BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

45 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

35 LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian. Alokasi Waktu Penelitian

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

analisis dan menyusun laporan hasil penelitian.

Deskripsi Siklus 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

M T E O T D O E D PE P N E E N L E I L T I I T A I N

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

13 BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini peneliti membahas mengenai (1) setting dan karakteristik subjek penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan; (3) teknik dan alat pengumpulan data, (4) Indikator kinerja, (5) analisis data 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester 1 SD Negeri 2 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki 28 siswa terdiri dari 12 siswa putri dan 16 siswa putra pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2011. Untuk mendapatkan data yang akurat, sebuah penelitian membutuhkan waktu yang cukup lama. Artinya sebuah penelitian dari awal hingga mendapatkan kesimpulan tidak dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Oktober sampai bulan Desember 2011. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut : a. Bulan Oktober 2011 menyusun proposal penelitian. b. Bulan November 2011 minggu I dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I (3x pertemuan) c. Bulan November 2011 minggu II dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II (3x pertemuan) d. Bulan November 2011 minggu ke III dan minggu ke IV dilakukan analisis data. e. Bulan Desember 2011 penyusunan laporan hasil penelitian. 3.1.2 Subjek penelitian Penelitian ini sangat dipengaruhi oleh subjek penelitian karena pada subjek diperoleh data tentang variabel yang diteliti dan diamati. Adapun yang diteliti adalah Hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 2 Jatipohon Kecamatan Grobogan kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki 28 siswa terdiri dari 12 siswa putri dan 16 siswa putra. Karakteristik siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 2 Jatipohon : 13

14 a) Latar belakang orang tua siswa sebagian besar adalah petani dan buruh tani. b) Pendidikan orang tua siswa sebagian besar hanya lulusan SD atau paket A. c) Kesadaran belajar siswa masih rendah. d) Kemampuan berpikir siswa SD Negeri 2 Jatipohon umumnya masih rendah. e) Letak SD Negeri 2 Jatipohon di Dsn Ngulakan, Kec Grobogan, Kab Grobogan termasuk Daerah Tertinggal. 3.1.3 Variabel yang diselidiki Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan variabel melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel input : siswa dan guru b. Variabel Proses : penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture c. Varabel output : Hasil belajar siswa 3.2 Prosedur Penelitian 3.2.1 Tindakan Yang dilakukan Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kualitas siswa. Penelitian ini bersifat reflektif maksudnya dalam proses penelitian guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas (Suyanto dalam Subyantoro, 2007:7). Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambar dari siklus I dan siklus II: P RP R T R T O Siklus I O Siklus II Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

15 Keterangan : P : Perencanaan T : Tindakan O : Observasi R : Refleksi RP: Revisi Perencanaan Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil belajar IPA dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapatkan permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar IPA dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture setelah dilakukan perbaikan pada siklus I. Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 3.2.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan perlu adanya perencanaan yang matang agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Langkah-langkah dalam perencanaan yang diperlukan adalah, 1) menyusun rencana perbaikan pembelajaran, 2) menyiapkan alat peraga berupa kartu bergambar, 3) membuat dan merancang Lembar Observasi, 3) membuat Lembar kerja Siswa, 4) membuat soal-soal tes formatif 5) melakukan kolaborasi dengan teman guru kelas yang lainnya untuk mengetahui hasil belajar siswa. 3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama, tahap pendahuluan atau awal pembelajaran yaitu tahap pengkondisian siswa agar siap dan tertarik melaksanakan proses pembelajaran IPA.

16 Tahap pendahuluan ini berisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dengan tujuan mempersiapkan dan mengarahkan siswa supaya dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pendahuluan ini meliputi beberapa tahap, antara lain: Pertemuan I (siklus I) 1. Kegiatan Awal Guru mempersiapkan rencana persiapan pembelajaran, media, lembar kerja. Dalam pelaksanaan siklus I guru dibantu teman sejawat untuk melakukan observasi (pengamatan) Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang sudah disiapkan guru. Guru memberikan motivasi dengan cara menunjukkan gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Memahami hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dilakukan dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan Mengetahui ekosistem sebagai tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya Membedakan ekosistem buatan dengan ekosistem alam hidup lain membentuk komunitas Mengetahui bahwa makhluk hidup yang berhubungan dengan mahkluk Mengetahui bahwa makhluk hidup yang berhubungan dengan mahkluk hidup lain membentuk komunitas Mempelajari ekosistem Hutan Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Mengerjakan tugas dari guru Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Kegiatan Penutup Mengulang kembali tentang ekosistem hutan dengan menyebutkan anggota-

17 anggota ekosistemnya seperti tumbuhan, hewan dan benda Pemberian tugas rumah Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal Guru memeriksa hasil pekerjaan rumah siswa dan memberikan sanjungan 2. Kegiatan Inti pada siswa yang mendapat nilai baik. Apersepsi dilakukan dengan menyiapkan materi yang sudah diberikan sebelumnya Guru memberikan motivasi dengan cara menunjukkan kartu gambar yang menarik minat siswa Mengajak anak bernyanyi bersama Memahami bahwa tidak ada satupun mahkluk hidup yang dapat berdiri sendiri Mampu mendeskripsikan pengertian produsen dan konsumen Memahami rantai makanan pada suatu ekosistem, misalnya pada ekosistem sawah. PADI TIKUS ULAR Tikus dan ular tidak dapat membuat makannya sendiri. Tanya dengan siswa untuk mengetahui apakah masih ada yang belum memahami materi Guru membagikan soal tes Siswa mengerjakan soal tes yang diberikan guru Guru memeriksa hasil kerja siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, 3. Kegiatan Penutup Pertemuan III memberikan penguatan Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan bahawa ranta makanan tersusun dari produsen dan konsumen Dalam pertemuan ketiga setelah mengetahui hasil tes pada pertemuan II guru melakukan perbaikan dan pengayaan kepada siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai di

18 bawah KKM (69) akan dilakukan remidi atau perbaikan, sedangkan siswa yang telah tuntas dalam belajar atau yang mendapat nilai di atas (69) akan diberikan penggayaan. 3.2.3 Observasi Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam observasi ini, akan mengulas segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap pembelajaran model picture and picture yang diberikan guru dalam dalam pembelajara IPA materi simbiosis dan rantai makanan. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes. Dalam pengamatan akan dilaksanakan oleh teman sejawat, pelaksanaan pengamatan pembelajaran difokuskan pada penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture, dan observer mencatat kegiatan siswa yang mencakup perhatian, keaktifan, kerjasama dan keberanian bertanya siswa selama pembelajaran berlangsung, serta mencatat semua kegiatan yang telah dilakukan guru. Tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena menjadi bahan acuan pada siklus II nanti. 3.2.4 Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil pembelajaran dari tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes, observasi, yang telah dibuat. Jika hasilnya masih belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang ingin dicapai, misalnya masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran IPA maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II dan hal-hal yang positif pada saat siklus I harus dipertahankan dalam siklus II. Dari hasil evaluasi hal-hal yang bisa dijadikan dasar perbaikan pada siklus II adalah pengungkapan hasil tes, pengamatan, pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Apabila terjadi kekurangan pada siklus I maka harus ditindaklanjuti dengan cara melakukan perbaikan pada siklus II agar tujuan yang ingin dicapai bisa tercapai. Berdasarkan data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, siswa belum melakukan kegiatan pembelajaran dengan sepenuh hati. Penyebabnya adalah siswa

19 kurang memperhatikan saat pelajaran berlangsung, sering bicara sendiri dengan teman dan masih banyak yang pasif. Siswa belum pernah mendapat rangsangan dan motivasi yang berarti dalam kegiatan belajar. Guru kurang memperhatikan kebiasaan-kebiasaan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan siswa masih kurang menangkap pelajaran. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan siklus II siswa akan di persiapkan sebaik-baiknya untuk menghadapi pembelajaran. Perhatian khusus diberikan kepada para siswa yang sulit berkonsentrasi dan belum mencapai ketuntasan. 3.2.5 Proses Tindakan Siklus II Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Berdasarkan refleksi siklus I telah dijabarkan kekurangan-kekurangan yang memerlukan perbaikan dalam pembelajaran membaca lancar kalimat anak, untuk itu dilaksanakan siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Paparan selengkapnya tiap tahapan pada siklus II diuraikan di bawah ini Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka disusun kembali Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus II. 3.2.6 Revisi Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini harus lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Hal-hal yang harus diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : (1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan yaitu penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture, (2) menyiapkan dengan lebih baik alat peraga yang berupa kartu gambar dan materi dalam pembelajaran, (3) membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, (4) menyiapkan perangkat tes siklus II dan kriteria penilaian, dan (5) melakukan kolaborasi dengan teman dan guru kelas lain dengan cara lebih sering sharing atau bertukar pikiran. 3.2.7 Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan hal-hal yang dapat menjadi penghambat pada kegiatan pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan dengan cara

20 memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh teman pada pembelajaran siklus I dan berusaha lebih bervariasi dalam proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pertemuan pertama, tahap pendahuluan atau awal pembelajaran yaitu tahap pengkondisian siswa agar lebih siap dan tertarik melaksanakan proses pembelajaran membaca. Tahap pendahuluan ini berisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dengan tujuan mempersiapkan dan mengarahkan siswa supaya dapat melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik. Pendahuluan ini meliputi beberapa tahap, antara lain: Pertemuan I (Siklus II) 1. Kegiatan Awal Dalam pelaksanaan siklus II guru dibantu teman sejawat untuk melakukan observasi (pengamatan) Menjelakan kembali materi sebelumnya Guru memberikan motivasi dengan menunjukkan gambar-gambar yang menarik minat siswa untuk belajar IPA.Menjelaskan tujuan pembelajaran Memahami kembali peta konsep tentang hubungan makhluk hidup 2. Kegiatan Inti Memahami hubungan makhluk hidup dan lingkungannya. Mengetahui ekosistem sebagai tempat berlangsungnya hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Membedakan ekosistem buatan dengan ekosistem alam Mengetahui bahwa makhluk hidup yang berhubungan dengan mahkluk hidup lain membentuk komunitas. Mempelajari ekosistem Hutan Mempelajari ekosistem Sawah Pemberian tugas secara acak dan bergantian siswa memasangkan kartu gambar sesuai dengan perintah guru Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

21 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Pertemuan kedua 1. Kegiatan Awal 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan Akhir 3. Kegiatan Akhir Mengulang kembali tentang ekosistem hutan dengan menyebutkan anggotaanggota ekosistemnya seperti tumbuhan, hewan dan benda Pekerjaan rumah memeriksa pekerjaan rumah Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan Mengulang materi pertemuan sebelumnya. Memahami kembali peta konsep tentang hubungan makhluk hidup. Memahami ekosistem kolam Memahami ekosistem kebun Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Siswa mengerjakan tugas secara kelompok atau individu memasangkan kartu gambar sesuai petunjuk guru Pembahasan hasil kerja siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Mengulang kembali tentang ekosistem hutan dengan menyebutkan anggotaanggota ekosistemnya seperti tumbuhan, hewan dan benda Pemberian pekerjaan rumah Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal Mengulang materi pertemuan sebelumnya. Memahami kembali peta konsep tentang hubungan makhluk

22 2. Kegiatan Inti Mendeskripsikan hal yang menyebabkan lingkungan berubah ; - Pencemaran - Penebangan dan kebakaran hutan Memahami bahwa rantai makanan tidak akan terputus selama semua mata rantai tersedia Jika tidak ada padi, tikus akan kelaparan dan mati. Jika tidak ada tikus maka ular sawah juga akan kelaparan. Memahami bahwa setiap perubahan lingkungan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru membagikan lembar evaluasi pada siswa Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang diberikan guru Pembahasan / koreksi hasil kerja siswa 2. Kegiatan Akhir Memberikan kesimpulan bahwa pencemaran, penebangan dan kebakaran hutan merusak kelestarian lingkungan. 3.2.8. Observasi Observasi pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan cara membuat catatan yang dapat dipakai sebagai data. Observasi dilakukan pada siswa yang bernilai rendah pada siklus I, yaitu pengamatan melalui observasi langsung, dan siswa dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi. Dalam observasi pengambilan data dilakukan secara langsung terhadap semua tindakan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. 3.2.9 Refleksi Setelah dilakukan tahap perencanaan hingga pelaksanaan tindakan, maka dilaksanakan refleksi. Hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya dikumpulkan, dianalisis,

23 dan dievaluasi oleh peneliti. Hasil dari diskusi dengan teman sejawat diperoleh kesimpulan bahwa secara garis besar proses perbaikan pembelajaran siklus II dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture ternyata hasil belajar siswa meningkat.. Dari hasil observasi diperoleh data sebagai berikut: aktivitas dan respon siswa pada saat proses pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture terlihat aktif dan antusias. Siswa merasa senang, tertarik dan begairah dalam belajar dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. Hal ini terlihat adanya peilaku siswa yang sebelumnya tidak berani tanya sekarang sudah berani bertanya, siswa berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas, hal ini menunjukkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan karena dari hasil refleksi di siklus I kelebihannya dipertahankan dan kekurangannya diperbaiki di siklus II. 3.3. Teknik dan Alat Pengumpul Data 3.3.1 Teknik pengumpul data Penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Tes adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. Sedangkan teknis non tes berupa lembar observasi, yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. 3.3.2 Alat Pengumpul Data 3.3.2.1 Instrumen Tes Dalam instrumen tes terdapat beberapa aspek yang harus dikerjakan oleh siswa setelah mempelajari IPA tentang simbiosis dan rantai makanan dapat dilihat dari tabel 3.1 di bawah ini:

24 Tabel 3.1 Kisi- kisi Soal Tertulis ompetensi Dasar Materi Indikator No Item Jumlah Item 5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup (rantai makanan) Makhluk Hidup dan Lingkungannya A. Hubungan antar makhluk hidup o Simbiosis mutualisme (hlm.83) o Simbiosis komensalisme (hlm.84) o Simbiosis parasitisme (hlm.85) B. Rantai makanan o Mengidentifikasi hubungan khas antar makhluk hidup ( simbiosis ) o Mengkomunikasikan manfaat dan kerugian yang terjadi akibat hubungan antarmakhluk hidup. o Menggambarkan hubungan makan dan dimakan antarmakhluk hidup melalui rantai makanan sederhana o Mengidentifikasi hubungan khas antarmakhluk hidup (simbiosis) 1,2 2 3,4,5 3 6,7 2 8,9, Jumlah 10 10 3 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya Makhluk Hidup dan Lingkungannya o. Hubungan makhluk hidup dalam ekosistem o Ekosistem hutan (hlm.86) o Ekosistem sawah (hlm.87) o Ekosistem kolam hias (hlm.88) o Ekosistem kebun D. Pengaruh perubahan lingkungan o Pencemaran o Penebangan dan kebakaran hutan o Mengamati bentuk-bentuk saling ketergantungan antara hewan dan tumbuhan di lingkungan sekitar. o Mengamati anggota ekosistem 3,4,9, o Memahami bahwa pencemaran penebangan dan kebakaran hutan merusak kelestarian lingkungan o Memprediksi kemungkinan yang akan terjadi bila lingkungan berubah 1,7,8 3 10 4 5 1 2,6 2 Jumlah 10

25 3.3.2.2 Instrumen Non tes 3.3.2.1 Observasi Arikunto (2002: 156) Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan : a. Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture yang dilakukan guru serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan lembar observasi. Adapun kisi-kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel. 3.2 dibawah ini:

26 Tabel 3.2 Kisi-kisi pengembangan intrumen penilaian penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture Langkahlangkah Indikator Item N0 item Kegiatan Pra Pembelajaran 1. Menghimpun data dan informasi tentang hasil belajar siswa. 2. Menganalisis hasil belajar siswa sebelum ada tindakan. 3. Mengklasifikasikan siswa sesuai dengan hasil belajar siswa. Kegiatan Awal 1. Memberikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Menempatkan siswa dalam tiga kelompok belajar sesuai dengan hasil belajarnya. Kegiatan Inti 1. menggunakan pembelajaran kooperatif model picture and picture 2. Memberikan tugas sesuai dengan materi yang sudah diberikan 3. Memberikan penguatan pada siswa jawaban yang sudah benar. Kegiatan Akhir 1. Menetapkan tingkat ketuntasan belajar 1. Apakah guru menghimpun data dan informasi tentang hasil belajar siswa. 2. Apakah guru menganalisis hasil belajar siswa sebelum ada tindakan. 3. Apakah guru mengklasifikasikan siswa sesuai dengan hasil belajar siswa. 1. Apakah guru memberikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Apakah guru menempatkan siswa dalam tiga kelompok belajar sesuai dengan hasil belajarnya. 1. Apakah guru menggunakan pembelajaran kooperatif model picture and picture 2. Apakah guru membantu siswa yang masih merasa kesulitan dalam memahami konsep materi pembelajaran 3. Apakah guru menyuruh siswa mengerjakan tugas sesuai materi pembelajaran. 4. Apakah guru melakukan pembelajaran dengan runtut. 5. Apakah guru memberikan penguatan pada siswa setelah siswa diberi tugas 1. Apakah guru menetapkan tingkat ketuntasan belajar. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model picture and picture dalam pembelajaran dinilai dengan rumus berikut ini:

27 Nilai = Dengan kriteria nilai : 85 100 = Sangat Baik 75 84 = Baik 65 74 = Cukup 55 64 = Kurang 54 0 = Sangat kurang Tabel 3.3 Kisi-kisi pengembangan intrumen penilaian Hasil Belajar Siswa No. Aspek Kriteria Skor 1. Konsep * semua benar * sebagian besar benar * sebagian kecil benar * semua salah 4 3 2 1 2. Praktek * aktif Praktek * kadang-kadang aktif * tidak aktif 4 2 1 Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture dinilai dengan rumus di bawah ini Nilai = Dengan kriteria nilai : 80-100% = Baik sekali 66-79% = Baik 56-65% = Cukup Baik 40-55% = Kurang 0-39% = Sangat kurang

28 No 1. 2. 3. 4. 5. Nama Siswa Tabel 3.4 Lembar penilaian Hasil belajar IPA Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 2 Jatipohon Tahun Pelajaran 2011/2012 Pengetahuan Performan Praktek Jumlah Skor Keterangan A. Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. B. Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Nilai 3.4 Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dipakai.dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture, maka dipergunakan indikator sebagai berikut: 1. 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture, sebagai strategi pembelajaran telah diterapkan oleh guru minimal dengan kategori baik. 2. Ketuntasan belajar siswa, penulis memberi target 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai di atas KKM (69) 3.5 Analisis Data Setelah data terkumpul, penulis dalam menganalisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan menganalisa gambaran data nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatipohon Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Berapa jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 69 dan berapa jumlah siswa yang mendapat nilai kurang dari 69 serta bagaimana hasil observasi teman sejawat tentang pelaksanaan proses belajar mengajar baik dari pra tindakan, siklus I maupun siklus II.