BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menguraikan pengertian Teknologi Informasi, Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

DAFTAR KUESIONER Relatif sedikit sedang relatif banyak

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

Studi Kelayakan Bisnis Page 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat melihat dan menggunakan peluang yang ada serta dapat mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

Identitas Responden. 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 5. Posisi di perusahaan :.. Manajer tingkat bawah ( manager lini)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah

KUESIONER PENELITIAN. Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA

KUESIONER. Pengaruh Tingkat Kesesuaian Antara Persepsi Tentang Suatu Keinginan Untuk

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

Dalam rangka memenuhi tugas akhir dalam menyusun skripsi sebagai. mahasiswa Program Sarjana Strata 1 Ilmu Akuntansi Universitas Katolik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

LAMPIRAN KUESIONER. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk pembuatan skripsi, saya

PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO) DI SURABAYA. Disusun Oleh :

Kategori manakah dibawah ini yang menjelaskan dengan baik alasan yang diberikan oleh atasan Anda ketika revisi anggaran dibuat?alasannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Suyadi, 1999) Performance (kinerja) adalah hasil kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

PROPOSAL DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

Lampiran 1. Instrumen (Kuisioner) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

Yenny Naranatha Dewi. Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Fakultas/Jurusan : Ekonomi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

KUESIONER. Kepada: Yth Bapak/Ibu/Saudara/i... di Tempat

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Total Quality

POKOK BAHASAN PENGENDALIAN. Sub Pokok Bahasan Pengendalian yang Efektif Perencanaan System Pengendalian

Berikut ini terdapat sejunlah pertanyaan yang saya harap Bapak atau Ibu. bersedia untuk mengisinya. Bapak atau Ibu cukup memberikan tanda silang ( X )

Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

KUESIONER. Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan, yang saya harapkan Bapak/Ibu. bersedia untuk mengisinya. Bapak/Ibu cukup mengisikan data diri dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. RAFATEX. DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, menyebabkan perubahan pada dunia bisnis atau organisasi. Peran ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Garrison (2000: 23) kendala atau constraint adalah segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. para konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost concius) dan sadar nilai

KUESIONER PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Informasi Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Azmi (2009), informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai teknologi informasi. Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005), teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Williams dan saywer yang dikutip oleh Seesar (2010), bahwa teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyampaikan informasi. 11 75

Sedangkan menurut Ningrum (2012), teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Selain pendapat di atas, Information Technology Association of America (ITAA) yang dikutip oleh Sutarman (2009) menyatakan bahwa, teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Adapun yang menjadi tujuan dari adanya teknologi informasi menurut Sutarman (2009), untuk

memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa teknologi informasi memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda bagi suatu perusahaan dan itu semua tergantung pada bidang usaha masing-masing perusahaan. Komponen teknologi informasi merupakan sub sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Teknologi informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas informasi dan juga sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi. Selain itu teknologi informasi juga berperan penting bagi perusahaan untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan Teknologi Informasi pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan Teknologi Informasi bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan.

Peran teknologi informasi bagi suatu perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan kategori yang dikutip oleh Mulyadi (2001), ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di suatu perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. 4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah

perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi. 2.1.2. Sistem Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan personilnya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya (Mulyadi dan Setyawan, 2001). Sedangkan menurut Handoko (2000) Sistem Pengukuran Kinerja merupakan proses dimana organisasi organisasi menilai kinerja karyawan untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pengukuran Kinerja merupakan mekanisme perbaikan secara periodik terhadap keefektifan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu agar berhasil dalam menetapkan stategi perusahaan dan memperbaiki dalam pengambilan keputusan. Adapun parameternya adalah kemudahan akses, penggunaan Teknologi Informasi, ketersediaan bahan ajar, pemerataan ketersediaan, pengawasan, peraturan. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses yang harus dilakukan dalam upaya pengendalian tenaga kerja. Pengukuran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang perilaku dan kinerja anggota dalam organisasi. Adapun tujuan pengukuran kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2001), adalah sebagai berikut:

a. Memotivasi personil yang lalai mencapai sasaran organisasi dan lalai mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. b. Untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta reward. Adapun manfaat Penilaian kinerja organisasi menurut Mulyadi dan Setyawan (2001) adalah: a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personil secara optimal. b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan reward personil, seperti promosi, transfer dan pemberhentian. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personil dan untuk menydiakan kriteria seleksi dan evaluasi. 2.1.3 Sistem Reward Reward adalah segala bentuk pengembalian baik finansial maupun non finansial yang diterima karyawan karena jasa yang disumbangkan ke perusahaan. Kompensasi dalam bentuk finansial dapat berupa gaji, upah, bonus, komisi, tunjangan, libur atau cuti tetapi tetap dibayar dan sebagainya. Sedangkan dalam bentuk non finansial dapat berupa seperti tugas yang menarik, tantangan tugas, tanggung jawab tugas, peluang, pengakuan, pencapaian tujuan serta lingkungan pekerjaan yang menarik.

Menurut Schuler & Fluber (1993) seperti yang dikutip oleh Kurnianingsih dan Indriantoro (2001), kompensasi merupakan salah satu strategi manajemen sumber daya manusia untuk menciptakan keselarasan kerja antar staf dengan pimpinan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu program kompensasi sangat penting untuk mendapatkan perhatian Sungguh-sungguh karena kompensasi dapat meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja, kepuasan kerja, maupun motivasi karyawan. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001) Reward menghasilkan dua macam manfaat, antara lain : a. Memberikan Informasi Reward dapat menarik perhatian personil dan memberi informasi atau menginggatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan hal yang lain. b. Memberikan motivasi Reward akan meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka. Berdasarkan pengelompokkannya,menurut Mulyadi dan Setyawan (2001) reward dapat digolongkan kedalam dua kelompok (2001) yaitu : a. Reward Intrinsik Adalah reward yang berupa rasa puas diri yang diperoreh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannnya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan reward intrinsik manajemen dapat

menggunakan berbagai teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang yang mendorong orang untuk menjadi baik. b. Reward Ekstrinsik Merupakan kompensasi yang diberikan kepada personil, terdiri dari : 1) Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah pokok, honorarium lembur dan hari libur, pembagian laba, pembagian saham dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personil. 2) Kompensasi tidak langsung adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personil seperti asuransi kecelakaan, asuransi hari tua, honorarium liburan, tunjangan masa sakit. 3) Kompensasi non moneter. Berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan secara ekstra oleh perusahaan kepada personilnya. Distribusi reward ekstrinsik baik yang langsung, tidak langsung maupun non moneter memerlukan data hasil penilaian kinerja personil agar reward tersebut adil oleh personil yang menerima pengahargaan. 2.1.4. Total Quality Management Pengertian kualitas menurut Goetsch & Dafis seperti yang dikutip oleh Nasution (2001) adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa dan manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kualitas merupakan kunci dalam memenangkan persaingan. Dasar perlunya perlunya Total Quality Management sangatlah sederhana yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan adalah dengan

menghasilkan kualitas yang terbaik, untuk itu diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan. Maka cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen komponen tersebut adalah menerapkan Total Quality Management. Menurut Nasution (2001) Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Total Quality Management merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Seperti yang dikutip oleh Husein (2004) ada 4 prinsip utama dalam TQM yaitu sebagai berikut: a) Kepuasan pelanggan Total Quality Management merupakan konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi- spesifikasi tertentu, tetapi ditentukan oleh pelanggan. b) Respek terhadap setiap orang Karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Maka dari itu setiap orang dalam suatu organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi langsung dalam tim pengambilan keputusan.

c) Manajemen berdasar fakta Maksudnya bahwa setiap keputusan didasarkan pada data bukan sekedar perasaan (feeling). d) Perbaikan berkesinambungan Agar dapat sukses, setiap perusahaan agar dapat melakukan proses sistematika dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Perusahaan yang menerapkan teknik Total Quality Management akan memperoleh beberapa manfaat utama yang pada akhirnya akan meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan antara lain: 1. Rute pertama Perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya pengahasilan sehinagga laba yang diperoleh juga semakin besar. 2. Rute kedua Perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang. Dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat.

P E R B A I K A N K U A L I T A S Memperbaiki Posisi Meningkatkan Output yang bebas Dari kerusakan Harga yang lebih tinggi Meningkatkan Pangsa Pasar Mengurangi biaya Operasi Meningkatkan Penghasilan Gambar 2.1. Manfaat Total Quality Management Sumber : Tjiptono dan Diana, Total Quality Management (2001:10). Meningkatka n Laba 2.1. 5. Kinerja Manajerial Kinerja Manajerial adalah kinerja para individu (manajer) dalam kegiatan manajerial (Kurnianingsih, 2001). Kegiatan personal dari kinerja manajerial meliputi delapan dimensi, yaitu: a) Evaluasi Menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk. b) Investigasi Mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan dan analisis pekerja.

c) Negosiasi Pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk produk, menghubungi pemasok, tawar-menawar dengan mewakili penjual, tawar menawar secara kelompok. d) Perencanaan Menentukan tujuan kebijakan dan tindakan pelaksanaan penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur dan pemograman. e) Pengkoordinasian Tukar menukar informasi dengan orang lain dibagian organisasi yang lain untuk mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain, hubungan dengan manajer lain. f) Pengawasan (Supervisi) Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan anda, membimbing, melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas pekerjaan dan menangani bawahan. g) Pengaturan staff ( Staffing) Mempertahankan angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai, dan memelih pegawai baru, mnempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai. h) Perwakilan ( Representatif) Menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan perkumpulan bisnis, pidato untuk acara kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum perusahaan anda.

Pekerjaan seorang manajer harus selalu berdasarkan tugas yang diperlukan untuk mencapai sasaran perusahaan. Pekerjaan itu harus tampak nyata. Pekerjaan yang memberikan sumbangan yang kelihatan jika mungkin dapat ditukar demi keberhasilan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Terdapat faktor faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja sehingga mempermudah pelaksanaan penilaian. Hal ini sesuai dengan pendapat Mangkunegara (2001) yaitu: Pengetahuan akan pekerjaan, Keandalan, Kerjasama, Kemampuan beradaptasi, Pelayanan, Pemeliharaan. 2.2. Review Penelitian Terdahulu ( Teoritical Mapping) Mardiyah (2005), Penelitian menggunakan topik pengaruh system pengukuran kinerja, sistem reward dan profit center terhadap Total Quality Management terhadap kinerja manajerial. Objek penelitian lebih difokuskan pada manager tingkat menengah dan manager pemasaran pada perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama dan kedua yaitu pengaruh antara interaksi Total Quality Management dengan sistem pengukuran kinerja serta pengaruh antara Total Quality Management dengan sistem reward terhadap kinerja managerial pada perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia, hasilnya signifikan namun arah hubungannya negatif. Sedangkan hipotesis ketiga menunjukkan tidak adanya pengaruh interaksi Total Quality Management dengan profit center terhadap kinerja manajerial.

Nurfitriana, dkk (2005) Penelitian ini menggunakan topik tentang teknologi informasi, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai pemoderasi hubungan antara Total Quality Management dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Total Quality Management berpengaruh terhadap kinerja manajerial, teknologi informasi sebagai variabel pemoderasi tidak berpengaruh terhadap Total Quality Management dengan kinerja manajerial, sistem pengukuran kinerja sebagai variabel pemoderasi tidak berpengaruh terhadap Total Quality Management dengan kinerja manajerial dan sistem penghargaan tidak berpengaruh terhadap hubungan Total Quality Management dengan kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ. Lastanto (2010), Pengaruh Total Quality Management, Sistem Reward Dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Garam Malang (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua variabel yang diujikan menunjukkan pengaruh signifikan. Dari ketiga variabel tersebut hanya Total Quality Management yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja menejerial, sedangkan sistem reward dan sistem pengukuran kinerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Walaupun variabel tersebut diinteraksikan (Total Quality Management dengan sistem reward maupun Total Quality Management dengan sistem pengukuran kinerja ) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Jadi berdasarkan teknik analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, hanya ada satu variabel yang berpengaruh terhadap kinerja menejerial yaitu Total Quality Management

Suwastiko (2011) pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Sebagai Moderating Pada Rumah Sakit Haji Di Surabaya. Hasil penelitian adalah variabel Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, dan Sistem Reward secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit umum haji Surabaya, bahwa sistem pengukuran kinerja memperkuat hubungan moderating terhadap hubungan antar Total Quality Management dan kinerja manajerial pada rumah sakit umum haji Surabaya, dan bahwa sistem reward memperkuat hubungan moderating terhadap hubungan antar Total Quality Management dan kinerja manajerial pada rumah sakit umum haji Surabaya. Beberapa penelitian di atas akan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Teknologi Informasi, Sistem Pengukuran kinerja dan Sistem Reward terhadap Kinerja Manajerial dengan Total Quality Manajemen sebagai variabel Moderating dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut:

Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu No Nama 1 Mardiyah (2005) Jenis Penelitian Pengaruh sistem kinerja,sistem reward dan profit center terhadap TQM dengan kinerja manajerial Penelitian Independen Sisem kinerja, sistem reward, profit center dan TQM Dependen Kinerja manajerial Hasil Penelitian Pengaruh antara interaksi TQM dengan sistem pengukuran kinerja serta pengaruh antara TQM dengan sistem reward terhadap kinerja managerial pada perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia, hasilnya signifikan namun arah hubungannya negatif 2 Nurfitriana (2005) Teknologi informasi, sistem pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan sebagai pemoderasi hubungan antara TQM dengan kinerja manajerial Independen TQM Dependen Kinerja manajerial TQM berpengaruh terhadap kinerja managerial, sedangakan variabel pemoderasinya tidak berpengaruh terhadap hubungan antara TQM dengan kinerja manajerial. 3 Lastanto (2010) Pengaruh Total Quality Management, Sistem Reward Dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT.Garam Persero Independen TQM, Sistem pengukuran kinerja, dan sistem reward Dependen Kinerja manajerial Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua variable yang diujikan menunjukkan pengaruh signifikan. Dari ketiga variable tersebut hanya TQM yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja menejerial, sedangkan sistem reward dan sistem pengukuran kinerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

4 Suwastiko (2011) Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Reward Sebagai Moderating Pada Rumah Sakit Haji Di Surabaya. Independen Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Variable Dependen Sistem Reward Total Quality Management (TQM), Sistem Pengukuran Kinerja, dan Sistem Reward secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada rumah sakit umum haji Surabaya, bahwa sistem pengukuran kinerja memperkuat hubungan moderating terhadap hubungan antar TQM dan kinerja manajerial pada rumah sakit umum haji Surabaya