BAB 1 PENDAHULUAN. adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan dan tindakan. Pertimbangan-pertimbangan naluriah atau dengan perkiraan kualitatif yang sederhana pada dasarnya hanya dapat dipertanggungjawabkan untuk keputusan sederhana pula. Demikian juga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bersumber dari kumpulan ilmu matematika khususnya komputer membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Salah satu dampaknya yaitu teknologi mampu mengatasi masalah yang sulit diselesaikan oleh manusia. Perkembangan teknologi sekarang bukan lagi hanya mampu menyelesaikan masalah manusia tetapi bagaimana kemampuan manusia dapat diaplikasikan kepada teknologi komputer. Berbagai bidang yang dapat diselesaikan secara komputasi antara lain: bidang farmasi, kedokteran, ekonomi, mesin, dan lainnya. Komputer akan selalu memberikan hasil yang akurat dan cepat apabila persoalan-persoalan tersebut dapat diformulasikan dalam suatu model matematik yang telah terbukti kebenarannya. Dalam bidang industri, dunia usaha tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasiorganisasi tersebut. Perkembangan spesialisasi ini, bagaimanapun juga, telah

2 2 menciptakan masalah-masalah baru yang sekarang masih terjadi di banyak organisasi. Salah satu kecenderungan unit-unit suatu organisasi tumbuh secara relative menjadi kerajaan yang otonomi dengan tujuan-tujuan dan sistem-sistem nilai sendiri; oleh sebab itu kehilangan pandangan bagaimana kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan mereka disatukan pada keseluruhan organisasi. Di samping itu, kompleksitas dan spesialisasi dalam suatu organisasi menumbuhkan kesulitan yang semakin besar untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan organisasi yang bermacam-macam dengan cara yang paling efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah ini dan kebutuhan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam memecahkannya telah menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik optimasi. Di sisi lain perusahaan pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Akibatnya perusahaan tidak lagi hanya dapat menggantungkan kelangsungannya pada kejelian dan ketajaman pancaindera para manajernya, tetapi sudah harus mengalihkan perhatiannya pada penggunaan metodemetode kuantitatif dan peralatan komputer sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Pendekatan-pendekatan kuantitatif akan sangat membantu dalam memecahkan masalah ini. Penggunaan pedekatan matematis untuk membantu pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat persediaan yang optimal telah ditempuh oleh sejumlah ahli, dan berkembanglah peralatan kuantitatif yang dapat

3 3 digunakan dalam pemecahan masalah pengendalian persediaan. Alasan utama yang menyebabkan perhatian terhadap masalah pengendalian persediaan demikian besar adalah karena pada kebanyakan perusahaan persediaan merupakan bagian atau porsi yang besar dan tercantum dalam neraca. Persediaan yang terlalu besar maupun terlalu kecil dapat menimbulkan masalah-masalah yang pelik. Kekurangan persediaan barang dagangan akan menimbulkan kekecewaan pada langganan dan akan mengakibatkan perusahaan kehilangan mereka. Kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra di samping resiko. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen persediaan yang efektif dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada keuntungan perusahaan. Beberapa model pengendalian persediaan telah ditemukan antara lain model Economic Order Quantity (EOQ), model Back Order (BO), model Fixed Production Rate (FPR), model Quantity Discount (QD) dan model persediaan stochastic. EOQ merupakan model persediaan yang paling sederhana, dimana barang yang dipesan ataupun disimpan hanya satu macam. Kebutuhan permintaannnya pun per periode dan diketahui, pada model ini barang yang dipesan segera dapat tersdedia, dan tidak ada back-order. Model EOQ ini banyak sekali digunakan dan sangatlah mudah untuk diterapkan, namun hanya untuk kondisi yang sudah pasti dan itu pun terbatas. Karena permintaan semakin banyak dan pesaing juga tidak sedikit, maka masalah yang sering timbul adalah adanya kelebihan ataupun kekurangan persediaan yang bisa mempengaruhi keuntungan suatu perusahaan. Maka dibuatlah model yang lain seperti model persediaan back-order (BO). Ada suatu kondisi dimana pembeli akan mencari tempat pembelian lain apabila di suatu tempat barang yang dicarinya tidak dijumpainya. Contoh: bila seseorang ingin membeli deterjen, ia tidak mungkin memesan untuk kemudian diambil di beberapa hari berikutnya, karena barang yang diinginkan tidak

4 4 tersedia (habis). Pesanan yang untuk diambil kemudian ini biasanya disebut back order. Sebuah took mengijinkan adanya BO apabila ia tetap menjual suatu barang yang meskipun sudah tidak ada di gudang. Namun demikian kendala yang dihadapi adalah tidak semua perusahaan dapat menerapkan model BO ini karena tingkat persaingan yang makin tinggi, konsumen lebih memilih untuk mencari di tempat lain dibandingkan harus menunggu dengan alasan kebutuhan yang mendesak. Model yang telah disebutkan diatas dibentuk berdasarkan asumsi bahwa barang yang dipesan untuk dijual kepada langganan segera tersedia. Anggapan lain bila asumsi di atas tidak digunakan adalah adanya lead time yang konstan, sehingga kedatangan barang di gudang dapat diperkirakan dengan relative pasti. Ada kalanya suatu perusahaan akan menghadapi masalah dimana produsen yang melayani permintaan baik dengan persediaan maupun dengan kegiatan produksinya yang terus menerus, dengan asumsi bahwa tingkat produksi ada konstan sebesar B unit pertahun dan tingkat permintaan juga konstan, A unit pertahun. Asumsi lain tidak diijinkan adanya BO dan tingkat produksi per tahun lebih besar daripada tingkat permintaan atau kebutuhan per tahun (B>A). Kondisi ini dinamakan dengan Fixed Production Rate (FPR). Adanya kemungkinan bahwa potongan kuantitas atau harga per unit lebih rendah mngkin diberikan bila perusahaan membeli dalam kuantitas persediaan yang lebih besar. Sehingga perhitungan akan didasarkan pada ketetapan potongan yang ada. Pada kondisi seperti ini digunakan model persediaan quantity discount (QD). Model-model yang telah disebutkan diatas semuanya merupakan model-model deterministic, yaitu semua parameter dianggap telah diketahui dengan pasti. Padahal dalam kenyataannya, yang sering terjadi parameter-parameter tersebut merupakan nilainilai yang tidak pasti, satu atau lebih parameter yang ada dapat merupakan variabel-

5 5 variabel acak. Maka dalam penelitian ini akan dibuat suatu model persediaan yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yang bersangkutan dengan metode Lagrange. Dengan metode Lagrange akan dicari solusi terbaik untuk menemukan minimal biaya. 1.2 Ruang lingkup Dalam ruang lingkup ini penulis membatasi penulisan skripsi agar isi dari skripsi tidak terlalu luas. Adapun batasan tersebut adalah : 1. Permintaan pelanggan yang berubah-ubah atau tidak tetap 2. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui jumlah pesanan, safety stock, serta expected cost yang optimal 3. Perhitungan dilakukan dengan metode Lagrange 4. Kendala ditiadakan 1.3 Perumusan Masalah Bagaimana menentukan jumlah persediaan yang optimal, sehingga mampu meminimumkan total biaya persediaan tahunan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang suatu program aplikasi untuk mencari jumlah pesanan yang optimal, sehingga dapat meminimumkan total biaya persediaan tahunan. Manfaat penulisan : 1. Bagi mahasiswa untuk memberikan informasi mengenai model yang dapat digunakan untuk melakukan analisa terhadap metode Lagrange

6 6 2. Bagi dosen, sebagai informasi tambahan untuk mata kuliah yang berhubungan dengan riset oprasional. 3. Bagi peneliti, memberikan informasi tambahan mengenai metode-metode yang telah ada sehingga bisa membantu untuk penelitian yang lainnya. 4. Bagi penulis, memberikan pengetahuan yang baru dengan diterapkannya metode yang berbeda dari metode yang sudah ada. Penelitian yang ada akan memberikan informasi keakuratan dari metode yang digunakan. 5. Bagi perusahaan, memberikan informasi yang akurat terhadap metode yang telah digunakan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian pada penulisan skripsi ini mencakup 2 bagian yaitu : a. Analisis Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan pada perusahaan. Analisis akan dilakukan dengan melakukan survei dan wawancara kepada manajemen perusahaan. Analisis dilakukan untuk mendata biaya pemesanan, harga tiap barang per unit, penjualan barang selama setahun dan sistem yang dijalankan pada PT. b. Perancangan Pada tahap ini, akan dilakukan perancangan program aplikasi. Perancangan program ini meliputi perancangan modul-modul yang dibutuhkan.