keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. Kedua, penelitian tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS WEBMATERI PROTOZOA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR SISWA KELAS X SMA DI NEGERI 1 SEWON

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Disusun oleh : Wida Pangestuti Prihatin NIM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PROSES PENYUSUNAN MODUL, KUALITAS MODUL DAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Oleh RAHMAH NIM Telah diperiksa dan telah disetujui

Kata kunci : hasil belajar kognitif, modul sistem reproduksi manusia, sikap spiritual

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. 2009). Maka penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran penerapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X 0. O = Observasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Umum Penelitian Pembuatan modul pembelajaran keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga ini melalui dua tahap pelaksanaan. Pertama, yaitu penelitian tentang keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. Kedua, penelitian tentang penyusunan bahan ajar modul pembelajaran ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, desain penelitian ini termasuk desain penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Produk yang akan di hasilkan dalam penelitian ini yaitu modul pembelajaran. Pengembangan modul ini menggunakan model ADDIE (Analysis-Design- Development-Implementation-Evaluation). Namun dalam penelitian ini model ADDIE yang digunakan hanya sampai pada tahap ADD (analysis, design, development) atau hanya sampai pada tahap pengembangan. Penelitian keanekaraganan reptil di Sanggaluri Park Purbalingga Penelitian Penyusunan Modul Pembelajaran Analisis Proses dan Hasil Penelitian Menjadi Sumber Belajar (Analysis) Perancangan Modul Pembelajaran (Design) Pengembangan Modul Pembelajaran (Development) Validasi ahli dan pengguna Draft Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati 1

Gambar 2. Alur Penelitian Secara Umum 2

B. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park Purbalingga Penelitian keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park Purbalingga merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini penelitian berupaya untuk memperoleh data jenis-jenis reptil beserta karakteristik morfologinya yang tampak. a. Pelaksanaan Penelitian 1) Tempat Penelitian ini dilaksanakan di dalam Sanggaluri Park, Desa Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah. 2) Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 b. Populasi Penelitian 1) Populasi penelitian ini adalah seluruh koleksi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. c. Alat-Alat Penelitian 1) Alat Tulis 2) Kamera 3) Buku Literatur 3

d. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data terkait ciri-ciri morfologi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi langsung disertai studi literatur untuk menambah kelengkapan datanya. e. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengamati ciri-ciri morfologi reptil di Sanggaluri Park Purbalingga. f. Teknik Analisi Data Data hasil obesrvasi tentang keanekaragaman reptil di Sanggaluri Park Purbalingga, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. g. Langkah-Langkah Penelitian 1) Menentukan reptil yang akan diamati, yaitu reptil spesies di Sanggaluri Park Purbalingga. 2) Melakukan identifikasi morfologi pada reptil yang telah dipilih sesuai hasil observasi. 3) Memasukkan data pengamatan ke dalam lembar observasi. 4) Mendokumentasikan reptil yang diamati menggunakan kamera. 5) Mencocokkan hasil observasi dengan literature untuk proses identifikasi dan klasifikasi. 4

2. Penelitian penyusunan Modul Pembelajaran Keanekaragaman Hayati a. Pelaksanaan Penelitian 1) Waktu : Februari 2017- Mei 2017 2) Tempat : SMA Negeri 1 Cilacap b. Objek dan Subjek Penelitian 1) Objek Penelitian Objek penelitian berupa bahan ajar yang diproduksi yaitu modul pembelajaran Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park yang digunakan untuk mempelajari materi Keanekaragaman Hayati bagi siswa SMA kelas X. 2) Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari reviewer dan responden. Untuk reviewer terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi, sedangkan responden terdiri dari dua guru biologi dan limabelas siswa SMA Negeri 1 Cilacap Kelas X sebagai penilai kualitas modul peneliti. c. Tahap-tahap Penelitian 1) Tahap Analisis (Analysis) Dalam tahap ini dilakukan analisis berkenaan dengan potensi proses dan hasil penelitian untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Menurut Suhardi (2007:14-17) langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) Indentifikasi proses dan hasil penelitian, dengan langkah: 5

(1) Kajian kurikulum, dengan poin yang dikaji antara lain: (a) Kejelasan potensi ketersediaan obyek dan permasalahan yang diangkat (b) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran (c) Kesesuaian dengan materi peruntukkanya (d) Kejelasan informasi yang diungkap (e) Kejelasan pedoman eksplorasi (f) Kejelasan perolehan yang akan dicapai (2) Kajian proses dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan Keanekaragaman Hayati pada mata pelajaran biologi di SMA (a) Segi proses Dengan menjabarkan langkah-langkah kerja ilmiahnya secara urut: indentifikasi dan perumusahn masalah, perumusan tujuan penelitian, perumusan hipotesis, penyusunan hipotesis penelitian, penyusunan prosedur penelitian, pelaksanaan kegiatan, pengumpulan dan analisis data, pembahasan hasil penelitian dan penarikan kesimpulan. (b) Segi hasil 6

Dengan menggeneralisasikan fakta dan hasil penelitian menjadi konsep dan prinsip Hasil penelitian yang diperoleh dari proses penelitian ini adalah berupa fakta dan konsep. b) Seleksi dan modifikasi hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi meliputi 2 langkah yaitu : (1) Menyesuaikan prosedur kerja penelitian dengan kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan perserta didik. (2) Menyesuaikan hasil penelitian (fakta, konsep, dan prinsip) konsep/subkonsep kurikulum biologi yang sedang berlaku di SMA c) Penerapan dan pengembangan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi ke dalam organisasi instruksional d) Pengemasan Hasil Penelitian sebagai Bahan ajar dalam bentuk Modul Pembelajaran 2) Tahap Desain (Design) Tahap ini dilakukan setelah tahap analisis selesai. Dalam tahapan ini meliputi penyusunan kerangka modul, penentuan sistematika dari modul, dan perencanaan alat evaluasi. Penyusunan kerangka modul berisi komponen-komponen yang ada pada modul dan dapat bervariasi, akan tetapi tetap dalam lingkup materi. 7

Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam modul yaitu: a) Tinjauan mata pelajaran b) Pendahuluan c) Kegiatan belajar d) Latihan e) Tes formatif, dan f) Tindak lanjut 3) Tahap Pengembangan (Development) Tahap pengembangan dapat diartikan sebagai proses mewujudkan desain yang telah dibuat. Tahap ini meliputi pra penulisan, penyusunan draft, penyuntingan, revisi I, uji coba terbatas, dan revisi II. a) Tahap Pra Penulisan Tahap pra penulisan, dilakukan dengan cara pengemasan informasi melalui referensi yang akan digunakan sebagai kegiatan modul. b) Tahap Penyusunan draft Tahap penyusunan draft meliputi penentuan kriteria isi modul, teknik penulisan, penulisan materi, dan pengecekan uraian modul dengan tujuan pembelajaran. c) Tahap Penyuntingan I 8

Tahap penyuntingan merupakan proses penyuntingan berupa validasi draft modul yang berisi masukan dari ahli media yang kompeten dan ahli materi yang relevan sesuai dengan materi modul. d) Tahap Revisi I Tahap revisi I merupakan tahap yang dilakukan setelah proses penyuntingan selesai, yaitu berupa hasil validasi draft modul yang berisi masukan dari ahli media dan ahli materi. Tahap ini bertujuan untuk membenahi dan menyempurnakan bagian-bagian modul sebelum diuji coba terbatas. e) Tahap Penyuntingan II Penyuntingan kedua dilakukan oleh ahli materi untuk meninjau kebenaran konsep dan ahli media untuk meninjau aspek kelayakan isi, teknik penyajian, kesesuaaian kebahasaan, dan aspek kualitas interaksi. f) Revisi II Revisi kedua dilakukan atas dasar hasil penyuntingan kedua yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Revisi dilakukan pada bagianbagian yang kurang dan sesuai dengan masukkan dari penyunting. g) Tahap Uji Coba Terbatas Tahap yang dimaksud merupakan tahap uji keterbacaan kualitas modul, yaitu penilaian kualitas modul berdasarkan penilaian guru dan tanggapan siswa. Untuk tahap ini, naskah modul yang telah dihasilkan selanjutnya 9

dapat digunakan langsung atau diujicobakan secara terbatas. Penilaian uji coba terbatas ini melalui penyebaran angket penilaian yang diberikan kepada guru dan siswa untuk mengisi tanggapan atas modul yang disusun dari segi kualitas, desain, dan isi modul. Uji keterbacaan ini mengandung maksud untuk memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan (responden) terhadap modul tersebut. 10

h) Tahap Revisi III Tahap revisi III dilakukan setelah uji coba terbatas selesai. Tahap revisi III diperoleh dari saran dan masukan oleh guru biologi dan tanggapan siswa. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian modul yang perlu dibenahi dan disempurnakan sebelum diproduksi dalam skala besar. Berikut disajikan bagan proses penelitian hingga pembuatan modul yang dilakukan oleh peneliti. d. Penentuan Reviewer dan Responden Pemilihan sample dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu seperti orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan (Sugiyono, 2011: 219). Syarat-syarat atau kriteria tertentu tersebut yaitu: 1) Reviewer Reviewer terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi. Ahli media adalah dosen pendidikan biologi yang berkompeten dalam bidang media pembelajaran biologi dan memiliki jenjang pendidikan minimal S2. Ahli materi adalah dosen pendidikan biologi yang berkompeten dalam materi keanekaragaman hayati dan memiliki jenjang pendidikan minimal S2. 2) Responden 11

Responden terdiri dari dua guru biologi dan limabelas siswa SMA kelas X di SMA Negeri 1 Cilacap. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebagai responden memiliki kriteria khusus, di antaranya bagi guru harus memiliki pengalaman mengajar minimal selama rentang lima tahun dan pernah mengikuti diklat atau seminar mengenai modul. Bagi siswa harus telah menempuh materi keanekaragaman hayati. Hal ini dilakukan agar dalam proses penilaian modul dapat dilakukan dengan baik dan dapat memberikan masukan untuk perbaikan modul. e. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar penilaian ahli materi, lembar penilaian ahli media, lembar penilaian guru dan angket respon siswa mengenai penggunaan Modul Keanekaragaman Reptil di Sanggaluri Park sebagai bahan ajar materi Keanekaragaman Hayati bagi siswa SMA Kelas X. Bagian-bagian modul yang digunakan sebagai indikator di dalam pengembangan instrumen validasi yaitu kelayakan materi, kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kualitas interaksi. f. Teknik Pengumpulan Data 12

1) Data mengenai masukan dan saran untuk pengembangan modul berupa data deskriptif didapatkan dari angket pengembangan modul yang diisi oleh ahli media dan ahli materi. 2) Data mengenai penilaian kualitas modul untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran didapatkan dari angket penilaian modul yang diberikan kepada guru dan siswa. g. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Data proses pengembangan modul pembelajaran Data proses pengembangan modul yang didapatkan berupa data masukan dan saran. Data ini diperoleh dari hasil penilaian reviewer yang terdiri dari satu ahli media dan dua ahli materi. Data masukan dan saran merupakan data deskriptif. Data tersebut dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data masukan dan saran kemudian diseleksi relevansinya oleh peneliti. Masukan dan saran yang dianggap relevan digunakan sebagai acuan untuk revisi modul. 2) Data kualitas modul pembelajaran Angket berupa uji kualitas modul dianalisis dalam bentuk deskriptif kuantitatif agar peneliti mengetahui skor total setiap aspek yang dinilai dari modul. Hasil dari penilaian angket juga digunakan oleh 13

peneliti sebagai masukan dan saran untuk pengembangan modul lebih lanjut sebagai bahan ajar yang berkualitas. Untuk mengetahui skor total dari angket uji kualitas modul baik itu dari reviewer maupun responden, dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a) Pengubahan hasil penilaian guru, ahli materi dan ahli media menjadi data kualitatif dan dideskripsikan untuk setiap aspek penilaian. b) Pengubahan hasil penilaian tanggapan siswa dari data kualitatif ke data kuantitatif dengan skor tertentu, yaitu : Tidak Setuju (TS) : 1 Kurang Setuju (KS): 2 Setuju (S) : 3 Sangat Setuju (SS) : 4 c) Menghitung dan menjumlahkan skor setiap aspek dari data yang terkumpul sehingga diperoleh total skor masing-masing aspek. d) Menghitung total skor rata-rata setiap aspek dari data tanggapan siswa yang terkumpul dengan rumus: e) Mengkonversikan hasil perhitungan data tanggapan siswa ke dalam data kualitatif berdasar pada tabel kriteria kategori penilaian sebagai berikut : 14

Tabel 1. Kriteria Kategori Penilaian Ideal setiap Aspek No Rentang Skor (i) Kategori 1 x > Mi+1,5 Sbi Sangat Baik 2 Mi+0,5 SBi < x Mi+1,5 SBi Baik 3 Mi-0,5 SBi < x Mi+0,5 SBi Cukup 4 Mi+1,5 SBi < x Mi-0,5 SBi Kurang 5 x Mi+1,5 Sbi Sangat Kurang Keterangan : Mi = Mean Ideal (1/2)(skor tertinggi ideal+skor terendah ideal) SBi = Simpangan baku ideal (1/3)(1/2)(skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal Skor terendah ideal = Jumlah butir kriteria x skor tertinggi. = Jumlah butir kriteria x skor terendah 15