BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Pengertian pekerja berdasarkan pasal 1 angka 3 UU No. 13 tahun 2003 adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan. Tenaga kerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 2 UU No. 13 tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan (Wijayanti A, 2004). Buruh adalah salah satu profesi yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com). Kebiasaan-kebiasaan buruh bangunan yang mempengaruhi kesehatan fisik adalah tidur kurang dari tujuh hingga delapan jam tiap hari, makan kurang dari tiga kali sehari, mengkonsumsi rokok dan minuman beralkohol (Eckholm EP, 1981). B. Kalsium Kalsium (Ca) merupakan unsur mineral yang terdapat dalam tubuh, komponen esensial dari struktur tulang, berperan sebagai penghubung saraf, dan pergerakan otot (Spencer RF, 2007). 1. Kalsium dalam tubuh Kalsium yang dibutuhkan tubuh sekitar 1000-1200 mg (Zaviera F, 2007). Kadar kalsium dalam darah pada keadaan normal 8,6-10,3mg/dl (Spencer RF, 2007), Tubuh tidak dapat memproduksi kalsium, sehingga dibutuhkan asupan dari makanan dan sumber lain (Tandra H, 2009). Susu, keju, yogurt, dan vitamin D 4
5 mempunyai kandungan tinggi kalsium. Bahan makanan lain yang mengandung tinggi kalsium yaitu kedelai, tahu, tempe, ikan laut, jus jeruk, kuning telur, brokoli dan sayuran berwarna hijau (Sutanto L, Sutanto DB, 2005). Tubuh kehilangan kalsium melalui pertumbuhan kuku, rambut rontok, keringat, terbuang lewat feses dan urin (Tandra H, 2009). Tubuh terdapat 99% kalsium di dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi, 1 % kalsium terdapat pada darah dan jaringan lunak, tanpa kalsium otot akan mengalami gangguan rangsangan saraf dan darah sulit membeku (Spencer RF, 2007). Kadar kalsium dalam darah dikatakan normal disebabkan oleh vitamin D yang berfungsi menjaga kadar kalsium dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium pada sistem pencernaan dan mengurangi pembuangan kalsium dari ginjal, hormon paratiroid menjaga keseimbangan kadar kalsium dengan mengaktifkan kerja sel osteoclast yang berperan dalam proses penyerapan tulang, sehingga kalsium dikeluarkan dari tulang ke dalam darah, hormon kalsitonin mempertahankan keseimbangan kalsium dengan meningkatkan kerja sel osteoblast yang berperan dalam proses pembentukan tulang dan pembuangan kalsium melalui ginjal. Kadar kalsium dalam darah yang tinggi akan mengaktifkan hormon kalsitonin, sedangkan kadar kalsium darah yang rendah mengaktifkan hormon paratiroid dan vitamin D. Konsumsi fosfor yang cukup mengurangi pembuangan kalsium melalui urin, sehingga fungsi sel osteoclast tidak aktif (Hartono M, 2001). 2. Gangguan kalsium dalam tubuh a. Hipokalsemia
6 Hipokalsemia adalah keadaan kadar kalsium yang rendah dalam darah kurang dari 8,6 mg/dl (Spencer RF, 2007), disebabkan kelebihan kalsium yang dibuang melalui urin. Penurunan absorpsi kalsium di usus menyebabkan penurunan massa tulang, sehingga meningkatkan sintesis dan sekresi PTH (Paratiroid Hormon) untuk mengembalikan kadar kalsium darah menjadi normal. Hormon paratiroid yang berkurang menyebabkan hipokalsemia, karena hormon paratiroid menjadi faktor utama yang mengendalikan metabolisme kalsium, sehingga menyebabkan kalsium dalam darah menurun (Setyohadi B dkk, 2000). b. Hiperkalsemia Hiperkalsemia adalah peningkatan kalsium dalam darah lebih dari 10,3 mg/dl (Spencer RF, 2007), disebabkan oleh hiperparatiroidisme, yaitu suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran hormon paratiroid secara berlebihan oleh kelenjar paratiroid (Setiyohadi B dkk, 2000). c. Osteoporosis Osteoporosis merupakan kondisi tulang yang menyebabkan berkurangnya massa tulang, sehingga membuat tulang mudah retak atau patah (Cosman F, 2009). Osteoporosis terjadi akibat ketidakseimbangan antara proses dimineralisasi dan mineralisasi. Mineralisasi adalah proses penempatan kalsium di dalam jaringan tulang, dimineralisasi adalah proses pengambilan kalsium di dalam jaringan tulang. Hal ini berhubungan dengan kadar kalsium di seluruh tubuh. Proses tersebut akan berjalan lancar apabila kadar kalsium darah dalam keadaan normal (Zaviera F, 2007). 2. Penyebab kadar kalsium rendah
7 a. Minuman Beralkohol Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang dibuat secara fermentasi dari jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya biji-bijian, buah-buahan, dan sebagainya yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan penurunan kesadaran (Wulandari R, 2011). Batas berbahaya mengkonsumsi minuman beralkohol adalah satu gelas kecil anggur (120 ml) perhari (Baldauf S, 2011). Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI no : 86/ Men.Kes/Per/IV/77, yang dimaksud dengan minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol, yang meliputi minuman keras golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar alkohol sebesar 1% sampai dengan 5%, minuman keras golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar alkohol sebesar 5% sampai dengan 20%, minuman keras golongan C adalah minuman beralkohol dengan kadar alkohol 20% sampai dengan 55% (ml.scribd.com). Minuman beralkohol mencegah tulang tetap kuat dan menghambat proses peremajaan tulang yang dilakukan oleh sel-sel dalam tulang, serta menurunkan kadar hormon testosteron yang berfungsi merangsang pembentukan tulang serta memperkuat tulang dan otot (Lane NE, 2003). Air seni peminum alkohol lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas) (Made Astawan, 2008 ). b. Rokok
8 Rokok adalah salah satu zat adiktif yang berbahaya bagi individu dan masyarakat, yang dapat membahayakan bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok (Aula LE, 2010). Batas berbahaya menghisap rokok adalah minimal 20 rokok per hari (Baldauf S, 2011). Rokok merupakan salah satu produk industri yang mengandung sekitar 1.500 bahan kimiawi yaitu tar, nikotin, benzopyrin, metilkloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida. Diantara sekian banyak bahan berbahaya, ada 3 yang paling penting yaitu karbon monoksida, tar, dan nikotin (Bustan MN, 1997). 1) Karbon Monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6%. (Aula LE, 2010). 2) Tar adalah bahan kimia dalam asap rokok. Tar berwarna coklat kekuningan dan mengandung karsinogen yang menyebabkan kanker yang dipindahkan ke dalam cabang tenggorok dan paru-paru dengan perantaraan asap (Bangun AP, 2008). 3) Nikotin menyebabkan kematian apabila kadarnya lebih dari 30 mg, ketergantungan, dan menstimulasi otak untuk terus menambah jumlah nikotin yang dibutuhkan Setiap batang rokok rata-rata mengandung nikotin 0,1-1,2 mg. (Aula LE, 2010). Penelitian Badan Kesehatan Norwegia menunjukkan bahwa jika merokok satu batang sehari dalam satu bulan terjadi penurunan massa tulang 0.04%. Empat
9 batang rokok yang dihisap dalam waktu yang sama, penurunan massa tulang akan meningkat dua belas kali atau menjadi 0.48% (Ferdinand Z, 2007). Tembakau, nikotin, dan bahan kimia lain dalam rokok dapat menghalangi penyerapan kalsium, dan menyebabkan kadar dan aktivitas hormon testosteron dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan (Tandra H, 2009). Bahan baku membuat rokok yaitu daun tembakau, cengkeh dan bahanbahan lain. Beberapa jenis rokok yang dihisap yaitu : 1. Rokok cerutu adalah rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau (Aula LE, 2010). 2. Rokok linting adalah rokok yang digulung sendiri dengan menggunakan daun nipah. Umumnya rokok lintingan lebih banyak dikonsumsi masyarakat di pedesaan (Bangun AP, 2008). 3. Rokok putih adalah rokok yang bahan bakunya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Aula LE, 2010). 4. Rokok kretek yaitu rokok yang bahan bakunya daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Alamsyah RM, 2007). 5. Rokok klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung (Aula LE, 2010). 6. Rokok filter yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus (Bangun AP, 2008). Secara umum, tipe perokok dibagi menjadi dua yaitu :
10 1. Perokok Pasif adalah seseorang yang menghisap asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok (Faisal B, 1999). 2. Perokok aktif adalah seseorang yang memiliki kebiasaan merokok yang berbahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar (Aula LE, 2010). Jenis-jenis perokok dibagi menjadi 3 yaitu perokok ringan yaitu perokok yang menghisap rokok 1-10 batang per hari, perokok sedang yaitu perokok yang menghisap rokok 11-20 batang per hari, perokok berat yaitu perokok yang menghisap rokok > 20 batang per hari (Alamsyah RM, 2007). C. Pemeriksaan kadar kalsium 1. Metode O-cresol phthalein complexon Prinsip : Pada suasana alkali kalsium dalam serum akan bereaksi dengan cresol pthalein membentuk senyawa kompleks berwarna violet, Ion Mg 2+ yang mengganggu dapat diatasi dengan penambahan 8-hidrokuinolein. Pemeriksaan kadar kalsium menggunakan cara penyerapan automatik secara spektrofotometri dengan metode O-Hydoxyquinolein Complexon. Metode ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan pemeriksaannya tidak memerlukan waktu yang lama, sedangkan untuk hasilnya dapat dipercaya. Gangguan pada metode O cresol phthalein complexon dapat dicegah dengan adanya O-Hydoxyduinolein dengan demikian kesalahan-keselahan yang akan timbul sudah terkurangi.