PENGARUH PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR UKM DI INDONESIA



dokumen-dokumen yang mirip
PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

(UKM) APAAN TU????

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

I. PENDAHULUAN. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan,

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan komunikasi dan manajemen untuk membobilisasi manusia, uang,dan

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

KAJIAN STRATEGI REVITALISASI PERTANIAN INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda tergantung pada negara

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang terencana. Perencanaan wilayah adalah mengetahui dan

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

Transkripsi:

PENGARUH PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR UKM DI INDONESIA Oleh Ade Raselawati NIM: 107084000542 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

PENGARUH PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR UKM DI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Ade Raselawati NIM: 107084000542 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Ahmad Rodoni Zuhairan Yunmi Yunan SE. M.Sc NIP: 19690203 200112 1 003 NIP: 19800416 200912 1 002 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Jumat, 6 Mei 2011 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama : Ade Raselawati 2. NIM : 107084000542 3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor UKM di Indonesia Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswi tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 6 Mei 2011 1. Pheni Chalid, SF. MA.Ph.D NIP : 19560505 200012 1 001 Ketua 2. Zuhairan Yunmi Yunan SE. M.Sc NIP : 19800416 200912 1 002 Sekertaris 3. Dr. Lukman. M.Si NIP : 19640607 200302 1 001 Penguji Ahli

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hari ini Rabu, 16 Juni 2011 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. Nama : Ade Raselawati 2. NIM : 107084000542 3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor UKM di Indonesia Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 16 Juni 2011 4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP : 19570617 198503 1 002 Ketua 5. Dr. Lukman M.Si NIP : 19640607 200302 1 001 Sekertaris 6. Pheni Chalid, SF. MA.Ph.D NIP : 19560505 200012 1 001 Penguji Ahli 7. Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP : 19690203 200112 1 003 Pembimbing I 8. Zuhairan Yunmi Yunan SE. M.Sc NIP : 19800416 200912 1 002 Pembimbing II

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ade Raselawati No. Induk Mahasiswa : 107084000542 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin dari pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyatan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Jakarta, 16 Juni 2011 Yang Menyatakan, Ade Raselawati 107084000542

DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi Nama : Ade Raselawati Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 30 November 1989 Alamat : Jl. Dr. Setia Budi Gg. Mede 3 RT.05/04 No.17 Pamulang Barat Pamulang- Tangerang Selatan 15417 Telepon : 085814311599 Email : adesela@yahoo.co.id II. Pendidikan Formal SD SMP SMA S1 (1995-2001) : SDN Pamulang Tengah (2001-2004) : MTsN Tangerang 2 Pamulang (2004-2007) : SMA Negeri 1 Ciputat (2007-2011) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta III. Pendidikan Non Formal Mengikuti kursus Bahasa Inggris pada Lembaga Bahasa LPIA IV. Pengalaman Organisasi / Magang / Kerja Rohis : SMAN 1 Ciputat Paskibra : SMAN 1 Ciputat MPK : SMAN 1 Ciputat i

Kuliah Kerja Sosial : Koperasi Karunika Universitas Terbuka Kerja : - PT. Pelayanan Paripurna (Sales Asistant) - KAP Abdi Itjar (Auditor Junior) V. Latar Belakang Keluarga Ayah : M. Sarta Keman Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 01 Januari 1950 Ibu : Nasiah Tempat & Tgl. Lahir : Tangerang, 01 Januari 1951 Anak ke dari Nama Kakak : 4 dari 4 bersaudara : Syarifa, Sarmila, dan Sartika VI. Kemampuan Lainnya Mampu mengoperasikan computer literate dalam Microsoft Office (Ms. Word, Excel, Access, dan Powerpoint) Software E-Views ii

ABSTRAK Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor UKM di Indonesia Oleh Ade Raselawati Peranan Usaha Kecil Menegah (UKM) dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sangat penting, hal ini dapat dilihat dari kontribusi terhadap neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak yaitu 70% dari total tenaga kerja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan metode data panel dengan Fixed Effect Model. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa nilai PDB UKM, tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM dari tahun 2000-2009. Hasil analisis dengan menggunakan metode regresi data panel menunjukkan bahwa ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM. Sedangkan variabel tenaga kerja UKM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM karena tenaga kerja yang diserap tidak sebanding dengan nilai tambah yang dihasilkan. Kata kunci : PDB UKM, tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM. iii

ABSTRACT Influence of the Development of Small and Medium Enterprise to Economic Growth in SME Sector in Indonesia By Ade Raselawati Small and Medium Enterprise (SME) was playing important role in promoting the acceleration of economic growth. It was approved from its contribution to the exports balance of payments and absorbing numerous members of labour forces that is 70% of the total labour force in Indonesia. This study aims to analyze the influence of the development of Small and Medium Enterprise (SME) to economic growth in the SME sector in Indonesia. This study used Panel Data Methods with a Fixed Effect Model. The data used were the secondary from the GDP of SME, Labours of SME, exports of SME, the number of units of SME and SME investment of SME during 2000-2009. The results of analysis using a Panel Data Regression Method showed that the exports of SME, the number of units of SME, and investment of SME had significant and positive influence on economic growth in the SME sector. While the labour force variable SME had no significant influence on economic growth in the SME sector because the labour force is not absorbed proportionaly to the added value generated. Key words: GDP SME, Labours of SME, exports of SMEs, the number of units of SMEs and SME investment iv

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur Alhamdulillah, penulis persembahkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan segala rahmat, karunia, dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor UKM di Indonesia dengan baik dan lancar. Dengan selesainya skripsi ini, bagi penulis merupakan sebuah titik kulminasi perjuangan yang selama ini ditempuh dalam rangka memperoleh gelar sarjana. Oleh karena itu, penulis berharap dapat terus melanjutkan perjuangan dalam hal mengembangkan diri dan menggapai cita-cita pada jenjang berikutnya. Dengan skripsi ini pula penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada umumnya, dan mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada khususnya. Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan ketetapan Allah SWT, namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada penulis. Untuk itulah pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Kedua orang tuaku tercinta, Sarta Keman dan Nasiah. Ananda mengucapkan terima kasih atas segala curahan kasih sayang, kesabaran dan pengorbanan serta doa-doa yang selalu dipanjatkan kepadanya. Rabbighfirli waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayani shaghiira. 2. Kakakku tersayang, Syarifa, Sarmila, dan Sartika. Terima kasih atas segala motivasi dan dorongannya, semoga kakak selalu diberkahi Allah SWT dalam segala hal. 3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Zuhairan Yunmi Yunan SE. M.Sc selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 6. Bapak Dr. Lukman. M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. v

7. Segenap jajaran pengajar atau dosen yang tanpa pamrih memberikan ilmuilmu yang bermanfaat bagi penulis. Semoga semua ilmu yang diberikan selalu dalam keberkahan Allah SWT. Sehingga dapat berguna kelak dihari kemudian. 8. Teman-teman seperjuanganku IESP 2007. Terima kasih khususnya untuk sahabat-sahabatku tersayang Dyta, Oca, Elva, Mawaddah (tetep semangat yaa!!). 9. Untuk seniorku Ayu Zakya Lestari. Terima kasih atas semangat dan dukungannya, semoga selalu diberkahi Allah SWT. 10. Sahabatku tersayang Deta Tasyah. Terima kasih atas dorongan dan semangat yang diberikan, semoga selalu diberkahi Allah SWT dan tercapai apa yang dicita-citakan. (semoga bisnis kita Adeta Cake lancar and eksis terus yaa, sukses solmeeet...!!! ^_^) 11. Dan terima kasih untuk orang-orang yang telah memberikan semangat serta dukungannya kepada penulis (Iyan, Resty, Yi, Adi, Igog, dll) Semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu menyelimutimu, dan semoga tercapai apa yang kamu cita-citakan (Sukses ya.. Semangat...!! ^_^) Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat sekaligus membuka wawasan lebih luas lagi mengenai Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi para pembacanya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Jakarta,16 Juni 2011 Ade Raselawati vi

DAFTAR ISI COVER COVER Dalam LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAFTAR RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB. I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Perumusan Masalah... 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10 BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA... 12 A. UKM... 12 1. Definisi UKM... 12 2. Klasifikasi UKM... 15 3. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah (UKM)... 16 vii

4. Peran Penting UKM... 16 5. Permasalahan dan Penghambat UKM... 17 6. Aspek Permodalan UKM... 21 B. Tenaga Kerja... 24 C. Investasi... 28 D. Ekspor... 29 E. Pertumbuhan Ekonomi... 34 1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi... 34 2. Produk Domestik Bruto... 35 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi... 35 F. UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi... 38 G. Penelitian Terdahulu... 40 H. Keterkaitan Antar Variabel... 44 I. Kerangka Berpikir... 46 J. Hipotesis... 47 BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN... 48 A. Ruang Lingkup Penelitian... 48 B. Metode Penentuan Sampel.... 48 C. Metode Pengumpulan Data... 50 D. Metode Analisis... 51 1. Metode Analisis Data Panel... 51 viii

2. Estimasi Model data Panel... 54 E. Operasional Variabel Penelitian... 62 1. Uji Statistik... 63 a. Uji t-statistik... 63 b. Uji F-Statistik...64 c. R 2 Adjusted...64 BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 65 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian... 65 1. Sejarah Singkat Usaha Kecil dan Menengah... 65 2. Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah... 66 B. Analisis dan Pembahasan... 67 1. Analisis Deskriptif... 67 2. Estimasi Model data Panel.... 75 a. Pendekatan Pooled Least Square (PLS).... 75 b. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM)... 76 c. PLS vs FEM.... 76 d. Pendekatan Random Effect Model (REM).... 77 3. Pengujian Hipotesis.... 77 ix

BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 88 A. Kesimpulan... 88 B. Implikasi...89 DAFTAR PUSTAKA... 91 LAMPIRAN x

DAFTAR TABEL Nomor Keterangan Halaman 3.1 Tabel Operasional Variabel Penelitian 62 4.1 Tabel PDB UKM Menurut Sektor Ekonomi 69 4.2 Tabel Tenaga Kerja Menurut Sektor Ekonomi 70 4.3 Tabel Ekspor UKM Menurut Sektor Ekonomi 72 4.4 Tabel Jumlah Unit UKM Menurut Sektor Ekonomi 73 4.5 Tabel Investasi UKM Menurut Sektor Ekonomi 74 4.6 Tabel Regresi Data Panel: Pooled Least Square 76 4.7 Tabel Regresi Data Panel: Fixed Effect Model 76 4.8 Tabel F-Restricted 77 4.9.1 Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel Fixed Effect Model 78 4.9.2 Interpretasi Koefisien Fixed Effect Model 82 xi

DAFTAR GAMBAR Nomor Keterangan Halaman 1.1 PDB UKM Menurut Sektor Ekonomi 4 xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembanguan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Indonesia telah menikmati masa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang, hingga datangnya krisis nilai tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997. (Tejasari, 2008) Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu pailit karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor perbankan yang ikut terpuruk turut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UKM yang sebagian besar tetap bertahan, bahkan cendrung bertambah. (Departemen Koperasi, 2008) Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena 1

dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat diperhitungkan dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada. (Departemen Koperasi, 2008) Adapun alasan-alasan UKM dapat bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis yaitu karena: pertama; sebagian besar UKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Kedua; sebagian besar UKM mempergunakan modal sendiri dan tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya pada masa krisis keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga tidak berpengaruh terhadap UKM. Ketiga; dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerjanya. Sehingga para penganggur tersebut memasuki sektor informal dengan melakukan kegiatan usaha yang berskala kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat (Partomo dan Soejodono, 2004). Di Indonesia harapan untuk membangkitkan ekonomi rakyat sering kita dengarkan karena pengalaman ketika krisis multidimensi tahun 1997-1998 usaha kecil telah terbukti mampu mempertahankan kelangsungan usahanya, bahkan memainkan fungsi penyelamatan di beberapa sub-sektor kegiatan. Fungsi penyelamatan ini segera terlihat pada sektor-sektor penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui produksi dan normalisasi distribusi. Bukti tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme baru bagi sebagian besar orang yang menguasai sebagian kecil sumberdaya akan kemampuannya untuk menjadi motor pertumbuhan bagi pemulihan ekonomi. 2

Dalam penelitian Van Gils (2007) dalam Aylin Ates dan Umit Bititci (2008) menyatakan bahwa UKM adalah mesin penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak dilanda krisis belum semuanya berhasil dipertahankan sehingga pemulihan ekonomi belum optimal. (Departemen Koperasi, 2010) Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Serta mampu menyerap banyak tenaga kerja. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta Departemen Koperasi dan UKM. (Kuncoro, 2002). Beberapa penyebab laju pertumbuhan ekonomi membaik tetapi tidak memperbaiki peningkatan kesempatan kerja adalah; pertama, sumber perbaikan pertumbuhan ekonomi umumnya berasal dari konsumsi masyarakat dan pemerintah, bukan berasal dari peningkatan kapasitas perekonomian. 3

Kedua, kebijakan politik berasal dari probisnis menjadi proburuh. Hal ini mengakibatkan pasar tenaga kerja menjadi rigid dan menyebabkan peningkatan biaya tenaga kerja relative terhadap faktor produksi lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dimasa mendatang adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja. Keadaan ini akan terwujud jika penyimpangan (distorsi), khususnya dalam pasar tenaga kerja, yang menyebabkan peningkatan rasio upah terhadap biaya produksi lainnya meningkat. (Ikhsan, 2004). 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 PPKP PPG IP 50,000 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : Kementrian UKM dan Koperasi, 2010 Keterangan : PPKP : Sektor pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan PPG : Sektor pertambangan dan penggalian IP : Sektor industri pengolahan Gambar 1.1. PDB Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2000-2009 Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah) 4

Peranan UKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sangat penting. Faktanya terdapat ketidakseimbangan antara sumbangan UKM dalam penyediaan lapangan kerja dengan kontribusi dalam pembentukan nilai tambah. Pertumbuhan UKM yang lebih cepat dibandingkan kelompok usaha besar akan memperbaiki struktur usaha dan distribusi pendapatan secara keseluruhan. (Ikhsan, 2004) Dalam gambar 1.1 terlihat selama tahun 2000-2009 peranan usaha kecil dan menengah dalam penciptaan nilai tambah terus meningkat. secara sektoral UKM memiliki keunggulan dalam sektor tersier seperti bidang usaha yang memanfaatkan sumber daya alam (pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan dan perikanan) dan sektor pertambangan dan penggalian. Penciptaan nilai tambah UKM di masing-masing sektor tersebut selalu meningkat terutama sektor andalan UKM yakni sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Berbeda dengan sektor industri pengolahan yang peningkatan nilai tambahnya tidak terlalu meningkat tajam. Di lihat dari kontribusi UKM terhadap PDB, UKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up grade) dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata 5

merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pihak UKM sendiri sebagai pihak yang dikembangkan, dapat mengayunkan langkah bersama-sama dengan pemerintah. Selain pemerintah dan UKM, peran dari sektor perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari sisi pemberian pinjaman atau penetapan kebijakan perbankan. Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita kesampingkan. Aturan main bagi pelaku usaha (termasuk UKM) sehingga upaya pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara parsial, melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Kebijakan ekonomi (terutama pengembangan dunia usaha) yang ditempuh selama ini belum menjadikan ikatan kuat bagi terciptanya keterkaitan antara usaha besar dan UKM. Pemerintah pada intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi. Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengembangan terhadap unit usaha UKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM, ketersediaan layanan pengembangan usaha, pengembangan cluster, jaringan bisnis, dan kompetisi. 6

UKM memiliki potensi yang begitu besar namun kenyataanya UKM masih mengalami berbagai hambatan internal maupun eksternal dalam bidang produksi, pengolahan, pemasaran, modal dan lain-lain. Salah satu strategi UKM adalah kemitraan dan bantuan keuangan, maka perlu penelitian yang berkaitan dengan UKM yang diharapkan dapat membantu dan mengatasi persoalan permasalahan dalam UKM sehingga hasil penelitian membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi selanjutnya. (Tejasari, 2008) Peranan UKM dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu di indikasikan dengan pertumbuhan PDB UKM. Pertumbuhan PDB UKM dipengaruhi oleh beberapa variabel yang berkaitan dengan perkembangan UKM yang terdiri dari: 1. Tenaga kerja UKM 2. Ekspor UKM 3. Jumlah unit UKM 4. Investasi UKM. Pasar tenaga kerja di Indonesia dapat dapat dibedakan atas sektor informal dan formal. Dalam hal ini sektor informal merupakan indikasi dari UKM. (Cahyono, 1983). UKM di Indonesia sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Argumentasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa, disatu pihak, jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat berlimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar, dan dipihak lain, UB (Usaha Besar) tidak sanggup menyerap semua pencari pekerjaan. Ketidaksanggupan UB 7

dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UKM relatif padat karya. Indikator perkembangan UKM juga dilihat dari ekspor pada sektor UKM, peluang untuk mengembangkan UKM yang akan memasuki pasar ekspor masih sangat memiliki prospek yang cukup baik dan memiliki potensi yang cukup besar di masa mendatang. Badan Pusat Statistik (2003) menyebutkan bahwa jumlah UKM tercatat 42,3 juta atau 99,90 % dari total jumlah unit usaha. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) menyerap tenaga kerja sebanyak 79 juta atau 99,40 % dari total angkatan kerja. Kontribusi UKM dalam pembentukan PDB sebesar 56,70 %. Kemudian sumbangan UKM terhadap penerimaan devisa negara melalui kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 % dari total nilai ekspor. Sampai saat ini perekonomian Indonesia mayoritas ditopang oleh sektor ini. Setidaknya, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah tersebut mampu menyerap sekitar 70 % tenaga kerja informal. Sisanya, 30 % bergerak di bidang formal. UMKM juga telah menyumbang produk ekspor sampai 16 %. Sektor usaha mikro kecil dan menengah ini perlu dibina dan diberdayakan, karena merupakan penggerak perekonomian dan pengembang ekonomi kerakyatan. Potensi itu terlihat tahun 2003, UMKM telah menyerap sebanyak 42,4 juta unit usaha dan 79 juta tenaga kerja dengan 56,7 % dari PDB nasional. 8

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pembatasan penelitian, yakni: variabel perkembangan UKM yang terdiri dari tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi pada sektor UKM. Dengan melihat pengaruhnya terhadap PDB pada sektor UKM dari tahun 2000 sampai 2009. Kemudian data perkembangan UKM dari masing-masing variabel ditinjau dari 3 sektor yaitu: (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, dari tahun 2000 sampai 2009. B. Perumusan Masalah Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat pengujian teori tentang pengaruh perkembangan UKM terhadap PDB pada sektor UKM dengan pendekatan data panel. Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variabel perkembangan UKM (tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009. Yang ditinjau dari 3 sektor UKM : (1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2) Pertambangan dan penggalian, (3) Industri pengolahan. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dari uraian pokok di atas, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perkembangan UKM seperti (tenaga kerja UKM, 9

ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009. Yang ditinjau dari 3 sektor UKM : (1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2) Pertambangan dan penggalian, (3) Industri pengolahan. 2. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a. Bagi para aparat pemerintahan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk mendukung pembuatan keputusan atau kebijakan dalam mengembangkan sektor UKM. b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pustaka sebagai pengetahuan khususnya dalam hal perkembangan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya. c. Bagi publik, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya UKM dan menjadikan masyarakat ikut berperan dalam meningkatkan sektor UKM. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kecil Menengah (UKM) 1. Definisi UKM Membicarakan masalah kelompok usaha yang termasuk dalam usaha kecil dan menengah disingkat UKM tidak mudah. Banyak istilah yang muncul dalam hubungannya dengan usaha kecil dan menengah. Ada yang menyebut golongan ekonomi lemah (GEL) atau pengusaha ekonomi lemah (pegel), usaha mikro ada juga yang menggunakan istilah industri kecil dan sedang, serta ada juga menyebut dengan industry rumah tangga. Dalam studi ini digunakan istilah UKM. (Astawa, 2007) a. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM): Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. 12

b. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS): UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. c. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994: Usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari : (1) bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa). d. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : 1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 13

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Berdasarkan beberapa definisi UKM di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan usaha kecil yang dapat menghasilkan omzet pertahunnya setinggi-tingginya Rp.200.000.000 - Rp.600.000.000 tanpa termasuk tanah dan bangunan. Serta memiliki pekerja 5 s.d 19 orang. sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang omset pertahun paling banyak Rp.200.000.000 s.d. Rp Rp.10.000.000.000 (diluar tanah dan bangunan) dengan tenaga kerja 20 s.d. 99 orang yang dilakukan perorangan maupun badan usaha. 14