B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah suatu cara kerja yang langsung di praktikan atau dilakukan mahasiswa secara mandiri. Yang tujuannya memberikan pengalaman praktis dilapangan dengan menerapkan teori - teori yang diterima di kampus, dan diharapkan mahasiswa mampu untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menerapkan teori - teori pada saat Praktik Kerja Lapangan Mandiri hal tersebut sangat penting karena berhubungan dengan masa depan mahasiswa dan masa depan Bangsa Indonesia, mahasiswi juga dituntut untuk meneruskan pembangunan Bangsa Indonesia bukan hanya sekedar lulus dari pendidikannya tetapi harus memiliki ilmu yang banyak dan wawasan berbagai bidang sehingga membawa arah dan cara yang baik kedalam dunia kerja yang akan dihadapi dalam waktu cepat atau lama. Untuk mencapai tuntutan itu dunia pekerjaan membutuhkkan Sumber Daya Manusi (SDM) yaitu mahasiswa mahasiswi dari perguruan tinggi yang berkualitas untuk mencapai tuntutan itu maka Mahasiswa atau Mahasiswi wajib mengikuti Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Untuk melaksanakan pembangunan dan roda pemerintahan diperlukan dana untuk tahun 2013 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 77,95% bersumber dari pajak, Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar disamping minyak dan gas dan peranan pajak sangat besar dalam mendukung penerimaan negara yang dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang setiap tahunnya Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) terus meningkat untuk keperluan Negara maka itu digunakan cara-cara yang dilakukan untuk meningkatkan sektor pajak antara lain dengan menyempurnakan sistem perpajakan, mengintensifikasi penerimaan pemungutan pajak dan menciptakan aparatur perpajakan yang bersih dan beribawa. Penyempurnaan sistem perpajakan telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu dengan melakukan pembaharuan di bidang perpajakan Pembaharuan di bidang perpajakan itu adalah tax Reform (Reformasi Pepajakan). Pembaharuan tersebut dilakukan di mulai tahun 1983 yang di tempuh dengan mengeluarkan Undang - Undang Perpajakan baru yang diantaranya adalah Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Suatu perubahan yang mendasar yang terjadi saat Tax Reform munculnya sistem Self Assessment System dalam sistem perpajakan yang berlaku di indonesia.self assessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaaan kepada wajib pajak untuk untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang (Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan TataCara Perpajakan). Undang - Undang
Nomor 28 Tahun 2007 disebutkan Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Dengan sistem yang telah dibuat pelaksanaan administrasi perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat. Dengan sistem yang dirancang baik diharapkan masyarakat mendaftarkan dirinya menjadi wajib pajak dan untuk Pengusaha Kena pajak (PKP) atau Wajib Pajak Badan karena selama ini wajib pajak merasa terbebani karena mengurangi keuntungan usaha atau penghasilan mereka dengan harus membayar pajak dan minimnya pengetahuan wajib pajak menyebabkan banyaknya kesulitan wajib pajak untuk membayar dan melaporkan pajaknya, dalam hal ini unit operasi Direktorat jenderal Pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama harus selalu mensosialisasikan serta melakukan pembinaan dan pengawasan agar wajib pajak melaporkan pajaknya dalam bentuk Surat Pemberitahuan (SPT), dengan cara tersebut sehingga wajib Pajak dapat memahami secara jelas tentang tata cara pelaporan surat pemberitahuan khususnya Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 karena selama ini masyarakat tidak merasakan manfaat secara langsung pentingnya membayar pajak dan agar wajib pajak mematuhi peraturan undang - undang perpajakan yang telah ditetapkan.
Dengan diadakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, penulis ingin mengetahui tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 serta membahas kendala - kendala yang dihadapi Wajib Pajak Badan dalam hal mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dituangkan dalam karya ilmiah, yang berjudul TATACARA PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN. B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dilaksanakan dengan tujuan: 1.1 Untuk mengetahui tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 1.2 Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban dalam pelaporan Surat Pemberitahuan 1.3 Untuk mengetahui kendala - kendala yang dihadapi wajib pajak dalam melaporkan surat pemberitahuan 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 2.1.Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dalam bidang perpajakan khususnya dalam bidang Pajak Penghasilan Pasal 23 b. Mampu mempraktikkan teori - teori yang sudah didapat saat kuliah saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan mandiri (PKLM) khususnya di bidang Pajak Penghasilan Pasal 23 c. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dengan memiliki keahlian, keterampilan dan pengalaman pada saat Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 2.2.Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan a. Meningkatkan kerja sama antara Program studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Instansi Pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan b. Dapat memperkenalkan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan c. Diharapkan dapat memberikan masukan atau saran untuk perbaikan tentang pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23 bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan. d. Mempromosikan citra Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan diakademika khususnya Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2.3.Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan a. Mempererat hubungan kerjasama antara pihak Universitas Sumatera Utara Khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan belawan b. Mendapatkan masukan berupa ide atau saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. c. Memperkenalkan Sumber Daya Manusia khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. d. Mempromosikan Sumber Daya Manusia (SDM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang ahli di bidang perpajakan. C. Uraian Teoritis 1 Definisi dan Fungsi Pajak 1.1 Definisi Pajak Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,S.H Pajak adalah Iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.(waluyo,2010:3)
Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 disebutkan Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat.(undang Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan,2007:9) 1.2 Fungsi Pajak Ada dua (2) Fungsi Pajak, yaitu: a. Fungsi Penerimaan (Budgeter), Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah b. Fungsi Mengatur (Reguler), Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi 2 Jenis Pajak 2.1 Pajak Langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban wajib pajak yang bersangkutan 2.2 Pajak tidak Langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain
3 Sistem Pemungutan 3.1 Official Assessment System adalah sistem pmungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang 3.2 Self Assessment System adalah pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk mnghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar 3.3 Withholding Assesment System adalah sistm pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak terutang oleh wajib pajak. 4 Pengertian Pajak penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelanggaraan kegiatan selain yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak Dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.(barata,2011:435)
5 Tarif dan Objek Pajak penghasilan Pasal 23 tiga (3), yaitu: Tarif dan Objek Pajak Penghasilan Pasal 23 dikelompokkan menjadi a. Sebesar 15% dari jumlah bruto atas:deviden, Bunga, Royalti, Hadiah, Penghargaan, Bonus dan sejnisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 b. Sebesar 2% dari jumlah bruto atas: Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali yang telah dikenai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) dan imbalan sehubungan dengan jasa c. Sebesar 5%, 10%,15%, 20% dan 25% yang bersifat final dari jumlah bruto yang terdapat pada Undang Undang PPh Pasal 4 ayat (2). Sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak memilki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang melaporkan SPT masa Pajak Penghasilan pasal 23 akan dikenakan sanksi kenaikan 100% dari jumlah pajak terutang dari Pajak penghasilan pasal 23. 6. Definisi Surat Pemberitahuan dan Surat Pemberitahuan Masa 6.1 Definisi Surat Pemberitahuan Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan. 6.2 Definisi Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan (SPT) untuk suatu masa pajak, seperti: a. SPT Masa Pajak Penghasilan b. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) c. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut PPN (Sumarsan,2009 41-42) D. Ruang Lngkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Dalam hal ini penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan adapun yang menjadi ruang lingkup Pratik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini antara lain: 1.Tatacara Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 23 2.Kendala kendala yang dihadapi oleh wajib pajak dalam pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan Pasal 23. 3. Melihat jumlah kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan surat pemberitahua pajak penghasilan pasal 23.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun Metode yang digunakan saat Praktik Kerja Lapangan mandiri yaitu: 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan pengajuan judul, selanjutnya penetapan judul yang disetujui ketua jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, selanjutnya pembuatan proposal oleh penulis, selanjutnya penulis melakukan seminar, setelah seminar penulis melakukan perbaikan jika ada kesalahan pada proposal, setelah perbaikan proposal mendapat persetujuan dari pembimbing seminar, setelah itu penulis ditentukan dosen pembimbing, setelah itu penulis mendapatkan bimbingan dan konsultasi dari dosen pembimbing dan yang terakhir dilanjutnya proses pembuatan surat izin untuk riset. 2. Studi Literatur Salah satu landasan teori yang mendukung laporan ini yang menyangkut masalah yang akan dibahas yang berasal dari Undang-Undang, buku-buku, catatan tertulis lainnya yang berhubungan dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 3. Observasi Lapangan Penulis melakukan tinjauan dan menganati secara langsung masalah yang akan dibahas dan meninjau secara langsung pelaksanaan kegiatan untuk
mengetahui sisrem kerja di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medanuku Belawan. 4. Pengumpulan Data Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM), Data terdiri dari: a. Data Primer yaitu data data yang diperoleh yang memahami dan menguasai objek kajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM). b. Data sekunder yaitu data data yangbersumber dari seperti, buku, Internet dan lain-lain 5. Analisa dan Evaluasi Data Pada tahap ini setelah penulis mendapat data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data, kemudian akan dipersentasikan secara objektif, jelas dan sistematis. F. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, penulis mengumpulkan data dan informasi tentang Praktik Kerja Lapangan Mandiri yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut. 1 Metode Wawancara Metode ini dengan mengajukan pertanyaan yang ditunjuk kepada Pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Belawan yang dianggap mampu
memberikan masukan data primer dan informasi tentang tatacara pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23. 2 Metode Observasi Metode ini penulis langsung turun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan cara mengamati,mendengarkan,serta mencatat hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas 3 Metode Dokumentasi Metode ini, penulis mengumpulkan daftar dokumen dan data-data pendukung yang diperlukan yang berhubungan dengan tata cara pelaporan surat pemberitahuan masa pajak penghasilan pasal 23 G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikitran dalam menyusun laporan, tujuan dan Manfaat Praktik Kerja lapangan mandiri, uraian teoritis Praktik Kerja Lapangan mandiri (PKLM), ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan mandiri, metode praktik kerja lapangan mandiri, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan praktik kerja lapangan mandir
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan yang terdiri dari: struktur organisasi,uraian tugas pokok dan fungsi Kantor, gambaran pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP). BAB III GAMBARAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang uraian secara sistematis dan terperinci mengenai ketentuan yang ada dalam undang-undang Perpajakan, Objek dan Subjek Pajak, Kewajiban Pengisian dan penyampain Surat Pemberitahuan. BAB IV ANALISA DAN EVALUASI Dalam bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh, kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interprestasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan. BAB V PENUTUP Dalam bab ini penulis, akan diberikan satu kesimpulan dan saran berdasarkan dari kesimpulan tersebut dibuat rekomendasi yang berisi saran-saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di lokasi PKLM
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN