BAB I PENDAHULUAN. bertahun tahun. Pregnancy gingivitis adalah salah satu yang paling umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal akan mempengaruhi hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gingivitis di Puskesmas Kakaskasen Tomohon

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. dimana tiap trimester berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Trimester 1

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perdarahan disertai pembengkakan, kemerahan, eksudat,

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit periodontal merupakan penyakit inflamasi yang mengenai jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Nama : Fatimah Setiyo Ningrum NIM : 05/187381/KG/7916

ARTIKEL PENELITIAN. Hidayati 1, Kuswardani 2, Gustria Rahayu 3

BAB I PENDAHULUAN. dalam rongga mulut terdapat fungsi perlindungan yang mempengaruhi kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu masalah gizi yang paling umum di Amerika merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH WANITA HAMIL DENGAN GINGIVITIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulang

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini semakin meningkat. Ortodonsi adalah cabang ilmu kedokteran gigi

GAMBARAN KLINIS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

Bab I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang bersifat progresif dan

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB I PENDAHULUAN. efek yang buruk pada kesehatan pada umumnya, sehingga kesehatan mulut yang. baik dapat dicapai dengan kebersihan mulut yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan bagian dari siklus kehidupan alami yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imunitas gingiva yang salah satu penyebabnya adalah infeksi. Infeksi disebabkan oleh

77 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.8 No.1, April 2015, 77-84

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat keparahan gingivitis pada tunanetra dan tidak tunanetra usia 9-14 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Terapi ortodontik belakangan ini menjadi populer. 1 Kebutuhan akan perawatan

PENTINGNYA PERAWATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

RIWAYAT RADANG GUSI PADA IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT WILAYAH KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan baik, kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan (Hartati et al.,

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usia harapan hidup perempuan Indonesia semakin meningkat dari waktu ke

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

HUBUNGAN SUMBER AIR DENGAN DEPOSIT KALKULUS PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN MAROS BARU KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. alat ortodontik cekat menyebabkan pemeliharaan oral hygiene menjadi lebih sulit

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (Rencana Kegiatan Belajar Mengajar)

Gingivitis Severity of Contraceptives Injection Users Containing Progesteron and Estrogen-Progesteron Hormones on Puskesmas Sumbersari Jember Regency

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

Rata-rata nilai plak indeks (%)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi

PERBEDAAN STATUS KESEHATAN JARINGAN GINGIVA PADA TIAP-TIAP TRIMESTER USIA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BUMIAYU BREBES

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

BAB I PENDAHULUAN. trisomi kromosom 21. Anak dengan Down Syndrome memiliki gangguan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rahim. Tidak ada metode kontrasepsi yang efektif secara menyeluruh, namun ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Fixed orthodontic atau disebut juga dengan pesawat cekat ortodonti

GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT PESERTA PROGRAM KELAS IBU HAMIL (Studi Kasus Puskesmas Tompobulu Kabupaten Maros)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan perawatan, penyakit ini dapat berlanjut dan terjadi pembentukan poket

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini disebabkan karena

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat fungsi perlindungan yang mempengaruhi kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 25,9%, tetapi hanya 8,1% yang mendapatkan perawatan. 2

hiperplasia gingiva pada daerah interdental, labial dan lingual. Terlihat juga gingiva berwarna merah dan 4,5 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

macam metode untuk mencegah kehamilan yang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kontrasepsi teknik, kontrasepsi mekanik dan metode sterilisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan mulut dan senyum dapat berperan penting dalam. penilaian daya tarik wajah dan memberikan kepercayaan diri terhadap

BAB 4 METODE PENELITIAN

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan seorang wanita, dimana terjadi beberapa perubahan baik fisik maupun fisiologis. Selama kehamilan terjadi perubahan hormon yang mengubah respon imun dan mediator respon inflamasi. Hal ini kemudian menyebabkan masalah dalam rongga mulut terutama gingivitis dan infeksi periodontal. 1,2 Perubahan oral yang terjadi selama kehamilan telah diidentifikasi selama bertahun tahun. Pregnancy gingivitis adalah salah satu yang paling umum ditemukan, terjadi pada 30 sampai 100% ibu hamil. Penyakit ini dikarakteristikan dengan eritema, edema, hiperplasia, dan peningkatan perdarahan. Perubahan inflamasi gingiva biasanya diobservasi pada bulan kedua atau ketiga kehamilan dan menetap atau meningkat selama trimester kedua dan menurun pada bulan terakhir kehamilan. Gingivitis akan menjadi semakin parah pada bulan kedelapan. 3,4 Di Indonesia, gingivitis merupakan masalah mulut dan gigi yang sering dialami ibu hamil, yaitu sekitar 5% - 10% mengalami pembesaran gingiva. Penelitian pada 67 ibu hamil di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung Juni- Agustus 2004 menunjukkan 76,12% 1

2 ibu hamil memiliki kerbersihan mulut yang buruk dan 79,10% mengalami gingivitis sedang (Yuniar,2004). Selain itu, penelitian 127 ibu hamil di Puskemas Jatinangor pada tahun 2009 menunjukkan 0% ibu hamil dengan derajat gingivitis normal, gingivitis ringan 27,56%, gingivitis sedang 70,08%, dan gingivitis berat sebesar 2,36% (Ilfi,2009). 2,5 Dari penelitian di wilayah kerja Puskesmas Rappang, Kabupaten Sidrap tahun 2014 terdapat hubungan antara tingkat kerbesihan rongga mulut dan status gingiva ibu hamil. Semakin buruk tingkat kebersihan mulut maka status gingivanya juga semakin buruk dan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kebersihan mulut adalah pendidikan. 6,7 Academy of general dentistry menunjukkan bahwa wanita hamil yang menderita gangguan kesehatan gigi dan mulut berisiko 3-5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur. Sementara wanita hamil yang menderita gingivitis, memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur dengan berat badan lahir rendah. 2 Salah satu metode untuk menilai kesehatan jaringan gingiva adalah dengan modified gingival index yang dikembangkan oleh RR Lobene, J Weatherford, NM Ross, RA Lamm, dan C Menaker pada tahun 1986. Indeks gingiva modifikasi menilai keparahan gingivitis berdasarkan warna dan konsistensi jaringan gingiva. Para ilmuwan indeks gingiva modifikasi menghilangkan probing pada cara pemeriksaan indeks gingiva H Loe dan J Silness pada tahun 1963 karena dianggap menggangu plak dan mengiritasi gingiva. Indeks ini bersifat non-invasif, dapat

3 diaplikasikan untuk pemeriksaan berulang dan memungkinkan pemeriksa melakukan intrakalibrasi dan interkalibrasi. Selain itu para ilmuwan menginginkan indeks yang lebih sensitif dari sebelumnya, dan akurat terhadap perubahan gingiva yang mengalami inflamasi. 4 Penyuluhan untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gigi dan rongga mulut ibu hamil bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Dari hasil survey pendahuluan, ditemukan cukup banyak populasi ibu hamil dan belum pernah dilakukan penelitian serupa di lokasi penelitian. Karena itu penulis memilih lokasi penelitian di Puskesmas Cimahi Selatan. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan ibu hamil dapat memperoleh informasi mengenai perubahan status kesehatan gingiva yang terjadi dan meningkatkan kesadaran untuk lebih menjaga kebersihan rongga mulut. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui status kesehatan jaringan gingiva pada ibu hamil dengan modified gingival index di Puskesmas Cimahi Selatan. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan : 1. Bagaimana gambaran status kesehatan gingiva ibu hamil di Puskesmas Cimahi Selatan dengan modified gingival index? 2. Apakah terdapat hubungan antara modified gingival index scores dengan usia kehamilan ibu?

4 3. Apakah faktor- faktor seperti sosio-ekonomi, pola makan dan oral hygiene memiliki hubungan dengan modified gingival index scores ibu hamil? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian sebagai berikut : 1. Mengetahui gambaran status kesehatan gingiva pada ibu hamil di Puskesmas Cimahi Selatan dengan modified gingival index 2. Mengetahui hubungan modified gingival index scores dengan usia kehamilan ibu 3. Mengetahui hubungan faktor- faktor seperti sosio-ekonomi, pola makan dan oral hygiene dengan modified gingival index scores ibu hamil 1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1. Manfaat Ilmiah 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk dilakukannya penelitian lain mengenai kesehatan gigi dan rongga mulut ibu hamil. 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menunjang perkembangan Ilmu Kedokteran Gigi. 1.4.2. Manfaat Praktis 1. Bagi tenaga kesehatan, sebagai sumber informasi mengenai kesehatan gingiva pada ibu hamil, sehingga dapat menentukan rencana pencegahan penyakit pregancy gingivitis dan upaya promosi kesehatan dengan edukasi kesehatan gigi dan rongga mulut pada masa kehamilan.

5 2. Bagi ibu hamil, memberikan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut selama kehamilan dan memberi motivasi agar meningkatkan dan menjaga kesehatan gigi dan rongga mulutnya pada masa kehamilan 3. Bagi peneliti, menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai status kesehatan gingiva pada wanita hamil 1.5. Kerangka Pemikiran Pada saat kehamilan, hormon seksual meningkat secara drastis. Estrogen dapat meregulasi proliferasi selular, diferensiasi, dan keratinisasi. Sedangkan progesteron mempengaruhi permeabilitas mikrovaskulatur, mengubah tingkat dan pola produksi kolagen. Selain itu, konsentrasi hormon seksual di CGF, menyediakan media tumbuh untuk patogen periodontal. Perubahan hormonal menyebabkan peningkatan respon inflamasi gingiva terhadap bakteri plak, sehingga mengakibatkan edema gingiva, dan dapat terjadi perdarahan walaupun dengan sentuhan ringan. Keparahan gingivitis meningkat pada usia kehamilan dua atau tiga bulan, bertepatan dengan peningkatan sirkulasi estrogen dan progesteron. Kemudian bertambah parah pada usia kehamilan 8 bulan dan menurun pada usia kehamilan 9 bulan seiring dengan penurunan sirkulasi homon estrogen dan progesteron. 8 Pemeriksaan gigi dan mulut harus dilakukan selama masa kehamilan dan kebersihan rongga mulut harus lebih ditingkatkan. Penting untuk mengedukasi wanita hamil bahwa kehamilan bukanlah kontraindikasi perawatan dental,

6 termasuk penanganan dengan dental radiografi. 9 Wanita yang tidak menerima perawatan dental secara rutin baik sebelum atau selama kehamilan, meningkatkan resiko tidak mendapat informasi terkait pentingnya kesehatan rongga mulut pada periode kehamilan. Bahkan ketika terdapat masalah dalam rongga mulut, kebanyakan wanita tidak berkonsultasi dengan dokter gigi. Selain itu perilaku pemeliharaan oral hygiene yang baik sangat berperan dalam menentukan derajat kesehatan, upaya pemeliharaan oral hygiene yang dapat dilakukan seperti menyikat gigi minimal dua kali sehari, pemilihan bulu sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai, menggunakan dental floss berkumur dengan air setelah muntah, perbanyak konsumsi buah, dan kurangi konsumsi makanan minuman dengan kadar gula tinggi. 10 Dalam kesehatan mulut, terdapat faktor- faktor yang dipengaruhi oleh tingkat sosio- ekonomi seseorang. Individu dengan tingkat sosial- ekonomi rendah biasanya tidak mampu mendapatkan makanan yang sehat, pengetahuan yang kurang akan gaya hidup sehat, dan terdapat keterbatasan dalam finansial sehingga mempengaruhi kunjungan ke dokter gigi. Individu dengan tingkat sosio- ekonomi yang tinggi memiliki akses yang lebih mudah terhadap pelayanan kesehatan, dan waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti kesehatan mulut. 5,6 Penyakit periodontal dapat mempengaruhi kesehatan janin dan kondisi kehamilan, termasuk di dalamnya dapat mempengaruhi terjadinya kelahiran prematur yang disertai dengan berat badan lahir rendah (BBLR) ataupun kelahiran normal dengan berat badan lahir rendah. Bayi yang lahir prematur dengan BBLR

7 memiliki resiko kematian 40 kali lebih besar selama periode neonatal dibandingkan bayi dengan berat badan lahir normal. Maka kesehatan rongga mulut merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan wanita hamil. 2 Pregnancy gingivitis merupakan salah satu kelainan periodontal yang biasa terjadi pada ibu hamil. Pregnancy gingivitis terjadi pada margin gingiva dan interdental papila dan dikarakteristikan dengan eritema, edema, hyperplasia dan peningkatan perdarahan. Gingiva tampak halus dan mengkilap memberikan gambaran seperti rasberi. Berdasarkan gambaran histologis, tidak ada perbedaan diantara pregnancy gingivitis dan bentuk lain gingivitis, tetapi pregnancy gingivitis dikarakteristikan dengan respon yang berlebihan terhadap iritan lokal. 3,4 Indeks gingiva digunakan untuk menentukan prevalensi dan keparahan gingivitis pada survey epidemiologi, untuk menilai keparahan gingivitis pada individu, dan dapat digunakan pada uji klinis untuk agen preventif atau terapeutik. 11 Modified gingival index yang dikembangkan pada tahun 1986, pada dasarnya sama dengan indeks gingiva Loe dan J Silness, hanya menghilangkan probing karena dianggap dapat menggangu plak dan mengiritasi gingiva, serta mendefinisikan ulang sistem penilaian untuk gingivitis ringan dan sedang. 4 Kriteria untuk modified gingival index, yaitu skor 0 untuk kriteria tidak adanya inflamasi, skor 1 untuk inflamasi ringan dengan sedikit perubahan warna, sedikit perubahan tekstur tetapi tidak seluruh margin gingiva atau papilla, skor 2 untuk inflamasi ringan dengan kriteria yang sama dengan sebelumnya tetapi melibatkan seluruh margin atau papilla gingiva, skor 3 untuk inflamasi sedang dengan permukaan gingiva yang mengkilap, kemerahan, edema dan atau hipertrofi margin

8 atau papilla gingiva. Sedangkan skor 4 untuk inflamasi parah, dengan warna kemerahan yang jelas, edema dan atau hipertrofi margin atau papilla gingiva disertai perdarahan spontan atau ulserasi. 4 1.6. Hipotesis Penelitian Terdapat hubungan antara usia kehamilan dan modified gingival index scores dari hasil pemeriksaan kesehatan gingiva ibu hamil. Faktor- faktor seperti sosioekonomi, pola makan, dan oral hygiene dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gingiva ibu hamil. 1.7. Metodologi Penelitian Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling 1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian 2017 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cimahi Selatan pada bulan Februari