BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini di mana persaingan di berbagai bidang dilakukan oleh tiap negara, khususnya di bidang ekonomi yang berkembang begitu pesat sehingga perusahaan dituntut untuk bersaing secara global, mulai dari perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki guna menghasilkan suatu produk ataupun jasa yang berkualitas sehingga meningkatkan produktivitas dan mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perencanaan dan pengendalian perlu dilaksanakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan agar tujuan utama dari perusahaan yaitu mampu menghasilkan keuntungan (laba) dapat tercapai. Dalam aktivitasnya setiap perusahaan yang melakukan proses produksi, keberadaan persediaan bahan baku menjadi salah satu faktor penentu dalam mendukung aktivitas produksi yang dilakukan. Karena dari aktivitas produksi inilah perusahaan dapat melakukan penjualan dan menghasilkan dana untuk membiayai seluruh aktivitas yang ada. Tanpa disertai usaha produksi yang efektif, produk perusahaan sangat mungkin mengalami penurunan dan akhirnya tidak dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya. Kusuma (2001: 132) mengatakan bahwa masalah utama persediaan bahan 1
2 baku adalah penetapan jumlah pesanan ekonomis (Economic Order Quantity- EOQ). Pembelian persediaan bahan baku bertujuan untuk memenuhi tingkat permintaan konsumen yang akan datang. Kholmi dan Yuningsih (2009: 214) mengatakan jika sebuah perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah besar, biaya pemilikan persediaan akan tinggi karena adanya investasi yang besar, dan jika pembelian dilakukan dalam jumlah kecil, maka akan sering terjadi pemesanan sehingga biaya pemesanan tinggi. Oleh karena itu setiap perusahaan perlu mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimal yang dapat menjamin kelancaran kegiatan proses produksi. Listiawaty (2007) menjelaskan bahwa dengan dilakukannya perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku, perusahaan bisa mengelola bahan baku dan mengetahui frekuensi pesanan yang optimal. Renta, Handoyo, dan Sendhang (2013) menjelaskan bahwa pembelian bahan baku dengan metode EOQ total persediaan lebih sedikit dibandingkan tanpa menggunakan EOQ. Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan sekarang adalah terletak pada objek penelitian. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, PR Trubus Alami Tulungagung merupakan sebuah perusahaan industri yang memproduksi rokok. Dalam kegiatan produksinya, bahan baku yang digunakan adalah tembakau dan cengkeh. Rokok yang diproduksi oleh PR Trubus Alami Tulungagung adalah rokok sigaret kretek tangan (SKT) merupakan rokok yang dibuat dengan cara digiling dan dilinting dengan tangan atau oleh alat bantu sederhana. PR Trubus
3 Alami Tulungagung memproduksi rokok sigaret kretek tangan dengan varian produknya yaitu Trubus Alami Kuning dan Trubus Alami Coklat. Cara pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku ini akan berbeda untuk setiap perusahaan baik dalam hal jumlah unit dari persediaan bahan baku yang ada di dalam perusahaan, maupun manajemen ataupun pengelolaan dari persediaan bahan baku perusahaan yang bersangkutan. Seperti halnya PR Trubus Alami Tulungagung yang selama ini melakukan pembelian atau pemesanan bahan baku rokok yang didasarkan pada posisi stock terakhir yang ada di gudang. Selain itu, seringnya perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang mengakibatkan meningkatnya biaya pemesanan. Penggunaan bahan baku dengan cara ini dikarenakan frekuensi tingkat pemakaian bahan baku dalam proses produksi yang berbeda-beda sehingga sulit melakukan pengendalian yang efisien. Akibatnya perusahaan kadang mengalami kelebihan persediaan bahan baku yang berarti penambahan biaya penyimpanan bahan baku disamping makin tingginya resiko kerusakan dan berkurangnya bahan baku rokok. Oleh karena itu, persediaan bahan baku tersebut harus selalu tersedia dalam jumlah yang optimal untuk kelancaran proses produksi, maka perlu adanya perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku guna memenuhi permintaan para konsumen dengan mengoptimalkan biaya-biaya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil judul Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PR Trubus Alami Tulungagung.
4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu: Bagaimana Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PR Trubus Alami Tulungagung?. C. Tujuan Penelitian Penelitian mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku pada PR Trubus Alami Tulungagung. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap sistem persediaan yang telah diterapkan, dan juga sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang akan diterapkan. 2. Bagi dunia akademis Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat penelitian sebelumnya dan memotivasi penelitian-penelitian selanjutnya terutama mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku. 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan
5 informasi untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.