BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (PT) atau Action Research dengan implementasi di lapangan berupa prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Digunakannya prosedur PTK karena PT dilaksanakan pada lingkungan pembelajaran di kelas. Syaodih (2008: 140) menjelaskan konsep mengenai penelitian tindakan, yaitu sebagai berikut: Penelitian Tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri, dalam mengumpukan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan. Penelitian Tindakan menggabungkan kegiatan penelitian atau pengumpulan data dengan penggunaan hasil penelitian atau pengumpulan data. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral: rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kunandar (2009: 44) mendefinisikan PTK sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan guru/ peneliti bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan parsitipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses 44

2 45 pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Menurut Ebbutt dalam Hopkins (Wiraatmadja, 2007: 12) PTK adalah kajian yang sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Digunakannya metode PT dengan implementasi di lapangan berupa prosedur PTK pada awalnya bermula dari adanya permasalahan pembelajaran di kelas yang diketahui setelah peneliti mengamati kondisi objektif pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan tersebut direfleksikan peneliti bersama guru. Pada refleksi tersebut guru menjelaskan pengalaman mengajarnya di kelas kemudian disesuaikan dengan hasil pengamatan peneliti. Metode PTK ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas melalui kaidah penelitian praktis yang tidak diterapkan pada penelitian secara umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan stimulus kepada guru agar memiliki kesadaran dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Selain mengatasi permasalahan pembelajaran, PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran, meningkatkan hasil belajar siswa, serta meningkatkan kualitas/ kompetensi guru sebagai pengajar

3 46 yang inovatif dan bertanggungjawab terhadap peningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. PTK berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. Menurut Kunandar (2009: 58) PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. On-the Job Problem Oriented Dalam PTK masalah yang diteliti adalah masalah masalah riil atau nyata yang ada dalam kewenangan atau tanggungjawab peneliti. Dengan demikian PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Problem - solving Oriented PTK berorientasi pada pemecahan masalah. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya dalam menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya. 3. Improved - Oriented PTK berorientasi pada peningkatan mutu. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan asumsi bahwa semakin baik kualitas proses pembelajaran maka semakin baik pula hasil belajar yang dicapai siswa. 4. Ciclic (Siklus) Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yakni, perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi, dan analisis atau refleksi. 5. Action Oriented Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Perbedaan yang menonjol antara PTK dengan penelitian-penelitian lainnya adalah harus ada perbaikan tindakan yang dirancang untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat itu dalam konteks dan situasi saat itu pula. Tindakan (action) itu benar-benar dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi, bukan untuk mengembangkan atau menguji sebuah teori, dan juga tidak dimaksudkan untuk mencari solusi yang berlaku umum di setiap situasi dan kondisi. 6. Specific Contextual Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Permasalahan dalam PTK adalah

4 47 permasalahan yang sikapnya spesifik kontekstual dan situasional sesuai dengan karakteristik siswa dalam kelas tersebut. 7. Parsipatory (collaborative) PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi, dalam PTK perlu ada pasrtisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini diperlukan untuk mendukung objektifitas dari hasil PTK. 8. Peneliti sekaligus praktisi yang melakukan refleksi. Refleksi adalah merenungkan apa yang sudah kita kerjakan. Refleksi harus dilakukan peneliti karena penelitilah yang mengetahui dan merasakan kondisi yang terjadi di dalam kelas. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari mengevaluasi tindakan sampai dengan memutuskan apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya. Pendekatan yang digunakan dalam PTK adalah pendekatan kualitatif dengan posisi peneliti sebagai instrumen utama penelitian. Tujuan digunakannya pendekatan kualitatif adalah untuk mendapatkan data penelitian yang lebih komprehensif (lengkap dan menyeluruh) sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan (Rochiati 2005 dalam Kunandar 2009: 46). PTK dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik (Iskandar, 2009: 24).

5 48 Dalam PT ini peneliti melakukan pengamatan terhadap guru yang sedang melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru berperan sebagai mitra peneliti yang membantu kelancaran penelitian dengan tugasnya sebagai pengajar dan pengguna MOPP dalam pembelajaran di kelas. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium-Percontohan UPI, Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV.C yang berjumlah 30 orang dengan komposisi 12 laki-laki dan 18 perempuan. Sedangkan guru dalam penelitian ini berposisi sebagai subjek dan mitra peneliti, karena guru lebih mengetahui kondisi objektif kelas dan guru yang langsung menggunakan MOPP dalam pembelajaran di kelas. Jadi peran guru sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ini sebagai pelaksana pembelajaran sekaligus mitra peneliti. C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen dan teknik pengumpulan data merupakan hal penting dalam penemuan atau pencarian data-data penelitian di lapangan. Nasution (Sugiyono, 2007: 223) menyatakan bahwa: dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya adalah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

6 49 PTK sebagai penelitian bertradisi kualitatif dengan latar atau setting yang wajar dan alami yang diteliti, memberikan peranan penting kepada penelitinya yakni sebagai satu-satunya instrumen karena manusialah yang dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu seperti halnya banyak terjadi di kelas (Wiriaatmadja, 2007: 96). Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen utama dalam penelitian ini yaitu peneliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Iskandar, 2009: 68). Dalam proses pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan observasi partisipatif dengan teknik terbuka oleh peneliti. Partisipatif maksudnya adalah peneliti ikut aktif dalam pelaksanaan tindakan penelitian yaitu mengamati kondisi kelas (guru, siswa, dan lingkungan kelas) sekaligus membantu guru ketika menggunakan MOPP dalam proses pembelajaran. Sedangkan teknik terbuka yaitu peneliti mencatat semua hal yang terjadi di kelas dengan mengacu pada format pedoman observasi yang telah disusun. Sebelum melakukan pengamatan pada tindakan utama penelitian, peneliti melakukan observasi awal (orientasi lingkungan kelas) untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas dengan hasil refleksi bersama guru. Fokus pengamatan diarahkan pada

7 50 tiga hal dalam pelaksanaan tindakan penelitian yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menggunakan MOPP, dan evaluasi pembelajaran sekaligus pengamatan terhadap guru dan siswa setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan MOPP. Pengamatan tersebut dilakukan secara cermat dan dibantu dengan pedoman observasi dan catatan lapangan. 2. Wawancara Wawancara digunakan dengan maksud untuk mengkonstruksi kejadian dalam proses pembelajaran di kelas. Diadakannya wawancara dalam penelitian ini merupakan sebuah bentuk penguatan yang didapat dari beberapa sumber yang ada di sekolah. Wawancara juga digunakan untuk data tambahan yang didapat dari pelaksanaan di lapangan serta digunakan untuk memverifikasi hasil observasi. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, dan siswa secara terstruktur dengan mengacu pada pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Wawancara terstruktur menurut Kunandar (2009: 159) adalah apabila peneliti telah menyiapkan pedoman atau bahan wawancara terlebih dahulu. 3. Catatan Lapangan Penggunaan catatan lapangan pada penelitian ini meliputi pemanfaatan segala hal yang dapat dikumpulkan oleh peneliti dengan bantuan dari guru kelas sebagai mitra peneliti. Tujuannya adalah untuk melengkapi data-data yang kurang lengkap.

8 51 Beberapa catatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan jurnal harian (arsip) selama penelitian. Sedangkan untuk teknis tindakan penelitian, lebih difokuskan menggunakan catatan lapangan pada setiap siklusnya. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam penelitian ini merupakan sarana penunjang agar data-data yang diperoleh bisa lebih akurat. Hal tersebut bisa membantu peneliti pada saat melakukan analisis terkait dengan pelaksanaan PTK yang telah dilakukan. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa kajian terhadap dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan penelitian di lapangan, dibantu dengan menggunakan alat perekam audiolingual dan audiovisual. D. Teknik Analisis Data Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam suatu susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai. Menurut Kunandar (2009: 101) akan lebih bagus dalam menganalisis data yang kompleks peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif, yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Analisis interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain: reduksi data, paparan (display) data, dan

9 52 penarikan kesimpulan. Peneliti melakukan analisis data berdasarkan teknik yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data lengkap yang ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilahan, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna, dan menatanya sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan akhir untuk kemudian diverifikasi. 2. Display Data (paparan data) Display data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi tabulasi dalam format matriks, grafik, network, dan chart. Display data dapat disebut sebagai hasil paparan/penyajian data. 3. Verifikasi Data (penarikan kesimpulan) Verifikasi data adalah proses pengambilan kesimpulan dari data yang disajikan secara terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.

10 53 E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan yang dilakukan peneliti mulai dari awal hingga akhir dilakukannya penelitian. PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara parsitipatif atau kolaborasi bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan, dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi-diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan yang telah dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya (Iskandar, 2009: 66). Menurut Suharsimi Arikunto.et al (2008: 16) secara garis besar tahapan PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang dengan empat aspek utama yang ada dalam setiap siklus, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi (Reflecting), seperti yang digambarkan pada gambar di bawah ini.

11 54 Identifikasi Masalah Perencanaan I Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Hasil Refleksi Perbaikan Perencanaan II Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Dilanjutkan ke siklus berikut? Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 1. Observasi Awal Penelitian (Orientasi Kelas) Orientasi adalah studi awal sebelum pelaksanaan tindakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru yang melakukan pengajaran di kelas. Tujuan dilakukannya pengamatan awal adalah untuk melihat kondisi objektif kelas

12 55 sekaligus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Pada tahapan ini peneliti mengamati kondisi dan situasi objektif kelas yang selanjutnya akan diidentifikasi ada atau tidaknya permasalahan dalam proses pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan tidak terstruktur dengan fokus pengamatan kepada cara guru mengajar (cara memberikan stimulus) dan respon yang diberikan siswa selama pembelajaran berlangsung. Setelah ditemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran di kelas, langkah selanjutnya dilakukan refleksi (klarifikasi) bersama guru mengenai hasil pengamatan kelas. Dalam refleksi ini peneliti menjelaskan bahwa sesuai dengan hasil pengamatannya terlihat kondisi dan situasi yang tidak seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran (terjadi masalah). Hal ini membuat situasi kelas menjadi kurang kondusif. Selanjutnya guru menjelaskan/mengklarifikasi kondisi yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Penjelasan guru dimaksudkan untuk menghubungkan hasil pengamatan peneliti dengan pengalaman guru selama mengajar di kelas dalam mata pelajaran yang sama. Selanjutnya peneliti dan guru melakukan analisis permasalahan untuk mencari solusi awal yang tepat sebelum menuju pada tahap pelaksanaan tindakan.

13 56 2. Empat Aspek Utama Tahapan PTK a. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi (Kunandar, 2009: 71). Perencanaan disusun secara kolaboratif oleh peneliti bersama guru, dimana semua perencanaan pelaksanaan tindakan berlandaskan pada hasil pengamatan awal peneliti yang telah direfleksikan bersama guru. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli, yaitu sebagai berikut. Rencana PTK hendaknya disusun berdasarkan kepada hasil pengamatan awal yang refleksif (Kunandar, 2009: 71). Tujuan dilakukannya perencanaan adalah menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan atau hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan tindakan. Kebutuhan atau hal-hal tersebut tentunya disiapkan berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti bersama guru secara refleksif. Pada tahapan perencanaan ini kegiatan awalnya adalah melihat kembali hasil analisis pengamatan awal yang telah direfleksikan peneliti bersama guru. Dilakukan diskusi kembali untuk memastikan adanya solusi tepat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas. Dalam merancang pelaksanaan tindakan perlu mempertimbangkan situasi dan kondisi kelas secara subjektif

14 57 maupun objektif. Pertimbangan dilakukan secara khusus dan jelas sesuai dengan fokus permasalahan yang ditemukan pada analisis pengamatan awal. Selain itu perlu juga mempertimbangkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan tindakan penelitian, termasuk hal yang boleh, tidak, dan wajib dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Pada tahap perencanaan ini hal-hal yang dilakukan guru bersama peneliti adalah merancang dan membuat skenario Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya meliputi penetapan kompetensi, menyiapkan materi pelajaran, menyusun strategi dan langkah kegiatan pembelajaran, menentukan sekaligus menyiapkan perangkat pembelajaran (sumber dan alat/media) yang akan digunakan, dan menentukan format penilaian untuk evaluasi belajar siswa. Hal lain yang perlu dilakukan yaitu memastikan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tindakan dan memastikan setting pelaksanaan tindakan. Langkah akhir dalam perencanaan sebelum pelaksanaan tindakan adalah mengecek ulang semua hal tersebut secara lengkap dengan mengantisipasi bahwa dapat terjadi situasi kelas yang tidak sesuai dengan perencanaan.

15 58 b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari semua yang telah disiapkan pada tahap perencanaan. Bentuk kegiatannya adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tujuan dilakukannya pelaksanaan tindakan menurut Kunandar (2009: 72) adalah sebagai landasan untuk pengembangan tindakantindakan berikutnya, yaitu tindakan yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan oleh peneliti untuk memperbaiki atau menjawab masalah dengan menganalisis organisasi kelas (Iskandar, 2009: 117). Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh peneliti bersama guru. Bentuknya adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan MOPP sesuai dengan skenario pembelajaran yang terangkum dalam RPP. Peneliti melakukan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran/ RPP yang telah disusun pada setiap siklus pembelajaran. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap kondisi dan situasi yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaannya peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap situasi dan kondisi kelas (guru, siswa, dan proses

16 59 pembelajaran yang dilakukan), sedangkan guru sebagai mitra peneliti melakukan tugasnya sebagai pengajar yang menggunakan MOPP sebagai alat bantu utama pembelajaran di kelas. Setelah selesai melakukan tindakan, peneliti merangkum semua kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dalam catatan lapangan. Catatan lapangan yang berisikan kelebihan dan kekurangan selama pembelajaran berlangsung merupakan bahan yang akan dijadikan landasan untuk melaksanakan refleksi bersama guru. Selanjutnya hasil refleksi tersebut akan dianalisis untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi kekurangan yang terjadi. Setelah mendapatkan solusi yang tepat, hasil analisis tersebut akan dijadikan landasan untuk pelaksanaan siklus pembelajaran selanjutnya. Inti pada siklus pembelajaran selanjutnya yaitu memperbaiki kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan sebelumnya. Perbaikan tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisis refleksi. Demikian siklus pembelajaran terus berdaur ulang sampai kekurangan tersebut dapat tertutupi dan kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada akhirnya dalam siklus pembelajaran ini akan diputuskan apakah perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya atau siklus telah selesai karena telah mencapai tujuan yang diharapkan.

17 60 c. Pengamatan (Observing) Observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja PBM (Kunandar, 2009: 73). Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat dijabarkan bahwa observasi dalam penelitian ini merupakan kegiatan pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti untuk melihat dan mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan sebagai dasar pelaksanaan refleksi peneliti bersama guru. Mengenai hal ini ahli menambahkan dengan pendapatnya, yaitu sebagai berikut: Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang (Kunandar, 2009: 73). Tujuan dilakukan observasi yaitu untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dan seberapa jauh proses yang terjadi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas bersama guru dan siswa yang sedang diamati secara bersamaan. Penjelasan ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2007: 227), yaitu sebagai berikut:

18 61 Dalam observasi partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Lebih rinci lagi Sugiyono (2007: 227) menjelaskan bahwa observasi partisipatif dapat digolongkan menjadi empat, yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif, dan partisipasi lengkap. Berdasarkan pendapat ahli mengenai empat golongan observasi partisipatif maka observasi dalam penelitian ini termasuk pada observasi partisipasi moderat, dimana terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Ketika mengumpulkan data, peneliti mengikuti observasi partisipatif hanya dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi (Kunandar, 2009: 75). Berdasarkan pendapat ahli mengenai refleksi maka dapat terjelaskan bahwa refleksi dalam PTK yaitu kegiatan mengingat atau merekam dan merenungkan seluruh peristiwa pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada tiap siklusnya, dengan tujuan menghasilkan sebuah kesimpulan yang berbentuk formula atau solusi dari kekurangan yang terjadi pada tiap pelaksanaan

19 62 pembelajaran. Selanjutnya kesimpulan tersebut akan dijadikan landasan untuk perbaikan rencana siklus pembelajaran selanjutnya. Refleksi dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti bersama guru, dimana hasil observasi pada pelaksanaan tindakan diklarifikasi kembali (berdiskusi) untuk penyesuaian antara hasil pengamatan peneliti dengan apa yang dirasakan guru ketika melaksanakan pembelajaran. Klarifikasi (diskusi) tersebut dilanjutkan dengan menganalisis kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran sekaligus mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Hasil tersebut yang akan dijadikan landasan pada pelaksanaan siklus pembelajaran selanjutnya. Hal ini dipertegas dengan empat aspek kegiatan refleksi oleh ahli, yaitu sebagai berikut. Menurut Kunandar (2009: 76) kegiatan refleksi itu terdiri atas empat aspek, yaitu : 1) Analisis data hasil observasi 2) Pemaknaan data hasil analisis 3) Penjelasan hasil analisis 4) Penyimpulan selesai atau tidaknya masalah dalam suatu siklus dan penyimpulan apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proses ini merupakan tahapan bagian peneliti menjelaskan bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proses ini merupakan tahapan bagian peneliti menjelaskan bagaimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Proses ini merupakan tahapan bagian peneliti menjelaskan bagaimana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dilakukan. Untuk medapatkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), hal ini sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (penelitian tindakan kelas), yaitu penelitian yang bertujuan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metode penelitian; model penelitian; lokasi penelitian; subjek penelitian; waktu penelitian; instrument penelitian; prosedur penelitian;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan ini dikembangkan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sudah dikenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun definisi PTK menurut Wiriaatmadja (2012: 13) adalah: Penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan sebagai alat uji dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan kelas (Clasroom Action Research) atau disingkat PTK yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Kemmis (1983 dalam Rochiati, 2010, hlm.12) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2013:105) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SDN Sukarasa 4 Kota Bandung. Alasan memilih

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SDN Sukarasa 4 Kota Bandung. Alasan memilih 37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah SDN Sukarasa 4 Kota Bandung. Alasan memilih SDN Sukarasa 4 Bandung ini berdasarkan pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian, disain penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menerapkan desain penelitian yang disebut didactical design research (DDR), akan dipaparkan dibawah ini. a. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ilmiah diartikan sebagai cara-cara atau langkah langkah dengan tata urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Purwotomo No.97 yang terletak di Jl. Sidoasih Barat, Kelurahan Purwosari, ± 1 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mengkaji metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti mengenai penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan literasi informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian metode penelitian ini akan dijelaskan tentang lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, devinisi operasional, intrumen penelitian, proses pengembangan intrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan adalah Penelitian Guru Individual. Maksudnya dalam penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau dalam kamus Bahasa Inggris disebut Classroom Action Reseach. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Calass Action Research. Seperti yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota Cilegon. Peneliti memilih tempat tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Ressearch) model Hopkins (1993). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, dan Objek Penelitian Berikut dipaparkan mengenai lokasi, ruang lingkup, dan subjek pada penelitian tindakan kelas ini. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dikarenakan penelitian ini memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) Menurut Ebbutt (Rochiati, 2005 : 12) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Mengkaji dan mengimplementasikan pendekatan bermain untuk meningkatkan jumlah waktu aktif belajar gerak siswa dalam pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) kolaborasi. Kasihani Kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan 1. MetodePenelitian Dalam upaya memecahkan masalah dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu metode yang tepat. Ini dimaksudkan agar kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah desain Penelitian Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan secara kolaboratif antara guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah kegiatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV MI Baitussalam Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan tempat ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan : a. Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dan Prosedur Penelitian A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas ini adalh kualitatif, atau dalam istilah bahasa inggrisnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai sifat kolaboratif antara guru bidang studi matematika di MTs Negeri Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Suyanto (1997) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar (2010: 46), menyebutkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan hasil pengembangan dari metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Juli 15 Maret 16 Juni 15 Mei 15 April 15 Maret 15 Pebruari 15 Januari 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempet Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA MTA Surakarta dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci