BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. The Posttest Only Control Group Design, yaitu subyek

BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Khansa Orchid Cimanggis-

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. sebenarnya (True Experiment Research). True Experiment Research merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

BAB III METODE PENELITIAN. 246 Malang. Penelitian dilaksanakan selama 3 Februari Februari 2017.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN K1.5 K4.5 K1.3 K3.3 K3.5 K4.4 K2.3 K4.3 K3.2 K5.2 K2.1 K5.3 K3.1 K4.1 K5.4 K1.2 K4.2 K5.5 K3.4 K5.1 K1.4 K2.5 K2.2 K1.1 K2.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

KULTUR JARINGAN TUMBUHAN

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (True Eksperiment Research). Menurut Kasiram (2008) eksperimental sungguhan adalah eksperimen yang dilakukan dengan pengendalian secara ketat variabel-variabel yang tidak dikehendaki pengaruhnya terhadap variabel terikat. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding kelompok perlakuan. Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah media Vacin dan Went (VW) tanpa penambahan jus tomat. Sedangkan, menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian kuantitatif, yakni menguji pengaruh variabel satu dengan yang lain. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dd Orchid Nursery yang beralamat di jalan Ir. Soekarno 48, Kelurahan Dadaprejo, Batu. Penelitian dilaksanakan 2 Juni-31 Juli 2016. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti yang memiliki kualitas dan karakter tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua biakan planlet anggrek Dendrobium conanthum dengan kode D-525. 28

29 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah biakan planlet anggrek Dendrobium conanthum dengan kode D-525 yang berumur ± 6 bulan dari waktu penanaman biji. 3.3.3 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dimana teknik ini digunakan karena setiap unit atau anggota populasi itu bersifat homogen, sehingga anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peeliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). 3.4.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang dipilih dan sengaja diukur dan diubah-ubah oleh peneliti untuk diketahui hubungannya dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi jus tomat yaitu 50 gr/l, 100gr/l, 150 gr/l, 200 gr/l dan 250 gr/l. 3.4.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium conanthum yang meliputi persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar, dan jumlah tunas.

30 3.4.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dengan maksud hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak dipengaruh oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah bahan baku media kultur, suhu, cahaya dan tempat penyimpanan. 3.4.4 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah; a) Konsentrasi jus tomat merupakan angka banding volume zat terlarut (jus tomat) terhadap volume zat pelarut (aquades) yang diperoleh dengan cara menimbang buah tomat yang telah diblender sesuai kebutuhan (50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr) dan dilarutkan dengan aquades dalam satuan liter, b) Planlet anggrek merupakan tanaman mini berumur ± 6 bulan yang dibiakkan dalam teknik in vitro atau kultur biji, c) Pertumbuhan merupakan parameter terukur yang menunjukkan adanya persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah tunas, d) Persentase hidup planlet merupakan jumlah planlet hidup pada tiap botol perlakuan yang diamati secara visual dan dihitung reratanya, e) Tinggi planlet merupakan penambahan ukuran pada tubuh planlet yang diukur dari pangkal akar hingga ujung daun terpanjang dengan penggaris, f) Jumlah daun merupakan banyaknya daun atau kuncup daun pada planlet yang diamati dan dihitung secara visual, g) Jumlah akar merupakan banyaknya batang akar atau akar baru pada planlet yang diamati dan dihitung secara visual, h) Jumlah tunas merupakan banyaknya tunas atau anakan pada planlet yang diamati dan dihitung secara visual, i) Media dasar merupakan komponen mutlak yang digunakan sebagai tempat tumbuh atau berkembangnya bagian-bagian tanaman yang terdiri dari zat

31 anorganik berupa Ca 3 (PO 4 ) 2 (tricalsium fosfat), KNO 3 (potassium nitrat), KH 2 PO 4 (monopotassium fosfat), MgSO 4.7H 2 O (magnesium fosfat), (NH 4 ) 2 SO 4 (ammonium fosfat), dan MnSO 4.4H 2 O (mangan sulfat), j) Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer ruang, k) Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya, l) Tempat penyimpanan merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan botol kultur. 3.5 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Posttest Only Control Group Design. Penelitian ini pengukuran awal tidak dilakukan karena diasumsikan bahwa didalam suatu populasi adalah homogen maka pengukuran variabel dilakukan setelah pemberian perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah dengan pemberian berbagai konsentrasi jus tomat pada media kultur. Adapun rancangan penelitian terdapat pada gambar 3.1 berikut. P 1 O 1 (1-4) R P 2 P 3 O2 (1-4) O 3 (1-4) P 4 O 4 (1-4) P 5 O 5 (1-4) K O6 (1-4) Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian Keterangan; R : Randomisasi P 1 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 50 gr/l. P 2 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 100 gr/l.

32 P 3 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 150 gr/l. P 4 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 200 gr/l. P 5 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 250 gr/l. K : Perlakuan kontrol positif, yaitu perlakuan planlet tanpa adanya pemberian konsentrasi jus tomat. O 1 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan perlakuan konsentrasi jus tomat 50 gr/l. O 2 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 100 gr/l. O 3 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 150 gr/l. O 4 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 200 gr/l. O 5 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian konsentrasi jus tomat 250 gr/l. O 6 : Observasi kontrol positif, yaitu observasi planlet tanpa adanya pemberian konsentrasi jus tomat. 1-4 : Ulangan Rancangan untuk menempatkan unit eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 pengulangan. Ciri-ciri rancangan jenis ini dilakukan di lingkungan yang dianggap homogen. Adapun perhitungan cara menentukan jumlah ulangan menurut Kemas (1993) adalah sebagai berikut. (t-1) (r-1) 15 Keterangan: (6-1) (r-1) 15 r: replikasi / ulangan 5 (r-1) 15 t: treatment (perlakuan) 5r-5 15 n: Jumlah sampel r 20/5 r 4 n= t. r = 6. 4 = 24 unit ekperimental

33 Denah RAL menggunakan 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol positif dengan 4 pengulangan disajikan dalam gambar 3.2. P 4 (U2) P 1 (U2) P 2 (U2) P 6 (U2) P 6 (U3) P 2 (U3) P 5 (U2) P 2 (U1) P 3 (U4) P 4 (U4) P 5 (U1) P 1 (U4) P 3 (U1) P 5 (U4) P 3 (U3) P 6 (U4) P 1 (U1) P 5 (U3) P 4 (U1) P 3 (U2) P 6 (U1) P 2 (U4) P 1 (U3) P 4 (U3) Gambar 3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Alat Adapun alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: a) Kompor gas : 1 buah b) Autoklaf : 1 buah c) Timbangan analitik : 1 buah d) Gelas ukur 50 ml : 1 buah e) Panci (ukuran sedang) : 1 buah f) Blender (panasonic) : 1 buah g) Spatula : 1 buah h) Indikator ph : 1 pack i) Botol kultur : 24 buah j) Pengaduk sayur : 1 buah k) Gelas kimia 1000 ml : 1 buah l) Kantong plastik PP : 24 buah m) Karet gelang : 24 buah n) Pinset : 1 buah o) Enkas : 1 buah p) Bunsen : 1 buah q) Korek api : 1 buah r) Botol semprot : 1 buah 3.6.2 Bahan Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: a) HCL dan NaOH b) Sukrosa : 20000 mg/l c) Ca 3 (PO 4 ) 2 : 200 mg/l d) KNO 3 : 525 mg/l

34 e) KH 2 PO 4 : 250 mg/l f) MgSO 4. 7H 2 O : 250 mg/l g) NH 4 SO 4 : 500 mg/l h) Fe 2 (C4H4O6) 3 : 28 mg/l i) MnSO 4. 4H 2 O : 7.5 mg/l j) Aquades : 5 liter k) Tomat : 1 kg l) Agar-agar (swallow) : 9 gr/l m) Formalin cair : 50 ml n) Formalin tablet : 50 mg o) Bayclin : 25 ml p) Alkohol 96 % : 200 ml 3.6.3 Tahap Pelaksanaan 3.6.3.1 Pembuatan Jus Tomat dan Penentuan Konsentrasi 1. Mencuci buah tomat dengan air mengalir, kemudian tiriskan. 2. Menghaluskan tomat dengan cara diblender. 3. Konsentrasi jus 50 gr/l ditentukan dengan menimbang 50 gram tomat yang sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan media VW hingga mencapai volume 1 liter. 4. Konsentrasi jus 100 gr/l ditentukan dengan menimbang 100 gram tomat yang sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan media VW hingga mencapai volume 1 liter. 5. Konsentrasi jus 150 gr/l ditentukan dengan menimbang 150 gram tomat yang sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan media VW hingga mencapai volume 1 liter 6. Konsentrasi jus 200 gr/l ditentukan dengan menimbang 200 gram tomat yang sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan media VW hingga mencapai volume 1 liter.

35 7. Konsentrasi jus 250 gr/l ditentukan dengan menimbang 250 gram tomat yang sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan media VW hingga mencapai volume 1 liter. 3.6.3.2 Pembuatan Media Kultur 1. Masukkan Ca 3 (PO 4 ) 2, KNO 3, (NH 4 ) 2 SO 4, KH 2 PO 4, Fe 2 (C 4 H 4 O 6 ) 3, MnSO 4. 4H 2 O, dan MgSO 4. 7H 2 O ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquades secukupnya sambil diaduk dengan spatula. 2. Tambahkan jus tomat (sesuai konsentrasi) ke dalam larutan dan aduk hingga larut. 3. Tambahkan sukrosa 20000 mg/l yang telah dilarutkan. 4. Masukkan agar ke dalam larutan dan tambahkan aquades hingga 1 liter sambil diaduk hingga tidak ada endapan. 5. Mengatur kondisi asam basa, sampai ph berada diantara 5,6-5,8, jika terlalu asam maka tambahkan NaOH dan apabila terlalu basa tambahkan HCI, penambahan masing-masing larutan menggunakan pipet sebanyak 1-2 tetes. 6. Merebus larutan sampai mendidih (80-100 C) sambil diaduk menggunakan pengaduk sayur. 7. Masukkan media pada botol kultur masing-masing sebanyak 20 ml menggunakan gelas ukur. Tunggu media menjadi padat kemudian ditutup. 8. Mensterilkan media dengan autoklaf selama 20 menit pada suhu 128 C. 3.6.3.3 Penanaman Sub Kultur Penanaman dilakukan dalam enkas. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah anggrek indukkan Dendrobium conanthum dengan kode D-525 yang telah berumur ± 6 bulan dari waktu penanaman biji. Sebelum melakukan

36 penanaman, terlebih dahulu mensterilkan enkas dengan menyemprotkan alkohol 70% kemudian membersihkannya dengan lap dan meletakan formalin tablet dan cair. Selanjutnya sterilisasi alat-alat yang digunakan selama kegiatan kultur diantaranya tempat tutup botol, bunsen, pinset, dan wadah bayclin. Sterilisasi alat dilakukan dengan menggunakan bayclin dan dibakar dengan bunsen. Setelah itu, masukkan botol indukkan dan beberapa botol yang berisi media untuk penanaman kembali. Jika semuanya telah selesai, semprotkan kembali alkohol 96% secara menyeluruh dan tutup enkas agar tidak terkontaminasi dengan udara luar. Enkas diinkubasi selama 12 jam sebelum penggunaan untuk kegiatan kultur. Penanaman sub kultur dilakukan dengan menggunakan pinset kemudian ditanam ke dalam botol kultur yang berisi media sebanyak 3 planlet perbotolnya. Sebelum dan sesudah penanaman, mulut botol diolesi bayclin untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi. Menutup botol kultur yang telah ditanami langsung dengan tutup botol lalu memberinya label. Setelah penanaman selesai, selanjutnya menyimpan botol-botol kultur di rak kultur. Prosedur kerja pelaksanaan penelitian disajikan dalam bagan 3.3 sebagai berikut.

37 Pembuatan media kultur Media VW tanpa penambahan jus tomat Media VW dengan penambahan jus tomat 50 gr/l Media VW dengan penambahan jus tomat 200 gr/l Media VW dengan penambahan jus tomat 250 gr/l Media VW dengan penambahan jus tomat 100 gr/l Media VW dengan penambahan jus tomat 150 gr/l Masing-masing dimasukkan dalam botol kultur (pengulangan 4 kali ) Sterilisasi media dengan autoklaf Sterilisasi enkas dan alat Memasukkan botol indukkan sub kultur dan botol media ke dalam enkas Inkubasi enkas 12 jam Penanaman Penyimpanan di rak kultur selama 8 minggu Observasi dan pengukuran planlet Analisa data Gambar 3.3 Prosedur Kerja Pelaksanaan Penelitian

38 3.7 Prosedur Pengumpulan Data 3.7.1 Sumber Data Data yang diambil adalah data dalam penelitian tentang pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium conanthum dengan parameter persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah tunas. Planlet anggrek Dendrobium conanthum kode D-525 yang diberi perlakuan konsentrasi jus tomat 0 gr/l, 50 gr/l, 100 gr/l, 150 gr/l, 200 gr/l dan 250 gr/l. 3.7.2 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi eksperimen. Teknik pengumpulan data secara langsung dengan prosedur berencana yang melibatkan kegiatan melihat dan mencatat kegiatan tertentu. Observasi dilakukan di laboratorium terhadap objek perlakuan. Observasi eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data pertumbuhan planlet anggrek (persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah tunas). Adapun instrumen pengumpulan data berupa penggaris, kertas milimeter block dan lembar observasi. Pengamatan parameter persentase planlet hidup dilakukan dengan menghitung jumlah planlet hidup pada masing-masing botol perlakuan. Rumus yang digunakan sebagai berikut; Pengamatan tinggi planlet diukur dari pangkal akar hingga ujung daun terpanjang pada masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang digunakan sebagai berikut;

39 Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung jumlah daun planlet pada masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang digunakan sebagai berikut; Pengamatan jumlah akar dilakukan dengan menghitung jumlah akar planlet pada masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang digunakan sebagai berikut; Pengamatan jumlah tunas dilakukan dengan mengukur akar planlet pada masingmasing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang digunakan sebagai berikut; 3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi normalitas dan homogenitas (untuk mengetahui apakah varian datanya normal dan homogen), kemudian dilanjutkan dengan uji Anava 1 Faktor (One Way Anova) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Untuk mengetahui perlakuan konsentrasi yang optimum maka dilanjutkan uji Duncan. Apabila data tidak homogen, maka dapat diganti dengan uji Kruskall Wallis. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) 21. Langkah-langkah uji statistik yang digunakan sebagai berikut; 1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian: Analyze Descriptive Statistics Explore

40 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas varian merupakan asumsi penting perhitungan analisis varian. Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi masing-masing data sudah terpenuhi atau belum. Dikatakan datanya bersifat homogen jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05. Langkah-langkahnya: Analyze General Linear Model Univariate Option Kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke dalam menu descriptive statistic dan homogenity test untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak. 3. Analisis Varian 1 Faktor Data berdistribusi normal dan variasi datanya homogen, maka dilanjutkan uji analisis varian. Langkah-langkahnya: Analyze Compare mean One-Way ANOVA kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke dalam menu dependent variabel. Pindahkan sebuah variabel faktor (independen) ke kotak Factor. Klik OK untuk mendapatkan hasil default dari tabel analisis. Bila hasil analisis sidik ragam, jika F hitung lebih besar dari F tabel 5% dilanjutkan dengan Duncan pada taraf nyata 5%. Langkah-langkahnya: a) Memindahkan sebuah variabel numerik ke kotak Dependent Variabel. b) Memindahkan sebuah variabel faktor (independen) ke kotak factor. Variabel yang cocok sebagai variabel faktor adalah yang berbentuk kategori. c) Klik Post Hoc dengan memasukkan variabel independen dengan mengklik tanda panah ke kotak Post Hoc Test For.

41 d) Klik kotak Duncan, lalu klik Continue (digunakan untuk mengetahui uji lanjutan Duncan). 4. Uji Kruskall Wallis Data berdistribusi normal dan varisi datanya tidak homogen, maka diganti dengan uji Kruskall Wallis. Uji Kruskall Wallis identik dengan uji Anava 1 Faktor pada pengujian parametrik, sehingga uji ini merupakan alternatif bagi One Way Anova apabila tidak memenuhi asumsi homogenitas. Langkah-langkah: Analyze Non-Parametrik Test Legacy Dialogs K Independent samples Kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke kotak test variable list, pada kolom test type memilih uji Kruskall Wallis.