BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus. Dan dalam melaksanakan PTK ini penulis menggunakan 2 siklus. 3.1.2 Lokasi Penelitian/Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 yang terletak di Jalan muncul, Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berjumlah 28 orang, adapaun terdiri dari 16 laki-laki, dan 12 perempuan. 3.1.4 Setting (Alokasi Waktu Penelitian) Jadwal Kegiatan Pelaksanaan penelitian Penilaian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 KecamatanTuntang Kabupaten Semarang Semester I Tahun Ajaran 2013-2014 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini : 22
23 Pelaksanaan No. Penelitian 1 Proposal PTK 2 Siklus 1 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Siklus II Perencanaan 3 Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan Tabel 3.1 Setting (Alokasi Waktu Penelitian) Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3.2 Variabel Penelitian Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Beba (X) dan Variabel Terikat (Y). a. Variabel Bebas (X) Sugiyono (2010:39) mendefinisikan variable bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe ( Numbered Heads Together) NHT.
24 b. Variabel Terikat (Y) Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variable terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar. c. Hubungan antar variabel Variabel X mempengaruhi variabel Y. Model pembelajaran kooperatif tipe ( Numbered Heads Together ) NHT mempengaruhi hasil belajar IPA materi tentang Panca Indera Manusia siswa kelas 4 SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 1 (Y). 3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Sesuai judul penelitian "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ( Numbered HeadsTogether ) Pada Siswa Kelas 4 SD Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 1 Tahun ajaran 2013/2014", definisi operasional dari variabel-variabel penelitian yang digunakan adalah : a. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Pembelajaran kooperatif model ( Numbered Heads Together ) NHT merupakan suatu tipe pembelajaran yang dikembangkan Kagan (1992, dalam Chotimah, 2009) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif model NHT merupakan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama dan menjawab. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang salingasuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan (Slavin, 1995) 3.3 Rencana Tindakan Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi Arikunto dalam Paizaluddin dan Ermalinda (2012: 33), yaitu(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
25 Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap model penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut : Perencanaan SIKLUS Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS 2 Pelaksanaan Pengamatan Bagan 3.1 PTK Model Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan Ermalinda, 2012: 34) Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto dapat diuraikan sebagai berikut : Pelaksanaan Siklus1 a. Perencanaan 1. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP. 2. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menyusun strategi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (Numbered Heads Together) NHT. 4. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran. 5. Kesimpulan dan evaluasi. 6. Pemantapan dan tindak lanjut
26 b. Pelaksanaan 1. Menggunakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran. 2. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 orang 3. Setiap siswa mempunyai nomor urut yang diberikan oleh guru 4. Guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada setiap kelompok 5. Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan oleh guru. 6. Siswa yang nomor urutnya dipanggil akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 7. Guru dan siswa memberikan kesimpulan terhadap pelajaran yang sudah dipelajari. Siswa mengerjakan soal evaluasi c. Pengamatan Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran Model NHT, termasuk hasil yang dicapai siswa. d. Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran model NHT (Numbered Heads Together), maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya. 3.3.1 Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan 1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP. 3. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
27 4. Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model NHT (Numbered Heads Together). 5. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran. 6. Kesimpulan dan evaluasi. 7. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. 8. Pengembangan program tindakan 2. b. Pelaksanaan Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui : 1. Guru melakukan apersepsi. 2. Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa 4. Siswa mengambil nomor urut yang sudah ditentukan oleh guru 5. Siswa mengamati materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru. 6. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urut masing-masing 7. Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari 8. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa. c. Pengamatan 1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan. d. Refleksi 1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasilyang terkumpul. 2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2. 3. Evaluasi tindakan siklus 2.
28 3.4 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif,yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.4.1 Teknik Tes Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuansiswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid (Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto, 2012:46). 1. Soal tes tertulis Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini :
29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus I Standar Kompetensi Indikator Nomor Kompetensi Dasar Soal Item 1. Memahami 3.5 Mendeskripsi 1. Mengidentifikasi alat 2,5,7,9,3 6 hubungan antara kan indera mata manusia,4 struktur organ hubungan berdasarkan tubuh manusia antara pengamatan dengan fungsinya, serta struktur panca indera 2. Mengidentifikasi alat indera telinga 6,8,11,13,15,19, 1 7 pemeliharannya dengan manusia berdasarkan fungsinya pengamatan 3. Menjelaskan kegunaan alat indera mata dan telinga 10,12,14, 16,17,18, 20 7 Jumlah Soal 20
30 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi Indikator Nomor Item Kompetensi Dasar Soal 1. Memahami 1.4 Menerapkan 1.3.1 Menjelaskan 10,12,14, 10 hubungan antara struktur cara memelihara kesehatan panca cara merawat dan memelihara alat indera 16,17,18, 20.7,9,3 organ tubuh Indera manusia mata dan manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaan telinga 1.3.2 Mampu menjelaskan kelainan alat indera yang disebabkan kebiasaan 6,8,11,13, 2,5,,4 15,19, 1 10 Nya buruk membaca ditempat yang kurang terang Jumlah Soal 20 3.4.2 Teknik Non Tes 1. Observasi Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (arikunto, 2006:156) dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung guru dan siswa dalam pembelajaran model NHT kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan. 2. Dokumentasi Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran berupa foto.
31 Tabel: 3.4 Kisi-kisi Aktivitas guru dan Siswa Dalam Pembelajaran dengan Kooperatif Tipe NHT No Aspek Indikator Nomor item 1 Pra pembelajaran 1. Guru memeriksa kesiapan siswa 1, 2, 3, 4, (mengkondisikan 2. Guru membuka pelajaran meliputi 5, kelas). berdoa dan presensi. Kegiatan Awal. 3. Guru menyampaikan sebuah Membuka apersepsi sesuai dengan materi pembelajaran. yang akan disampaikan. 4. Merumuskan hipotesis 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti. 1. Siswa membentuk kelompok 6,7, Pelaksanaan secara heterogen yang masingmasing 8,9 pembelajaran kelompok terdiri dari 4-5 dengan model orang kooperatif tipe 2. Setiap siswa wajib mengambil Numbered Heads nomor yang sudah disediakan Together (NHT). oleh guru 3. Masing-masing kelompok membaca materi yang sudah diberikan oleh guru 4. Masing-masing kelompok berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya 5. Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah Item 5 4
32 diambil oleh masing-masing siswa 6. Pemanggilan nomor dilakukan secara acak 7. Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru 8. Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai pertanyaan 9. Guru memberikan reword kepada siswa 3 Kegiatan Akhir. 1. Refleksi pembelajaran 10,11, 3 Menutup 2. Evaluasi di akhir pertemuan 12 pelajaran 3. Pemberian tugas Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).
33 Tabel 3.5 Kisi-kisi Aktivitas guru dan Siswa Dalam Pembelajaran dengan Kooperatif Tipe NHT No Aspek Indikator Nomor item Item 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2 Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja 3 Aktif mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran 4 Bekerja sama dalam kelompok 1. Membawa alat pelajaran lengkap 2. Membawa buku sumber 3. Bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 4. Sudah mempelajari materi pelajaran di rumah 1. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan lembar kerja 2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang ada 3. Dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dalam lembar kerja 1. Bertanya bila mengalami kesulitan memecahkan masalah. 2. Memiliki inisiatif untuk bertanya tanpa ditunjuk guru 3. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan materi pembelajaran. 4. Bertanya lebih dari 1 kali. 1. Bertukar pikiran dalam memecahkan masalah. 2. Antusias untuk bekerjasama dengan teman. 3. Menghargai pendapat teman. 1, 2, 3, 4 4 5, 6, 7 3 8, 9, 4 10, 11 12, 13, 4 14, 15
34 4. Merespon pendapat teman dengan positif. 5 Keberanian 1. Mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelasa 2. Menanggapi hasil kerja kelompok lain 16,17 2 Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). 3.5 Teknik Analisis Data Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal.adapun rumus yang digunakan adalah: 1. Menghitung ketuntasan belajar individu Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x 100 2. Ketuntasan belajar klasikal Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x 100 Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu > 61 sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
35 3.6 Indikator Kinerja Tolak ukur keberhasilan dari model NHT pada pelajaran IPA yaitu siswa dapat memahami dan mengerti dengan mudah materi yang dipelajari. Indikator ini merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasinya dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.Indikator keberhasilan bagi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 85% siswa yang diajar dengan menggunakan model NHT dapat memperoleh nilai > 61 (Kriteria Ketuntasan Minimum). Indikator kinerja yang berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bagi guru, berhasil melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model NHT jika minimal 85% skenario pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan.