BAB II DESKRIPSI FENOMENA KENCAN ONLINE UNTUK MENJALIN HUBUNGAN ROMANTIS MELALUI MEDIA SOSIAL TINDER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, salah satu industri yang sedang

Sumber : diakses pada 18 November pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama

ditawarkan, dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang batasan bisa mengakses internet. Kemunculan internet juga membawa kita mengenal me

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN. Pengguna Media Sosial Tinder dalam Menjalin Relasi Pertemanan di Kalangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi smartphone baik itu dengan berbagai platform

MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam membuat latar belakang perhatikan gambar berikut ;

Data dari Polrestabes Kota Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskripsi. Dengan penjelasan bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

98 berpindah merek konsumen pada smartphone dapat terjadi karna pelayanan yang diberikan smartphone Blackberry pada pengguna nya tidak dilayani dengan

REALationship from CYBERspace

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.

Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

, 2015 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA SMK NEGERI 4 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

SP-1101W Panduan Instalasi Cepat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tips dan Fitur WhatsApp yang Belum Banyak Diketahui

MOTIF WANITA PENGGUNA APLIKASI TINDER SEBAGAI JEJARING SOSIAL PENCARIAN JODOH TUGAS AKHIR

MAKNA HUBUNGAN ANTARPRIBADI MELALUI MEDIA ONLINE TINDER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

PETUNJUK PERMOHONAN LAYANAN LEGALISASI DOKUMEN PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 LINE Text Logo. sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

PEMBUATAN E-KATALOG DAN E-LELANG PADA SISTEM ANDROID. Relung Halim Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

DAFTAR ISI. A. Memperkenalkan Kentongan... 1

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2013 Kopertis Wilayah 03

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

Motif Pria Pengguna Tinder sebagai Jejaring Sosial Pencarian Jodoh. (Studi Virtual Etnografi Mengenai Motif Pengguna Tinder) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi

BAB I PENDAHULUAN. Penginapan sementara atau yang biasa disebut indekos merupakan salah

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

SP-1101W/SP-2101W Panduan Instalasi Cepat

Panduan Pengguna Mobile App APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL)

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

Pendaftaran Token Perangkat Lunak: SafeNet MobilePASS+ untuk Apple ios

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OJEK ONLINE SEBAGAI TREN MODE TRANSPORTASI

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis 1 Cup Chatime dengan Fiestapoin App

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI FENOMENA KENCAN ONLINE UNTUK MENJALIN HUBUNGAN ROMANTIS MELALUI MEDIA SOSIAL TINDER Perkembangan pengetahuan dan teknologi secara tidak sadar menuntut para penggunanya untuk memahami apa yang terjadi di sekitarnya dan memahami apa yang harus diikuti oleh para penggunanya. Walaupun sebagian orang menanggapi kemajuan pengetahuan dan teknologi sebagai hal yang negatif, namun tidak sedikit pula yang menanggapi tuntutan ini sebagai hal yang positif. Perkembangan teknologi tentu akan ditanggapi secara positif bagi penggunanya yang aktif dalam menggunakannya, begitupula sebaliknya, akan ditanggapi secara negatif bagi mereka yang tidak aktif menggunakan. Salah satu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi adalah dengan lahirnya berbagai media sosial, yang dapat diakses secara online, yang didukung dengan perangkat internet. Dengan hadirnya media sosial, kegiatan komunikasi dan interaksi bagi penggunanya akan terjalin lebih mudah, karena kegiatan komunikasi dan interaksi di dunia online dapat terjalin lebih luas, seperti tanpa dibatasi jarak dan waktu. Media sosial yang peneliti maksud di sini adalah media sosial Tinder, yang mana media ini tidak berbeda jauh dengan media sosial lainnya, dimana penggunanya bisa berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya. Seperti halnya media sosial Badoo, OkCupid, dan Setipe, Tinder merupakan salah satu media sosial yang dirangcang untuk pencarian jodoh, dimana hal tersebut menjadi ciri khas dari Tinder itu sendiri. Tinder adalah sebuah inovasi cara yang mudah untuk 31

32 dapat mencari pasangan atau teman baru yang dirancang oleh Sean Rad, Justen Mateen, dan Jonathan Badeen tahun 2012 lalu. Dengan kata lain, Tinder dirancang khusus sebagai media sosial pencarian jodoh atau bisa disebut kencan online yang didukung dengan aplikasi yang bekerja dengan mengandalkan internet dan sistem satelit navigasi yang dapat mengatur jarak dan lokasi tertentu untuk mempertemukan pasangan atau teman baru bagi penggunanya. Aplikasi media sosial Tinder tersebut dapat diunduh secara gratis melalui smartphone Android atau Ios di Play Store atau Apple Store. Melalui media sosial Tinder, kegiatan komunikasi dilakukan oleh para penggunanya yaitu untuk pencarian dan perkenalan dengan lawan jenis atau pasangan atau yang disebut dengan Tinder Match, yang pada umumnya untuk menjalin hubungan romantis seperti berpacaran atau bahkan sampai ke jenjang pernikahan, atau mungkin hanya sebatas hubungan pertemanan dengan memanfaatkan teknologi internet. Kegiatan dalam mencari dan melakukan perkenalan untuk mendapatkan seorang pasangan dikatakan sebagai kencan online. Menurut hasil pra riset yang peneliti lakukan, media sosial Tinder dianggap paling popular dan lebih mudah digunakan dibandingkan media sosial pencarian jodoh lainnya. Untuk menggunakan media sosial Tinder, calon penggunanya hanya membutuhkan akun media sosial Facebook untuk dapat terdaftar ke dalam media sosial Tinder. Setelah terdaftar ke dalam media sosial Tinder, penggunanya sudah dapat langsung menggunakannya untuk melakukan pencarian jodoh. Tinder yang didukung dengan satelit navigasi ini juga dapat mengatur jangkauan

33 pencarian sesuai keinginan penggunanya, mulai dari 2 km sampai jangkauan jarak 161 km. Selain itu, media sosial Tinder juga dapat mengatur jangkauan usia yang ingin dicari, dari usia 18 tahun sampai 55+. Dalam kegiatan pencarian jodoh, media sosial Tinder pun memberi kemudahan untuk melakukannya. Cara kerja untuk mecari atau memilih calon pasangan cukup mudah, hanya dengan swipe atau usap ke kanan untuk menyukai atau like dan love, atau ke kiri untuk menolak atau nope dan dislike pada tampilan profile penggunanya yang dilengkapi foto dan informasi tentang penggunanya. Lalu ketika para pengunanya saling men-swipe kanan atau menyukai satu sama lain, akan muncul pemberitahuan kalau para penggunanya berjodoh atau Its s A Match dan mereka akan langsung dapat melakukan kegiatan mengobrol atau chatting yang disediakan oleh Tinder. Dalam kolom chatting tersebut penggunanya dapat berkomunikasi untuk melanjutkan hubungan seperti untuk melanjutkan komunikasi di platform komunikasi lainnya, seperti Line, WhatsApp, Blackberry Messangger ataupun media sosial lainnya. Kemudahan yang ditawarkan Tinder itulah yang menjadi salah satu faktor pendorong para pencari jodoh online dalam memilih Tinder sebagai salah satu media sosial pencarian jodoh. Namun, tentu saja penggunaan media sosial Tinder itu sendiri sejalan dengan bagaimana penggunanya dalam memahami media sosial Tinder itu sendiri. Ketika seorang pengguna media sosial Tinder memahaminya sebagai media pencarian jodoh sebagaimana tujuan dari media sosial Tinder tersebut, maka pengkonstruksian pemahaman tersebut akan digunakan untuk mencari jodoh dengan memilih kriteria pasangan yang diinginkannya.

34 Penelitian ini melibatkan empat orang informan yang aktif menggunakan media sosial Tinder secara acak di Semarang. Dimana dua informan mengaku menggunakan media sosial Tinder untuk mencari jodoh atau pacar secara online, karena dengan melalui media online dianggap lebih efektif dan efisian serta lebih aman untuk melakukan pendekatan menuju hubungan romantis yang lebih serius, yaitu berpacaran. Dari pengalaman kedua informan tersebut, media sosial Tinder sangat membantu dalam proses pencarian jodoh, karena keduanya mendapatkan hubungan romantis atau pacaran yang dipertemukan atau dimulai melalui media sosial Tinder. Lain lagi dengan dua informan lainnya, yang menggunakan media sosial Tinder sebagai media untuk hiburan. Namun, hiburan yang dimaksud oleh kedua informan ini pun berbeda. Bagi informan yang sudah memiliki pacar, hiburan yang dimaksud yaitu untuk mengisi waktu luang ketika sedang jenuh atau sedang terjadi konflik dengan pasangannya. Sedangkan hiburan yang dimaksud dari informan lainnya adalah untuk melakukan perkenalan dengan orang baru yang dicarinya untuk memuaskan hasrat seksualnya atau hook up. Dari penggunaan media sosial Tinder itu, kedua informan tersebut mengaku tujuannya dapat tercapai. Dari keempat informan, gambaran tujuan penggunaan media sosial Tinder tersebut, tentunya didasari dari bagaimana para informan memahami media sosial Tinder. Sehingga gambaran yang akan diuraikan dalam hasil penelitian mengenai pemahaman pengguna media sosial Tinder terhadap fenomena kencan online untuk menjalin hubungan romantis bagi penggunanya didasari melalui wawancara mendalam atau indept interview dari empat orang informan yang memiliki

35 pemahaman dan pengalaman berbeda dalam menggunakan media sosial Tinder untuk menjalin hubungan romantis melalui media tersebut. Penelitian ini nantinya akan mengungkapkan bagaimana pemahaman dari keempat informan tersebut dalam memahami media sosial dalam kehidupannya untuk melihat seberapa dekat informan dengan media sosial, serta mengungkapkan bagaimana pemahaman dari keempat informan tersebut dalam memahami kencan online untuk menjalin hubungan romantis melalui media sosial Tinder tersebut. Dari pemahaman tersebut pula akan terlihat bagaimana keempat informan mengkonstruksikan pemahaman mereka dalam menggunakan media sosial Tinder.