BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada rangkaian elektronika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Input ADC Output ADC IN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab IV Pengujian dan Analisis

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

BAB III DESKRIPSI MASALAH

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

digunakan sebuah solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk pembuangan air

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Bab III Perancangan Sistem

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

SISTEM PENGENDALI LEVEL DAN VOLUME AIR PADA PROSES PENGISIAN BAK PENAMPUNG AIR MENGGUNAKAN AT89S51 DENGAN PENAMPIL SEGMENT 7 TUGAS AKHIR

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 SEBAGAI BASIS PADA PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN SUHU RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR LM35 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY. Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp :

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

ADC dan DAC Rudi Susanto

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pendahuluan Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada rangkaian elektronika dan pemograman software, maka diperlukan suatu pengujian program dan pengukuran pada rangkaian yang telah dirancang, jika rangkaian dan software berjalan baik, maka rangkaian dan program dianggap berjalan sesuai harapan. 4.2 Tujuan Pengujian dan Pengukuran Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mendapatkan data-data dari rangkaian dan program yang telah dirancang, sehingga kita dapat mengetahui spesifikasi dari rangkaian dan program tersebut, pengujian dilakukan secara bertahap sesuai dengan urutan rangkaian dan program yang akan dirancang, setelah masing-masing rangkaian dan program dapat menghasilkan output sesuai yang diinginkan, maka dapat dilanjutkan dengan menggabungkan rangkaianrangkaian tersebut sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Potensiometer Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kelinieran dari sensor potensiometer, yaitu berupa level tegangan yang berbanding lurus terhadap besar perubahan hambatan, besar tegangan maksimum yang diberikan pada sensor potensiometer yaitu 5 VDC, kemudian dengan mengatur hambatan pada sensor poteniometer maka dapat diperoleh besar perubahan tegangan yaitu mulai dari 0 VDC hingga 5 64

65 VDC, besar perubahan tegangan inilah nantinya yang akan digunakan sebagai inputan bagi rangkaian ADC (analog to digital converter) untuk mendefinisikan perubahan level ketinggian air. Data hasil pengujian kelinieran dari sensor potensiometer di tunjukkan pada Tabel 4.1 data pengujian rangkaian sensor potensiometer. Tabel 4.1 Data Pengujian Rangkaian Sensor Potensoimeter V Input (VDC) perubahan hambatan hambatan maksimum 5 250 Ω 50kΩ 0.02 5 492 Ω 50kΩ 0.04 5 665 Ω 50kΩ 0.06 5 840 Ω 50kΩ 0.08 5 1 kω 50kΩ 0.1 5 2 kω 50kΩ 0.2 5 3 kω 50kΩ 0.3 5 4 kω 50kΩ 0.4 5 5 kω 50kΩ 0.5 5 6 kω 50kΩ 0.6 5 7 kω 50kΩ 0.7 5 8 kω 50kΩ 0.8 5 9 kω 50kΩ 0.9 5 10 kω 50kΩ 1 5 20 kω 50kΩ 2 5 30 kω 50kΩ 3 5 40 kω 50kΩ 4 5 50 kω 50kΩ 5 V Output (VDC) Dari Tabel 4.1 di atas dapat diamati bahwa setiap perubahan tegangan output dipengaruhi oleh perubahan hambatan, dengan besar tegangna output sesuai persamaan (3.1) di bawah ini. V(output)=.(3.1) Ket : R1 = perubahan hambatan. R2 = hambatan maksimum.

66 Dari data hasil pengujian terlihat bahwa sensor potensiometer dapat bekerja sesuai yang diharapkan yaitu dapat berubah secara linier, Gambar 4.1 menunjukkan grafik kelinieran dari sistem 6 tegangan output 5 4 3 2 1 tegangan output 0 0.25 kω 0.492 kω 0.665 kω 0.840 kω 1 kω 2 kω 3 kω 4 kω 5 kω 6 kω 7 kω 8 kω 9 kω 10 kω 20 kω 30 kω 40 kω 50 kω Gambar 4.1 Grafik Kelinieran Sensor Potensiometer 4.4 Pengujian Rangkaian Analog To Digital Converter (ADC) Pengujian pada rangkaian analog to digital converter (ADC) dilakukan untuk mengamati konversi masukan analog yaitu berupa tegangan menjadi data digital, pada pengujian ini diperoleh ketepatan pembacaan ADC 0804, ketepatan pembacaan tersebut dipengaruhi oleh keluaran dari sensor potensiometer, berdasarkan pengambilan data dari ADC 0804 diperoleh faktor konversi, faktor konversi ini menentukan hasil pembacaan dari tiap-tiap objek yang diuji, yaitu konversi tegangan analog dari sensor potensiometer dan data digital yang diperoleh, data digital ini digunakan sebagai masukan pada rangkaian multiplekser. Data hasil pengujian ADC 0804 ditunjukkan pada Tabel 4.2 data hasil pengujian ADC

67 Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian ADC 0804 TEGANGAN DC OUTPUT BINNER 0.02 0000 0001 0.04 0000 0010 0.06 0000 0011 0.08 0000 0100 0.1 0000 0101 0.12 0000 0110 0.14 0000 0111 0.16 0000 1000 0.18 0000 1001 0.2 0000 1010 0.24 0000 1100 0.26 0000 1101 0.28 0000 1110 0.3 0000 1111 0.4 0001 0101 0.5 0001 1010 0.6 0001 1111 0.8 0010 1001 0.9 0010 1110 1 0011 0100 2 0110 0111 3 1001 1010 4 1100 1101 5 1111 1111 Dari data hasil pengujian rangkaian ADC 0804 terlihat bahwa selisih tegangan input per bit adalah 0.02 volt, hal ini sesuai dengan dasar teori dimana jika keluaran dari sensor potensiometer dihubungkan dengan rangkaian ADC 0804, dengan tegangan referensi sebesar 5 VDC dan lebar data 8-bit, maka setiap kenaikan 1-bit data resolusinya adalah : Resolusi = tegangan referensi/banyak data.. (4.1) = 5/255 = 0.019 volt 0.02 volt

68 4.5 Pengujian Rangkaian Multiplekser Pengujian rangkaian multipleser pertama kali dilakukan dengan merancang program multiplekser.vi seperti terlihat pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Multipleser.Vi Program multiplekser.vi digunakan untuk mengamati keluaran dari multiplekser apakah sesuai dengan dasar teori, yaitu multiplekser merupakan rangkaian elektronik yang mampu menyalurkan sinyal salah satu dari banyak masukan ke sebuah keluaran. Pengujian rangkaian multiplekser dilakukan dengan menghubungkan pin-pin masukan dari IC multiplekser CD 4051 dengan pin-pin keluaran dari ADC 0804 kemudian pin-pin control pada IC multiplekser CD 4051 dihubungkan dengan port parallel DB 25 yaitu pin 1, pin 14 dan pin 16 sedangkan pin keluaran dari IC multiplekser CD 4051 dihubungkan dengan pada pin 15 pada port parallel DB 25. Data hasil pengujian rangkaian multiplekser ditunjukkan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Rangkaian Multiplekser Data Masukan Multiplekser Data Keluaran Multiplekser 0000 0000 0 0000 0001 1 0000 0010 2 0000 0011 3 0000 0100 4 0000 0111 7 0000 1111 15

69 0001 0000 16 0010 0000 32 0100 0000 64 1000 0000 128 1111 1111 255 Dari data hasil pengujian rangkaian multiplekser dapat diamati bahwa data-data yang berasal dari ADC 0804 dengan lebar data 8-bit, dapat dikonversikan oleh rangkaian multiplekser sehingga data-data tersebut menjadi data dengan satu keluaran, hal ini sesuai dasar terori dari multiplekser, yaitu rangkaian multiplekser merupakan rangkaian elektronik yang mampu menyalurkan sinyal salah satu dari banyak masukan ke sebuah keluaran. 4.6 Pengujian Motor Stepper Pengujian motor stepper dilakukan dengan cara memberikan tegangan 12 VDC pada kaki common motor stepper, kemudian lilitan-lilitan pada motor stepper dihubungkan dengan ground satu persatu sehingga menghasilkan perputaran yang searah jarum jam. Dengan pengujian tersebut dapat dianalisa bahwa motor stepper dapat bekerja dengan baik dan lancar apabila dapat melakukan hal-hal tersebut, tetapi jika tidak bisa atau terdapat satu kesalahan saja dalam pengujian, maka motor stepper tersebut tidak dapat digunakan. 4.7 Pengujian Driver Motor Stepper Langkah pertama yang dilakukan untuk pengujian driver motor stepper adalah dengan merancang program motor stepper.vi, kemudian input-input driver motor stepper dihubungkan pada pin 2, pin 3, pin 4 dan pin 5 yang mana pin-pin ini merupakan pin-pin data pada port parallel DB 25, kaki-kaki input pada driver

70 motor harus dihubungkan secara berurutan pada pin-pin data tersebut, jika tidak maka driver motor tidak dapat bekerja dengan baik, selanjutnya output dari driver motor tersebut dihubungkan sesuai dengan urutan lilitan-lilitan motor stepper, hal ini juga tidak boleh terbalik, jika terbalik maka motor stepper tidak dapat bekerja dengan baik, front panel dan blok diagram program pengujian driver motor stepper ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan 4.4 di bawah ini. Gambar 4.3 Front Panel Program Pengujian Motor Stepper.Vi Gambar 4.4 Blok Diagram Program Pengujian Motor Stepper.Vi Sesuai dengan perancangan program motor stepper.vi diatas dapat diamati bahwa driver motor dapat bekerja dengan baik, yaitu motor stepper dapat memutar ke kanan, ke kiri dan berhenti dengan mode full step.

71 4.8 Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keluaran tegangan dari rangkaian catu daya, apakah sesuai dengan dasar teori yaitu untuk IC 7805 tegangan keluaran yaitu sebesar 5 Volt dan IC 7812 tegangan keluaran sebesar 12 volt, Tabel 4.4 menunjukkan data hasil pengujian keluaran tegangan dari rangkaian catu daya. Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran Rangkaian Catu Daya IC Regulator Tegangan Hasil Tegangan Yang Pengukuran Diharuskan 7805 4.8 VDC 5 VDC 7812 11 VDC 12 VDC Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa tegangan keluaran dari rangkaian catu daya tidak sesuai dengan dasar teori, hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni, selain itu tegangan jala-jala listrik tidak stabil. Persentase error dari keluaran tegangan rangkaian catu daya adalah sebagai berikut : 1. Untuk IC 7805 %error = =. = 4 % * 100% 2. Untuk IC 7812 %error = = = 8.3 % * 100% * 100%...(4.2) * 100%...(4.3)

72 4.9 Pengujian Perangkat Lunak (Software) Dalam pengujian software pada proyek tugas akhir ini terdiri dari beberapa program untuk mengendalikan level ketinggian air, diantaranya. 1. Pengujian program triangel.vi 2. Pengujian program trapezium.vi 3. Pengujian program input array.vi 4. Pengujian program tangki.vi 5. Pengujian program motor stepper.vi 6. Pengujian program fuzzy.vi 7. Pengujian program pengontrol fuzzy.vi 4.9.1 Pengujian Program Triangel.Vi Pengujian program dilakukan dengan memberikan nilai-nilai pada tiga parameter fungsi keanggotaan segitiga (triangel) yaitu a, b dan c kemudian memberikan nilai pada koordinat (X), jika nilai output sesuai dengan persamaan pada fungsi keanggotaan segitiga (triangel), maka program triangel.vi dapat berjalan dengan baik. Gambar 4.5 menunjukkan program triangel.vi. Gambar 4.5 Program Triangel.Vi

73 Tabel 4.5 menunjukkan Tabel pengujian data Program triangel.vi Tabel 4.5 Data Pengujian Program Triangel.Vi Koordinat (x) a b c output 0.1-1 0 1 0.9 0.2-1 0 1 0.8 0.3-1 0 1 0.7 0.4-1 0 1 0.6 0.5-1 0 1 0.5 0.6-1 0 1 0.4 0.7-1 0 1 0.3 0.8-1 0 1 0.2 0.9-1 0 1 0.1 1-1 0 1 0 Dari data hasil pengujian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa software dapat berjalan dengan baik, hal tersebut sesuai dengan persamaan dari fungsi keanggotaan segitiga (triangel) pada dasar teori, persamaan fungsi keanggotaan segitiga (triangel) ditunjukikan pada persamaan 4.1 dibawah ini. µ[x] = max min,,0.... (4.4) 4.9.2 Pengujian Program Trpezium.Vi Pengujian program dilakukan dengan memberikan nilai-nilai pada empat parameter fungsi keanggotaan trapesium (trapezoid) yaitu a, b, c dan d. Kemudian memberikan nilai pada koordinat (X), seperti terlihat pada Tabel 4.5 data pengujian program trapezium.vi. Jika nilai output sesuai dengan persamaan pada fungsi keanggotaan trapesium (trapezoid), maka program trapezium.vi dapat berjalan dengan baik. Tabel 4.6 menunjukkan data pengujian program trapezium.vi.

74 Tabel 4.6 Data Pengujian Program Trapezium.Vi Koordinat (x) a b c d output 0.1 0.1 0.3 0.7 0.9 0 0.2 0.1 0.3 0.7 0.9 0.5 0.3 0.1 0.3 0.7 0.9 1 0.4 0.1 0.3 0.7 0.9 1 0.5 0.1 0.3 0.7 0.9 1 0.6 0.1 0.3 0.7 0.9 1 0.7 0.1 0.3 0.7 0.9 1 0.8 0.1 0.3 0.7 0.9 0.5 0.9 0.1 0.3 0.7 0.9 0 1 0.1 0.3 0.7 0.9 0 Gambar 4.6 menunjukkan program trapezium.vi Gambar 4.6 Program Trapezium.Vi Dari data hasil pengujian program trapezium.vi dapat diamati bahwa nilai output dari trapezium.vi sesuai dengan persamaan dari fungsi keanggotaan trapesium (trapezoid), hal ini menunjukkan bahwa program dapat berjalan dengan baik. Persamaan dari fungsi keanggotaan trapesium (trapezoid) ditunjukkan pada persamaan 4.2. µ[x] = max,1,,0.(4.5)

75 4.9.3 Pengujian Program Input Array.Vi Pengujian program input array dilakukan untuk mengamati keluaran dari program input aray.vi apakah sesuai dengan nilai yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan memberikan nilai minimum, interval dan maksimum. Program dapat berjalan dengan baik jika array memiliki nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dari minimum, interval dan maksimum yang diberikan, Gambar 4.7 menunjukkan program input array. Gambar 4.7 Program Input Array Data hasil pengujian dapat diamati pada Gambar 4.6, pada program tersebut nilai array sesuai dengan nilai yang diinginkan, yaitu nilai minimum = -1, nilai interval, 0.1 sampai dengan 1 dan nilai maksimum = 1, dari data ini dapat dikatakan bahwa program dapat berjalan dengan baik. 4.9.4 Pengujian Program Tangki.Vi Pengujian program tangki.vi dilakukan dengan mengisi secara bertahap tangki proses dengan air, kemudian diamati apakah pergerakan level ketinggian air pada tangki proses sesuai pada tampilan program tangki.vi, jika perbedaannya terlalu

76 jauh maka program tidak baik digunakan atau terjadi kesalahan dalam merangkai perangkat keras (hardware), jika level ketinggian air pada tangki proses memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh maka program baik untuk digunakan, perbedaan yang sedikit tersebut bisa dikarenakan dari perancangan mekanik pada tangki proses, Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan front panel dan blok diagram program tangki.vi Gambar 4.8 Front Panel Program Tangki.Vi Gambar 4.9 Blok Diagram Program Tangki.Vi

77 Tabel 4.7 menunjukkan data hasil pengamatan program tangki.vi Tabel 4.7 Data Hasil Pengujian Program Tangki.Vi Ketinggian air pada tangki proses Ketinggian air pada program tangki.vi 7 cm 7 cm 8.2 cm 8.2 cm 9.1 cm 9.1 cm 10 cm 10.2 cm 11.4 cm 11 cm Dari Tabel 4.7 hasil pengujian sistem terlihat bahwa ketinggian air pada tangki proses hampir sama dengan ketiinggian air pada program tangki.vi. 4.9.5 Pengujian Program Motor Stepper.Vi Pengujian Program motor stepper dilakukan untuk mangamati pergerakan motor stepper apakah sesuai dengan yang diharapakan, yaitu : 1. Motor berputar kekiri jika diberikan nilai positif pada input kendali. 2. Motor berputar kekanan jika diberikan nilai negatif pada input kendali. 3. Motor akan berhenti jika status 5 aktif dan input kendali bernilai positif. 4. Motor akan berhenti jika status 4 aktif dan input kendali diberikan nilai negatif. 5. Motor stepper berputar kekiri menandakan control valve atau keran membuka. 6. Motor stepper berputar kekanan menandakan control valve atau keran menutup Jika motor stepper dapat bergerak sesuai dengan syarat-syarat diatas maka program baik digunakan, jika salah satu saja syarat tidak terpenuhi maka program

78 tidak bisa digunakan, Gambar 4.10 menunjukkan front panel dari program motor stepper.vi Gambar 4.10 Front Panel Program Motor Stepper.Vi Gambar 4.11 menunjukkan blok diagram program motor stepper.vi Gambar 4.11 Blok Diagram Program Motor Stepper.Vi Dari hasil pengujian dapat diamati bahwa motor stepper dapat dengan baik bergerak sesuai dengan syarat-syarat yang diharapkan, maka program baik untuk digunakan

79 4.9.6 Pengujian Program Fuzzy.Vi Pengujian program fuzzy.vi pertama kali dilakukan dengan merancang program tangki ganda.vi, hal ini dilakukan untuk mengamati grafik performansi dari program tangki ganda.vi apakah memiliki lonjakan maksimum (overshoot) dan waktu naik (rise time) yang kecil. Jika betul maka program fuzzy.vi baik untuk digunakan. Pengujian program tangki ganda.vi dilakukan dengan langkah-langkah berikut : 1. Memberikan nilai control valve 1 dan control valve 2 dengan nilai 0, maka fluida di tangki proses 1 akan bertambah, sedangkan di tangki proses 2 tetap tidak ada fluida. 2. Tunggu hingga kira-kira ketinggian fluida di tangki proses 1 sekitar 50, lalu buka control valve 1, setelah itu slide dinaikkan, maka ketinggian fluida di tangki proses 1 akan berkurang (kecepatannya), sedangkan ketinggian fluida di tangki proses 2 akan bertambah. 3. Tunggu hingga kira-kira ketinggian fluida di tangki proses 2 sekitar 50, lalu control control valve 2 dibuka, maka ketinggian fluida di tangki proses 2 akan berkurang.

80 Gambar 4.12 menunjukkan front panel program tangki ganda.vi Gambar 4.12 Front Panel Program Tangki Ganda Gambar 4.13 menunjukkan blok diagram program tangki ganda.vi Gambar 4.13 Blok Diagram Program Tangki Ganda.Vi Dari hasil pengujian program tangki ganda.vi dapat diamati bahwa, program dapat berjalan sesuai dengan point-point yang disebutkan di atas, hal ini dapat di ambil kesimpulan bahwa program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

81 Selanjutnya pengujian program fuzzy.vi dilakukan dengan memberikan nilai-nilai pada membersip function level, membership rate dan membership function valve sesuai dengan kaidah rule dan masing-masing fungsi keanggotaan dan menggabungkannya dengan program tangki ganda.vi Gambar 4.14 menunjukkan pemberian nilai pada membership function level. Gambar 4.14 Nilai-Nilai Membership Function Level Gambar 4.15 menunjukkan pemberian nilai-nilai membership function rate Gambar 4.15 Nilai-Nilai Membership Function Rate

82 Gambar 4.16 menunjukkan pemberian nilai-nilai membership function valve Gambar 4.16 Nilai-Nilai Membership Function Valve Selanjutnya setelah masing-masing membership function diberikan nilai-nilai yang sesuai dengan Gambar 4.14, 4.15 dan 4.16, kemudian Program dijalankan dan dapat diamati Grafik performansi sistem seperti terlihat pada gambar 4.17 dibawah ini Gambar 4.17 Grafik Performansi Sistem Untuk mengamati grafik performansi sistem dilakukan dengan menentukan setpoint, kemudian control valve 2 pada program tangki ganda dibuka sekitar 50

83 dan control valve 1 dibiarkan. Dari Gambar 4.10 tersebut dapat diamati bahwa program fuzzy dapat berjalan baik terhadap sistem, yaitu memperkecil lonjakan maksimum (overshoot) dan waktu naik (rise time), hal ini sesuai dengan dasar teori yaitu logika fuzzy yang dirancang pada tugas akhir ini adalah untuk memperkecil lonjakan maksimum (overshoot) dan (rise time). 4.9.7 Pengujian Program Pengontrol Fuzzy.Vi Pengujian program pengontrol fuzzy.vi dilakukan untuk mengamati tangki proses apakah ketinggian air dapat mencapai setpoint yang telah ditentukan, kemudian untuk menguji sistem apakah sesuai dengan kendali logika fuzzy yang dirancang, yaitu memperkecil lonjakan maksimum (overshoot) dan waktu naik (risetime) Gambar 4.18 menunjukkan pengontrol fuzzy.vi Gambar 4.18 Front Panel Program Pengontrol Fuzzy.Vi

84 Gambar 4.19 menunjukkan blok diagram program pengontrol fuzzy.vi Gambar 4.19 Blok Diagram Program pengontrol Fuzzy.Vi Pengujian program pengontrol fuzzy.vi dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu : 1. Pengujian Terhadap Performansi Sistem. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performansi sistem yang meliputi, lonjakan maksimum (overshoot), waktu naik (rise time), pengujian terhadap performansi sistem dilakukan dengan menentukan setpoint pada program pengontrol fuzzy.vi untuk mengamati level ketinggian air pada tangki proses, apakah dapat mencapai setpoint yang telah ditentukan serta mengamati performansi dari sistem apakah sesuai

85 dengan kendali logika fuzzy yang dirancang, yaitu memperkecil lonjakan maksimum (overshoot) dan waktu naik (rise time). Gambar 4.20 menunjukan grafik performansi sistem dengan setpoint 8 Gambar 4.20 Grafik Performansi Sistem Dengan Setpoint 8 Gambar 4.21 menunjukkan grafik performansi sistem dengan setpoint 10 Gambar 4.21 Grafik Performansi Sistem Dengan Setpoint 10

86 Gambar 4. 22 menunjukkan grafik performansi sistem dengan setpoint 15 Gambar 4.22 Grafik Performansi Sistem Dengan Setpoint 15 Gambar 4.23 menunjukkan pengujian grafik performansi sistem dengan memberikan setpoint yang berbeda, yaitu 8, 7 dan 9. Gambar 4.23 Grafik Performansi Sistem Dengan Perubahan Setpoint

87 Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian performansi sistem Tabel 4.8 hasil Pengujian Performansi Sistem Setpoint Overshoot Rise time (ms) 8 2.5% 8909 10 2% 14812 15 3.33% 18764 Dari hasil pengujian performansi sistem dengan setpoint 8, 10 dan 15 dapat diamati bahwa sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memiliki lonjakan maksimum (overshoot) dan (rise time) yang kecil. Hal ini sesuai dasar teori kendali logika fuzzy yang dirancang. Pada pengujian sistem dengan memberikan perubahan pada setpoint dapat diamati bahwa, sistem merespon dengan baik terlihat dari perubahan level aktual yang berubah sesuai dengan perubahan setpoint yang telah ditentukan. 2. Pengujian Perubahan Control Valve Atau Keran Terhadap Level Aktual. Pengujian perubahan control valve atau keran terhadap level aktual dilakukan untuk mengamati dan menganalisa perubahan keran terhadap setiap perubahan level aktual atau ketinggian air pada tangki proses.

88 Gambar 4.24 menunjukkan perubahan control valve terhadap level aktual dengan setpoint 8. Gambar 4.24 Perubahan Control Valve Terhadap Level Aktual (a) Gambar 4.25 menunjukkan perubahan control valve terhadap level aktual dengan setpoint 10. Gambar 4.25 Perubahan Control Valve Terhadap Level Aktual (b)

89 Gambar 4.26 menunjukkan perubahan control valve terhadap level aktual dengan setpoint 15. Gambar 4.26 Perubahan Control Valve Terhadap Level Aktual Dari pengujian peubahan control valve terhadap level aktual untuk beberapa setpoint dapat dianalisa bahwa control valve atau keran akan mulai membuka ketika ketinggian dari level aktual melebihi dari nilai setpoint dan mulai menutup ketika ketinggian dari level aktual kurang dari setpoint. Hal ini untuk menjaga supaya level ketinggian air pada tangki proses sesuai dengan setpoint.