DAFTAR SALDO, PENYESUAIAN, DAN KERTAS KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMINDAHBUKUAN A. Pengertian Pemindahbkukuan buku besar jurnal tanggal transaksi deskripsi singkat nilai moneter posisi debet kredit dua

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP. Asgard Chapter

BAB 11 PEMBUATAN NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

TUGAS LABORATORIUM PENGANTAR AKUNTANSI

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

BAB 14 PEMBUATAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, & LAPORAN ARUS KAS. Asgard Chapter

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur

Langkah-langkah pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut :

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang

BAB 13 PENCATATAN PENUTUP DAN AKUN IKHTISAR LABA/RUGI

Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

PENYESUAIAN dan KOREKSI AKUN

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB 7 PEMBUATAN DAFTAR SALDO PERCOBAAN

ANALISIS TRANSAKSI DAN PENCATATAN AKUNTANSI UMKM* Oleh: Endra Murti Sagoro

BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN & NERACA LAJUR. Asgard Chapter

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO

Sumber pencatatan kertas kerja adalah dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Kedua sumber ini sekaligus akan terlihat pada bagian kertas kerja.

Pertemuan II 9/18/2012. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Status awal: A = U + M

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Biro Jasa SATRIA selama bulan Januari melakukan transaksi sebagai berikut: 2 Jan Dibayar sewa ruko untuk usaha sebesar Rp ,00 selama 2 bulan

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban.

BAB 3 PENGAKUNAN & PENGKODEAN. Asgard Chapter

BAB 6 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo

BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN

BAB 15 PENCATATAN JURNAL PEMBALIK. Asgard Chapter

Bab 6. Penyesuaian. Transi 1

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

BAB 12 PENGHITUNGAN LABA/RUGI & PEMBUATAN LAPORAN LABA/RUGI. Asgard Chapter

BAB 9 PEMBUATAN NERACA SALDO. Asgard Chapter

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT:

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

PENCATATAN AKUNTANSI BERBASIS AKUN

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

6 BAB PEMBUATAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG

BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI. Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA

Rp xxxx - - Rp xxxx. - Rp yyyy. Rp yyyy -

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR

TAHAP PENGIKHTISARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

PENYESUAIAN PEMBUKUAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

PENCATATAN PENGOREKSI DAN RAGAM TRANSAKSI

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

BAB 4 GAMBARAN UMUM PENCATATAN AKUNTANSI. Asgard Chapter

BAB 10 PEMBUATAN DAFTAR SALDO SETELAH PENYESUAIAN

V. PENUTUPAN BUKU BESAR

Overview Siklus Akuntansi

BAB 7 PEMINDAH BUKUAN KE BUKU BESAR. Asgard Chapter

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB IV HASIL PENELITIAN

DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN. Chapter 2 DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

BAB IV KONSEP PENANDINGAN DAN PROSES PENYESUAIAN

BAB 19 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

Secara umum jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Pada semester ini kita akan membahas jurnal umum saja. Bentuk jurnal umum adalah :

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

Dasar-Dasar Prosedur Pembukuan

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB 20 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG JURNAL PENYESUAIAN & NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr.

KERTAS KERJA DAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Chapter 3: Sistem Akuntansi. Transi 1 11/12/2010

Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ekonomi Sesi BUKU BESAR DAN NERACA SALDO A. BUKU BESAR

Nama Akun : Kas Kode : 101

» Proses Akuntansi» Siklus Akuntansi» Jurnal Umum» Posting» Neraca Saldo HAL : 1

BAB 5 LAPORAN KEUANGAN

Penyesuaian Perusahaan Jasa

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Sistematika Penulisan... 7

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

Transkripsi:

DAFTAR SALDO, PENYESUAIAN, DAN KERTAS KERJA A. Daftar Saldo Daftar saldo sebelum penyesuaian merupakan daftar saldo akunakun yang ada dalam buku besar. Sumber penyusunan daftar saldo ini berasal dari buku besar. Tujuan penyusunan daftar saldo adalah untuk mengetahui saldo masingmasing akun dan memastikan bahwa saldo penggunaan dana dan sumber pemerolehan dana sama. Kenapa disebut daftar saldo sebelum penyesuaian? Apakah ada daftar saldo setelah penyesuaian? Jawabannya: Ya, Ada. Setelah daftar saldo disusun di akhir perioda, masih akan dilakukan pengecekkan, penyesuaian, termasuk pengoreksian apabila terdapat pencatatan transaksi atau hal yang tidak sesuai. Contoh format daftar saldo yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Peraga 3.1. Contoh Format Daftar Saldo SALON SAHARA Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian Per 31 Desember 2017 Nama Akun Kredit Kas Piutang Usaha Utang usaha Modal Nn Sahara Pendapatan Usaha Biaya Gaji Prive Nn Sahara 60.000.000,00 40.000.000,00 20.000.000,00 5.000.000,00 30.000.000,00 25.000.000,00 70.000.000,00 Total 125.000.000,00 125.000.000,00 Langkahlangkah penyusunan daftar saldo sebelum penyesuaian adalah sebagai berikut: 1. Memastikan akunakun apa saja yang ada dalam buku besar; 2. Menghitung saldo (selisih sisi debet dan sisi kredit) pada tiaptiap akun dalam buku besar; 3. Mencatat tiaptiap saldo akun yang terdapat di buku besar ke dalam daftar saldo dan harus sesuai dengan ketentuan debet kreditnya, dan 4. Menghitung jumlah sisi debet dan sisi kredit, serta pastikan bahwa jumlahnya seimbang.

Perhatikan contoh penyusunan daftar saldo yang disusun berdasarkan buku besar pada contoh berikut ini (Sagoro, 2015). Kas (Kode: 1001) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 1/8/17 Setoran modal 5.000.000,00 5/8/17 Pembelian kendaraan 2.000.000,00 3/8/17 Pendapatan usaha 7/8/17 Pendapatan usaha 1.000.000,00 9/8/17 Pembayaran biaya utilitas 5.000.000,00 11/8/17 Pembayaran biaya transportasi 500.000,00 600.000,00 13/8/17 Pendapatan dan pelunasan piutang usaha 23/8/17 Pendapatan usaha 7.000.000,00 15/8/17 Prive Nn Anita 300.000,00 3.000.000,00 19/8/17 Pelunasan utang 5.000.000,00 27/8/17 Pembayaran biaya adm dan umum 31/8/17 Pembayaran biaya gaji 700.000,00 1.500.000,00 Saldo 10.400.000,00 Piutang Usaha (Kode: 1003) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 7/8/17 Pendapatan usaha 23/8/17 Pendapatan usaha 3.000.000,00 13/8/17 Pelunasan piutang 3.000.000,0 0 2.000.000,00 Saldo 2.000.000,00 Bahan Habis Pakai (Kode: 1004) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 1/8/17 Setoran modal 4.000.000,00 Saldo 4.000.000,00

Kendaraan (Kode: 1014) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 5/8/17 Pembelian kendaraan 14.000.000,00 Saldo 14.000.000,00 Peralatan (Kode: 1018) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 1/8/17 Setoran modal 6.000.000,00 Saldo 6.000.000,00 Utang Usaha (Kode: 2001) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 19/8/17 Pelunasan utang 5.000.000,00 5/8/17 Pembelian kendaraan 5.000.000,00 Saldo 0 Modal Nn Anita (Kode: 3001) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 25/8/17 Penggunaan jasa oleh pemilik 600.000,00 1/8/17 Setoran modal 15.000.000,00 5/8/17 Pembelian kendaraan 11/8/17 Pembayarn biaya transportasi 7.000.000,00 400.000,00 Saldo 21.800.000,00 Pendapatan Usaha (Kode: 4001) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 3/8/17 Pendapatan usaha 7/8/17 Pendapatan usaha 13/8/17 Pendapatan usaha 1.000.000,00 8.000.000,00 4.000.000,00 23/8/17 Pendapatan 5.000.000,00

usaha 25/8/17 Penggunaan jasa oleh pemilik 1.000.000,00 Saldo 19.000.000,00 Biaya Gaji (Kode: 5001) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 31/8/17 Pembayaran gaji 1.500.000,00 Saldo 1.500.000,00 Biaya Utilitas (Kode: 5011) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 9/8/17 Pembayaran biaya utilitas 500.000,00 Saldo 500.000,00 Biaya Administrasi dan Umum (Kode: 5012) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 27/8/17 Pembayaran biaya adm dan umum 700.000,00 Saldo 700.000,00 Biaya Tranportasi (Kode: 5013) Tgl Deskripsi Tgl Deskripsi Kredit 11/8/17 Pembayaran biaya transportasi 1.000.000,00 Saldo 1.000.000,00 Prive Nn Anita (Kode: 6011) Tgl Deskripsi Tanggal Deskripsi Kredit 15/8/17 Pengambilan uang untuk pribadi 25/8/17 Penggunaan jasa oleh pemilik 300.000,00 400.000,00 Saldo 700.000,00

Ketentuan urutan akun dalam daftar saldo adalah berdasarkan urutan kode akun, yaitu mulai dari aset, utang, ekuitas, pendapatan, biaya, dan pengembalian ekuitas. Berdasarkan saldo tiap akun dalam buku besar tersebut dapat disusun daftar saldo sebagai berikut. Peraga 3.2. Contoh Daftar Saldo SALON AZALEA Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian Per 31 Agustus 2017 Nama Akun Kredit Kas Piutang Usaha Bahan Habis Pakai Kendaraan Peralatan Utang usaha Modal Nn Anita Pendapatan Usaha Biaya Gaji Biaya Utilitas Biaya Administrasi dan Umum Biaya Transportasi Prive Tn Ahmad 10.400.000,00 2.000.000,00 4.000.000,00 14.000.000,00 6.000.000,00 1.500.000,00 500.000,00 700.000,00 1.000.000,00 700.000,00 0 21.800.000,00 19.000.000,00 Total 40.800.000,00 40.800.000,00

B. Jurnal Penyesuaian Pencatatan penyesuai ini dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan informasi yang sesungguhnya menurut PABU. Terdapat 2 alasan, yaitu: Karena ketentuan PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum); Beberapa jenis transaksi tertentu dicatat di akhir perioda saja. Karena kesalahan pencatatan; Pencatatan selama periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir perioda (Warsono, 2010). Beberapa ketentuan PABU: Akrual (accrual), Konservatisma (conservatism), Penandingan Biaya dengan Pendapatan (matching cost with revenue), dan Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit Analysis). Sebelum pembahasan mengenai penyesuaian, perhatikan beberapa hal berikut mungkin dapat membantu pemahaman awal: (1) Aset apabila digunakan untuk operasional perusahaan akan menjadi biaya; (2) Biaya yang telah dibayar namun belum dimanfaatkan/ digunakan/ dinikmati masih merupakan aset (lancar); (3) Jika kita (perusahaan) menggunakan/ menikmati/ memanfaatkan sesuatu maka kita harus membayar (biaya); dan (4) Kita mengakui adanya pendapatan setelah melakukan usaha (pekerjaan). Akrual Dalam akuntansi menggunakan basis akrual terutama dalam hal pengakuan biaya dan pendapatan. Hal ini berdampak munculnya dua peristiwa yaitu: a. Penerimaan dan pembayaran kas di muka, b. Penerimaan dan pembayaran kas di belakang. Contoh (diadopsi dan dimodifikasi dari Warsono, 2009) Akrual Pembayaran Kas Di muka (Pengakuan Biaya) 1 Oktober 2017 menyewa gedung Rp12.000.000,00 untuk satu tahun biaya sewa dibayar di muka (01 Okt 2017). 01 Okt 2017 31 Des 2017 30 Sept 2018 Biaya sewa gedung 2017: (3/12) X Rp12.000.000,00 = Rp3.000.000,00 Biaya sewa gedung 2018: (9/12) X Rp12.000.000,00 = Rp9.000.000,00 Akrual Pembayaran Kas di muka (Pengakuan Biaya)

Jurnal Reguler: 01/10 Sewa gedung dibayar di muka (D) Rp12.000.000,00 Kas (K) Rp12.000.000,00 (Pembayaran di muka biaya sewa gedung) Jurnal Penyesuaian: 31/12 Biaya sewa gedung (D) Rp3.000.000,00 Sewa gedung dibayar di muka (K) Rp3.000.000,00 (Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan) Jika pencatatan yang dilakukan seperti ini: Jurnal Reguler: 01/10 Biaya sewa gedung (D) Rp12.000.000,00 Kas (K) Rp12.000.000,00 (Pembayaran di muka biaya sewa gedung dicatat sebagai biaya sewa) Maka Jurnal Penyesuaian: 31/12 Sewa gedung dibayar di muka (D) Rp9.000.000,00 Biaya sewa gedung (K) Rp9.000.000,00 (Pencatatan sewa gedung dibayar di muka untuk 9 bulan) Akrual Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) 1 Desember 2017 diterima pembayaran di muka untuk sewa mesin Rp4.000.000,00 selama 4 bulan (01 Des 2017 s/d 31 Maret 2018). 01 Des 2017 31 Des 2017 31 Mar 2018 Pendapatan sewa mesin 2017: (1/4) X Rp4.000.000,00 = Rp1.000.000,00 Pendapatan sewa mesin 2018: (3/4) X Rp4.000.000,00 = Rp3.000.000,00 Akrual Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan) Jurnal Reguler: 01/12 Kas (D) Rp4.000.000,00 Sewa mesin diterima di muka (K) Rp4.000.000,00 (Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)

Jurnal Penyesuaian: 31/12 Sewa mesin diterima di muka (D) Rp1.000.000,00 Pendapatan sewa mesin (K) (Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan) Rp1.000.000,00 Jika pencatatan yang dilakukan seperti ini: Jurnal Reguler: 01/12 Kas (D) Rp4.000.000,00 Pendapatan sewa mesin (K) Rp4.000.000,00 (Penerimaan di muka pendapatan sewa mesin dicatat sebagai pendapatan sewa) Maka Jurnal Penyesuaian: 31/12 Pendapatan sewa mesin (D) Rp3.000.000,00 Sewa mesin diterima di muka (K) Rp3.000.000,00 (Pencatatan pendapatan sewa mesin diterima di muka untuk 3 bulan) Konservatisma Prinsip konservatisma lazimnya diterjemahkan sebagai prinsip kehatihatian.... Akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan besar terjadi... (Suwardjono, 1989) Contoh Diketahui pada tanggal 31 Desember 2017 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000,00 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 5%. Berdasarkan informasi tersebut maka Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih yaitu: (5%) X Rp50.000.000,00 = Rp2.500.000,00* Jurnal Penyesuaian (2017): 31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih (D) Rp500.000,00 Cadangan kerugian piutang tak tertagih (K) Rp500.000,00 (Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih) * Di dalam dunia bisnis merupakan sebuah kelaziman terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.

Penandingan Biaya dengan Pendapatan Pendapatan diperoleh perusahaan tentunya dengan mengeluarkan biayabiaya. Pengakuan terhadap biaya ini harus berada pada perioda yang sama dengan terjadinya pendapatan. Contoh dari penandingan pendapatan dan biaya adalah pengakuan penyusutan aset tetap berwujud yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan dalam rangka memperoleh pendapatan. Biaya terkait dengan penggunaan aset tetap berwujud disebut dengan biaya penyusutan. Contoh Tanggal 1 Januari 2017 Salon Cinta membeli bangunan yang akan digunakan untuk usaha senilai Rp100.000.000,00 dan memiliki umur ekonomis (umur bangunan tersebut dapat digunakan untuk usaha) selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke sepuluh diperkirakan bangunan tersebut laku dijual Rp20.000.000,00. Penyusutan = (Nilai PerolehanNilai Residu)/Umur Ekonomis Biaya Penyusutan Bangunan per tahun: (Rp100.000.000,00Rp20.000.000,00)/10 = Rp8.000.000,00 Jurnal Penyesuaian (2017): 31/12 Biaya penyusutan bangunan 2012 (D) Rp8.000.000,00* Akumulasi penyusutan bangunan (K) Rp8.000.000,00 (Pencatatan biaya penyusutan bangunan tahun 2012) *Biaya penyusutan untuk setiap tahun sama sehingga jurnal yang dibuat setiap tahun sama. Namun dalam praktiknya, penyusutan aset di tiap perusahaan dapat berbeda, tergantung pada metoda penyusutan yang digunakan. Analisis biaya dan manfaat Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung. Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut: (1) karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, dan, (2) transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan. Contoh 31 Desember 2017 penghitungan fisik menunjukkan saldo perlengkapan (bahan habis pakai) sebesar Rp7.000.000,00. Saldo akun perlengkapan di neraca saldo adalah sebesar Rp10.000.000,00. Biaya Perlengkapan 2017: Rp10.000.000,00 Rp7.000.000,00 = Rp3.000.000,00

Jurnal Penyesuaian (2017): 31/12 Biaya perlengkapan (D) Rp4.000.000,00 Perlengkapan (K) Rp4.000.000,00 (Pencatatan biaya perlengkapan) Pencatatan Penyesuai karena Kesalahan Pencatatan Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir perioda. Jenisjenis kesalahan ini adalah sebagai berikut: lupa pencatatan, salah penulisan nilai rupiah, salah akun, atau kombinasi kesalahan. Perhatikan contoh berikut! Lupa Pencatatan 31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian perlengkapan Rp4.000.000,00 tertanggal 7 Desember 2017 belum dicatat. Jurnal Koreksi : 31/12 Perlengkapan (D) Rp4.000.000,00 Kas (K) Rp4.000.000,00 (Jurnal koreksi karena lupa pencatatan) Salah Penulisan Nilai Rupiah 31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000,00 tertanggal 12 Desember 2017 ditulis sebesar Rp9.000.000,00. Jurnal Regular (Salah): 12/12 Peralatan kantor (D) Rp9.000.000,00 Utang usaha (K) Rp9.000.000,00 (Pembelian kredit komputer) Jurnal Koreksi: 31/12 Utang usaha (D) Rp3.000.000,00 Peralatan kantor (K) Rp3.000.000,00 (Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan)

Salah Akun 31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000,00 tertanggal 20 Desember 2017 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp5.000.000,00. Salah Akun Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas (D) Rp5.000.000,00 Piutang usaha (K) Rp5.000.000,00 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang usaha (D) Rp5.000.000,00 Kas (K) Rp5.000.000,00 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas (D) Rp5.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp5.000.000,00 (Pencatatan secara benar transaksi penerimaan pendapatan) Salah Akun Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas (D) Rp5.000.000,00 Piutang usaha (K) Rp5.000.000,00 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang usaha (D) Rp5.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp5.000.000,00 (Koreksi kesalahan akun)

Kombinasi Kesalahan 31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000,00 tertanggal 20 Desember 2017 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000,00. Kombinasi Kesalahan Pencatatan Alternatif 1 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas (D) Rp9.000.000,00 Piutang usaha (K) Rp9.000.000,00 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang usaha (D) Rp9.000.000,00 Kas (K) Rp9.000.000,00 (Pembatalan pencatatan yang salah) 31/12 Kas (D) Rp6.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp6.000.000,00 (Pencatatan transaksi dengan benar) Kombinasi Kesalahan Pencatatan Alternatif 2 Jurnal Regular (Salah): 20/12 Kas (D) Rp9.000.000,00 Piutang usaha (K) Rp9.000.000,00 (Pelunasan piutang) Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang usaha (D) Rp9.000.000,00 Kas (K) Rp3.000.000,00 Pendapatan usaha (K) Rp6.000.000,00 (Koreksi atas kesalahan kombinasi)

Contoh komprehensif Berikut ini adalah daftar saldo sebelum penyesuaian Bengkel Angkasa Jaya per tanggal 31 Desember 2017. Nama Akun BENGKEL ANGKASA JAYA Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian Per 31 Desember 2017 Saldo Kredit Kas 3.000.000 Piutang usaha 5.000.000 Perlengkapan (Bahan Habis Pakai) 3.000.000 Sewa dibayar di muka 2.500.000 Kendaraan 8.000.000 Akumulasi penyusutan kendaraan 2.000.000 Utang usaha 3.000.000 Pendapatan diterima di muka 4.000.000 Modal pemilik 9.000.000 Prive pemilik 1.000.000 Pendapatan usaha 6.500.000 Biaya gaji 1.500.000 Biaya utilitas 500.000 Total 24.500.000 24.500.000

Informasi penyesuaian: a. Setelah dilakukan penghitungan fisik, perlengkapan yang tersisa sebesar Rp1.000.000. b. Sewa dibayar di muka yang telah menjadi biaya sebesar Rp1.200.000. c. Penyusutan kendaraan sebesar 5%. d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp500.000. e. Ditaksir sebesar 1% piutang usaha tidak dapat ditagih. f. Pendapatan diterima di muka yang telah menjadi pendapatan Rp1.000.000. g. Pendapatan yang masih akan diterima sebesar Rp700.000. Diminta: 1. Buatlah jurnal penyesuian! 2. Susunlah daftar saldo setelah penyesuaian! Jurnal penyesuaian Tanggal Nama Akun dan Deskripsi Transaksi 31 Des (a) 31 Des (b) 31 Des (c) 31 Des (d) 31 Des (e) 31 Des (f) 31 Des (g) Biaya perlengkapan Perlengkapan (pencatatan biaya perlengkapan) Biaya sewa Sewa dibayar di muka (pencatatan sewa dibayar di muka yang telah menjadi biaya) Biaya penyusutan kendaraan Akumulasi penyusutan kendaraan (pencatatan biaya penyusutan kendaraan) Biaya gaji Utang gaji (pencatatan biaya gaji yang masih harus dibayar) Kerugian piutang tak tertagih Cadangan kerugian piutang tak tertagih (pencatatan kerugian piutang tak tertagih) Pendapatan diterima di muka Pendapatan usaha (pencatatan pendapatan diterima di muka yang berubah menjadi pendapatan) Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan usaha (pencatatan pendapatan yang masih akan diterima) 2.000.000,00 1.200.000,00 400.000,00 500.000,00 50.000,00 1.000.000,00 700.000,00 Kredit 2.000.000,00 1.200.000,00 400.000,00 500.000,00 50.000,00 1.000.000,00 700.000,00

Perhitungan daftar saldo setelah penyesuaian (DSSP) Daftar saldo setelah penyesuaian dapat dihitung menggunakan bantuan kertas kerja (neraca lajur). Agar lebih paham, perhatikan penggunaan neraca lajur (sebagian) berikut ini! Bengkel Angkasa Jaya Neraca Lajur Per 31 Desember 2017 Nama Akun Daftar Saldo Penyesuaian DSSP* Kredit Kredit Kredit Kas 3.000.000 3.000.000 Piutang usaha 5.000.000 5.000.000 Perlengkapan 3.000.000 a.2.000.000 1.000.000 Sewa dibayar di muka 2.500.000 b.1.200.000 1.300.000 Kendaraan 8.000.000 8.000.000 Akm. penyusutan kendaraan 2.000.000 c.400.000 2.400.000 Utang usaha 3.000.000 3.000.000 Pendapatan diterima di muka 4.000.000 f.1.000.000 3.000.000 Modal pemilik 9.000.000 9.000.000 Prive pemilik 1.000.000 1.000.000 Pendapatan usaha 6.500.000 f.1.000.000 g.700.000 Biaya gaji 1.500.000 d.500.000 2.000.000 8.200.000 Biaya utilitas 500.000 500.000 Biaya perlengkapan a.2.000.000 2.000.000 Biaya sewa b.1.200.000 1.200.000 Biaya peny. Kendaraan c.400.000 400.000 Utang gaji d.500.000 500.000 Kerugian piutang e.50.000 50.000 Cadangan kerugian piutang Pdptn yg masih akan diterima e.50.000 50.000 g.700.000 700.000 Total 24.500.000 24.500.000 26.150.000 26.150.000

Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa daftar saldo setelah penyesuaian berbeda dengan daftar saldo sebelum penyesuaian. Namun, dilihat dari keseimbangan nilai moneter antara sisi debet dan kredit tetap sama. Daftar saldo setelah penyesuaian inilah yang akan dijadikan dasar untuk menyusun laporan keuangan. Agar lebih mudah, sebelum menyusun laporan keuangan, akan dikenalkan terlebih dahulu pemanfaatan neraca lajur atau kertas kerja. Perhatikan kertas kerja berikut, yang merupakan lanjutan dari kertas kerja di atas. Dalam kertas kerja lanjutan ini (dalam bukubuku akuntansi dikenal sebagai neraca lajur 10 kolom) akunakun yang terdapat di kolom DSSP akan kita pindahkan ke kolom laba rugi atau neraca sesuai dengan keberadaan akun tersebut dalam laporan keuangan. Akunakun nominal (sementara) akan kita masukkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan akunakun riil (permanen) akan kita masukkan ke dalam kolom neraca.

Bengkel Angkasa Jaya Neraca Lajur Per 31 Desember 2017 Nama Akun DSSP Laba Rugi Neraca Kredit Kredit Kas 3.000.000 3.000.000 Piutang usaha 5.000.000 5.000.000 Perlengkapan 1.000.000 1.000.000 Sewa dibayar di muka 1.300.000 1.300.000 Kendaraan 8.000.000 8.000.000 Akm. penyusutan kendaraan Kredit 2.400.000 2.400.000 Utang usaha 3.000.000 3.000.000 Pendapatan diterima di muka 3.000.000 3.000.000 Modal pemilik 9.000.000 9.000.000 Prive pemilik 1.000.000 1.000.000 Pendapatan usaha 8.200.000 8.200.000 Biaya gaji 2.000.000 2.000.000 Biaya utilitas 500.000 500.000 Biaya perlengkapan 2.000.000 2.000.000 Biaya sewa 1.200.000 1.200.000 Biaya peny. Kendaraan 400.000 400.000 Utang gaji 500.000 500.000 Kerugian piutang 50.000 50.000 Cadangan kerugian piutang Pdptn yg masih akan diterima Total 26.150.000 26.150.000 50.000 50.000 700.000 700.000 Laba (Rugi)* 2.050.000 2.050.000 Total 8.200.000 8.200.000 20.000.000 20.000.000

Laba (rugi) dihitung berdasarkan selisih antara pendapatan dan biaya. Jika pendapatan lebih besar daripada biaya, maka perusahaan memperoleh laba. Begitu pula sebaliknya. Besarnya laba (rugi) ini harus seimbang dengan selisih antara sisi debet dan kredit di kolom neraca. (Catatan: Jika rugi, nilai moneter pada kolom laba rugi terletak di kredit, sedangkan di kolom neraca di debet). Walaupun dari kertas kerja tersebut, kita sudah dapat mengetahui besarnya laba atau rugi perusahaan, kita tidak boleh mengambil kesimpulan bahwa kolom laba rugi dan neraca yang ada dalam kertas kerja sudah benarbenar menggambarkan laporan keuangan yang sesungguhnya. Gambaran kertas kerja (neraca lajur) secara utuh dapat Anda perhatikan pada peraga berikut ini.

Bengkel Angkasa Jaya Neraca Lajur Per 31 Desember 2017 Nama Akun Daftar Saldo Penyesuaian DSSP* Laba Rugi Neraca Kredit Kas 3.000.000 3.000.000 3.000.000 Piutang usaha 5.000.000 5.000.000 5.000.000 Perlengkapan 3.000.000 a.2.000.000 1.000.000 1.000.000 Sewa dibayar di muka 2.500.000 b.1.200.000 1.300.000 1.300.000 Kendaraan 8.000.000 8.000.000 8.000.000 Kredit Akm. penyusutan kendaraan 2.000.000 c.400.000 2.400.000 2.400.000 Utang usaha 3.000.000 3.000.000 3.000.000 Pendapatan diterima di muka 4.000.000 f.1.000.000 3.000.000 3.000.000 Modal pemilik 9.000.000 9.000.000 9.000.000 Prive pemilik 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Pendapatan usaha 6.500.000 f.1.000.000 g.700.000 Kredit Kredit 8.200.000 8.200.000 Biaya gaji 1.500.000 d.500.000 2.000.000 2.000.000 Biaya utilitas 500.000 500.000 500.000 Biaya perlengkapan a.2.000.000 2.000.000 2.000.000 Biaya sewa b.1.200.000 1.200.000 1.200.000 Biaya peny. Kendaraan c.400.000 400.000 400.000 Utang gaji d.500.000 500.000 500.000 Kerugian piutang e.50.000 50.000 50.000 Cadangan kerugian piutang e.50.000 50.000 50.000 Pdptn yg masih akan diterima g.700.000 700.000 700.000 Total 24.500.000 24.500.000 26.150.000 26.150.000 Laba (Rugi)* 2.050.000 2.050.000 Total 8.200.000 8.200.000 20.000.000 20.000.000 Kredit