PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

dokumen-dokumen yang mirip
prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

G U B E R N U R J A M B I

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 173 TAHUN 2013

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG


URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR : TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL I. PELAYANAN GAWAT DARURAT

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURANWALIKOTASURAKARTA NOMOR II IA\-\VN BO\;;l TENTANG STANDARPELAYANANMINIMAL RUMAH SAKITUMUM DAILRAHKOTASURAKARTA DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Jumlah alat yang dimiliki di UGD dalam rangka penyelamatan jiwa

BUPATI BENGKULU SELATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. (H.C) IR. SOEKARNO

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 77 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.2. LANDASAN HUKUM

BAB I INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI. Indikator Mutu RS. Amal Sehat Wonogiri terdiri atas 5 Indikator Mutu yaitu :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

HASIL PENILAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2017

HASIL PENILAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS BAGI PASIEN TIDAK MAMPU PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Jl. Cipaku No.87 Paseh Tlp. (022) Fax

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA KABUPATEN JOMBANG TAHUN 201 7

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

RENCANA KERJA (RENJA)

MISI 4 Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional dan peduli.

C:/Datafile_2002/Undang-2/KepMenKes/Kepmenkes_228_MENKES_SK_III_2002. doc (Sri PC per 8/9/02 1:44 PM)

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) * * * * * * * RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 21 Tahun 2014 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 2016

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN APRIL S.D JUNI 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULAN JANUARI-MARET 2016

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 3 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perlu didukung dengan pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; b. bahwa dalam rangka menyelenggarakan urusan wajib pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada rumah sakit, telah ditetapkan Peraturan Bupati Sumedang Nomor 80 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang; c. bahwa dalam upaya meningkatkan pencapaian target SPM rumah sakit sehingga dapat dilaksanakan secara optimal dan tepat waktu, maka Peraturan Bupati Sumedang Nomor 80 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang perlu diganti dan disesuaikan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 2); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 7); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2010 Nomor 3); 16. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (Berita Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 47); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumedang. 3. Bupati adalah Bupati Sumedang. 4. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meiiputi pelayanan promotif, preventif, kurative dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 5. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 7. Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat. 8. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada Daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketenteraman dan ketertiban umum dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional. 9. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. 10. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 11. Standar Pelayanan Minimal RSUD yang selanjutnya disebut SPM RSUD adalah tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh RSUD Kabupaten Sumedang sebagai Badan Layanan Umum Daerah. 12. Jenis Pelayanan adalah pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan. 13. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil, dan/atau manfaat pelayanan.

14. Batas waktu pencapaian SPM adalah kurun waktu yang ditentukan untuk mencapai SPM secara nasional. BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN FUNGSI Pasal 2 Maksud ditetapkannya SPM RSUD yaitu sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada RSUD. Pasal 3 Tujuan ditetapkannya SPM RSUD yaitu: a. tercapainya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD; b. tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan pada RSUD. Pasal 4 Fungsi SPM RSUD yaitu: a. alat untuk menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus dicapai Pemerintah Kabupaten Sumedang sebagai penyelia pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD; b. tolok ukur untuk mengukur kinerja penyelenggaraan urusan wajib Pemerintah Kabupaten Sumedang berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD; c. dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD berbasis anggaran kinerja; d. acuan prioritas perencanaan daerah dan prioritas pembiayaan APBD pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD; e. alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan urusan wajib pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada RSUD di Kabupaten Sumedang. BAB III STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMEDANG Pasal 5 (1) RSUD menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan, meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

(2) Pelayanan kesehatan pada RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan sesuai dengan SPM RSUD yang terdiri dari jenis pelayanan, indikator kinerja, nilai SPM, batas waktu pencapaian, dan target. (3) Jenis pelayanan, indikator kinerja, nilai SPM, batas waktu pencapaian, dan target sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV PENGORGANISASIAN Pasal 6 (1) Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSUD sesuai dengan SPM RSUD. (2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSUD sesuai dengan SPM RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. (3) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSUD sesuai SPM RSUD dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. BAB V PELAKSANAAN Pasal 7 (1) SPM RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian minimal target SPM RSUD Kabupaten Sumedang. (2) SPM RSUD dalam perencanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan. BAB VI PELAPORAN Pasal 8 (1) Direktur RSUD menyampaikan laporan pencapaian dan penerapan SPM tahunan kepada Bupati.

(2) Bupati menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM RSUD kepada Menteri Kesehatan melalui Gubernur Jawa Barat. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 9 Pendanaan yang berkaitan dengan rencana pencapaian dan penerapan SPM RSUD dibebankan pada APBD dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur RSUD. Pasal 11 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sumedang Nomor 80 Tahun 2009 tentang Standar pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang (Berita Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 80), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumedang. Ditetapkan di Sumedang pada tanggal 9 Desember 2011 BUPATI SUMEDANG, ttd DON MURDONO

Diundangkan di Sumedang pada tanggal 9 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMEDANG, ttd ATJE ARIFIN ABDULLAH BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011 NOMOR 75

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH No. Jenis Pelayanan Indikator Standar Nasional Batas Capaian Nasional Target Tahunan 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 2. Jam buka pelayanan gawat daruat 24 jam 2013 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS 4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 100% 2013 80% 80% 85% 85% 90% 1 tim 2013 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 1 tim 5. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat 5 terlayani, setelah pasien datang 2013 5 5 5 5 5 6. Kepuasan pelanggan 70% 2013 70% 75% 80% 82% 85% 7. Kematian pasien <24 jam 2/1000 (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 2013 2/1000 2/1000 2/1000 2/1000 2/1000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8. Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 2. Rawat Jalan 1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis 100% dokter spesialis 2013 100% dokter spesialis 100% dokter spesialis 100% dokter spesialis 100% dokter spesialis 100% dokter spesialis 2. Ketersediaan Pelayanan a. klinik anak 2013 ada ada ada ada ada b. klinik penyakit dalam 2013 ada ada ada ada ada c. klinik kebidanan 2013 ada ada ada ada ada d. klinik bedah 2013 ada ada ada ada ada 3. Jam buka pelayanan hari kerja kecuali Jumat: 08.00-13.00 Jumat: 08.00-11.00 2013 ya ya ya ya ya 4. Waktu tunggu di rawat jalan 60 2013 60 60 60 60 60 5. Kepuasan Pelanggan 90% 2013 90% 90% 90% 90% 90% 6. a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 60% 2013 60% 60% 60% 60% 60% 60% 2013 60% 60% 60% 60% 60% 3. Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan di rawat inap a. dokter spesialis 2013 ada ada ada ada ada b. perawat minimal pendidikan D3 2013 ada ada ada ada ada 2. Dokter penanggungjawab pasien rawat inap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3. Ketersediaan pelayanan rawat inap a. anak 2013 ada ada ada ada ada b. penyakit dalam 2013 ada ada ada ada ada c. kebidanan 2013 ada ada ada ada ada d. bedah 2013 ada ada ada ada ada 4. Jam visite dokter spesialis 08.00-14.00 2013 08.00-14.00 08.00-14.00 08.00-14.00 08.00-14.00 08.00-14.00 5. Kejadian infeksi pasca operasi 1,5% 2013 max 1,5% max 1,5% max 1,5% max 1,5% max 1,5% 6. Kejadian infeksi Nosokomial 1,5% 2013 max 1,5% max 1,5% max 1,5% max 1,5% max 1,5% 7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian 8. Kematian pasien >48 jam 0,24% 2013 max 0,24% max 0,24% max 0,24% max 0,24% max 0,24% 9. Kejadian pulang paksa 5% 2013 max 5% max 5% max 5% max 5% max 5% 10. Kepuasan pelanggan 90% 2013 min 90% min 90% min 90% min 90% min 90% 11. Rawat inap TB: a. penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b. terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit 60% 2013 min 60% min 60% min 60% min 60% min 60% 60% min 60% min 60% min 60% min 60% min 60% 4. Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasi elektif 2 hari 2013 max 2 hari max 2 hari max 2 hari max 2 hari max 2 hari 2. Kejadian kematian di meja operasi 1% 2013 max 1% max 1% max 1% max 1% max 1% 3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang 5. Persalinan, perinatologi, dan KB 5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan endotracheal tube 1. Kejadian kematian ibu karena persalinan 6% 2013 max 6% max 6% max 6% max 6% max 6% a. Pendarahan 1% 2013 max 1% max 1% max 1% max 1% max 1% b. pre-eklamsia 30% 2013 max 30% max 30% max 30% max 30% max 30% c. sepsis 0,2% 2013 max 0,2% max 0,2% max 0,2% max 0,2% max 0,2% 2. Pemberi pelayanan persalinan normal a. Dokter Sp.OG 2013 ada ada ada ada ada b. Dokter umum terlatih 2013 ada ada ada ada ada c. Bidan 2013 ada ada ada ada ada 3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Tim PONEK yang terlatih 2013 ada ada ada ada ada 4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi a. Dokter Sp.OG 2013 ada ada ada ada ada b. Dokter Sp.A 2013 ada ada ada ada ada c. Dokter Sp.An 2013 ada ada ada ada ada

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 2500 gr 6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria 7. Keluarga Berencana: a. Presentase KB (vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh dr.sp.og., dr.sp.b, dr.sp.u, dr umum terlatih b. Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh bidan terlatih 20 % 2013 max 20% max 20% max 20% max 20% max 20% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 8. Kepuasan pelanggan 80% 2013 min 80% min 80% min 80% min 80% min 80% 6. Intensif 1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam 3% 2013 max 3% max 3% max 3% max 3% max 3% 2. Pemberi pelayanan Unit Intensif a. Dokter Sp. Anastesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani b. 100% perawat minimal D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara (D4) 2013 ada ada ada ada ada 2013 ada ada ada ada ada 7. Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 3 jam 2013 max 3 jam max 3 jam max 3 jam max 3 jam max 3 jam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.Rad 2013 ada ada ada ada ada 3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Kerusakan foto 2% 2013 max 2% max 2% max 2% max 2% max 2% 4. Kepuasan pelanggan 80% 2013 min 80% min 80% min 80% min 80% min 80% 8. Lab. Patologi Klinik 1. Waktu tunggu hasil pelayanan labolatorium 140 kimia darah & darah rutin 2013 max 140 kimia darah & darah rutin max 140 kimia darah & darah rutin max 140 kimia darah & darah rutin max 140 kimia darah & darah rutin max 140 kimia darah & darah rutin 2. Pelaksana ekspertisi Dokter Sp.PK 2013 ada ada ada ada ada 3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 4. Kepuasan pelanggan 80% 2013 min 80% min 80% min 80% min 80% min 80% 9. Rehabilitasi Medik 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan 2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik 50% 2013 max 50% max 50% max 50% max 50% max 50% 3. kepuasan pelanggan 80% 2013 min 80% min 80% min 80% min 80% min 80% 10. Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan: a. Obat jadi 30 2013 max 30 max 30 max 30 max 30 max 30 b. Obat racikan 60 2013 max 60 max 60 max 60 max 60 max 60 2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3. Kepuasan pelanggan 80% 2013 min 80% min 80% min 80% min 80% min 80% 4. Penulisan resep sesuai formularium 11. Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet 12. Transfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi 90% 2013 min 90% min 90% min 90% min 90% min 90% 20 % 2013 max 20% max 20% max 20% max 20% max 20% 100% terpenuhi 2013 100% 100% 100% 100% 100% 2. Kejadian reaksi transfusi 0,01% 2013 max 0,01% max 0,01% max 0,01% max 0,01% max 0,01% 13. Pelayanan GAKIN Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan 14. Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan 2. kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 100% terpenuhi 2013 100% 100% 100% 100% 100% 3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan 10 2013 max 10 max 10 max 10 max 10 max 10 4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap 15 2013 max 15 max 15 max 15 max 15 max 15 15. Pengelolaan Limbah 1. Baku mutu limbah cair a. BOD <30 mg/l 2013 <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l b. COD <80 mg/l 2013 <80 mg/l <80 mg/l <80 mg/l <80 mg/l <80 mg/l c. TSS <30 mg/l 2013 <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l <30 mg/l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 d. PH 6-9 2013 PH 6-9 PH 6-9 PH 6-9 PH 6-9 PH 6-9 16. Administrasi dan Manajemen 2. pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi 2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 3. Ketepatan waktu penyusulan kenaikan pangkat 4. Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala 5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun 60% 2013 60% 60% 60% 60% 60% 6. Cost recovery 40% 2013 40% 40% 40% 40% 40% 17. Ambulance/Kereta Jenazah 7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap 9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu 1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit 2 jam 2013 30 25 20 15 15 24 jam 2013 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 30 2013 30 30 30 30 30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 18. Pemulasaraan Jenazah Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah 2 jam 2013 1-2 jam 1-2 jam 1-2 jam 1-2 jam 1-2 jam 19. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit 1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 80% 2013 max 80% max 80% max 80% max 80% max 80% 2. ketepatan waktu pemeliharaan alat 3. Peralatan labolatorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu dengan ketentuan kalibrasi 20. Pelayanan Laundry 1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang 2. Ketepatan waktu penyedian linen untuk ruang rawat inap 21. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Ada anggota tim PPI yang terlatih 75% 2013 75% 75% 75% 75% 75% 2. Tersedia APD di setiap instalasi/ departemen 60% 2013 60% 60% 60% 60% 60% 3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/hai (Health Care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter) 75% 2013 75% 75% 75% 75% 75% BUPATI SUMEDANG, ttd DON MURDONO