SPO Pembuatan Wornas

dokumen-dokumen yang mirip
CABE GILING DALAM KEMASAN

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

MANISAN BASAH BENGKUANG

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

3. METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

MANISAN KERING BENGKUANG

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

Aneka Olahan. BUAH dan SAYUR

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

PENGOLAHAN ANEKA SAUS. Disusun Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

TEKNOLOGI PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN JAMUR TIRAM

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BONGGOL DAN KULIT NANAS PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

Resep Makanan Bayi. (6-8 Bulan) Copyright TipsBayi.com & KartuBayi.com

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

6 AgroinovasI Nata de Cassava sebagai Pangan Sehat

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

Philips NL9206AD-4 Drachten

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

MANISAN BUAH 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Transkripsi:

No. 06/Brosur/BPTP Jakarta/2008 SPO PEMBUATAN WORNAS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2008

ISBN : 978-979-3628-12-7 Brosur: SPO PEMBUATAN WORNAS Halaman i - iv, 15 x 20 cm, Thn 2008 Penulis: Syarifah Aminah Muflihani Yanis Tezar Ramdhan Yudi Sastro Tata Letak & Design Cover : Sheila Savitri Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta Jl. Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Telp. (021) 78839949 Fax. (021) 7815020 e-mail: bptp-jakarta@cbn.net.id http://jakarta@litbang.deptan.go.id

KATA PENGANTAR Minuman wornas adalah salah satu bentuk keanekaragaman hasil olahan pertanian yang tidak hanya sehat untuk dikonsumsi. Berawal dari kreativitas kelompok olahan, minuman wornas mulai dikenal di kalangan masyarakat. Cara pembuatan wornas cukup sederhana, tidak membutuhkan perlatan khusus namun cukup dengan peralatan rumah tangga biasa. Meskipun demikian, pengolahan wornas harus sesuai dengan UU Pangan No. 7 tahun 1996, bahwa produk olahan harus memenuhi kriteria mutu dengan prioritas utama adalah keamanan pangan: aman dari cemaran biologis, mikroba, kandungan toksis, logam berat dan bahan-bahan lainnya yang berbahaya. Brosur ini memberikan informasi mengenai proses pembuatan wornas mulai dari persiapan bahan baku sampai pada pengemasan yang menjadi Standar Prosedur Operasional (SPO) dan disesuaikan dengan UU Pangan No. 7 tahun 1996. Diharapkan brosur ini dapat menjadi pedoman bagi pengolah, masyarakat, atau pengguna lain dalam membuat wornas. i

Sekiranya informasi yang kami sajikan dalam brosur ini masih terdapat kekurangan, kami mengharapkan banyak masukan untuk penyempurnaannya. Jakarta, Desember 2008 Kepala Balai, Ir. Suwandi, MS NIP. 080 035 558 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Halaman i DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... PENDAHULUAN... PEMBUATAN JUS WORTEL NANAS (WORNAS)... A. Bahan baku dan peralatan... B. Proses pembuatan wornas... C. Penyimpanan... PENGEMASAN... STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)... A. SPO persiapan bahan baku... B. SPO proses pembuatan jus wornas... C. SPO sterilisasi botol plastik... D. SPO pembotolan jus wornas dengan botol plastik. E. SPO sterilisasi botol kaca... F. SPO pembotolan jus wornas dengan botol kaca... PENUTUP... iii iv 1 2 2 5 5 7 9 9 11 12 13 14 15 16 iii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Bahan baku utama pembuatan wornas... Gambar 2. Peralatan dalam pembuatan wornas... Gambar 3. Skema tahapan pembuatan jus wornas... Gambar 4. Jus wornas dalam kemasan... 3 4 6 8 iv

PENDAHULUAN Wornas adalah minuman saribuah yang terbuat dari wortel dan nanas. Kedua bahan baku ini banyak mengandung unsur potensial bagi tubuh sehingga wornas dapat dijadikan minuman bagi kesehatan. Wornas mungkin belum populer dikalangan masyarakat umum, tetapi khususnya di wilayah Jakarta minuman ini sudah banyak diproduksi oleh kelompok olahan pascapanen. Pembuatan wornas sangat sederhana dan mudah dilakukan ditingkat petani, karena tidak memerlukan prosedur yang rumit dan tidak menggunakan alat tertentu. Akan tetapi prosedur dan produk akhirnya masih cukup beragam, baik formula maupun warna dan aroma. Oleh karena itu prosedur pembuatan wornas disusun dalam SOP (Standar Operasional Prosedur) mulai dari persiapan bahan baku sampai proses pembotolan. Diharapkan dengan adanya SOP ini, petani olahan dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu dan meningkatkan pendapatan petani olahan serta keamanan pangan bagi konsumen. 1

PEMBUATAN JUS WORTEL NANAS (WORNAS) A. Bahan baku dan peralatan Bahan baku utama jus wornas adalah wortel dan nanas. Pemilihan bahan baku wornas sangat berpengaruh terhadap produk akhirnya terutama warna dan aroma jus. Warna jus wornas ditentukan oleh warna wortel yang digunakan, sedangkan aroma ditentukan oleh perpaduan antara wortel dan nanas. Dalam pembuatan wornas dapat digunakan 2 jenis wortel wortel lokal dan atau wortel import. Perbedaannya terletak pada warna jus yang dihasilkan. Wortel import dapat menghasilkan warna jus yang lebih menarik dibandingkan wortel local karena warnanya lebih orange. Disamping itu kandungan airnya lebih tinggi sehingga filtrate yang dihasilkan akan lebih banyak dibandingkan dengan wortel local. Sedangkan aroma jus wornas dipengaruhi oleh perpaduan antara aroma wortel dan nanas. Apabila dalam pembuatannya penggunaan nanas lebih banyak maka aroma nanas akan lebih dominan, oleh karena itu penggunaan kedua bahan baku tersebut harus seimbang. Akan tetapi kembali lagi kepada selera konsumen aroma mana yang lebih disukai. Bahan baku wornas yang baik adalah sebagai berikut: 2

1. Buah wortel yang masih segar, warnanya tidak pucat dan tidak busuk. Apabila ada bercak busuk maka harus dibuang bagian yang sudah lunak dan dicuci bersih. Jika masih berbau kurang sedap maka jangan digunakan karena dapat mempengaruhi aroma jus. 2. Buah nanas yang sudah matang, masih segar dan tidak busuk. Sebaiknya menggunakan nanas yang memiliki kandungan air tinggi. Sedangkan bahan tambahan meliputi gula, air, garam, serta pengawet dan penstabil yang diizinkan (Permenkes No. 722/MENKES/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan). Gambar 1. Bahan baku utama pembuatan wornas. 3

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan wornas meliputi: 1. Blender/ekstraktor. 2. Botol kemasan. 3. Alat penutup botol/sealer cup. 4. Panci stainless stell. 5. Wadah plastik. 6. Timbangan. 7. Saringan. 8. Pisau. 9. Alat-alat pendukung lainnya. Gambar 2. Peralatan dalam pembuatan wornas. 4

B. Proses pembuatan wornas Pembuatan wornas dilakukan dengan 2 (dua) tahap, yaitu: 1. Tahap pertama adalah pencelupan (blanching). Tahap pencelupan/blanching dilakukan hanya pada wortel. Waktu blanching 3-5 menit dengan suhu air 80 o C. 2. Tahap kedua adalah ekstraksi dengan ekstraktor/blender. Tahap ekstraksi dilakukan dengan ekstraktor apabila wortel tidak diblanching sedangkan penggunaan blender apabila wortel diblanching. Tahap ekstraksi wortel dan nanas dilakukan secara bersamaan baik menggunakan ekstraktor ataupun blender. C. Penyimpanan Penyimpanan dilakukan dalam kondisi kering dan tidak lembab. Kondisi lingkungan yang bersih dan bebas dari serangga. Sebaiknya disimpan dalam kondisi dingin/suhu kulkas (10 o C). Lama penyimpanan dapat mencapai 4 7 bulan dengan penyimpanan dingin. 5

Proses pembuatan jus wornas dilakukan sebagai berikut: Bahan baku disortir Pemotongan buah menjadi berukuran kecil Pencucian Blanching dengan suhu 80 o C Ekstraksi Penyaringan Pengenceran Penambahan gula dan Asam sitrat Pasteurisasi/perebusan dengan suhu 75 o C - 80 o C Pembotolan Sterilisasi untuk botol kaca Pelabelan Penyimpanan 6 Gambar 3. Skema tahapan pembuatan jus wornas.

PENGEMASAN Pengemasan disebut juga pembungkusan atau pengepakan dan sangat memegang peranan penting dalam pengawetan produk olahan. Adanya pengemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan dan melindungi ptoduk dari pencemaran atau gangguan fisik, seperti gesekan dan benturan. Selain itu pengemasan berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan, transportasi dan distribusi. Untuk kepentingan promosi kemasan berfungsi untuk memberikan daya tarik konsumen. Jenis kemasan untuk produk cukup beragam baik bahan dasarnya maupun bentuk dan warnanya. Akan tetapi kemasan yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat dari produk yang akan dikemas sehingga tidak merusak produk, aman untuk dikonsumsi dan dapat memperpanjang masa simpan produk. Untuk produk minuman biasanya menggunakan kemasan botol kaca, akan tetapi saat ini penggunaan botol kaca sudah berkurang dan beralih kepada botol plastik yang cukup menguasai industri kemasan baik di negara kita sendiri maupun dunia internasional. Penggunaan plastik pada produk minuman atau pun makanan cukup menarik karena sifat-sifatnya yang 7

menguntungkan, seperti mudah dibentuk, relatif murah, mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap produk, tidak korosif serta dapat mengurangi kerusakan selama transportasi. Dalam industri kemasan dikenal plastik untuk botol minuman yang tentunya food grade, sebagian besar adalah botol plastik polyetilen terepthalate (PET) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Meskipun bahan dasarnya sama tetapi ketahanan fisiknya berbeda baik terhadap panas maupun tekanan akibat perbedaan konstruksi botol. Hasil pengkajian BPTP Jakarta menunjukkan bahwa botol plastik yang berbentuk bulat (Gambar 4) dengan bahan dasar PET tahan terhadap suhu 75 o C 76 o C, sedangkan bentuk ulir, kembang dan kotak hanya tahap terhadap suhu 70 o C 71 o C (Gambar 4). dengan demikian botol plastik yang berbentuk bulat tersebut sesuai untuk kemasan minuman sari buah termasuk jus wornas. Gambar 4. Jus wornas dalam kemasan. 8

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) Standar Prosedur operasional (SPO) disusun untuk meningkatkan jaminan mutu produk serta memberikan petunjuk pengolahan yang benar mulai dari persiapan bahan baku, prosesing, sampai proses akhir, yaitu pengemasan. Dengan adanya SPO maka diharapkan para pengolah dapat melakukan olahan dengan hasil yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan permintaan pasar. SPO jus wornas terdiri dari SPO persiapan bahan baku, SPO proses pembuatan jus wornas, SPO sterilisasi botol plastik, SPO pembotolan wornas dengan botol plastik, SPO sterilisasi botol kaca dan SPO pembotolan jus wornas dengan botol kaca. Standar Prosedur operasional jus wornas adalah sebagai berikut: A. SPO persiapan bahan baku 1. Buah wortel dan nanas disortir. wortel yang busuk, layu dan sudah lunak tidak boleh digunakan untuk bahan baku. Buah nanas yang digunakan adalah nanas matang dan seger. 9

2. Wortel dicuci bersih dan tidak perlu dikupas. Nanas dikupas dan buang bagian tengahnya. 3. Siapkan wadah yang diisi air bersih. 4. Wortel dan nanas dipotong-potong untuk mengecilkan ukurannya jika akan diblender sedangkan jika menggunakan ekstraktor dibiarkan utuh. 5. Potongan wortel nanas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air bersih. 6. Apabila pembuatan jus wornas menggunakan blender maka perlakuan dilanjutkan pada no. 7 dan seterusnya, tetapi apabila menggunakan ekstraktor maka wortel nanas siap untuk dibuat jus wornas. 7. Masak air untuk kebutuhan blanching sampai mencapai suhu 80 o C. 8. Siapkan air panas dalam wadah kemudian angkat potongan wortel nanas dari rendaman air dan tiriskan dengan kain saring. 9. Ikat/lilitkan keempat sudut kain saring tersebut sehingga potongan warnas nanas terbungkus sempurna. 10. Celupkan wortel nanas dalam kain saring ke dalam air panas selama 3-5 menit (proses blanching). 10

11. Siapkan air bersih dalam wadah. 12. Setelah proses blanching, angkat potongan wortel nanas dan langsung dimasukkan ke dalam wadah berisi air bersih dan dibirkan selama 5-10 menit. Jika air rendaman tersebut masih hangat maka harus diaganti dengan air bersih sekali lagi dan setelah itu angkat dan tiriskan. 13. Wortel nanas siap untuk dibuat jus wornas. B. SPO proses pembuatan jus wornas 1. Masak air sampai mendidih (80 o C) untuk pengenceran. Setelah mendidih suhu air harus tetap dipertahankan panasnya dengan mengecilkan api kompor. 2. wortel nanas yang sudah siap diolah, kemudian diblender secara bersamaan dengan menambahan air matang (air yang ditambahkan harus diperhitungkan dalam total air pengenceran). Jika menggunakan ekstraktor maka tidak ada penambahan air, wortel nanas langsung dimasukkan dalam ekstraktor untuk memperoleh filtrate yang sudah terpisah dari ampas. 3. Bubur buah (jika menggunakan blender) disaring dengan kain saring untuk memisahkan filtrate dan ampasnya. 11

Jika menggunakan ekstraktor filtrate sudah terpisah dari ampasnya. 4. Filtrat yang diperoleh kemudian diukur volumenya sambil disaring sekali lagi agar bersih dari ampas. 5. Lakukan pengenceran dengan air yang sudah mendidih dan masih tetap panas dengan perbandingan filtrat : air adalah 2 : 1. 6. Tambahkan asam sitrat sebanyak 1 gram/liter (0,1%) dari filtrat yang diperoleh. Contoh: jika volume filtrate 5 liter maka asam sitrat yang digunakan adalah 5 gram. 7. Tambahkan gula pasir sebanyak 8-10% dari volume filtrate yang diperoleh, atau tergantung selera. 8. Lakukan pemanasan (pasteurisasi) dengan suhu 75 80 o C selama 15 menit. 9. Jus wornas siap untuk dibotolkan. C. SPO sterilisasi botol plastik 1. Bagian luar botol dibersihkan dengan kain bersih. 2. Botol disusun dalam panci kukusan dengan posisi terbalik (mulut botol menghadap kebawah) dan botol tidak boleh nempel dengan dinding panci kukusan. 12

3. Kukus botol sampai mendidih dengan waktu mendidih selama 4 menit, setelah itu buka tutup kukusan, matikan kompor dan biarkan botol dalam kukusan selama 5 menit. Selanjutnya angkat botol dan tiriskan di krey botol dengan posisi terbalik. 4. Sterilisasi tutup botol dengan cara merendam tutup botol dalam air panas selama 5 menit, kemudian angkat dan tiriskan. 5. Botol dan tutup botol siap untuk digunakan sebagai kemasan jus wornas. D. SPO pembotolan jus wornas dengan botol plastik 1. Lakuakan pengisian jus wornas dalam botol dengan sistem hot filling (pembotolan dalam kondisi panas), dalam hal ini suhu filtrat selalu dipertahankan 72 75 o C. Botol diisi tidak boleh sampai penuh tetapi diberikan ruang udara sekitar 10% dari volume botol untuk head space. Sebelum ditutup botol dibiarkan terbuka selama 30 detik. 2. Tutup botol dengan menggunakan alat pengepres kemudian botol dibalik untuk mengetahui penutupan sudah sempurna atau masih ada perembesan. Jika masih ada 13

perembesan, lakukan penutupan ulang sampai bebarbenar tidak ada kebocoran lagi. 3. Langkah terakhir lakukan pelabelan dan penyegelan botol. Simpan jus wornas dalam lemari pendingin sebelum dipasarkan. E. SPO sterilisasi botol kaca 1. Botol dicuci bersih pada bagian dalam dan bagian luar botol. 2. Tutup botol dibersihkan dari kotoran yang melekat dan apabila berkarat jangan digunakan. 3. Botol diisi air sampai penuh. 4. Kemudian botol dan tutup direbus pada pada air mendidih pada suhu 95 o C 105 o C selama 45 60 menit. 5. Setelah itu angkat botol dan tutup botol dari rebusan. 6. Buang air dalam botol dan tiriskan botol pada krey dengan posisi terbalik. 7. Botol yang sudah kering siap untuk digunakan. 14

F. SPO pembotolan jus wornas dengan botol kaca 1. Tuang wornas dalam botol, sisakan 10% dari volume botol untuk headspace. 2. Tutup botol dengan alat pengepres kemudian balik botol yang sudah ditutup untuk mengetahui jika ada kebocoran pada proses penutupan botol. Apabila ada perembesan maka proses penutupan diulang sampai botol tidak bocor. 3. Lakukan proses sterilisasi dengan perebusan pada suhu 70-80 o C selama 30 menit. Air rebusan harus mencapai ¾ botol. 4. Setelah sterilisasi angkat botol dan tiriskan pada krey dan biar botol sampai dingin. 5. Dilanjutkan dengan proses pelabelan dan penyegelan botol, kemudian lakukan penyimpanan dan siap dipasarkan. 15

PENUTUP Standar Prosesdur Operasional (SPO) pembuatan wornas merupakan dasar atau petunjuk bagi petani olahan atau pelaku usaha dalam menarapkan prosedur atau cara pengolahan wornas untuk memberikan jaminan mutu dan memenuhi preferensi konsumen. Dengan SPO petani olahan dapat mengetahui persyaratan higienis dan sanitasi yang sangat menentukan kualitas produk. Disamping itu adanya SPO dapat meningkatkan keamanan produk dan menurunkan kontaminasi mikroba sehingga masa simpan produk dapat diperpanjang. 16