BAB 3 METODE PENELETIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB 3 METODE PENELITIAN. berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yaitu pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELETIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statisktik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 13). Alasan mengapa penulis menggunakan metode kuantitatif dikarenakan penulis ingin menemukan jawaban yang pasti atau konkrit dan juga ingin menguji teori terhadap fenomena media sosial yang menjadi penelitian penulis. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dikatakan bahwa data adalah salah satu unsur atau komponen utama dalam melaksanakan riset (penelitian), artinya tanpa data tidak akan ada riset, dan data dipergunakan dalam suatu riset merupakan data yang harus benar, kalau diperoleh dengan tidak benar, maka akan menghasilkan informasi yang salah (Ruslan, 2006: 26-27). Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu dengan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama yang secara umum disebut sebagai narasumber (Sarwono, 2012: 37). Sedangkan data

sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga data tersebut sudah tersedia saat kita memerlukan (Sarwono, 2012: 32). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan survey dan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data primer dan kemudian diolah menggunakan SPSS 20 sedangkan untuk data sekunder penulis melakukan studi pustaka dengan menggunakan buku-buku dan jurnal/ karya ilmiah sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini. Metode survei adalah metote pengumpulan data secara primer dan sekaligus terjadi komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Ada dua bentuk teknik pengumpulan dalam survei, yaitu melalui wawancara dan kuesioner (Ruslan, 2006: 22-23). Pada penelitian ini penulis melakukan penyebaran kuesioner, dimana kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Dijelaskan juga oleh Rosady Ruslan (2006: 23) bahwa kueisoner tertulis dapat di distribusikan dengan berbagai cara, dan pada umumnya kuesioner dilakukan secara personal dan melalui pos. Pada penelitian ini kuesioner yang diberikan oleh penulis dilakukan secara personal, dimana penulis langsung bertemu dengan dengan orang-orang yang menjadi sampel penulis. Skala yang digunkan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Terdapat pengertian skala Likert, yaitu skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau masyarakat mengenai fenomena sosial. Fenomena sosial tersebut telah ditetapkan oleh peneliti secara spesifik yang disebut sebagai variabel dalam penelitan (Sugiyono, 2009: 132). Dalam skala Likert, bentuk jawaban yang akan diterima terdiri

dari beberapa interval, misalnya: Sangat setuju, Setuju, Ragu-ragu, Kurang setuju, Tidak setuju. Dijelaskan juga oleh (Sugiyono, 2009: 132) bahwa skala Likert yang digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio. Dan itu tergantung dari bidang yang akan diukur juga. 3.2 Populasi dan sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:115). Dikatakan juga bahwa populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga dapat berupa obyek dan benda-benda alam yang lain. Dan juga populasi bukan hanya sekedar jumlah pada obyek atau subyek, akan tetapi meliputi seluruh karaktristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi apabila pada saat melakukan sebuah penelitian dan populasinya besar sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk memepelajari semua yang terdapat di populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009: 116). Pada sampel terdapat teknik sampling, dimana teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling sendiri dikelompokan menjadi dua menjadi probability sampling dan nonprobability sampling. Sugiyono menjelaskan (2009: 118) probability sampling dan nonprobability sampling, yaitu: 1. Probability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 2. Nonprobability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Akan tetapi teknik sampling yang akan digunakan oleh penulis adalah nonprobability sampling dengan cara purposive sampling. Purposive sampling itu sendiri adalah cara ini dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (2012: 21).

Pada purposive sampling ini, terdapat kriteria dimana kriterianya yaitu, mahasiswi Binusian jurusan Marketing Communication 2013, 2014, dan 2015 serta peminantannya public relations atau broadcasting. Untuk penarikan sample penulis akan menggunakan rumus sesuai dengan buku Metode Riset Penelitian Skripsi (Sarwono, 2012: 24): Rumus Slovin: n= N 1+ N.e 2 n: Ukuran Sampel N: Populasi E: Tingkat ketepatan (presisi) 5% (0, 05) Untuk penarikan sampel tingkat presisi yang digunakan penulis sebesar 10%. Jadi sesuai dengan jumlah populasi yang berjumlah 900 dan sesuai dengan rumus diatas hasil penarikan sampel berjumlah 90. Sehingga penulis akan memberikan kuesioner kepada 90 mahasiswi Binusian 2013, 2014, 2015 jurusan Marketing Communication. Berikut penghitungan berdasarkan rumus Slovin: n= N 1+ N.e 2

n= 900 1+ 900.10% 2 n= 90 3.3 Validitas dan Reliabilitas 3.3.1 Validitas Untuk mengetahui sebuah penelitian benar atau tidaknya harus memastikan bahwa data yang didapatkan itu valid. Dapat dikatakan valid apabila adanya kesamaan antara hasil penelitian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009: 172). Dikatakan bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009: 172). Valid juga berarti mengukur apa yang hendak di ukur (ketepatan) (Sugiyono, 2009: 175). Jadi saat membicarakan validitas berarti membicarakan ketepatan atau data tersbut dapat diukur. Jonathan Sarwono (2012: 84) menjelaskan beberapa pengertian validitas menurut beberapa ahli, yaitu: Cook dan Cambell (2012: 84) megatakan kondisi yang mendekati kebenaran atau kesalahan yang terdapat dalam refernsi, proposisi atau kesimpulan.

Worthen et al (2012: 84) validitas ialah tingkatan dimana pengukuran mencapai tujuan dimana pengukuran tersebut digunakan. 3.3.2. Reliabilitas Sama halnya dengan validitas, saat melakukan sebuah penelitian harus reliabel juga. Menurut Sugiyono (2009: 172) instrument yang realiabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabel digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data yang sama (konsisten) (Sugiyono, 2009: 175). Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya reliabilitas data yang dimiliki hasilnya akan selalu konsisten, dimana apabila diukur berkali-kali data yang dihasilkan tetap sama. Reliabilitas secara umum dikatakan adanya konsistensi hasil pengukuran hal yang sama jika dilakukan dalam konteks waktu yang berbeda ( Sarwono, 2012: 84). Adapula pengertian reliabilitas menurut para ahli, yaitu: Mehrens dan Lehman (2012: 85) yang mengatakan reliabilitas merupakan tingkat konsistensi antara dua pengukuran terhadap hal yang sama. Worthen et al (2012: 85) reliabilitas merupakan pengukuran stabilitas, ketergantungan, dan kepercayaan serta konsistensi suatu test dalam mengukur hal yang sama di waktu yang berbeda.

Dijelaskan pada buku Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPPSS (2012: 120) bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Dan metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan adalah Cronbach Alpha. Penulis sendiri menggunakan metode Cronbach Alpha dikarenakan penelitan penulis menggunakan skala Likert yang berarti Cronbach Alpha diperlukan untuk menghitung skala rentangannya. Dijelaskan pada buku yang sama bahwa menurut Sekaran (2012: 120), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan lebih atau di atas 0,8 adalah baik. 3.3.3 Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak ( Sarwono, 2012: 96). Penulis sendiri dalam melakukan penlitian ini akan menggunakan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit. Dimana pengujian ini berarti digunakan untuk mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai dengan distribusi teoritis, misalnya normalitas data (Jonathan Sarwono, 2012: 97). Cara untuk menafsir normalitas data pertama harus membuat hipotesis seperti: H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data tidak berdistribusi normal Selanjutnya langkah kedua:

Jika sig < 0,05 H0 ditolak, H1 diterima Jika sig > 0,05 H0 diterima, H1 ditolak 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Korelasi Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi/ hubungan (measure of association) (Sarwono, 2012: 120). Terdapat dua teknik korelasi yang popular hingga saat ini, yaitu Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Rank Spearman. Akan tetapi selain kedua teknik tersbut ada lagi teknik-tknik korelasi lainnya, yaitu Kendal, Chi Square, Phi Coefficient, Goodman-Kruskal, Somer, dan Wilson (2012: 120). Pada penelitian yang akan penulis lakukan ini, penulis akan menggunakan penelitian dengan teknik korelasi Pearson Product Moment. Korelasi product moment digunakan untuk menguji suatu suatu hipotesis hubungan. Berdasarkan buku Metode Penelitian Bisnis (2009: 248), rumus dari korelasi product moment adalah: Gambar 3.1 Rumus Korelasi Product Moment Dimana:

r xy : koefisien korelasi suatu butir atau item X : skor suatu butir atau item Y : skor total Korelasi sendiri dilambangkan dengan (r), dimana pada buku Metode Riset Skripsi (2012: 121) dikemukan jika koefisien korelasi tidak sama dengan nol (0) maka terdapat hubungan antara dua variabel. Jika koefisien korelasi +1 maka hubungan korelasi positif sempurna, jika koefisien korelasi -1 maka hubungan korelasi negative sempurna, dan jika korelasi sama dengan nol (0) maka tidak terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0, 20 0,399 Rendah 0, 40 0,599 Sedang 0, 60 0,7599 Kuat 0, 80 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2009: 250). 1.4.2 Koefisien Determinasi

Jonanthan Sarwono mengatakan bahwa koefisien deteminasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Untuk menghitung koefisien determinasi adalah dengan cara mengkalikan r 2 dengan 100% (r 2 x 100%) (2012: 205). Untuk penghitungan koefisien determinasi ini penulis menggunakan SPSS 20. 3.4.3 Uji t Setelah itu untuk melakukan pengujian hipotesis dalam korelasi, pegujian hipotesisnya menggunakan uji t. Rumusnya (Sarwono, 2012: 125): Dimana pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t table dengan kriteria berikut: Jika t hitung > t table H0 ditolak; H1 diterima Jika t hitung < t table H0 diterima; H1 ditolak 3.4.4 Regresi Korelasi dan regresi memiliki keterkaitan yang erat, setiap regresi pasti ada korelasi akan tetapi sebuah korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi

Dijelaskan oleh Sugiyono (2009: 270) menggunakan analisis regresi apabila ingin mengetahui bagaimana variabel dependen atau kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor, secara individual. Dampak dari penggunaannya dapat digunakan untuk mengetahui apakah naik atau turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan variabel independen atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen atau sebaliknya. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory) (2012: 181). Akan tetapi untuk dapat mengetahui pengaruh variabel yang satu dengan yang lainnya dapat menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana yaitu regresi linier digumakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas (Jonathan Sarwono, 2012: 181). Adapun contoh regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2009: 270) rumusnya adalah: Y = a + Bx

Keterangan dimana: Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a: Harga Y bila X = 0 (harga konstan) b: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X: Subyek pada variabel yang mempunyai nilai tertentu. 3.5. Operasional Konsep Variabel X : Media Sosial Indikator No. Descriptor Jenis Pertanyaan Skala Life Sharing 1-2 Dapat melihat kehidupan atau pengalaman lewat foto atau video. Likert Knowledge Sharing Sebagai tempat untuk mempromosikan event atau acara dengan cara me-upload foto atau video. 3-4 Sebagai sarana untuk memberikan atau tukar informasi kepada masyarakat. Sebagai sarana untuk memberikan Likert

3.2 Tabel informasi yang cepat dan terkini kepada masyarakat. Operasiona Network 5-6 Dapat menjalin hubungan dengan Likert l Konsep Variabel X dan Komunitas masyarakat lainnya. Membantu untuk mendapatkan teman baru atau komuitas baru (memperluas Var pergaulan sosial). iabel Y : Information 7-8 Jangkauan media sosial yang cepat selalu Likert Membentu k Citra Spreading dapat memberitakan informasi sesuai dengan jam yang diinginkan. Jangkauan yang cepat dan luas akan selalu memberikan media sosial kemudahan dalam menyiarkan infomasi secara konsisten. Indikator No. Descriptor Jenis Pertanyaan Skala Persepsi 9-10 Merupakan pandangan atau gambaran Likert seseorang terhadap sesuatu yang nantinya dapat memberikan makna kepada orang tersebut. Pandangan atau gambaran seseorang yang menentukan baik atau buruk objek tersebut.

Kognisi 11-12 Merupakan keyakinan atau pengharapan Likert terhadap sesuatu hal. Merupakan keyakinan atau pengharapan seseorang yang nantinya akan memberikan dampak bagi diri mereka sendiri, apakah positif atau negatif. Motif 13-14 Keadaan dimana adanya sesuatu hal Likert yang dapat mendorong minat orang tersebut Keadaan dimana membuat seseorang menjadi tertarik akan suatu hal. Sikap 15-16 Bagaimana seseorang bertingkah laku, Likert bertindak atau memutuskan sesuatu. Pandangan seseorang terhadap suatu yang nantinya membantunya dalam pengambilan keputusan. Tabel 3.3 Operasional Konsep Variabel Y 3.6 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, dan arti sesungguhnya belum bernilai (mencapai) sebagai suatu tesis yang belum diuji kebenarannya (Ruslan, 2006: 169). Dalam penelitian ini, hipotesis yang dapat diambil sebagai berikut. H0 1 : Tidak ada hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha 1 : Terdapat hubungan penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. H0 2 : Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Ha 2 : Terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan citra majalah ELLE dikalangan mahasiswi Universitas Bina Nusantara.