Uropati obstruktif didefinisikan sebagai sumbatan aliran urin yang dapat mengenai satu atau kedua ginjal, tergantung dari level obstruksinya.

dokumen-dokumen yang mirip
Modul: Batu Ureter. Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,

BATU SALURAN KEMIH. Dr. Maimun Syukri, Sp.PD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked. Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I TINJAUAN TEORI Pengertian Etiologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kasus 1 (SGD 1,2,3) Pertanyaan:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu dianggap berasal dari endoderm. Pertumbuhan dan. perkembangan normal bergantung kepada rangsang endokrin dan

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia prostat atau BPH (Benign Prostate Hiperplasia) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

Penyebab BPH ini masih belum diketahui, penelitian sampai tingkat biologi molekuler belum dapat mengungkapkan dengan jelas terjadinya BPH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BLOK UROPOETIKA

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan kelenjar prostat dikenal dengan Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney disease (CKD) adalah

Gagal Ginjal Akut pada bayi dan anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 2006). Kateterisasi urin ini dilakukan dengan cara memasukkan selang plastik

Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai. tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

STRIKTURA URETRA Batasan Gejala dan Tanda Terapi / Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan

CONGINETAL URETHRAL DIVERTICULUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kerap kali dijumpai dalam praktik dokter. Berdasarkan data. epidemiologis tercatat 25-35% wanita dewasa pernah mengalami

Aulia Rahman, S. Ked Endang Sri Wahyuni, S. Ked Nova Faradilla, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

Tri Hapsari, Euis Nurhayati, Sansri Diah

Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

Biologi Ginjal dan Saluran Kemih

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

KOLELITIASIS A. PENGERTIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di dalam saluran empedu, atau pada kedua-duanya. 1,2 Kolelitiasis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

Metodologi. Persetujuan Tindakan Kedokteran/Medik (informed consent)

LAPORAN PEDAHULUAN ABDOMINAL PAIN

GANGGUAN MIKSI DAN DEFEKASI PADA USIA LANJUT. Dr. Hj. Durrotul Djannah, Sp.S

LAPORAN PENDAHULUAN KOLIK RENAL. penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

a. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida

Pengkajian : Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada individu yang mengalami masalah eliminasi urine : 1. inkontinensia urine 2.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

Complication of Foley Catheter Is Infection the Greatest Risk. Oleh : dr. M. Gunthar A. Rangkuti

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DEFINISI, KLASSIFIKASI DAN PANDUAN TATALAKSANA INKONTINENSIA URINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab II Landasan Teori

BAB I KONSEP DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah. penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

HUBUNGAN ANTARA UKURAN BATU URETER DENGAN DERAJAT HIDRONEFROSIS PADA PENDERITA BATU URETER. Cahyo Baskoro*, Arry Rodjani**

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

SAKIT PERUT PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkemih adalah pengeluaran urin dari tubuh, berkemih terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menyebabkan azotemia yang berkembang cepat. Laju filtrasi glomerolus

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

13. BATU SALURAN KEMIH PADA ANAK ( UROLITHIASIS )

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa. keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

Transkripsi:

PENDAHULUAN Laporan DI AMERIKA menyatakan bahwa 1 dari 500 pasien yang dirawat dirumah sakit di Amerika Serikat menderita obstruksi uropati. Durasi dan derajat obstruksi berpengaruh secara signifikan terhadap pemulihan fungsi ginjal. Pada obstruksi komplet yang dilakukan release obstruksi segera, akan terjadi pemulihan total dari fungsi ginjal, semakin lama obstruksi terjadi, akan terjadi penurunan fungsi ginjal semakin berat. DIlaporkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi penurunan kreatinin serum pascanefrostomi adalah tindakan nefrostomi, durasi gejala, riwayat hipertensi dan grade hidronefrosis. (Sukmagara dan Danarto,2013)

DEFINISI Uropati obstruktif didefinisikan sebagai sumbatan aliran urin yang dapat mengenai satu atau kedua ginjal, tergantung dari level obstruksinya. Apabila hanya satu ginjal yang terlibat, output urin tidak berubah dan kreatitin serum dapat normal.... Hidronefrosis didefinisikan sebagai dilatasi pelvis ginjal.

SUMBATAN ALIRAN KENCING Keadaan ini menyebabkan atrofi dan apoptosis tubulus renal dan fibrosis interstisial dengan infiltrasi ruang interstisial dan makrofag. Perubahan ini dapat menyebabkan penurunan reabsorpsi solut dan air, ketidak mampuan untuk mengkonsetrasikan urin dan gangguan eksresi hidrogen dan kalium. Apabila dibiarkan, nefropati obstruktif dapat menyebabkan kerusakan ginjal ireversibel.

Manifestasi Klinis Uropati Obstruktif Pasien dengan uropati obstruktif bermanifestasi sebagai Gangguan Ginjal akut oligoanurik. Obstruksi parsial dapat menyebabkan output urin yang berfluktuasi. Nyeri berhubungan dengan lokasi, durasi dan beratnya obstruksi. Obstruksi akut dapat menyebabkan nyeri hebat karena distensi sistem kolektivus atau kapsul ginjal.

Kolik ginjal akibat batu saluran kemih seringkali bersifat mendadak dan hebat, dengan nyeri berasal dari pinggang atau flank dan menjalar ke daerah ipsilateral, serta dapat disertai mual dan muntah. Pasien dengan kolik ginjal lebih senang bergerak, karena nyeri membaik. Ini berbeda dengan pasien peritonitis dimana gerakan memperburuk nyeri. Buli yang distensi atau adanya bailotement ginjal pada pemeriksaan fisik menunjukan kecurigaan obstruksi. Hematuri mikroskopik atau gross hematuri dapat terjadi pada sebagian besar pasien dengan batu saluran kemih. Hipertensi dapat ditemukan pada uropati obstruktif disebabkan ekspansi volume dan aktivasi sistem renin-angiotesin-aldosteron.

LOKASI OBSTRUKSI SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS SISTEM KALIKS, PYELUM URETER SALURAN KEMIH BAGIAN BAWAH URETHRA : PARS POSTERIOR DAN PARS ANTERIOR

ETIOLOGI OBSTRUKSI KONGENITAL : U.P JUNCTION STENOSIS TRAUMA : RUPTUR URETHRAE, STRICURA URETHRA INFEKSI : URETHRITIS. GONORRHOICA, PROSTATITIS NEOPLASMA : BPH, CA PROSTATE,TUMOR URETHRA,CA GYNEKOLOGI KEL. METABOLIK : UROLITHIASIS (BATU SAL. KEMIH, INTOKSIKASI JENGKOL)

BATU KRISTAL JENGKOL UP JUNCTION STEN BATU PAPILOMA KRISTAL JENGKOL SISTEM KALIKS PYELUM URETER ooo KEL. PROSTAT BATU KRISTAL JENGKOL RUPTURA URETHRAE URETHRA PARS POSTERIOR URETHRA PARS ANTERIOR

PATOFISIOLOGI A.OBSTRUKSI KHRONIS (KOMPLIKASI) Ginjal, ureter, buli-buli NORMAL OBSTRUKSI KRONIS hidronephrosis hidroureter buli-buli diverticula DIVERTICULUM (LA) REFLUX VESICO-URETERALIS HIDROURETER HIDRONEPHROSIS PYONEPHROSIS

B. OBSTRUKSI AKUT (KOMPLIKASI) DIAGNOSTIK KOMPLIKASI INFILTRAT URINE FISTULA URETHRO-KUTANEUS NEKROSIS SKROTUM TESTIS TELANJANG

GEJALA-GEJALA KLINIS OBSTRUKSI A. BAGIAN ATAS KOLIK GINJAL, KOLIK URETER HEMATURIA, TERGANTUNG PENYEBAB ANURIA (OBSTRUKSI BILATERAL)

SIFAT NYERI KOLIK HILANG TIMBUL, MENJALAR DISEBABKAN KONTRAKSI SPASTIK ORGAN PEMBULUH BERDINDING OTOT POLOS DALAM UPAYA TUBUH MELEPASKAN SUATU SUMBATAN (OBSTRUKSI) RASA NYERI DIBAWA SYARAF OTONOM PARASYMPATIS DAPAT DISERTAI MUNTAH, KEMBUNG BERKURANG DENGAN PERGERAKAN

NYERI KOLIK YANG LAIN KOLIK USUS KOLIK EMPEDU (BILIAIR)

NYERI SOMATIK NYERI MENETAP, PROGRESIF DISEBABKAN IRITASI PERITONEUM PARIETALE OLEH IRITAN BERUPA : INFEKSI (NANAH), DARAH, CAIRAN SEROSANGUINEUS, CAIRAN USUS, CAIRAN EMPEDU, URINE TERINFEKSI MENIMBULKAN TANDA-TANDA IRITASI PERITONEUM RASA NYERI DIBAWA SYARAF CEREBROSPINAL- SENSIBEL BERTAMBAH DENGAN PERGERAKAN

B. BAGIAN BAWAH (URETRA) RETENSIO URINE DEFINISI -> BULI TIDAK MAMPU MENGOSONGKAN URINE KLASIFIKASI AKUT KRONIS ACUTE ON CHRONIC PENYEBAB OBSTRUKSI A. ORGANIK B. FUNGSIONAL PERTOLONGAN PASANG KATETER PUNKSI BULI-BULI

ANURIA BULI-BULI KOSONG (TIDAK ADANYA URINE) PENYEBAB PRERENAL RENAL POST RENAL (OBSTRUKSI)

Terapi Uropati Obstruktif Obstruksi harus dibebaskan sesuai indikasi dari lokasi obstruksi. Uropati obstruktif dengan komplikasi Gangguan ginjal akut dan hiperkalemia memerlukan intervensi segera. Obstruksi muara buli atau bladder outlet dapat dibebaskan dengan pemasangan kateter transuretra atau suprapubik. Obstruksi ureter dapat dibebaskan dengan sistoskopi dengan retrograde ureteroscopy dan pemasangan stent, atau dengan nefrostomi perkutan.

Batu saluran kemih dengan ukuran kurang dari 5-6 mm biasanya dapat keluar spontan dan dapat hanya diobservasi. Pasien seperti ini dapat diberikan asupan cairan yang banyak dan obat analgetik. Beberapa intervensi medis dilaporkan dapat membantu keluarnya batu ureter seperti obat antispasmodik, calcium channel blocker (nifedipin), dan kombinasi steroid.batu saluran kemih lebih dari 7 mm kemungkinan untuk keluar secara spontan kecil. Batu pada ureter dapat dilakukan ekstraksi batu dengan ureterorenoskopi (URS). Extracorporeal shock wave lithotripsi (ESWL) juga dapat dilakukan.

Beberapa pasien memerlukan kateterisasi lansung intermiten atau pemasangan kateter Foley kronik. Teknik yang baik harus digunakan untuk mencegah infeksi saluran kemih. Sebisa mungkin terapi definitif sebaiknya dilakukan untuk mengurangi penggunaan kateter.