Rendy Nichoyosep Rusade, Pujayanto, Anif Jamaluddin

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi. Oleh : Rendy Nichoyosep Rusade K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA 1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI USAHA DAN ENERGI

ISSN: Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 118 April 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

E-journal Prodi Edisi 1

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

ABSTRACT RANGGA PRAJA WANTARA. do. Learning is done in areas prone to earthquake hazards.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Skripsi. Oleh : Inayah Adi Oktaviana K

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

Skripsi Oleh: Wiwit Widiawati K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ANIMASI BERBASIS MOBILE LEARNING (M-LEARNING) PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

Abstrak. Implementasi Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Aktivitas Berlari

: KURNIA DWI LESTARI K

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

SKRIPSI. Oleh LU LUIN NUR HASANAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDEKATAN KOMBINASI CHEMOEDUTAINMENT

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

UMMU MUSLIHAH K

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA SMP ISLAM 4-5 TAMBAKBOYO

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Skripsi Oleh : Shinta Nurroh Novitasari K

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK FISIKA APLIKASI CORELDRAW X5 DENGAN SIMULASI VIDEO UNTUK SISWA SMA. Skripsi Oleh : Dwi Prihartanto K

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DENGAN APLIKASI SCHOOLOGY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Skripsi Oleh : Ahmad Hidayat Fauzi K

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS SALINGTEMAS UNTUK SMP KELAS VII DENGAN TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR

SKRIPSI. Oleh: Amy Mukaromatun L K

Strategy Development of NoS-based Learning through Lecturer-Teacher Collaboration in Learning Innovation

Transkripsi:

1 IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA ALAT PERAGA MURAH BERBASIS TEKNOLOGI SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Rendy Nichoyosep Rusade, Pujayanto, Anif Jamaluddin Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Telp/Fax (0271) 648939 Email: nichoyosep@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study was to develop instructional media in the form of low cost kinesthetic aid to content simple plane based of simple technology that meets good criteria, then implementing the results to improve student s motivation of VIII class to content simple plane. This study used Research and Development (R & D) method and quasi experiment method. The development model used in this study was the procedural model, which was a descriptive model that shows the steps to be followed to produce the product in the form of instructional media. The data obtained through interviews and questionnaires. The data analysis technique was descriptive qualitative and quantitative analysis. Based on the research that has been done, it can be concluded that the instructional media in the form of low cost kinesthetic aid to content simple plane based of simple technology including criteria very well. In addition, the implementation of these kinesthetic aid in the classroom, can enhance student s motivation from aspect: student s interest, student s learning environment, student s persistence, student s tenacity, student s fun, and student s confidence. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berupa alat peraga pesawat sederhana yang murah dan berbasis teknologi sederhana yang memenuhi kriteria baik, lalu mengimplementasikan hasilnya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP kelas VIII pada materi pesawat sederhana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D) dan eksperimen semu. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Data diperoleh melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa alat peraga pesawat sederhana yang murah dan berbasis teknologi sederhana termasuk kriteria sangat baik. Selain itu, implementasi alat peraga ini dalam pembelajaran di kelas, dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa dari segi ketertarikan siswa, lingkungan belajar siswa, ketekunan siswa, keuletan siswa, minat siswa, dan kepercayaan diri siswa. Kata Kunci: Alat Peraga, Motivasi Belajar Siswa, Materi Pesawat Sederhana. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolahsekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan perkembangan tersebut. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien (Sanaky, 2009). Namun, perlu diperhatikan bahwa semua peralatan dan perlengkapan sekolah tersebut harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan materi, metode dan tingkat kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran sendiri mencakup tujuan belajar siswa dan kurikulum. Tujuan belajar pada siswa ialah mencapai perkembangan optimal, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sementara tujuan kurikulum adalah terpenuhinya semua targetan tujuan yang dalam dokumen tertulis untuk mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan tingkatan yang ditetapkan (Kustandi, 2011). Untuk mencapai tujuan yang sama itu, siswa melakukan kegiatan belajar dan guru melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran, tidak selamanya membawa siswa kepada objek yang sebenarnya atau membawa objek yang sebenarnya ke siswa. Maka dari itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana, tetapi dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka (Sanaky, 2009). Model merupakan benda tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan dipelajari pembelajar dalam wujud aslinya. Salah satu bentuk model adalah alat peraga. Dipasaran dijual berbagai macam alat peraga dengan tiap jenisnya memiliki tampilan yang menarik dan dapat digunakan untuk memperagakan beberapa materi fisika. Alat peraga yang ada dipasaran juga sudah disesuaikan dengan tingkatan siswa yang akan menggunakannya. Alat peraga sendiri berwujud bagian-bagian terpisah yang harus dirangkai terlebih dahulu sebelum digunakan. Namun, harga 1 set lengkap dari tiap jenis alat peraga bisa diatas 3 juta rupiah. Spesifik harga dari tiap komponen alat peraga dapat dilihat pada Lampiran 1. Padahal tiap set alat peraga ini ideal untuk digunakan hanya oleh 4 orang siswa sehingga jika digunakan untuk 1 kelas yang terdiri dari 32 orang siswa, maka biaya dari pengadaan alat peraga sangatlah besar. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan pada guru IPA di beberapa SMP negeri di kota Surakarta, didapatkan hasil bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran masih sangat jarang, bahkan untuk materi pesawat sederhana hanya diajarkan melalui metode ceramah. Hal ini dikarenakan para guru menemui kesulitan ketika menyiapkan alat peraga. Jumlah alat peraga yang kurang dan kondisi laboratorium sekolah yang telah dialihfungsikan untuk ruang yang lain, merupakan faktor penghambat utama. Penelitian pengembangan alat peraga sebagai media pembelajaran pernah dilakukan oleh Siska (2011) dengan judul Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Berbasis Teknologi Murah Materi Radiasi Kalor dan Tekanan Hidrostatik. Produk hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penuntun belajar bagi siswa secara mandiri atau kelompok. Selain itu, produk ini dapat digunakan sebagai evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan materi radiasi kalor dan tekanan hidrostatik pada siswa, yang meliputi: aspek kognitif; aspek afektif; dan aspek psikomotor. Namun, produk hasil penelitian pengembangan ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: penggunaan alat peraga radiasi kalor hanya dapat dilakukan ketika matahari tidak tertutup awan dan tidak hujan; alat peraga tekanan

2 hidrostatik memiliki batas pengukuran kedalaman yang tidak terlalu besar; efisiensi penggunaan produk belum terukur. Penelitian oleh Rehman (2013) dengan judul The Impact Of Motivation On Learning Of Secondary School Students In Karachi: An Analitical Study, menyimpulkan beberapa hasil, salah satunya adalah penggunaan media dapat membantu guru dalam memotivasi siswa. Pesawat sederhana merupakan salah satu materi fisika yang dibahas di kelas VIII SMP. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemui peralatan yang menggunakan prinsip pesawat sederhana, seperti gunting dan pisau. Beberapa kegiatan olahraga yang sering dilakukan juga merupakan aplikasi dari pesawat sederhana, seperti mengangkat barbel dan sit-up. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode Research and Development (R&D) dan metode eksperimen semu. Model pengembangan yang dipakai adalah model prosedural yang mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Tim Puslitjaknov (2008). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran berupa alat peraga murah berbasis teknologi sederhana. Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. terdiri dari 30 orang siswa yang berasal dari SMP Negeri 12 Surakarta, SMP Negeri 23 Surakarta, dan SMP Negeri 7 Surakarta. Responden pada implementasi media akhir adalah 20 orang siswa kelas VIII E di SMP Negeri 23 Surakarta. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk memperoleh kriteria media yang baik, digunakan data kuantitatif yang diperoleh dari tahap validasi ahli materi dan ahli media, validasi reviewer dan peer-reviewer, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Sedangkan data kualitatifnya diperoleh dari komentar dan saran yang diberikan oleh responden. Selain itu, untuk menentukan peningkatan motivasi belajar pada siswa juga digunakan data kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Validasi ahli materi, ahli media, reviewer, dan peer-reviewer Validasi ahli materi dipercayakan kepada dosen pembimbing pertama dalam penyusunan makalah ini. Validasi ahli materi menghasilkan secara kuantitatif prosentase 90%. Hasil ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik. Secara kualitatif, validasi ahli materi menghasilkan perlunya revisi pada bagian analisis data di petunjuk penggunaan alat peraga. Menurut ahli materi, bagian ini sebaiknya dibuat dalam bentuk tabel, bukan dalam bentuk kalimat perintah. Sehingga memudahkan siswa dalam menganalisis hasil percobaan dan menarik kesimpulan. Gambar 1 Alur Penelitian Sumber data penelitian ini terdiri dari ahli materi, ahli media, tiga guru IPA dari sekolah yang berbeda, dan siswa sebagai responden. Responden pada uji kelompok kecil terdiri dari 6 orang siswa yang berasal dari SMP Negeri 12 Surakarta dan SMP Negeri 23 Surakarta. Responden pada uji kelompok besar Validasi ahli media dipercayakan kepada dosen pembimbing kedua dalam penyusunan makalah ini. Validasi ahli media menghasilkan secara kuantitatif prosentase 93,33%. Hasil validasi ahli media ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik. Ahli media juga memberikan masukan dalam pelaksanaan uji coba kepada siswa, yaitu agar siswa diberitahukan untuk selalu berhati-hati, agar tidak terjepit atau tertimpa komponen alat peraga. Reviewer dalam penelitian ini adalah 3 guru IPA dari sekolah yang berbeda, yaitu: guru IPA SMP N 12 Surakarta; guru IPA SMP N 23 Surakarta; dan guru IPA SMP N 7 Surakarta. Sedangkan peer-reviewer dalam penelitian ini adalah 3 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika FKIP UNS yang telah menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Penilaian media oleh reviewer 1, reviewer 2, dan reviewer 3 memperoleh prosentase yaitu 87,06 %; 82,35 %; dan 69,41 %. Jika dimasukkan pada kriteria media menurut Sugiyono, maka hasil validasi reviewer 1 dan reviewer 2 menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik, sedangkan hasil validasi reviewer 3 menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kriteria baik. Selain itu, secara kualitatif ketiga reviewer menyatakan media ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Namun, reviewer 2 memberi masukan agar alat peraga yang dikembangkan ditambahi cat, sehingga terlihat halus dan lebih menarik. Penilaian media oleh peer-reviewer 1, peer-reviewer 2, dan peer-reviewer 3 memperoleh prosentase 84,71 %; 72,94 %; dan 88,24 %. Hasil ini menunjukkan bahwa menurut peer-reviewer 1 dan peer-reviewer 3, media pembelajaran yang dikembangkan tergolong dalam kriteria sangat baik. Sedangkan menurut peer-reviewer 2, media pembelajaran yang dikembangkan tergolong dalam kriteria baik. Secara kualitatif, ketiga peer-reviewer menilai alat peraga yang dikembangkan layak digunakan dengan beberapa revisi. Peer-reviewer 1 memberikan revisi tentang alat peraga ini, yaitu agar label pada komponen dilapisi plastik dan pada percobaan bidang miring sebaiknya diberi penjelas posisi awal. Sedangkan peer-

3 reviewer 2 dan peer-reviewer 3 memberikan saran agar warna alat peraga dibuat lebih terang, supaya lebih terlihat menarik bagi siswa. Untuk memudahkan pembacaan hasil kuantitatif dari validasi ahli materi, ahli media, reviewer, dan peer-reviewer dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Prosentase (%) Gambar 2 Grafik Hasil Validasi 2) Uji coba kelompok kecil dan kelompok besar Uji coba kelompok kecil dilakukan kepada 6 orang siswa kelas VIII, dengan rincian 3 orang siswa dari SMP N 12 Surakarta dan 3 orang siswa dari SMP N 23 Surakarta. Semua siswa yang dijadikan responden merupakan siswa yang telah memperoleh materi pesawat sederhana. Penilaian produk secara kuantitatif pada uji coba kelompok kecil menghasilkan prosentase 89,52%. Jika ditinjau dari kriteria media yang baik, produk yang dikembangkan tergolong media pembelajaran dengan kriteria sangat baik. Uji coba kelompok besar dilakukan dengan cara yang sama dengan uji coba kelompok kecil. Namun, subjek coba diganti menjadi 30 orang siswa kelas VIII. Rincian dari subjek coba/responden dalam dalam uji kelompok besar yaitu: 9 orang siswa SMP N 12 Surakarta, 12 orang siswa SMP N 23 Surakarta, dan 9 orang siswa SMP N 7 Surakarta. Penilaian oleh siswa pada uji coba kelompok besar menghasilkan prosentase 87,90 %. Jika ditinjau dari kriteria media yang baik, produk ini tergolong media pembelajaran dengan kriteria sangat baik. Untuk memudahkan pembacaan hasil kuantitatif dari uji coba kelompok kecil dan kelompok besar dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Prosentase (%) 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 91.00 90.00 89.00 88.00 87.00 86.00 85.00 Penilai Aspek Penilaian ahli materi ahli media reviewer 1 reviewer 2 reviewer 3 peer reviewer 1 peer reviewer 2 peer reviewer 3 kelompok kecil kelompok besar Implementasi media akhir dilakukan pada siswa kelas VIII-E di SMP N 23 Surakarta. Jumlah siswa yang menjadi responden adalah 20 orang siswa. Sebelum dan sesudah implementasi media akhir, dilakukan pengukuran motivasi belajar pada siswa. Motivasi belajar ini mencakup aspek ketertarikan siswa, aspek lingkungan belajar siswa, aspek ketekunan siswa, aspek keuletan siswa, aspek minat siswa, dan aspek kepercayaan diri siswa. Secara kuantitatif diperoleh hasil motivasi belajar awal pada siswa sebesar 71,30 %, sedangkan hasil motivasi belajar akhir pada siswa sebesar 78,75 %. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi produk media akhir pada siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar sebesar 7,45%. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya aspek-aspek motivasi belajar pada siswa, antara lain: aspek ketertarikan siswa mengalami peningkatan sebesar 2,71%; aspek lingkungan belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 2,19%; aspek ketekunan siswa mengalami peningkatan sebesar 7,19%; aspek keuletan siswa mengalami peningkatan sebesar 7,19%; aspek minat siswa mengalami peningkatan sebesar 15,31%; dan aspek kepercayaan diri siswa mengalami peningkatan sebesar 12,5%. Jadi, implementasi media akhir dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa dari segi ketertarikan siswa, lingkungan belajar siswa, ketekunan siswa, keuletan siswa, minat siswa, dan kepercayaan diri siswa. Untuk memudahkan pembacaan hasil motivasi belajar pada siswa, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Aspek Penilaian Tabel 1 Motivasi Belajar Pada Siswa Motivasi Motivasi Belajar Belajar Awal Akhir Peningkatan Motivasi Belajar ketertarikan 77,50 % 80,21 % 2,71 % lingkungan belajar 75,63 % 77,81 % 2,19 % ketekunan siswa 75,63 % 82,81 % 7,19 % keuletan siswa 67,5 % 74,69 % 7,19 % minat siswa 67,5 % 82,81 % 15,31 % kepercayaan diri 60,94 % 73,44 % 12,5 % KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian pengembangan media berupa alat peraga berbasis teknologi murah untuk siswa kelas VIII pada materi pesawat sederhana, dapat disimpulkan: 1. Penilaian yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, reviewer, peer-reviewer, dan siswa menghasilkan data kuantitatif yang menyatakan produk media berupa alat peraga murah berbasis teknologi sederhana untuk siswa kelas VIII pada materi pesawat sederhana, memiliki kriteria sangat baik. 2. Implementasi media pembelajaran berupa alat peraga murah berbasis teknologi sederhana untuk siswa kelas VIII pada materi pesawat sederhana, dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa dari segi ketertarikan siswa, lingkungan belajar siswa, ketekunan siswa, keuletan siswa, minat siswa, dan kepercayaan diri siswa. Gambar 3 Grafik Hasil Uji Coba 3) Implementasi media akhir

DAFTAR RUJUKAN Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Rehman, A. (2013). The Impact Of Motivation On Learning Of Secondary School Students In Karachi: An Analitical Study. Educational Research International, 2 (2), 139-147. Sanaky, H. A. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Siska, D. (2011). Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Berbasis Teknologi Murah Materi Radiasi Kalor dan Tekanan Hidrostatik. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Lampung, Lampung. Tim Puslijaktinov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 4 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Pujayanto, M.Si NIP. 19650614 199203 1 003 Anif Jamaluddin, S.Si, M.Si NIP. 19800613 201012 1 002

5