ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS Nama NPM : 10214308 Jurusan Dosen Pembimbing : Aditya Melandi Subagyo : Manajemen : Dr. Sri Hermawati, S.E., M.M.
LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan produk-produk lainnya. Selain sebagai penghimpun dan penyalur dana, bank juga berfungsi sebagai agen yang dilandasi kepercayaan (agent of trust) dari masyarakat. Dengan adanya kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang mereka di bank, maka tingkat kesehatan bank harus dijaga dengan baik. Untuk menilai tingkat kesehatan perbankan pada umumnya dapat dilakukan dengan enam aspek, yaitu Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity), dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) atau biasa dikenal dengan istilah metode CAMELS.
RUMUSAN, BATASAN MASALAH, DAN TUJUAN PENELITIAN Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Batasan Masalah Untuk mempersempit cakupan pembahasan, maka penulis membatasi permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS tanpa menggunakan aspek manajemen pada periode tahun 2010-2014. Tujuan Penelitian Tujuan dari peneletian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Pada penulisan ilmiah ini penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav.44-46, Jakarta, Indonesia. Data yang Digunakan Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data keuangan dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Data tersebut sudah dan terdokumentasi dari perusahaan, seperti laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi pada periode tahun 2010-2014. Alat Analisis yang Digunakan Di dalam penulisan ilmiah ini hanya digunakan satu alat analisis yaitu Permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity), dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) atau biasa dikenal dengan istilah metode CAMELS.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Permodalan (Capital) Tabel 4.1. Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) (Dalam jutaan rupiah) Tahun Total Modal Total ATMR CAR 2010 30.553.024 225.072.800 13,57% 2011 40.967.248 276.462.458 14,81% 2012 53.187.208 334.716.092 15,89% 2013 69.472.036 408.858.393 16,99 % 2014 85.706.557 468.182.074 18,30 %
2. Kualitas Aktiva (Asset Quality) a. Kualitas Aktiva Produk (KAP) Tabel 4.3. Perhitungan Kualitas Aktiva Produk (KAP) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Aktiva Produk yang Diklasifikasikan Total Aktiva Produk KAP 2010 9.437.913 282.040.606 3,34% 2011 8.146.681 331.468.499 2,45% 2012 7.379.937 403.302.784 1,82% 2013 6.701.928 488.574.415 1,37% 2014 8.482.637 593.044.824 1,43%
b. Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPAP) Tabel 4.5. Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk PPAP 2010 14.036.964 11.209.106 125,22% 2011 15.938.412 11.201.229 142,29% 2012 14.640.678 11.777.969 124,30% 2013 15.072.399 12.546.468 119,96% 2014 15.785.241 15.621.700 101,04%
3. Manajemen (Management) Tabel 4.7. Perhitungan Net Profit Margin (NPM) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Laba Bersih Laba Operasional NPM 2010 9.033.549 11.558.451 78,15% 2011 14.137.036 17.445.686 81,03% 2012 18.100.505 21.170.295 85,49% 2013 21.160.150 25.864.852 81,81% 2014 24.197.254 28.275.637 85,57%
4. Rentabilitas (Earnings) a. Return On Asset (ROA) Tabel 4.9. Perhitungan Return On Assets (ROA) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva ROA 2010 11.670.306 395.394.177 2,95% 2011 17.855.249 456.381.943 3,91% 2012 23.180.013 547.591.919 4,23% 2013 27.647.876 606.370.242 4,55% 2014 30.770.208 778.017.815 3,95%
b. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Tabel 4.11. Perhitungan Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO 2010 31.490.013 43.048.464 73,15% 2011 35.339.878 52.785.564 66,94% 2012 45.998.545 67.168.840 68% 2013 39.750.066 65.614.918 60,58% 2014 53.368.052 81.643.689 65,36%
5. Likuiditas (Liquidity) Tabel 4.13. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Jumlah Kredit yang Diberikan Total Dana Pihak Ketiga LDR 2010 241.064.755 328.778.818 62,97% 2011 283.877.226 372.083.736 76,29% 2012 347.953.020 436.084.418 79,79% 2013 430.621.874 486.366.371 88,53% 2014 490.410.064 600.404.370 81,67%
6. Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) Tabel 4.15. Perhitungan Interest Expense Ratio (IER) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Ineterest Expense Total Deposit Interest Expense Ratio 2010 111.855 125.197.489 0,08% 2011 409.536 144.035.929 0,28% 2012 2.009.718 174.697.107 1,15% 2013 1.783.024 198.345.998 0,89% 2014 2.494.571 278.915.070 0,89%
KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan data dari hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dilihat dari aspek permodalan yang diwakili oleh rasio CAR menunjukkan rata-rata rasio CAR sebesar 15% Lebih besar dari standar minimum Bank Indonesia yaitu sebesar 8% dan menunjukkan jika CAR bank ini dalam batas aman namun tidak terlalu baik. Hal tersebut dikarenakan modal bank yang besar akan menimbulkan beban yang besar, beban yang dimaksudkan adalah biaya dividen. Dilihat dari aspek kualitas asset yang diwakili oleh rasio KAP sebesar 2% Lebih baik dari standar maksimum bank Indonesia yaitu sebesar 0-10%. Hal ini menunjukkan jika KAP bank ini dalam batas aman. Dan dilihat dari rasio PPAP yang memiliki sebesar 120% Lebih baik dari standar minimum bank Indonesia yaitu lebih dari 81%. Dari aspek manajemen dengan rasio NPM rata-rata sebesar 80% menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang sangat baik dalam melakukan manajemen untuk mencapai target.
Dari aspek rentabilitas dengan rasio ROA menunjukkan bahwa rasio ROA Bank Rakyat Indonesia dalam kondisi sehat yaitu rata-rata sebesar 3% Lebih baik dari standar minimum bank indonesia yaitu sebesar 1,5%. Dari aspek rentabilitas dengan rasio BOPO menunjukkan bahwa rasio BOPO Bank Rakyat Indonesia dalam batas aman yaitu rata-rata sebesar 65% Lebih baik dari standar minimum bank indonesia yaitu sebesar 94%. Dilihat dari aspek likuiditas yang diwakili oleh rasio LDR menunjukkan bahwa rasio LDR rata-rata sebesar 75% hal tersebut menunjukkan bahwa aspek likuiditas dalam keadaan sehat karena telah mencapai standar terbaik dari bank Indonesia yaitu antara < 95%. Dan terakhir dilihat dari aspek sensitivitas terhadap resiko pasar menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia memiliki tingkat resiko yang kecil dilihat dari rasio IER yaitu rata-rata sebesar 0,5%.