengaja memberitahuku kalau ada yang ingin mencopet dompetku, dengan pura-pura meminjam uang. Tapi, apa mungkin orang seperti dia masih punya sikap peduli pada orang lain? Padahal dia sendiri sepertinya gak peduli pada dirinya sendiri. Ehm, tapi menurutku gak mungkin deh. Sejak itu sampai sekarang, entah kebetulan atau tidak, setiap Aku mau berangkat dan pulang sekolah sendiri, paling jauh 50 meter dariku pasti ada Tobi. Nah, itulah sebabnya mengapa Aku jadi bete sebulan ini, Aku jadi kepikiran dia terus (sekali lagi, bukan jatuh cinta loh!), bahkan di kelas Aku jadi kurang konsentrasi. Ah, pusing kepalaku ini.

Kiera! Kayak ada yang manggil deh, pikirku sambil melamun. Kiera! Tuh, kedengeran lagi kan. Kieraaaa! Hah, iya betul pikirku. Aku langsung berdiri spontan. Tobi, bu! Sahutku dengan keras sampai satu kelas mendengar semua. Haaah! Semua orang langsung terdiam, Bu Alda guruku bengong menatapku, teman-temanku semuanya menatapku penuh curiga. Aku masih berdiri, kulihat sekeliling kelas, semua orang masih memandang kearahku penuh tanda tanya. Ya tuhan, kenapa jadi begini, Aku bilang apa tadi, Tobi? Kenapa jadi Tobi? Rasanya mau mati aja deh. Maluuu! Jeritku dalam hati. Kiera, ada apa dengan Tobi, apa dia mengganggumu? Bu Alda bertanya dengan heran.

Aku baru mau menjawab, ketika dari arah belakang ada yang bicara. Aku segera menoleh. Saya kenapa Bu? Tanya Tobi, rupanya sedari tadi dia tertidur hingga tak sadar namanya dipanggil. Matanya masih mengantuk, tangannya menggaruk-garuk rambutnya kebingungan. Maaf Bu, maksud Saya tadi mau bilang ada apa Ibu manggil, begitu. Terangku dengan terbata. Tapi, tadi Ibu dengar kamu bilang Tobi, deh. Tanya Bu Alda. Rupanya Bu Alda benar-benar mendengarku menyebut Tobi tadi. Eh, maksudnya Saya tadi mau kasih tahu Ibu kalau Tobi tidur dibelakang. Terangku dengan pelan. Ya Tuhan, mudah-mudahan Bu Alda mau percaya, batinku berharap. Oh, Ibu kira ada apa, ada-ada saja kamu ini makanya jangan bengong saja. Bu Alda menggeleng-gelengkan kepalanya. Ya sudah, karena kamu gak memperhatikan Ibu dari tadi, sekarang kamu maju kedepan, kerjakan soal matematika nomor 10 dan 11, cepat ya! Bu Alda langsung menyuruhku mengerjakan soal kepapan tulis.

Aku segera maju kepapan tulis, Aku bersyukur mereka tidak memperpanjang masalah ini. Yang lain, teruskan mengerjakan tugasnya, nanti kalian juga dapat giliran maju kedepan. Bu Alda kembali duduk dibangkunya. Akhirnya suasana kelas kembali tenang. Kecuali Tobi yang masih berdiri ditempatnya. Terus Saya gimana Bu? masih kebingungan. Rupanya Tobi Gimana apanya? Bu Alda balik bertanya. Loh, bukannya tadi Ibu manggil-manggil Saya? Tanya Tobi. Murid-murid lain langsung tertawa mendengar pertanyaan lugunya itu. Oh, enggak jadi, sudah duduk sana. Bu Alda memberikan isyarat duduk untuk Tobi dengan tangannya sambil geleng-geleng kepala. Semuanya, tolong jangan berisik. Bu Alda kembali memberi peringatan. Tapi semuanya masih tertawa, Tobi yang tadi sudah duduk kembali berdiri.

Hei! Lo semua bisa diem gak, atau mau gue hajar satu-satu ya? Tobi berteriak marah, sambil berdiri berkacak pinggang. Matanya melotot kearah anak-anak. Rupanya dia marah karena ditertawakan. Semuanya terdiam serentak, gak ada yang berani membalas. Wah, sifat aslinya sudah balik, pikirku sambil menulis dipapan tulis, mau gak mau Aku jadi tersenyum. *****