BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Umum Penelitian Pembuatan modul pembelajaran keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga ini melalui dua tahap pelaksanaan. Pertama, yaitu penelitian tentang keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. Kedua, penelitian tentang penyusunan bahan ajar modul pembelajaran ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, desain penelitian ini termasuk desain penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Produk yang akan di hasilkan dalam penelitian ini yaitu modul pembelajaran. Pengembangan modul ini menggunakan model ADDIE (Analysis-Design- Development-Implementation-Evaluation). Namun dalam penelitian ini model ADDIE yang digunakan hanya sampai pada tahap ADD (analysis, design, development) atau hanya sampai pada tahap pengembangan. Penelitian keanekaraganan reptil di Sanggaluri Park Purbalingga Penelitian Penyusunan Modul Pembelajaran Analisis Proses dan Hasil Penelitian Menjadi Sumber Belajar (Analysis) Perancangan Modul Pembelajaran (Design) Pengembangan Modul Pembelajaran (Development) Validasi ahli dan pengguna Draft Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati 1
Gambar 2. Alur Penelitian Secara Umum 2
B. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park Purbalingga Penelitian keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park Purbalingga merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini penelitian berupaya untuk memperoleh data jenis-jenis reptil beserta karakteristik morfologinya yang tampak. a. Pelaksanaan Penelitian 1) Tempat Penelitian ini dilaksanakan di dalam Sanggaluri Park, Desa Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah. 2) Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 b. Populasi Penelitian 1) Populasi penelitian ini adalah seluruh koleksi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. c. Alat-Alat Penelitian 1) Alat Tulis 2) Kamera 3) Buku Literatur 3
d. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data terkait ciri-ciri morfologi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi langsung disertai studi literatur untuk menambah kelengkapan datanya. e. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengamati ciri-ciri morfologi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. f. Teknik Analisi Data Data hasil obesrvasi tentang keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. g. Langkah-Langkah Penelitian 1) Menentukan reptil yang akan diamati, yaitu reptil spesies di Sanggaluri Park Purbalingga. 2) Melakukan identifikasi morfologi pada reptil yang telah dipilih sesuai hasil observasi. 3) Memasukkan data pengamatan ke dalam lembar observasi. 4) Mendokumentasikan reptil yang diamati menggunakan kamera. 5) Mencocokkan hasil observasi dengan literature untuk proses identifikasi dan klasifikasi. 4
2. Penelitian penyusunan Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati a. Pelaksanaan Penelitian 1) Waktu : Februari 2017- Mei 2017 2) Tempat : SMA Negeri 1 Cilacap b. Objek dan Subjek Penelitian 1) Objek Penelitian Objek penelitian berupa bahan ajar yang diproduksi yaitu modul pembelajaran Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park yang digunakan untuk mempelajari materi Keanekaragaman Hayati bagi siswa SMA kelas X. 2) Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari reviewer dan responden. Untuk reviewer terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi, sedangkan responden terdiri dari dua guru biologi dan limabelas siswa SMA Negeri 1 Cilacap Kelas X sebagai penilai kualitas modul peneliti. c. Tahap-tahap Penelitian 1) Tahap Analisis (Analysis) Dalam tahap ini dilakukan analisis berkenaan dengan potensi proses dan hasil penelitian untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Menurut Suhardi (2007:14-17) langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) Indentifikasi proses dan hasil penelitian, dengan langkah: 5
(1) Kajian kurikulum, dengan poin yang dikaji antara lain: (a) Kejelasan potensi ketersediaan obyek dan permasalahan yang diangkat (b) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran (c) Kesesuaian dengan materi peruntukkanya (d) Kejelasan informasi yang diungkap (e) Kejelasan pedoman eksplorasi (f) Kejelasan perolehan yang akan dicapai (2) Kajian proses dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan Keanekaragaman Hayati pada mata pelajaran biologi di SMA (a) Segi proses Dengan menjabarkan langkah-langkah kerja ilmiahnya secara urut: indentifikasi dan perumusahn masalah, perumusan tujuan penelitian, perumusan hipotesis, penyusunan hipotesis penelitian, penyusunan prosedur penelitian, pelaksanaan kegiatan, pengumpulan dan analisis data, pembahasan hasil penelitian dan penarikan kesimpulan. (b) Segi hasil 6
Dengan menggeneralisasikan fakta dan hasil penelitian menjadi konsep dan prinsip Hasil penelitian yang diperoleh dari proses penelitian ini adalah berupa fakta dan konsep. b) Seleksi dan modifikasi hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi meliputi 2 langkah yaitu : (1) Menyesuaikan prosedur kerja penelitian dengan kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan perserta didik. (2) Menyesuaikan hasil penelitian (fakta, konsep, dan prinsip) konsep/subkonsep kurikulum biologi yang sedang berlaku di SMA c) Penerapan dan pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi ke dalam organisasi instruksional d) Pengemasan Hasil Penelitian sebagai Bahan ajar dalam bentuk Modul Pembelajaran 2) Tahap Desain (Design) Tahap ini dilakukan setelah tahap analisis selesai. Dalam tahapan ini meliputi penyusunan kerangka modul, penentuan sistematika dari modul, dan perencanaan alat evaluasi. Penyusunan kerangka modul berisi komponen-komponen yang ada pada modul dan dapat bervariasi, akan tetapi tetap dalam lingkup materi. 7
Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam modul yaitu: a) Tinjauan mata pelajaran b) Pendahuluan c) Kegiatan belajar d) Latihan e) Tes formatif, dan f) Tindak lanjut 3) Tahap Pengembangan (Development) Tahap pengembangan dapat diartikan sebagai proses mewujudkan desain yang telah dibuat. Tahap ini meliputi pra penulisan, penyusunan draft, penyuntingan, revisi I, uji coba terbatas, dan revisi II. a) Tahap Pra Penulisan Tahap pra penulisan, dilakukan dengan cara pengemasan informasi melalui referensi yang akan digunakan sebagai kegiatan modul. b) Tahap Penyusunan draft Tahap penyusunan draft meliputi penentuan kriteria isi modul, teknik penulisan, penulisan materi, dan pengecekan uraian modul dengan tujuan pembelajaran. c) Tahap Penyuntingan I 8
Tahap penyuntingan merupakan proses penyuntingan berupa validasi draft modul yang berisi masukan dari ahli media yang kompeten dan ahli materi yang relevan sesuai dengan materi modul. d) Tahap Revisi I Tahap revisi I merupakan tahap yang dilakukan setelah proses penyuntingan selesai, yaitu berupa hasil validasi draft modul yang berisi masukan dari ahli media dan ahli materi. Tahap ini bertujuan untuk membenahi dan menyempurnakan bagian-bagian modul sebelum diuji coba terbatas. e) Tahap Penyuntingan II Penyuntingan kedua dilakukan oleh ahli materi untuk meninjau kebenaran konsep dan ahli media untuk meninjau aspek kelayakan isi, teknik penyajian, kesesuaaian kebahasaan, dan aspek kualitas interaksi. f) Revisi II Revisi kedua dilakukan atas dasar hasil penyuntingan kedua yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Revisi dilakukan pada bagianbagian yang kurang dan sesuai dengan masukkan dari penyunting. g) Tahap Uji Coba Terbatas Tahap yang dimaksud merupakan tahap uji keterbacaan kualitas modul, yaitu penilaian kualitas modul berdasarkan penilaian guru dan tanggapan siswa. Untuk tahap ini, naskah modul yang telah dihasilkan selanjutnya 9
dapat digunakan langsung atau diujicobakan secara terbatas. Penilaian uji coba terbatas ini melalui penyebaran angket penilaian yang diberikan kepada guru dan siswa untuk mengisi tanggapan atas modul yang disusun dari segi kualitas, desain, dan isi modul. Uji keterbacaan ini mengandung maksud untuk memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (responden) terhadap modul tersebut. 10
h) Tahap Revisi III Tahap revisi III dilakukan setelah uji coba terbatas selesai. Tahap revisi III diperoleh dari saran dan masukan oleh guru biologi dan tanggapan siswa. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian modul yang perlu dibenahi dan disempurnakan sebelum diproduksi dalam skala besar. Berikut disajikan bagan proses penelitian hingga pembuatan modul yang dilakukan oleh peneliti. d. Penentuan Reviewer dan Responden Pemilihan sample dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu seperti orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan (Sugiyono, 2011: 219). Syarat-syarat atau kriteria tertentu tersebut yaitu: 1) Reviewer Reviewer terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi. Ahli media adalah dosen pendidikan biologi yang berkompeten dalam bidang media pembelajaran biologi dan memiliki jenjang pendidikan minimal S2. Ahli materi adalah dosen pendidikan biologi yang berkompeten dalam materi keanekaragaman hayati dan memiliki jenjang pendidikan minimal S2. 2) Responden 11
Responden terdiri dari dua guru biologi dan limabelas siswa SMA kelas X di SMA Negeri 1 Cilacap. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebagai responden memiliki kriteria khusus, di antaranya bagi guru harus memiliki pengalaman mengajar minimal selama rentang lima tahun dan pernah mengikuti diklat atau seminar mengenai modul. Bagi siswa harus telah menempuh materi keanekaragaman hayati. Hal ini dilakukan agar dalam proses penilaian modul dapat dilakukan dengan baik dan dapat memberikan masukan untuk perbaikan modul. e. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar penilaian ahli materi, lembar penilaian ahli media, lembar penilaian guru dan angket respon siswa mengenai penggunaan Modul Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park sebagai bahan ajar materi Keanekaragaman Hayati bagi siswa SMA Kelas X. Bagian-bagian modul yang digunakan sebagai indikator di dalam pengembangan instrumen validasi yaitu kelayakan materi, kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kualitas interaksi. f. Teknik Pengumpulan Data 12
1) Data mengenai masukan dan saran untuk pengembangan modul berupa data deskriptif didapatkan dari angket pengembangan modul yang diisi oleh ahli media dan ahli materi. 2) Data mengenai penilaian kualitas modul untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran didapatkan dari angket penilaian modul yang diberikan kepada guru dan siswa. g. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Data proses pengembangan modul pembelajaran Data proses pengembangan modul yang didapatkan berupa data masukan dan saran. Data ini diperoleh dari hasil penilaian reviewer yang terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi. Data masukan dan saran merupakan data deskriptif. Data tersebut dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data masukan dan saran kemudian diseleksi relevansinya oleh peneliti. Masukan dan saran yang dianggap relevan digunakan sebagai acuan untuk revisi modul. 2) Data kualitas modul pembelajaran Angket berupa uji kualitas modul dianalisis dalam bentuk deskriptif kuantitatif agar peneliti mengetahui skor total setiap aspek yang dinilai dari modul. Hasil dari penilaian angket juga digunakan oleh 13
peneliti sebagai masukan dan saran untuk pengembangan modul lebih lanjut sebagai bahan ajar yang berkualitas. Untuk mengetahui skor total dari angket uji kualitas modul baik itu dari reviewer maupun responden, dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a) Pengubahan hasil penilaian guru, ahli materi dan ahli media menjadi data kualitatif dan dideskripsikan untuk setiap aspek penilaian. b) Pengubahan hasil penilaian tanggapan siswa dari data kualitatif ke data kuantitatif dengan skor tertentu, yaitu : Tidak Setuju (TS) : 1 Kurang Setuju (KS): 2 Setuju (S) : 3 Sangat Setuju (SS) : 4 c) Menghitung dan menjumlahkan skor setiap aspek dari data yang terkumpul sehingga diperoleh total skor masing-masing aspek. d) Menghitung total skor rata-rata setiap aspek dari data tanggapan siswa yang terkumpul dengan rumus: e) Mengkonversikan hasil perhitungan data tanggapan siswa ke dalam data kualitatif berdasar pada tabel kriteria kategori penilaian sebagai berikut : 14
Tabel 1. Kriteria Kategori Penilaian Ideal setiap Aspek No Rentang Skor (i) Kategori 1 x > Mi+1,5 Sbi Sangat Baik 2 Mi+0,5 SBi < x Mi+1,5 SBi Baik 3 Mi-0,5 SBi < x Mi+0,5 SBi Cukup 4 Mi+1,5 SBi < x Mi-0,5 SBi Kurang 5 x Mi+1,5 Sbi Sangat Kurang Keterangan : Mi = Mean Ideal (1/2)(skor tertinggi ideal+skor terendah ideal) SBi = Simpangan baku ideal (1/3)(1/2)(skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal Skor terendah ideal = Jumlah butir kriteria x skor tertinggi. = Jumlah butir kriteria x skor terendah 15