Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAHAN DAN METODA

dokumen-dokumen yang mirip
PENDUGAAN CADANGAN KARBON DAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA TANAH GAMBUT DI HUTAN DAN SEMAK BELUKAR YANG TELAH DIDRAINASE SITI FATIMAH BATUBARA

BAB IV METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

Presentasi ini memberikan penjelasan serta pemahaman mengenai pentingnya informasi fluk gas rumah kaca (GRK) dari ekosistem lahan gambut, serta

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Tanah Gambut

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

PENGARUH DOSIS PUPUK N PADA BAHAN GAMBUT DENGAN TINGKAT KEMATANGAN YANG BERBEDA TERHADAP FLUKS CO 2. Rasional

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

III. BAHAN DAN METODE

ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan lahan gambut

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. penyusun tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang belum melapuk

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

111. METODE PENELITIAN

PEMBAHASAN UMUM. Gambar 52. Hubungan antara nisbah C/N dengan fluks CO 2. Fluks CO2. (mg CO2 kg tanah -1 harī 1 )

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Lapisan n-heksan bebas

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISA KONSENTRASI ETANOL MENGGUNAKAN GAS CHROMATOGRAFI

Seminar Gelar Teknologi Kehutanan, 19 Nov. 2009

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambut dan Karbon Tersimpan pada Gambut

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

EMISI CO 2 DAN CH 4 PADA LAHAN GAMBUT YANG MEMILIKI KERAGAMAN DALAM KETEBALAN GAMBUT DAN UMUR TANAMAN. Rasional

III. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut Bekelanjutan

Perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan grk

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Umum Bahan Gambut Riau

Gambar 1. Alat kromatografi gas

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

Topik B1 - Penilaian Sifat fisik, kimia, dan biologi tanah gambut

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Prosedur Penelitian dan Parameter Pengamatan

Penetapan Cadangan Karbon Bahan Gambut Saprik, Hemik, dan Fibrik

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013 di Laboratorium

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Botol plastik untuk air minum dalam kemasan

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

TUGAS AKHIR WENI YULIATI Pembimbing : Ir. Mochamad Ilyas Hs. Katherin Indirawati ST. MT.

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN GAS RUMAH KACA DENGAN GAS CHROMATOGRAPHY (GC) DAN INFRARED GAS ANALYZER (IrGA)

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. Alur Penelitian

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

Universitas Sumatera Utara

III. MATERI DAN METODE

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Aceh

Medan (*Penulis korespondensi, b Staf Pengajar Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Topik B3 Pendugaan cadangan karbon bawah-permukaan di lahan gambut

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

PENGARUH PENURUNAN MUKA AIR TANAH TERHADAP KARAKTERISTIK GAMBUT. Teguh Nugroho dan Budi Mulyanto Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB, Bogor

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Biomassa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. di antara dua sungai besar. Ekosistem tersebut mempunyai peran yang besar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanah gambut yang digunakan dalam pengujian ini yang berasal

The Effect of Lands Use Change From Peat Bog Forest to Industrial Forest Acacia Crassicarpa on Physical and Chemical Properties of Peat Soil

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Transkripsi:

BAHAN DAN METODA Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Simpang Kecamatan Kawai XVI Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Analisis Laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Penelitian berlangsung pada bulan Mei sampai dengan Desember 008. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain bahan tanah gambut dari daerah penelitian, dan peta lokasi penelitian. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain bor gambut untuk pengambilan sampel tanah, timbangan air untuk mengukur tinggi permukaan tanah gambut, furnace untuk pengukuran kadar abu, sungkup (closed chamber) untuk mengambil gas CO dari tanah, tabung vial sebagai tempat gas yang telah diambil, dan GPS (Global Positioning System) untuk menentukan posisi geografis. Pelaksanaan Penelitian Penetapan lokasi penelitian Penelitian dilakukan pada lahan gambut yang ditumbuhi semak belukar yang telah ada saluran drainase dan berbatasan dengan hutan disebelah utara dan kampung di sebelah selatan. Lokasi tersebut kemudian dibagi menjadi transek, transek pada semak belukar dan transek pada hutan. Transek I dan II pada lahan hutan, transek III pada lahan semak belukar yang terdapat tanaman nanas dan karet umur 8 bulan, transek IV pada semak belukar, dan transek V pada semak belukar yang terdapat tanaman karet tua. Penetapan titik sampel yaitu tegak lurus dengan slauarn drainase dengan jarak, 0, 0, 0, dan 00 meter dari saluran drainase (Gambar ).

700 m U 0 m 00 m 0 m m m Transek I 00 m Transek II hutan semak 090 m Transek III 60 m Saluran drainase Transek IV 70 m Transek V Keterangan : Transek I : lahan hutan, ketebalan gambut > 900 cm Transek II : lahan hutan, ketebalanan gambut > 900 cm Transek III : lahan semak belukar + tanaman nanas + karet usia 8 bulan; ketebalan gambut 600-800 cm Transek IV : lahan semak belukar, ketebalan gambut 00 0 m Transek V : lahan karet tua, ketebalan gambut 00 00 m Gambar. Posisi titik pengambilan sampel di setiap transek Pengambilan sampel tanah Sampel tanah diambil dengan menggunakan bor gambut (peat sampler). Sampel diambil secara inkremen yaitu 0 cm dari permukaan sampai dengan dasar gambut pada setiap transek yang telah ditentukan. Posisi transek tegak lurus dari saluran drainase dengan jarak 0, 0, 0, 0, dan 00 m. Setiap inkremen tanah yang panjangnya 0 cm mempunyai volume 00 cm.

Pengamatan Pengamatan dan pengukuran di lapang meliputi :. Pengukuran ketebalan gambut Ketebalan gambut diukur pada setiap titik boring (pengeboran) di masingmasing transek.. Pengukuran kedalaman muka air gambut Pada masing-masing lubang bor diukur kedalaman muka air tanah gambut dengan menggunakan meteran dari permukaan tanah sampai muka air tanah gambut.. Pengukuran tinggi permukaan tanah gambut Pengukuran tinggi permukaan tanah gambut dilakukan menggunakan timbangan air yang dilakukan setiap jarak satu meter hingga jarak sepuluh meter dari saluran drainase, dan setiap lima meter dari jarak sepuluh meter hingga meter dari saluran drainase, selanjutnya diukur setiap meter hingga jarak 00 m dari saluran drainase.. Pengambilan sampel gas CO Sampel gas diambil dari transek hutan dan transek semak belukar dengan posisi titik sampel sama dengan posisi pengeboran yaitu m, 0 m, 0m, 0 m, dan 00 m dari saluran drainase. Sampel gas diambil dengan menggunakan 0 ml-syringe dari sungkup (polyethylene chamber) yang dipasang pada lahan gambut. Gas dimasukkan ke dalam vial yang berukuran ml. Pengambilan gas yaitu pada 0,, 0,, dan menit pada setiap pukul 07.00-09.00 wib. Gas CO yang diambil selanjutnya diukur dengan Kromatografi gas Shimadzu Model GC-7A yang dilengkapi dengan Flame Ionization Detector (FID), menggunakan gas pembawa helium (He). Penetapan dilakukan pada suhu kolom 60 o C, injektor 00 o C, detektor 00 o C, kecepatan aliran gas 7 ml menit - dan waktu retensi gas,9 ± 0,0 menit. Penghitungan konsentrasi gas dilakukan dengan cara membandingkan peak area gas contoh yang akan dihitung konsentrasinya dengan peak area gas yang sudah diketahui konsentrasinya (standar). Pembandingan dilakukan dengan menggunakan kurva standar yang terdiri dari beberapa konsentrasi gas, sehingga

diperoleh regresi linier untuk menghitung konsentrasi gas. Fluks gas didasarkan pada metode Hue et al. (000), dengan rumus: F = δm/a/δt F = ρ x H x dc/dt (mg CO /m /jam) F = (/,) x H x dc/dt x {7,/ (7,+T)} dimana: F = Fluks gas (mg CO -C.m - jam - ) ρ = kerapatan CO-C pada suhu absolut (g dm - ), H = efektif sungkup (m) dc/dt = perubahan konsentrasi CO -C antar waktu ppm jam - T = rata-rata suhu dalam sungkup ( o C) Analisis di laboratorium meliputi :. Penetapan Bulk Density Bulk Density gambut ditentukan dengan prosedur sbb: sampel tanah yang telah diambil dengan bor gambut dikeringkan pada suhu 70º C selama x jam. Selanjutnya ditentukan kadar air dan berat kering mutlak. BD tanah gambut ditetapkan dengan rumus sbb : Keterangan : bahwa volume sesuai dengan bagian bor yang terisi gambut. Volume 00 cm dipakai apabila bor gambut terisi penuh (0 cm).. Penetapan Kadar Abu dan kadar C organik Penetapan kadar abu dilakukan menggukan alat furnace. Contoh tanah gambut ditempatkan dalam wadah porselen, kemudian dimasukkan ke dalam furnace. Suhu pada furnace diatur pada 0º C. Pembakaran dilakukan selama 6 jam sampai seluruh karbon pada gambut hilang hingga yang tersisa adalah bahan mineral yang terkandung di dalam gambut. Kadar abu dan kadar C organik dihitung dengan rumus sbb :

Keterangan : w = berat contoh sebelum pembakaran w = berat contoh setelah pembakaran fk = faktor koreksi kadar air ((00 - % kadar air)/00) Pendugaan cadangan karbon dihitung dengan rumus berikut : KC = B x A x D x C Dimana : KC = kandungan karbon dalam ton B = bobot isi (BD) tanah gambut dalam g/cm atau ton/m A = luas tanah gambut dalam m D = ketebalan gambut dalam m C = kadar karbon (C-organik) dalam % (Murdiyarso et al. 00). Pengukuran kadar serat Pengukuran kadar serat di laboratorium dilakukan dengan metode perbandingan jumlah serat dalam suntikan (siringe), yaitu dengan cara menentukan sejumlah contoh tanah dalam volume suntikan tertentu sebagai V, kemudian contoh tanah tersebut dibilas dengan air menggunakan saringan 00 mesh kemudian ditetapkan kembali volumenya sebagai V. Gambut memiliki kematangan fibrik apabila V/V > 66%, hemik apabila V/V antara % - 66%, dan saprik apabila V/V < %. Namun pada penelitian ini dilakukan modifikasi kadar serat untuk menentukan kematangan gambut yaitu Tingat kematangan fibrik memiliki kadar serat >0%, tingkat kematangan hemik memiliki kadar serat 0% 0%, dan tingkat kematangan saprik memiliki kadar serat <0%. Penetapan persentase kadar serat ini dikarenakan hasil kadar serat yang diperoleh dengan metode

suntikan lebih rendah dibandingkan dengan penetapan di lapang. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada saat dilakukan penetapan volume contoh tanah gambut dalam suntikan, karena gaya penekanan yang berbeda-beda dan siringe yang digunakan yaitu 0 ml kemungkinan terlalu kecil, sehingga mempengaruhi perbandingan jumlah serat yang diamati.. Pengukuran emisi CO dilakukan di dua transek yaitu hutan dan semak belukar. Pengambilan gas CO dari tanah menggunakan alat sungkup (closed chamber) yang selanjutnya dilakukan pengukuran menggunakan alat gas kromatografi. Data pendukung antara lain :. Sejarah penggunaan lahan Data mengenai sejarah penggunaan lahan dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan petani di daerah penelitian.. Data curah hujan Data curah hujan bulanan rata-rata diperoleh dari stasiun klimatologi meulaboh.. Penetapan posisi geografis Penetapan posisi geografis dilakukan dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Analisis Data Analisis data menggunakan analisis regresi untuk cadangan karbon dan analisis perbandingan rata-rata dengan uji T untuk emisi CO. Data dioah menggunakan SPSS Ver.. Model persamaan regresi yang digunakan yaitu : Y = a + bx + cx Y = variable dependen a = konstanta regresi b, c = koefisien regresi x = variable independen