BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen. Tujuan penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II KERANGKA TEORITIS

Pengertian Kepuasan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada pembahasan mengenai teori umum ini akan menjelaskan teori-teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORI. pengertian atau teori-teori dari pemikiran-pemikiran para ahli untuk mendukung

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Manajemen Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

1. PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA KONSUMEN TOKO BUKU RESTU DI KOTA BLITAR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat dibeli orang (Harjanto, 2009). Pengertian kualitas produk menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sudah sangat UKDW

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan berlomba lomba untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dikaitkan dengan suatu negara tertentu. Gambaran tersebut dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II LANDASAN TEORI. memiliki kapasitas untuk menyampaikan hasrat, perasaan, pengetahuan, dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

BAB II TELAAH PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya kinerja perusahaan yang dapat diukur dari peningkatan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Suwarni dan Mayasari (2011) meneliti Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen pengguna kartu IM3. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh baik terhadap loyalitas dengan melalui kepuasan konsumen pengguna Kartu IM3. Hidayat (2009) meneliti Pengaruh Kualitas Layanan,Kualitas Produk Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Mandiri. Penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM (Structur Equational Model) dalam uji hipotesisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah sedangkan kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh non signifikan terhadap loyalitas nasabah akan tetapi nilai nasabah berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri. 9

10 Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang No Judul Penelitian 1. Suwarni dan Mayasari (2011) Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen 2. Hidayat (2009) meneliti Pengaruh Kualitas Layanan,Kualitas Produk Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas 3. Suprastiyo (2013), Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pengguna Ponsel Blackberry (Studi Pada Mahasiswa UMM) Penelitian Terdahulu Alat Tujuan Analisis Penelitian Analisis Mengetahui jalur (Path pengaruh Analysis) kualitas produk dan harga terhadap loyalitas melalui kepuasan SEM (Structur Equational Model) konsumen Mengetahui pengaruh kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Mandiri Penelitian Sekarang Analisis Mengetahui Jalur (Path pengaruh Analisys) kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas pengguna ponsel Blackberry Hasil Penelitian kualitas produk dan harga berpengaruh baik terhadap loyalitas dengan melalui kepuasan konsumen kualitas layanan, kualitas produk dan nilai nasabah berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah sedangkan kualitas layanan dan kualitas produk berpengaruh non signifikan terhadap loyalitas nasabahbank Mandiri. Masih dalam proses penelitian Variabel Kualitas Produk (X 1 ) Harga (X 2 ) Kepuasan (Z) Loyalitas (Y) Kualitas layanan (X 1 ) Kualitas Produk (X 2 ) Nilai Nasabah (X 3 ) Kepuasan Konsumen (Z) Loyalitas (Y) Kualitas Produk (X 1 ) - Kepuasan (Y 1 ) - Loyalitas (Y 2 )

11 B. Tinjauan Teori 1. Kualitas Produk Secara luas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide (Kotler & Keller,2002:4). Salah satu bahan pertimbangan konsumen untuk membeli dan menggunakan suatu produk bergantung pada sajauh mana kualitas yang ditawarkan kepada konsumen, kualitas produk sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumennya. Kualitas produk merupakan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Seorang pemasar haruslah mengerti tentang kualitas produk ini karena hal ini merupakan aspek penting dalam hal sarana utama positioning utama pemasar karena kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan (Kotler & Amstrong,2006:272). Dalam kualitas produk fisik terdapat beberapa variabel yang dapat dijadikan parameter (Kotler,2003:350) yaitu: a. Bentuk (Form) Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk ukuran, model, atau struktur fisik produk.

12 b. Fitur (Feature) Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbedabeda yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan fitur baru yang dianggap berharga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. c. Kualitas Kinerja (Performance Quality) Sebagian besar produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja: rendah, rata-rata, tinggi atau unggul. Kualitas kinerja merupakan tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. d. Kualitas Kesesuaian (Conformance Quality) Pembeli mengharapkan suatu produk memiliki kualitas kesesuaian yang tinggi, yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. e. Ketahanan (Durability) Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu terutama dalam hal keawetan produk tersebut. f. Keandalan (Reability) Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang dapat diandalkan. Kendalan (Reability) merupakan ukuran probabilitas bahwa produk tersebut tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.

13 g. Kemudahan perbaikan (Repairability) Adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan waktu. h. Gaya (Style) Gaya (stlyle) memberikan gambaran tentang penampilan dan rasa produk kepada pembeli untuk menambah nilai pelanggan. Produk dapat dikatakan sebagai fokus inti dari semua bisnis. Produk adalah apa yang dilakukan perusahaan, mulai dari mendesain, mengadakan sistem produksi dan operasi, menciptakan program pemasaran, sistem distribusi, iklan dan mengarahkan tenaga penjual untuk menjual produk tersebut. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:279) dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar harus memahami lima tingkat produk, yaitu : a. Produk Utama (Care Benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. b. Produk Generik (Basic Produk), adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar. c. Produk Harapan (Expected Product), adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

14 d. Produk Pelengkap (Augment Product), adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan dengan berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing. e. Produk Potensial (Potential Product), adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:280) klasifikasi produk dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Barang Konsumen Barang konsumen yaitu barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumsi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu : a. Barang kebutuhan sehari-hari (Convience Goods) adalah barangbarang yang biasanya sering dibeli konsumen (memiliki frekuensi pembelian tinggi), dibutuhkan dalam waktu segera, dan memerlukan waktu yang minim dalam pembandingan dan pembeliannya. b. Barang belanjaan (Shopping Goods) adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan dengan berbagai alternatif yang tersedia oleh konsumen berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan daya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. c. Barang khusus (Speciality Goods) adalah barang-barang dengan karakteristik dan atau identifikasi yang unik, yang untuknya sekelompok

15 pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan usaha khusus untuk pembeliannya. d. Barang yang tidak dicari (Unsought Goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau walau sudah diketahui namun secara umum konsumen belum terpikir untuk membelinya. 2. Barang Industri Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis) untuk keperluan selain konsumsi langsung, yaitu : untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen, untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi). 2. Kepuasan Konsumen Konsumen membentuk harapan atas nilai penawaran pemasaran dan membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada harapan ini. Kepuasan pelanggan terhadap pembelian tergantung pada kinerja nyata sebuah produk, relatif terhadap harapan pembeli (Sunarto,2003:515). Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan maka pembeli akan lebih senang dikarenakan kepuasan berkaitan erat dengan kepuasan (Kotler & Amstrong,2001:13). Indikator yang membantu kepuasan pelanggan ada 4 yaitu:

16 a. Value Price Relationship Kesesuaian antara tarif yang dibayar dengan perawatan atau pelayanan yang diterima. b. Product Quality Kemampuan produk dalam penggunaannya. c. Product Benefits Hubungan antara kebutuhan produk dengan keunggulannya. d. Product Features Menggambarkan ciri-ciri suatu produk seperti harga, bentuk dan lain sebagainya. Menurut Kotler (1997:38) ada empat metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yaitu: a. Sistem keluhan dan saran Untuk mengidentifikasi masalah maka perusahaan harus mengumpulkan informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran. Informasi yang terkumpul digunakan untuk memberi masukan bagi perusahaaan. b. Survey kepuasan konsumen Survey kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survey melalui pos surat, telepon maupun wawancara pribadi. Denagn metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi dua arah dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen.

17 c. Ghost Shopping Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang bersangkutan. d. Analisis kehilangan konsumen Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan memahami mengapa konsumen tersebut berhenti menkonsumsi produk kita. Menurut Tjiptono (1997:35) metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara: a. Pengukuran langsung dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang merekan sarankan d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen.

18 Secara garis besar, kepuasan pelanggan memberikan dua manfaat utama bagi perusahaan yaitu berupa loyalitas pelanggan dan gethok tular positif. Seperti yang terlihat pada gambar 2.2 sebagai berikut: Gambar 2.2 Manfaat Kepuasan Pelanggan loyalitas pembelian ulang kepuasan pelanggan penjualan silang gethok tular positif pertambahan jumlah pelanggan baru Sumber: (Tjiptono&Chandra:2012) Lebih rinci, manfaat manfaat spesifik kepuasan pelanggan bagi perusahaan mencakup: dampak positif pada loyalitas pelanggan dan berpotensi menjadi sumber pendapatan (terutama melalui pembelian ulang, cross selling, dan up selling). selain itu juga menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan (terutama biaya-biaya komunikasi, penjualan dan layanan pelanggan) dan dengan adanya gethok tular yang positif maka akan dapat menambah jumlah pelanggan baru. Lebih lanjut, Bloemer & Kasper 1995 dan Oliver (1999) dalam Tjiptono & Chandra (2011) mengingatkan bahwa kepuasan dan loyalitas bukanlah pengganti (surrogates) satu sama lain. Mungkin saja seorang pelanggan loyal tanpa harus sangat puas (misalnya, bila hanya ada sedikit pilihan merek) dan bisa

19 pula pelanggan sangat puas tapi tidak loyal (contohnya, jika tersedia banyak alternatif merek (Tjiptono & Chandra:289:2011). 3. Loyalitas Pelanggan Menurut Griffin (2003), loyalitas konsumen adalah komitmen yang kuat dari konsumen, sehingga bersedia melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha-usaha marketing dari produk lain yang berusaha membuatnya beralih untuk membeli produk lain tersebut. Jadi, loyalitas konsumen adalah suatu sikap yang dapat membuat konsumen melakukan pembelian kembali secara konsisten terhadap produk perusahaan tertentu. Masing-masing pelanggan mempunyai dasar loyalitas berbeda. Hal ini tergantung dari obyektivitas mereka masing-masing. Karakteristik pelanggan loyal menurut Griffin (2003) adalah: a. Melakukan pembelian secara teratur. b. Membeli di luar lini produk atau jasa. c. Mereferensikan produk ke orang lain. d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing Tjiptono (2002:85) mengemukakan enam indikator yang dapat digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu: a. Pembelian ulang b. Kebiasaan mengkonsumsi merek tersebut

20 c. Selalu menyukai merek tersebut d. Tetap memilih merek tersebut e. Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik f. Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain Loyalitas berkembang mengikuti empat tahap yaitu kognitif, afektif, konatif dan tindakan (Hasan:2009:86). a. Tahap pertama: Kepuasan Kognitif Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap ini menggunakan basis informasi yang memaksa menunjuk pada satu merek atas merek lainnya, loyalitasnya hanya didasarkan pada aspek kognisi saja. b. Tahap kedua: Loyalitas Afektif Loyalitas tahap kedua ini didasarkan pada aspek afektif konsumen. Sikap merupakan fungsi dari kognisi (pengharapan) pada periode awal pembelian (masa pra konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya plus kepuasan di periode berikutnya (masa pasca konsumsi). c. Loyalitas ketiga: Loyalitas Konatif Dimensi konatif (niat melakukan) yang dipengaruhi oleh perubahanperubahan afektif terhadap merek. Konasi menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu ke arah tujuan tertentu. d. Loyalitas keempat: Loyalitas Tindakan Meskipun pembelian ulang adalah suatu hal yang sangat penting bagi pemasar, penginterpretasian loyalitas hanya pada pembelian ulang saja

21 tidak cukup karena pelanggan yang membeli ulang belum tentu mempunyai sikap yang positif terhadap barang atau jasa yang dibeli. Pembelian ulang dilakukan bukan karena puas, melainkan mungkin karena terpaksa atau faktor lain. C. Kerangka Pikir Berdasarkan landasan teori diperoleh kesimpulan bahwa kualitas produk merupakan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan dan seorang konsumen yang puas akan menunjukkan sikap yang loyal pada produk tersebut (Kotler&Amstrong:2009). Dari penjelasan tersebut maka dapat digambarkan kerangka pikiran pada gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2.1 Kerangka Pikir Bentuk X 1.1 Fitur X 1.2 Kinerja X 1.3 Kualitas Produk X 1 H4 H1 H3 Kepuasan Y 1 Kualitas Kesesuaian X 1.4 Ketahanan X 1.5 Kehandalan X 1.6 Kemudahan Perbaikan X 1.7 H2 Loyalitas Y 2 Gaya X 1.8

22 D. Hipotesis Penelitian H1 H2 H3 H4 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas : Kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas melalui kepuasan konsumen