BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menganalisisinya berdasarkan teori yang ada dan lebih menekankan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta : Bandung, 2006, hal. 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Matholi ul Huda Troso Pecangaan JeparaTahun Pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Metode) cet-3, Alfabaeta : Bandung, 2012, hal. 3. 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. teknik analisis data, indikator kinerja, dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanah liat di desa Bayanan, jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, baik penelitian dengan paradigma kuantitatif maupun kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (class action research),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Raya yang beralamat di Jl. Dr. Murjani Gg. Sari 45 RT 01/RW X. Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2012: 27). Sedangkan menurut Arikunto (2012: 56) mengatakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah 50 Surakarta yang beralamat di Dipotrunan RT 02 RW 12, Kecamatan Serengan, Surakarta.Peneliti memilih tempat tersebut berdasakan beberapa pertimbangan diantaranya tidak sedikit peserta didik di kelompok B yang tingkat sikap sosialnya masih tergolong rendah.selain itu, di TK tersebut juga belum pernah digunakan untuk penelitian yang sejenis sehingga terdapat kemungkinan terhindar dari kegiatan penelitian yang berulang. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015 selama 11 bulan, yaitu dimulai bulan Februari hingga bulan Desember 2015. Kegiatan penelitian ini meliputi pengajuan judul pada bulan Februari, penyusunan dan pengajuan proposal pada bulan April, seminar proposal pada bulan Mei, perijinan penelitian, persiapan penelitian, pelaksanaan siklus I, pelaksanaan siklus II, penulisan laporan, ujian skripsi, revisi dan penyempurnaan laporan. Jadwal penelitian secara lengkap terlampir dalam lampiran I (halaman 83). B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik TK Aisyiyah 50 Kecamatan Serengan, Kota Surakarta tahun ajaran 2014/ 2015 pada semester genap.jumlah peserta didik adalah 18 dengan rincian 10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. C. Data dan Sumber Data Data mewakili tindakan dalam arti bahwa data itu memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi tindakan commit terkait, to bukan user hanya mengingat kembali.oleh 32

33 sebab itu, pengumpulan data tidak hanya untuk keperluan hipotesis, melainkan sebagai alat untuk membukukan amanat, dan oleh karena itu menjembatani antara momen-momen tindakan dan refleksi dalam putaran penelitian tindakan. Data dalam penelitian didapatkan dan dikumpulkan melalui berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, sumber data yag dikumpulkan terdiri dari 2 macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Sumber data primer a) Peserta didik kelompok B TK Aisyiyah 50 Surakarta tahun pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 18 anak. b) Narasumber, yaitu kepala TK dan guru kelompok B3 TK Aisyiyah 50 Surakarta. c) Rekaman aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. 2. Sumber data sekunder a) Buku-buku yang berkaitan dengan sikap sosial dan bermain cooperative. b) Dokumen dari TK yang meliputi kurikulum TK, program semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), dan arsip kelas. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: observasi, wawancara, unjuk kerja, dan dokumentasi. 1. Observasi Hadi (1986: 113) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Sedangkan menurut Yus (2011: 74), observasi merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang direkam perlu segera dicatat atau direkam.

34 Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif secara pasif. Menurut Suwandi (2011: 61) observasi secara partisipatif secara pasif dilakukan ketika guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Jadi dalam observasi ini dilakukan pengamatan terhadap kinerja guru, dimulai dari menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, memberikan motivasi pada peserta didik, mengajukan pertanyaan dan menangggapi pertanyaan, mengelola kelas, memberikan umpan balik, dan memberikan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Sedangkan observasi pada peserta didik lebih terfokus pada tingkat partisipasi peserta didik, keaktifan, serta menanggapi stimulasi baik dari guru maupun teman. 2. Wawancara Sugiyono (2012: 194) mengatakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/ sedikit.teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.jadi, dengan menggunakan wawancara, peneliti dapat lebih mudah dalam menggali informasi secara mendalam dan meyeluruh. Dalam penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2012: 197), teknik wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

35 Pada penelitian ini wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih jauh terkait kemampuan sikap sosial peserta didik yang didapatkan dari guru kelas dan kepala sekolah. 3. Unjuk kerja Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan atau perbuatan. Jadi asesmen unjuk kerja adalah proses mengumpulkan data dengan cara pengamatan yang sistematik untuk membuat keputusan tentang individu. Dengan adanya penilaian unjuk kerja ini, dapat dilihat sejauh mana tindakan yang telah diberikan memberikan dampak bagi peserta didik. 4. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2012: 329), Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monuemental dari seseorang. Kajian yang dilakukan dalam dokumen juga dapat berupa arsip-arsip yang tersedia, seperti, kurikulum, program semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), buku, maupun hasil karya peserta didik. E. Uji Validitas Data Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 363).Jadi, valid adalah kesamaan antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya pada objek penelitian.salah satu teknik yang dapat digunakan dalam menguji validitas adalah dengan menggunakan triangulasi. Wiersma dalam Sugiyono(2012: 372) mengatakan bahwa, Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures. Dalam pendapat tersebut dapat diartikan bahwa triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini, teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan commit triangulasi to user teknik.

36 1. Triangulasi Sumber Menurut Sugiyono (2012: 373), triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber.dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari kepala sekolah TK Aisyiyah 50 Surakarta, guru kelas B3, dan peserta didik. 2. Tringulasi Teknik Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2012: 373). Pada penelitian ini, teknik yang digunakan antara lain observasi, wawancara, unjuk kerja dan dokumentasi. F. Teknik Analisis Data Bogdan dalam Sugiyono(2012: 334) menyatakan bahwa, Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others. Pendapat tersebut menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif.teknik deskriptif komparatif merupakan teknik yang digunakan dalam data kuantitatif dengan membandingkan hasil antarsiklus (Suwandi, 2011: 66).Analisis data ini terdiri dari tiga alur yang saling berkaitan, yaitu reduksi data, penyajian (display) data dan penarikan kesimpulan. 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, commit dan to mengubah user bentuk data mentah yang

37 ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilahan, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna, dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi (Madya, 2011: 76). Menurut Sugiyono (2012: 338), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian (Display) Data Setelah mereduksi data, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan data.berbagai macam data yang telah direduksi perlu dibeberkan dalam bentuk narasi plus matriks, grafik, dan atau diagram. Penyajian data ini nanti akan memudahkan dalam penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Penarikan Kesimpulan Tahap selanjutnya setelah menyajikan data adalah penarikan kesimpulan.penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus I, ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus II dan seterusnya hingga kesimpulan terakhir pada siklus terakhir. Hubungan interaksi antara tahap-tahap analisis data tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengumpulan Data 38 Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3.1 Bagan Model Analisis Interaktif (Slamet, Y; 2006: 143) G. Indikator Kinerja Penelitian Suwandi (2011: 66) menyatakan bahwa indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja juga dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan.indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan sikap sosial anak melalui kegiatan bermain cooperative pada kelompok B3 TK Aisyiyah 50 Surakarta.Indikator penilaian dalam penelitian ini mengacu pada Permendiknas No. 58 tahun 2009 pada aspek sosial emosional. Berdasarkan indikator tingkat pencapaian perkembangan tersebut, rumusan indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain yaitu kerja sama, toleransi, dan disiplin. Berikut penjelasan indikator kinerja yang digunakan: Persentse yang Aspek yang Diukur Cara Mengukur Ditargetkan Peserta didik dapat Diamati pada saat peserta didik bekerjasama. 75% bermain bersama temantemannya. Menunjukkan sikap Diamati saat akhir toleransi. pembelajaran, apakah peserta 75% didik dapat menghargai temannya atau tidak.

Peserta didik dapat menunjukkan sikap disiplin 75% 39 Diamati ketika peserta didik mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Table 3.1. Indikator Kinerja Penelitian H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian mula dari awal penelitian hingga akhir penelitian.menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007: 16) ada empat tahap dalam prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Prosedur penelitian menurut Arikunto dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan Reflkesi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan dan seterusnya Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2007: 16)

40 Prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Siklus I Pertemuan I 1. Perencanaan tindakan Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah 50 Surakarta pada kelompok B3 dengan jumlah peserta didik 18 anak. Rencana tindakan meliputi: a. Mengumpulkan data dari observasi dan wawancara. b. Menentukan tema dan sub tema. c. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH). d. Membuat skenario pembelajaran. e. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. f. Menyiapkan lembar kerja anak dan lembar penilaian. g. Menyiapkan lembar wawancara. h. Membuat lembar observasi. 2. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut langkah-langkah pelaksanaan tindakan dalam siklus I: a. Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini dimulai dengan kegiatan rutin seperti: 1) Berdoa 2) Orientasi 3) Apersepsi 4) Pemberian motivasi kepada peserta didik b. Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. 1) Guru menjelaskan tentang materi macam-macam pekerjaan kepada peserta didik. 2) Guru menyiapkan peserta didik sebelum kegiatan bermain kooperatif dimulai.

41 3) Guru menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan bermain kooperatif. 4) Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok. 5) Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 6) Peserta didik melakukan permainan tentang memetik, menjual serta membeli sayur dan guru mengamati serta mengawasi proses bermain peserta didik. 7) Guru menghubungkan pengalaman peserta didik dalam melakukan permainan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Kegiatan akhir 1) Kegiatan akhir dimulai dengan review kegiatan yang telah dilaksanakan dengan tanya jawab. 2) Kemudian dilanjutkan dengan pemberian reward terhadap tugas yang telah dilaksanakan peserta didik. 3. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative.kegiatan pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain cooperative yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyususn rencana tindakan dalam pertemuan selanjutnya. 4. Analisis dan refleksi Pada tahap refleksi ini, guru dan peneliti bersama mengkaji hasil kerja peserta didik dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative, sehingga apabila ditemui permasalahan ataupun kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Permasalahan ataupun kekurangan pada pertemuan pertama ini dapat ditindaklanjuti pada pertemuan kedua. Pertemuan II 1. Perencanaan tindakan Rencana tindakan meliputi:

42 a. Mengumpulkan data dari observasi dan wawancara. b. Menentukan tema dan sub tema. c. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH). d. Membuat skenario pembelajaran. e. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. f. Menyiapkan lembar kerja anak dan lembar penilaian. g. Menyiapkan lembar wawancara. h. Membuat lembar observasi. 2. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut langkah-langkah pelaksanaan tindakan dalam siklus I: a. Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini dimulai dengan kegiatan rutin seperti: 1) Berdoa 2) Orientasi 3) Apersepsi 4) Pemberian motivasi kepada peserta didik b. Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. 1) Guru menjelaskan tentang materi macam-macam pekerjaan kepada peserta didik. 2) Guru menyiapkan peserta didik sebelum kegiatan bermain kooperatif dimulai. 3) Guru menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan bermain kooperatif. 4) Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok. 5) Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan.

43 6) Peserta didik melakukan permainan tentang nelayan dan guru mengamati serta mengawasi proses bermain peserta didik. 7) Guru menghubungkan pengalaman peserta didik dalam melakukan permainan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Kegiatan akhir 1) Kegiatan akhir dimulai dengan review kegiatan yang telah dilaksanakan dengan tanya jawab. 2) Kemudian dilanjutkan dengan pemberian reward terhadap tugas yang telah dilaksanakan peserta didik. 3. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. Kegiatan pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain cooperative yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyususn rencana tindakan dalam siklus selanjutnya. 4. Analisis dan refleksi Pada tahap refleksi ini, guru dan peneliti bersama mengkaji hasil kerja peserta didik dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative, sehingga apabila ditemui permasalahan ataupun kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Apabila dalam hasil refleksi pada siklus I ini telah menunjukkan adanya peningkatan sikap sosial pada peserta didik kelompok B TK Aisyiyah 50 Surakarta, namun indikator kinerjanya belum terpenuhi, maka perlu diadakannya siklus lanjutan, yakni siklus II. Siklus II Pertemuan I 1. Perencanaan tindakan Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan dengan perbaikan hasil refleksi pada siklius I. Dalam perencanaan tindakan suklus II ini tidak jauh berbeda dengan perencanaan tindakan pada siklus I.Rencana tindakan meliputi: a. Mengumpulkan data dari observasi commit to dan user wawancara.

44 b. Menentukan tema dan sub tema. c. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH). d. Membuat skenario pembelajaran. e. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. f. Menyiapkan lembar kerja anak dan lembar penilaian. g. Menyiapkan lembar wawancara. h. Membuat lembar observasi. 2. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini juga merupakan perbaikan dari siklus I. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut langkah-langkah pelaksanaan tindakan dalam siklus II: a. Kegiatan awal 1) Kegiatan rutin seperti berdoa 2) Orientasi 3) Apersepsi 4) Pemberian motivasi kepada peserta didik b. Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. 1) Guru menjelaskan tentang bendera Indonesia kepada peserta didik. 2) Guru menyiapkan peserta didik sebelum kegiatan bermain kooperatif dimulai. 3) Guru menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan bermain kooperatif. 4) Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok. 5) Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 6) Peserta didik melakukan permainan tentang mengelompokkan bendera dan guru mengamati serta mengawasi proses bermain peserta didik.

45 7) Guru menghubungkan pengalaman peserta didik dalam melakukan permainan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Kegiatan akhir 1) Kegiatan akhir dimulai dengan review kegiatan yang telah dilaksanakan dengan tanya jawab. 2) Kemudian dilanjutkan dengan pemberian reward terhadap tugas yang telah dilaksanakan peserta didik. 3. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative.kegiatan pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain cooperative yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyususn rencana tindakan dalam pertemuan selanjutnya. 4. Analisis dan refleksi Pada tahap refleksi ini, guru dan peneliti bersama mengkaji hasil kerja peserta didik dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative, sehingga apabila ditemui permasalahan ataupun kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Permasalahan ataupun kekurangan pada pertemuan pertama ini dapat ditindaklanjuti pada pertemuan kedua. Pertemuan II 1. Perencanaan tindakan Rencana tindakan meliputi: a. Mengumpulkan data dari observasi dan wawancara. b. Menentukan tema dan sub tema. c. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH). d. Membuat skenario pembelajaran. e. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. f. Menyiapkan lembar kerja anak dan lembar penilaian. g. Menyiapkan lembar wawancara. h. Membuat lembar observasi.

46 2. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II ini juga merupakan perbaikan dari siklus II pertemuan I. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut langkah-langkah pelaksanaan tindakan dalam siklus II: a. Kegiatan awal 1) Kegiatan rutin seperti berdoa 2) Orientasi 3) Apersepsi 4) Pemberian motivasi kepada peserta didik b. Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. 1) Guru menjelaskan tentang bendera Indonesia kepada peserta didik. 2) Guru menyiapkan peserta didik sebelum kegiatan bermain kooperatif dimulai. 3) Guru menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan bermain kooperatif. 4) Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok. 5) Guru memberikan penjelasan kepada anak tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 6) Peserta didik melakukan permainan tentang menyusun bendera merah putih dan guru mengamati serta mengawasi proses bermain peserta didik. 7) Guru menghubungkan pengalaman peserta didik dalam melakukan permainan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Kegiatan akhir 1) Kegiatan akhir dimulai dengan review kegiatan yang telah dilaksanakan dengan tanya jawab. 2) Kemudian dilanjutkan dengan pemberian reward terhadap tugas yang telah dilaksanakan peserta commit didik. to user

47 3. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative. Kegiatan pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan bermain cooperative yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyususn rencana tindakan dalam siklus selanjutnya. 4. Analisis dan refleksi Pada tahap refleksi ini, guru dan peneliti bersama mengkaji hasil kerja peserta didik dengan menggunakan kegiatan bermain cooperative, sehingga apabila ditemui permasalahan ataupun kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Apabila dalam hasil refleksi pada siklus II ini telah menunjukkan adanya peningkatan sikap sosial pada peserta didik kelompok B TK Aisyiyah 50 Surakarta, namun indicator kinerjanya belum terpenuhi, maka perlu diadakannya siklus lanjutan.