BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi buku..., Yasmin Prihatini, FIB UI, 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Kelengkapan Keluasan Kedalaman. Tidak. Tidak Sesuai. Sesuai Sesuai. Sesuai

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk secara tiba-tiba, tetapi setiap chengyu ( 成语 ) terbentuk dari cerita,

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa

MATA PELAJARAN : BAHASA MANDARIN JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER KEBUTUHAN MAHASISWA

KETERKAITAN NEW HSK DAN KURIKULUM BAHASA MANDARIN DI PERGURUAN TINGGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. (2006:1) mengatakan di artikelnya yang berjudul Schools adding Chinese

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Mandarin (Han Yu) yang telah menjadi Bahasa International

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA MANDARIN A. LATAR BELAKANG

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis. Mata Kuliah : Bahasa Mandarin

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

Standar Kompetensi Guru KD Indikator Esensial

Bahasa Jepang merupakan alat untuk berkomunikasi lisan dan tulisan. Berkomunikasi dalam bahasa Jepang

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BHS INGGRIS SD

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Program Studi S-1 SASTRA CHINA

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

FAKULTAS SASTRA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TES BAHASA MANDARIN PERCAKAPAN TINGKAT DASAR (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS X BANDUNG)

2015 HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizqi Aji Pratama, 2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS III - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Pengajaran Berbasis Text. Nury Supriyanti, M.A S3 IPB PPs Universitas negeri Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya sudah banyak yang mengenal game online dan facebook. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

Pembentukan karakter..., Siti Atikah Immaduddin, FIB UI, Universitas Indonesia

D. Jumlah Peserta Tiap

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini Tiongkok merupakan pasar wisatawan asing terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan dipelajari oleh berbagai kalangan di Indonesia, karena bahasa Jepang

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA FIB-UI TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA KOREA

BAB I PENDAHULUAN. usia sekolah barulah anak belajar membaca dan menulis. Mengingat pentingnya

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL

1. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ratusan tahun, dapat membaca dianggap sebagai simbol orang yang terpelajar. Sejumlah besar upaya, uang, dan waktu telah dikerahkan untuk mengajar membaca di sekolah dasar dan menengah di seluruh dunia (Nunan, 1999: 249) Meskipun demikian, ada 20,3 persen dari seluruh penduduk dunia ini pada tahun 2000 masih buta huruf (UNESCO 2002). Semua hal di atas menunjukkan bahwa berbeda dengan kemampuan berujar, kemampuan membaca bukanlah sesuatu yang kodrati. Membaca merupakan suatu keterampilan yang harus diajarkan oleh orang tua atau orang dewasa dan dipelajari oleh anak (Dardjowidjojo, 2005: 291) Demikian pula halnya dengan membaca dalam bahasa Mandarin. Orang Indonesia yang tinggal di lingkungan berbahasa Mandarin di Indonesia mungkin bisa memahami percakapan dan berbicara dalam bahasa Mandarin, tapi belum tentu dapat membaca Karakter Cina (Karakter Han, atau Hànzì ), apalagi memahami bacaan yang ditulis dalam bahasa Mandarin. Orang-orang seperti ini mengalami yang disebut buta huruf Cina. Khusus bagi mahasiswa Indonesia yang belajar bahasa Mandarin di perguruan tinggi, keterampilan membaca menjadi hal yang lebih penting lagi, karena tanpa kemampuan itu mereka tidak akan dapat membaca berbagai sumber pengetahuan tentang Cina yang ditulis dalam bahasa Mandarin. Oleh karena itu, sebagai salah satu program studi yang mengajarkan bahasa Mandarin kepada mahasiswa Indonesia di Indonesia, Program Studi Cina Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (Prodi Cina FIB UI) memasukkan pengajaran kemahiran membaca sebagai salah satu komponen dalam mata kuliah Bahasa Cina disamping menyimak, berbicara, dan menulis. Tujuan Prodi Cina UI seperti tertulis dalam Buku Pedoman Sarjana FIB UI 2007-2008 adalah untuk menghasilkan lulusan (Sarjana S1) yang menguasai 1

2 pengetahuan dasar dan menyeluruh tentang budaya Cina yang ditunjang oleh penguasaan, kemahiran, dan keterampilan berbahasa Cina. Dari kalimat di atas dapat dilihat bahwa kemahiran berbahasa Cina merupakan sarana penunjang untuk mencapai tujuan utama Prodi Cina UI yaitu penguasaan pengetahuan tentang budaya Cina. Oleh karena itu, selain perlu belajar mengenai budaya Cina, penguasaan keterampilan berbahasa Cina juga sangat penting bagi mahasiswa Prodi Cina UI. Kemahiran membaca khususnya dirasa penting karena sebagai calon sarjana studi Cina para mahasiswa dituntut untuk dapat membaca berbagai literatur berbahasa Cina. Untuk mencapai tujuan tersebut, Prodi Cina FIB UI memilih buku ajar Hànyǔ Chūjí Jiàochéng (Elementary Chinese Course) terbitan Beijing University (Běijīng Dàxué ) sebagai buku teks mata kuliah Bahasa Cina I (BC I) Komponen Membaca. Observasi awal terhadap buku ini menunjukkan bahwa buku ini tidak berfokus pada pengembangan kemahiran membaca, melainkan pada kemahiran menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan menerjemahkan. Jumlah latihan atau aktivitas yang dirancang untuk mengembangkan kemahiran membaca secara komunikatif sangat sedikit. Selain itu, isi buku tersebut menggambarkan kehidupan pelajar asing yang belajar di Cina yang kemungkinan sulit dipahami oleh mahasiswa yang belajar di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengetahui kebenaran asumsi-asumsi tersebut perlu diadakan evaluasi terhadap buku Hànyǔ Chūjí Jiàochéng (HCJ). 1.2 Pembatasan Masalah Pertanyaan yang akan dijawab dalam skripsi ini adalah: Apakah buku HCJ sesuai dengan sasaran pengajaran kemahiran membaca di Prodi Cina FIB UI? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi ini ditulis untuk memaparkan kekuatan dan kelemahan buku HCJ serta aspek yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan sasaran pengajaran kemahiran membaca di Prodi Cina FIB UI. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Prodi

3 Cina FIB UI untuk dapat melakukan penambahan materi, perubahan, atau penyesuaian apapun yang diperlukan guna mencapai hasil yang maksimal dari kegiatan pengajaran. 1.4 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan terutama mengacu pada kerangka evaluasi buku ajar menurut Littlejohn (1998). Analisis menurut Littlejohn dibagi menjadi dua, yaitu analisis bahan ajar itu sendiri dan analisis sasaran, yaitu tujuan pengajaran membaca yang ditetapkan oleh Prodi Cina FIB UI, keinginan mahasiswa, serta metode pengajaran yang digunakan pengajar. Data untuk analisis sasaran ini diperoleh dari kuesioner dan observasi lapangan. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan kuesioner kepada mahasiswa semester satu program studi Cina FIB UI untuk mengetahui tiga hal, yaitu (1) latar belakang bahasa mahasiswa, (2) tanggapan mahasiswa terhadap buku HCJ, dan (3) topik yang diminati mahasiswa. Selanjutnya, untuk menganalisis metode pengajaran yang digunakan pengajar, peneliti mengadakan observasi langsung di tiga kelas BC I Komponen Membaca. Sementara itu data untuk analisis tujuan pengajaran di Prodi Cina UI diperoleh dari dokumen berupa kurikulum program studi dan silabus mata kuliah BC I Komponen Membaca. Selain itu, peneliti juga melakukan studi pustaka dari berbagai sumber untuk mengetahui lebih lanjut berbagai teori tentang evaluasi buku ajar membaca. Tahap berikutnya adalah membandingkan sejauh mana analisis bahan ajar sesuai dengan analisis sasaran, sehingga dicapai kesimpulan berupa pilihan tindakan yang dapat diambil, misalnya tetap menggunakan bahan ajar, tidak menggunakan sama sekali, atau menggunakannya dengan memberikan tambahan tertentu. 1.5 Sumber Data Responden kuesioner tentang keterpajanan mahasiswa dan keinginan mahasiswa adalah seluruh mahasiswa semester satu program studi Cina FIB UI yang berjumlah 51 orang. Pengambilan data dilakukan dua hari, yaitu tanggal 11 dan 14 Desember

4 2008 dengan memberikan kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Selain itu, telah diadakan observasi sebanyak total empat kali terhadap tiga kelas berbeda. Kelas mata kuliah Bahasa Cina I (BC I) A diobservasi dua kali, kelas BC I B dan BC I C diobservasi sebanyak satu kali. Jangka waktu observasi adalah tanggal 4 November 2008 hingga minggu 2 Desember 2008. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Menurut Richards dan Rodgers (2001), bahan ajar merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk mendukung penggunaan bahasa secara komunikatif. Ragam bahan ajar yang dapat digunakan sangat banyak, namun secara garis besar terbagi tiga, yaitu (1) text-based materials, misalnya buku teks, (2) task-based materials, yaitu mempelajari bahasa melalui proses menyelesaikan suatu tugas, misalnya simulasi, role-play, permainan, dan (3) realia, yaitu bahan-bahan yang diambil dari kehidupan sehari-hari yang pada dasarnya bukan merupakan bahan yang dirancang sebagai bahan ajar bahasa, seperti surat kabar, majalah, iklan, surat kabar, peta, dan lain-lain. Bahan ajar yang akan dievaluasi dalam skripsi ini adalah buku teks pelajaran bahasa Mandarin berjudul Hànyǔ Chūjí Jiàochéng (Elementary Chinese Course) yang diterbitkan oleh Beijing University (Běijīng Dàxué ). Hànyǔ Chūjí Jiàochéng terdiri dari empat jilid, namun yang dibahas dalam skripsi ini hanya buku jilid pertama (Hànyǔ Chūjí Jiàochéng dì yī cè, selanjutnya dalam skripsi ini disebut HCJ 1) karena dalam pengajaran mata kuliah BC I Komponen Membaca hanya jilid pertama yang digunakan. Menurut Cunningsworth (1995:5) cara terbaik untuk menyeleksi buku yang berfungsi sebagai bahan ajar adalah menjabarkan tujuan pembelajaran dan menganalisis konteks atau situasi pembelajaran di mana buku tersebut digunakan. Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan dengan melakukan analisis dua komponen yang terkait dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran menggunakan buku tersebut, yaitu analisis sasaran dan analisis buku ajar itu sendiri. Analisis sasaran merupakan analisis terhadap institusi, tujuan pengajaran kemahiran membaca, pemelajar yang mengikuti mata kuliah Komponen membaca dan pengajar

5 yang menyampaikan materi. Sementara itu analisis terhadap buku ajar dilakukan terhadap isi buku HCJ 1. Menurut Littlejohn (1998: 196), untuk menganalisis isi bahan ajar secara mendalam tidak perlu menganalisis seluruh isi buku, melainkan cukup 10-15% dari keseluruhan isi buku yang dapat dipilih dari pertengahan buku. Oleh karena itu, dari 30 unit yang ada dalam buku HCJ 1 akan diambil tiga bab saja sebagai sampel untuk dianalisis. Unit-unit yang dijadikan sampel adalah yang dianggap mewakili bentuk yang berbeda sehingga terlihap gambaran buku HCJ 1 secara umum. Ketiga unit tersebut adalah unit 8, unit 15, dan unit 26. Buku ajar ini dipilih karena telah sedikitnya sembilan tahun digunakan di Prodi Cina FIB UI namun belum pernah dievaluasi secara khusus selain pada lokakarya pengajar. Apakah materi dan kegiatan yang ada di dalamnya telah mampu memenuhi tujuan pembelajaran membaca yang ditetapkan oleh Prodi Cina FIB UI? 1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab 1 berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 merupakan kerangka teori, yakni tinjauan pustaka mengenai pengajaran membaca dan prinsip pemilihan serta pengevaluasian buku ajar. Bab 3 berisi tentang penjelasan tentang data dan analisis data. Terakhir, kesimpulan dan saran dituangkan dalam bab 4.