LAPORAN KINERJA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2017 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

Kata Pengantar. Cibinong, Januari 2017, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor. Drs. ADANG SUPTANDAR, Ak, MM Pembina Utama Madya NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

L A P O R A N K I N E R J A

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

KATA PENGANTAR. Wonogiri, Februari 2016 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

LAPORAN KEGIATAN RAPAT EVALUASI ORGANISASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2017 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jend. Sudirman, Senayan Gedung C Lantai 10 Jakarta Pusat 10270 http://hukor.kemdikbud.go.id hukum.organisasi@kemdikbud.co.id

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-nya, Biro Hukum dan Organisasi telah menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2017. Laporan Kinerja ini, merupakan laporan pertanggungjawaban atas capaian kinerja dari pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi selama tahun 2017 yang disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Tahun 2017 berisikan informasi capaian kinerja yang telah dicapai Biro Hukum dan Organisasi selama tahun 2017, baik capaian indikator kinerja kegiatan, keluaran-keluaran kegiatan yang dilaksanakan, maupun dari segi anggaran yang dimanfaatkan untuk merealisasikan capaian kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi dimasa yang akan datang. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan bekerja keras dalam menyelesaikan program kerja dan membantu tersusunnya laporan kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2017. Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Dian Wahyuni, S.H., M.Ed. NIP 196210221988032001 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 I

DAFTAR ISI No. Kata Pengantar Daftar Isi.. Ikhtisar Eksekutif I II III BAB I PENDAHULUAN 1 A. Gambaran Umum 1 B. Dasar Hukum. 2 C. Profil Biro Hukum dan Organisasi.. 2 D. Visi dan Misi.. 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA 10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14 A. Capaian Kinerja. 14 B. Realisasi Anggaran. 23 BAB IV PENUTUP 27 LAMPIRAN Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 II

IKHTISAR EKSEKUTIF Salah satu Tujuan Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kemendikbud tahun 2015-2019 adalah Peningkatan Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Advokasi dan Layanan Bantuan Hukum, Organisasi, dan Tatalaksana yang Efektif di Lingkungan Kementerian melalui peningkatan layanan prima di bidang hukum dan organisasi. Untuk mendukung tujuan strategis tersebut maka diperlukan langkah-langkah strategis oleh Biro Hukum dan Organisasi, antara lain: Biro Hukum dan Organisasi telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 yang memuat tata nilai, visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai, serta pendanaan periode tahun 2015-2019. Renstra Biro Hukum dan Organisasi tahun 2015-2019 menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan penguatan tata kelola dalam menjamin terselenggaranya pelayanan prima dibidang hukum dan organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang termuat dalam Perjanjian Kinerja Biro Hukum dan Organisasi. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai 1 (satu) Sasaran strategis yang ditetapkan dalam renstra tahun 2015-2019, yaitu: Meningkatnya layanan prima di bidang Hukum dan Organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, didukung oleh 5 (lima) indikator kinerja kegiatan sebagai berikut: A. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi sampai akhir tahun 2017 sebagai berikut: No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1. Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Naskah 190 401 211,05 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan Masalah Hukum 70 148 211,43 3. 4. 5. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya Unit Kerja 144 162 112,50 Unit Kerja 144 145 100,69 Jabatan 425 435 102,35 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 III

B. REALISASI ANGGARAN Pada tahun 2017, Biro Hukum dan Organisasi memperoleh pagu anggaran awal sebesar Rp 31.773.000.000,- untuk kegiatan Peningkatan Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi. Dalam perjalannya selama tahun 2017, anggaran tersebut mengalami efisiensi (selfblocking) dan revisi dalam rangka penyesuaian anggaran, maka pagu anggaran sampai akhir tahun 2017 adalah sebesar Rp 27.655.875.000,- Sampai akhir tahun 2017, capaian realisasi anggaran (netto) Biro Hukum dan Organisasi sebesar Rp 26.950.214.143,- atau dengan presentase realisasi sebesar 97,45%. No. 1. 2. 3. 4. 5. Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya Tahun 2017 Target Realisasi % 3.980.118.000 3.952.295.000 99,30 3.848.870.000 3.829.101.352 99,49 4.079.945.000 4.059.547.360 99,50 1.896.431.000 1.855.868.623 97,86 2.742.008.000 2.654.143.401 96,80 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 IV

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Dalam rangka mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya, diperlukan penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, yang mengintegrasikan sistem perencanaan, pemrograman, penganggaran, serta pelaksanaan program dan kegiatan, dimana pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah tidak hanya difokuskan pada keluaran (output) kegiatan yang dilaksanakan, namun pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah juga mencakup faktor dampak/manfaat (outcome) kegiatan sebagai sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan suatu program. Hal ini dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yaitu laporan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang telah dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan seluruh sumber daya, meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta anggaran (DIPA). Tujuan dari pelaporan kinerja ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur dan sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja dari instansi pemerintah. Penyusunan LAKIP Biro Hukum dan Organisasi ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap Rencana Strategis (Renstra) yang telah ditetapkan dan capaian kinerja pada tahun 2017. LAKIP Biro Hukum dan Organisasi disusun tidak hanya sebagai bentuk kontribusi unit kerja eselon II terhadap eselon I saja, namun juga merupakan bentuk akuntabilitas terhadap capaian kinerjanya di tahun 2017. LAKIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi melalui berbagai program/kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap bagian. Dengan adanya LAKIP ini maka capaian kinerja di tahun 2017 yang merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Tahun 2015-2019 dapat terukur dan menjadi kontribusi penting bagi perbaikan dan peningkatan kinerja Biro Hukum dan Organisasi di masa mendatang. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 1

B. DASAR HUKUM Adapun dasar hukum sebagai pedoman dalam penyusunan laporan kinerja tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. C. PROFIL BIRO HUKUM DAN ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi merupakan salah satu unit kerja setingkat eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas untuk melaksanakan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan-undangan, organisasi, dan ketatalaksanaan, serta pemberian advokasi dan bantuan hukum di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Hukum dan Organisasi memiliki fungsi antara lain: 1. Pembinaan dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Penelaahan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 3. Penelaahan kasus dan masalah hukum serta pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 4. Pengkajian dan pengembangan kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 2

5. Pelaksanaan evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Pengkajian, pembinaan, dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Pengkajian, pembinaan, dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Pelaksanaan analisis jabatan dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 9. Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan bantuan hukum, kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisis jabatan di daerah; dan 10. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Hukum dan Organisasi memiliki empat unit kerja eselon III, yaitu sebagai berikut: 1. Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai tugas melaksanakan penelaahan, pengkajian, penyusunan rancangan, penyusunan bahan pembinaan dan koordinasi penyusunan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan. Fungsi Bagian Peraturan Perundang-Undangan adalah: a. Penelaahan dan pengkajian peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; c. Penyusunan bahan koordinasi, harmonisasi, dan uji publik rancangan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; d. Penyusunan bahan pembinaan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan; e. Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan; f. Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan di daerah; dan Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 3

g. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan. 2. Bagian Advokasi dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kasus dan masalah hukum, pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai, inventarisasi perkara dan penyusunan yurisprudensi serta penyusunan bahan koordinasi penyusunan nota kesepahaman dan perjanjian. Fungsi Bagian Advokasi dan Bantuan Hukum adalah: a. Pengkajian kasus dan masalah hukum; b. Penyusunan bahan pemberian nasihat dan pertimbangan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Pemberian advokasi dan bantuan hukum kepada satuan organisasi dan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Inventarisasi perkara dan penyusunan yurisprudensi; dan e. Penyusunan bahan koordinasi penyusunan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penyusunan bahan pembinaan, pengembangan, dan evaluasi kelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyajian data dan informasi dan fasilitasi pengembangan kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan. Fungsi Bagian Kelembagaan adalah: a. Penyusunan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Penelaahan dan penilaian usul pelembagaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Penyusunan usulan rancangan tugas, fungsi, dan susunan organisasi unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Penyusunan bahan pembahasan usul pelembagaan unit organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Evaluasi kelembagaan unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 4

f. Penyajian data dan informasi kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah; dan g. Fasilitasi pengembangan kelembagaan pengelola pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah. 4. Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan, penyusunan bahan pembinaan ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan penyajian informasi jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah. Fungsi Bagian Ketatalaksanaan adalah: a. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Penyusunan bahan dan pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Pelaksanaan dan fasilitasi analisis jabatan serta analisis beban kerja; d. Penyusunan bahan penetapan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Penyusunan kompetensi jabatan teknis pada unit pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah; f. Penyusunan peta bisnis proses serta sistem dan prosedur kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; g. Pengkajian, pembinaan, dan pelaksanaan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. Evaluasi pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; i. Pengadministrasian dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan; dan j. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 5

Berikut adalah struktur organisasi Biro Hukum dan Organisasi. BIRO HUKUM DAN ORGANISASI BAGIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM BAGIAN KELEMBAGAAN BAGIAN KETATALAKSANAAN SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN I SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM I SUBBAGIAN KELEMBAGAAN I SUBBAGIAN ANALISIS JABATAN SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN II SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM II SUBBAGIAN KELEMBAGAAN II SUBBAGIAN SISTEM DAN PROSEDUR SUBBAGIAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN III SUBBAGIAN ADVOKASI DAN BANTUAN HUKUM III SUBBAGIAN KELEMBAGAAN III SUBBAGIAN TATA USAHA Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 6

SUMBER DAYA MANUSIA Pada Tahun 2017 Biro Hukum dan Organisasi didukung oleh 82 (delapan puluh dua) orang Sumber Daya Manusia yang terdiri dari 1 Kepala Biro setingkat eselon II, 4 Kepala Bagian setingkat eselon III, 12 Kepala Subbagian setingkat eselon IV, dan 65 staf yang tersebar di bagian-bagian dalam Biro Hukum dan Organisasi. Adapun jumlah pegawai pada masingmasing bagian dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel I.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2017 No Nama Bagian Jenjang Pendidikan SMA D3 S1 S2 Jumlah 1. Peraturan Perundang-Undangan 4 0 15 1 20 2. Advokasi dan Bantuan Hukum 2 0 13 2 17 3. Kelembagaan 4 0 8 3 15 4. Ketatalaksanaan 10 2 13 5 30 JUMLAH 20 2 50 11 82 Tabel I.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Kepegawaian Tahun 2017 No Nama Bagian Golongan Kepangkatan II III IV Jumlah 1. Peraturan Perundang-Undangan - 18-18 2. Advokasi dan Bantuan Hukum - 15 1 16 3. Kelembagaan - 11 2 13 4. Ketatalaksanaan 3 29 3 35 JUMLAH 3 73 6 82 Tabel I.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017 No Nama Bagian Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah 1. Peraturan Perundang-Undangan 9 11 20 2. Advokasi dan Bantuan Hukum 11 6 17 3. Kelembagaan 6 9 15 4. Ketatalaksanaan 14 16 30 JUMLAH 40 42 82 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 7

D. VISI DAN MISI Rencana Strategis (Renstra) Biro Hukum dan Organisasi merupakan cerminan dari pelaksanaan kedudukan tugas dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi sebagai unit pendukung Sekretariat Jenderal. Penyusunan Renstra Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2015-2019 telah mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019 dan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud, maka pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi. Berikut uraian singkat Rencana Strategis Biro Hukum dan Organisasi tahun 2015-2019 yang telah disusun adalah sebagai berikut: Visi Dalam upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan, maka Biro Hukum dan Organisasi menetapkan Visi yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan, yaitu: Pada tahun 2019 menjadi pusat kajian layanan hukum dan organisasi yang dinamis dan akuntabel Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditumuskan diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Mengembangkan mekanisme dan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Meningkatkan kajian masalah hukum, advokasi, dan pemberian fasilitasi bantuan hukum; 3. Mengembangkan organisasi Kementerian yang sehat, dinamis, dan tepat ukuran; 4. Menguatkan kapasitas organisasi pengelola pendidikan dan kebudayaan di daerah melalui pemberian fasilitasi; 5. Mengembangkan ketatalaksanaan Kementerian yang aplikatif dan efektif; dan 6. Mengembangkan penataan jabatan fungsional di lingkungan Kementerian. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 8

Tujuan Strategis Untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan serta untuk mendukung pencapaian tujuan strategis Sekretariat Jenderal Kemendikbud, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tujuan strategis yang akan dicapai sampai dengan tahun 2019, yaitu: Tujuan Strategis Peningkatan pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi dan layanan bantuan hukum, dan tertatanya kelembagaan unit organisasi dan tatalaksana yang efektif di lingkungan Kementerian Sasaran Strategis Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan strategis tersebut, diperlukan sejumlah Sasaran Strategis yang menggambarkan kondisi yang dicapai pada tahun 2019. Selanjutnya, ditetapkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk mengukur apakah sasaran strategis dapat mengkonfirmasi tujuan strategis yang akan dicapai pada masa depan (tahun 2019). Sasaran Kegiatan untuk tingkat ketercapaian masing-masing tujuan adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis Meningkatnya layanan prima di bidang hukum dan organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indikator Kinerja Tingkat ketercapaian sasaran strategis tersebut akan didukung oleh 5 (lima) indikator kinerja sebagai berikut: Sasaran Kegiatan Meningkatnya layanan prima di Bidang Hukum dan Organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Jumlah kasus dan masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Jumlah jabatan di lingkungan Kemendikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 9

Dukungan Anggaran Pada Tahun Anggaran 2017, berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2017 Nomor SP DIPA-023.01.1.690292/2017 tanggal 7 Desember 2016, Biro Hukum dan Organisasi mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 31.773.000.000,- untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya dengan kegiatan Peningkatan Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi. Selama tahun 2017, Biro Hukum dan Organisasi melakukan efisiensi (selfblocking) dan revisi anggaran sebanyak 5 (lima) kali, maka jumlah anggaran terakhir Biro Hukum dan Organisasi adalah sebesar Rp 27.655.875.000,-. Alokasi anggaran untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat pada Tabel berikut: Kode 023.01.01 1981 Program / Kegiatan / Komponen Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya Peningkatan Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi Tahun 2017 Volume Jumlah (Rp) 27.655.875.000 27.655.875.000 950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Layanan 3.556.706.000 951 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan 879.116.000 957 Layanan Hukum 2 Layanan 7.828.988.000 960 Layanan Manajemen Organisasi 3 Layanan 8.718.384.000 994 Layanan Perkantoran 12 Bulan 6.672.681.000 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA Untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil, Kepala Biro Hukum dan Organisasi sebagai pejabat penanggung jawab program dan kegiatan di Biro Hukum dan Organisasi telah berkomitmen kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai sasaran strategis dalam hal ini sasaran kegiatan dan target kinerja Biro Hukum dan Organisasi sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017. Pada setiap awal tahun anggaran, setelah DIPA dan RKAKL telah disahkan oleh Kementerian Keuangan RI, dilakukan penandatangan perjanjian kinerja antara Biro Hukum dan Organisasi dengan Sekretaris Jenderal, sebagai suatu bentuk kemufakatan Biro Hukum dan Organisasi untuk mencapai hasil kinerja yang dapat mendukung capaian kinerja Sekretariat Jenderal.Sehubungan hal tersebut Biro Hukum dan Organisasi menyusun Laporan Kinerja tahun 2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi, sesuai Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani bersama antara Kepala Biro Hukum dan Organisasi dengan Sekretaris Jenderal Tahun 2017. Perjanjian Kinerja berisikan target kinerja dan anggaran yang akan dicapai selama satu tahun oleh Biro Hukum dan Organisasi. Laporan Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 menyajikan akuntabilitas capaian kinerja dan anggaran yang terperinci dalam suatu kegiatan yang dilakukan pada masing-masing bagian/subbagian dalam suatu kinerja yang berorientasi kepada hasil (outcome) yang akan dicapai, sehingga tingkat akuntabilitas pada masing-masing bagian/subbagian dapat diukur dari ketercapaian kinerjanya. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 11

Adapun perjanjian kinerja antara Kepala Biro Hukum dan Organisasi dengan Sekretaris Jenderal tahun 2017 sebagai berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Target Anggaran 1. Meningkatnya Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1. Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan 3. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 4. Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif 190 Naskah 70 Masalah Hukum 144 Unit Kerja 144 Unit Kerja 4.380.118.000 4.248.870.000 4.479.945.000 2.187.309.000 5. Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 425 Jabatan 2.995.440.000 Untuk mencapai target dalam perjanjian kinerja tahun 2017 Biro Kepala Biro Hukum dan Organisasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp 18.291.682.000,- yang dialokasikan kepada 1 (satu) sasaran strategis yang terdiri dari 5 (lima) indikator kinerja. Selama tahun 2017 terjadi kebijakan pemerintah dibidang keuangan, yakni Kementerian/ Lembaga diharuskan melakukan efisiensi anggaran (self-blocking) sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017. Selain itu terdapat revisi anggaran yang dilakukan dalam rangka optimalisasi kegiatan, sehingga pagu anggaran Biro Hukum dan Organisasi yang dialokasikan untuk 1 (satu) sasaran strategis yang terdiri dari 5 (lima) indikator kinerja diatas mengalami penyesuaian menjadi Rp 16.547.372.000,- Dengan kebijakan dibidang penghematan keuangan negara, maka Biro Hukum dan Organisasi melakukan langkah-langkas strategis dengan melakukan penyesuaian anggaran terhadap indikator kinerja tanpa mengubah target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan pertimbangan antara lain karena seluruh indikator kinerja merupakan program prioritas Biro Hukum dan Organisasi. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 12

Adapun perjanjian kinerja yang telah dilakukan perubahan sesuai revisi terakhir adalah seperti tabel dibawah ini: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Target Anggaran 1. Meningkatnya Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1. Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan 3. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 4. Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif 190 Naskah 70 Masalah Hukum 144 Unit Kerja 144 Unit Kerja 3.980.118.000 3.848.870.000 4.079.945.000 1.896.431.000 5. Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 425 Jabatan 2.742.008.000 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2017 metode yang dilakukan adalah melalui pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi. Data kinerja yang dikumpulkan berupa uraian rinci kinerja, output kegiatan, dan realisasi kinerja dan keuangan, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Biro Hukum dan Organisasi selama tahun 2017. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan. A. CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian pelaksanaan suatu kegiatan program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya termasuk hasil (output) dan manfaat (outcome) yang didapatkan dari rencana kinerja tersebut. Pengukuran kinerja digunakan selain untuk melihat pencapain target kinerja, efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran serta sarana dan prasarana juga ditujukan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi kepada para stakeholder. Hasil dari pengukuran kinerja ini akan menggambarkan sejauh mana visi dan misi Biro Hukum dan Organisasi direalisasikan dalam perencanaan kinerja. Dari pengukuran capaian kinerja akan dapat diperoleh informasi kinerja yang dapat menjadi masukan bagi perencanaan kegiatan program yang lebih baik lagi di masa mendatang. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 14

Sesuai dengan perjanjian kinerja tahun 2017, Biro Hukum dan Organisasi berusaha secara maksimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada para stakeholder dan untuk mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) pencapaian sasaran strategis dan sebagai bahan evaluasi kinerja. Adapun sasaran strategis Biro Hukum dan Organisasi adalah meningkatnya layanan prima di bidang hukum dan organisasi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari sasaran strategis tersebut, capaian kinerja masing-masing indikator kinerja kegiatan Biro Hukum dan Organisasi selama tahun 2017 digambarkan seperti tabel dibawah ini: No Indikator Kinerja Tahun 2017 Tahun 2016 Target Realisasi % Target Realisasi % 1. Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan 190 Naskah 401 Naskah 211,05 180 Naskah 401 Naskah 222,78 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan 70 Masalah Hukum 148 Masalah Hukum 211,43 60 Masalah Hukum 148 Masalah Hukum 83,33 3. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 144 Unit Kerja 162 Unit Kerja 112,50 144 Unit Kerja 162 Unit Kerja 113,89 4. Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif 144 Unit Kerja 145 Unit Kerja 100,69 144 Unit Kerja 145 Unit Kerja 100,00 5. Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 425 Jabatan 435 Jabatan 102,35 425 Jabatan 435 Jabatan 114,12 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 15

Penjelasan capaian masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator kinerja jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Pada tahun 2017, target kinerja yang ditargetkan sebanyak 190 naskah peraturan perundang-undangan, setelah revisi terakhir target kinerja tidak berubah, tetap sebanyak 190 naskah. Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar 401 naskah dengan persentase capaian sebesar 211,05%. Realisasi melebihi target pada indikator kinerja jumlah peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut : Melakukan koordinasi lebih awal dengan unit kerja pengusul mengenai substansi peraturan perundang-undangan yang akan diusulkan; Melakukan pendampingan secara optimal dalam penelaahan dan pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan; Melakukan harmonisasi terhadap rancangan peraturan perundang-undangan yang akan ditetapkan; Melakukan penyusunan peraturan perundang-undangan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan; dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam melakukan pemantauan dan pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan. Penjelasan realisasi indikator kinerja jumlah peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan tahun 2017 adalah sebanyak 401 naskah peraturan perundang-undangan yang terdiri dari 40 Peraturan Menteri dan 361 Keputusan Menteri. Selain itu, Biro Hukum dan Organisasi juga ikut menyelesaikan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 16

Berikut adalah statistik Capaian Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Tahun 2017. 40; 10% Peraturan Menteri Keputusan Menteri 361; 90% Adapun kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam perealisasian target kinerja tersebut, dikarenakan belum optimalnya alokasi anggaran yang diberikan untuk sosialisasi dan uji publik peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan. Untuk mengatasi kendala/hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang dilakukan adalah mengajukan penambahan alokasi anggaran untuk sosialisasi dan uji publik peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan secara optimal. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 222,78% dengan tahun 2017 sebesar 211,05%, maka terjadi penurunan capaian kinerja sebesar 11,73%. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh target capaian naskah peraturan perundangundangan yang bertambah tiap tahunnya, walaupun demikian jumlah capaian yang dihasilkan relatif sama. 2. Indikator kinerja jumlah masalah hukum (litigasi dan non-litigasi) yang diselesaikan Pada tahun 2017, target kinerja ditargetkan sebesar 70 masalah hukum, setelah revisi terakhir target kinerja tidak berubah, tetap sebanyak 70 masalah hukum. Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar 148 masalah hukum dengan persentase capaian sebesar 211,43%. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 17

Realisasi melebihi target pada indikator kinerja jumlah kasus dan masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut: Optimalnya laporan masalah hukum dari unit utama/satker di lingkungan Kemendikbud kepada Biro Hukum dan Organisasi; Melakukan koordinasi lebih awal dengan unit kerja/satker terkait laporan masalah hukum dalam rangka penyelesaian masalah hukum; Melakukan pendampingan secara optimal dalam rangka penanganan masalah hukum; Melakukan penyelesaian masalah hukum sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan; dan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam melakukan pemantauan terhadap penyelesaian masalah hukum. Penjelasan realisasi indikator kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non-litigasi) yang diselesaikan pada tahun 2017 adalah sebanyak 148 masalah hukum yang terdiri dari 16 Perkara Perdata, 5 Perkara Tata Usaha Negara, 4 Perkara Uji Materiil, 5 Perkara Non Litigasi, dan 118 Pendampingan Pidana. Selain itu, Biro Hukum dan Organisasi juga mencapai realisasi lain, berupa 33 Nota Kesepahaman dan 10 Perjanjian Kerja Sama. Berikut adalah statistik Capaian Indikator Kinerja Jumlah peraturan perundangundangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Tahun 2017. 16; 11% 5; 3% 4; 3% 5; 3% Perkara Perdata Perkara Tata Usaha Negara Perkara Uji Materiil Perkara Non Litigasi Pendampingan Pidana 118; 80% Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 18

Adapun kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam perealisasian target kinerja tersebut adalah sebagai berikut : Penyelesaian masalah hukum tidak dapat diukur/diperkirakan waktu penyelesaiannya dalam jangka waktu tertentu, sehingga terdapat masalah hukum dari tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan; Tidak dapat terprediksinya jumlah masalah hukum yang akan datang, sehingga berpengaruh pada penggunaan anggaran; dan Keterbatasan sumber daya manusia dalam segi kuantitas maupun kualitas tenaga pemberi bantuan hukum. Untuk mengatasi kendala/hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang dilakukan adalah sebagai berikut : Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak/instansi lain secara optimal agar penyelesaian masalah hukum dapat diselesaikan dengan cepat dan baik; Mengajukan penambahan alokasi anggaran untuk pendampingan dalam rangka penyelesaian masalah hukum; Mengajukan formasi pegawai tenaga pemberi bantuan hukum yang memiliki kompetensi dibidang hukum; dan Melakukan peningkatan kemampuan tenaga pemberi bantuan hukum melalui pendidikan dan pelatihan. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 83,33% dengan tahun 2017 sebesar 211,43%, maka terjadi peningkatan capaian kinerja sebesar 128,10%. Peningkatan capaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah pendampingan pidana yang dilakukan oleh Biro Hukum dan Organisasi atas masalah hukum yang terjadi di lingkungan Kemendikbud. 3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Pada tahun 2017, target kinerja ditargetkan sebesar 144 unit kerja, setelah revisi terakhir target kinerja tidak berubah, yaitu sebesar 144 unit kerja. Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar 162 unit kerja dengan persentase capaian sebesar 112,50%. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 19

Realisasi melebihi target pada indikator kinerja jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut: Adanya kebijakan untuk membentuk unit kerja baru karena amanat Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan; dan Penambahan unit kerja/satuan kerja baru di lingkungan Kemendikbud sehingga menambah unit organisasi yang ditangani. Penjelasan realisasi indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi pada tahun 2017 adalah sebanyak 162 unit kerja yang terdiri dari 112 Evaluasi Organisasi (74 UPT Pendidikan dan 38 UPT Kebudayaan) dan 50 Penataan Organisasi (7 Unit Utama, 2 Pusat, 41 Kriteria Besaran Organisasi). Adapun kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam perealisasian target kinerja tersebut, yaitu pembentukan unit kerja baru diluar yang sudah direncanakan sebelumnya karena amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan yang baru diundangkan bulan mei 2017. Untuk mengatasi kendala/hambatan dan permasalahan tersebut, langkah antisipasi yang dilakukan adalah melakukan penataan organisasi pada Balitbang dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan. Jika dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 113,89% dan tahun 2017 sebesar 112,50%, maka terjadi penurunan capaian kinerja sebesar 1,39%. Penurunan tersebut dikarenakan ada beberapa unit kerja yang masih dalam tahap/proses penataan. 4. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Pada tahun 2017, target kinerja ditargetkan sebesar 144 unit kerja, setelah revisi terakhir target kinerja tidak berubah, yaitu sebesar 144 unit kerja. Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar 145 unit kerja dengan persentase capaian sebesar 100,69%. Realisasi melebihi target pada indikator kinerja jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut: Melakukan sosialisasi dan evaluasi Prosedur Operasional Standar (POS), Standar Pelayanan (SP), dan Tata Naskah Dinas pada unit kerja secara intensif; Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 20

Melakukan pendampingan secara optimal pada unit kerja dalam rangka penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) dan Standar Pelayanan (SP); Penerapan tata laksana telah dilakukan sesuai dengan Permenpan RB tentang Prosedur Operasional Standar dan Standar Pelayanan; dan Melakukan penataan organisasi sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah ditetapkan. Penjelasan realisasi indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif pada tahun 2017 adalah sebanyak 145 untuk unit kerja yang menerapkan tatalaksana yang efektif, terdiri dari 32 unit kerja pada unit utama dan 113 unit pelaksana teknis yang telah menyusun Operasional Standar (POS) Mikro dan Standar Pelayanan (SP). Selain capaian kinerja diatas, Biro Hukum dan Organisasi pada tahun ini telah menyusun Peta Proses Bisnis dan POS Makro Kemendikbud namun proses penetapannya akan dilakukan tahun 2018. Adapun kendala/hambatan dan permasalahan yang dihadapi dalam perealisasian target kinerja tersebut adalah belum optimalnya alokasi anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi tata laksana untuk seluruh satuan kerja di lingkungan Kemendikbud. Untuk mengatasi kendala/hambatan dan permasalahan tersebut adalah dengan mengajukan penambahan alokasi anggaran agar pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi tata laksana dapat dilaksanakan untuk seluruh satuan kerja di lingkungan Kemendikbud secara optimal. Jika dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100,00% dan tahun 2017 sebesar 100,69%, maka terjadi kenaikan capaian kinerja sebesar 0,69%. Kenaikan capaian tersebut dikarenakan telah banyak unit kerja yang menerapkan tata laksana efektif pada unit kerjanya masing-masing. 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya Pada tahun 2017, target kinerja ditargetkan sebesar 425 jabatan, setelah revisi terakhir target kinerja tidak berubah, yaitu sebesar 425 jabatan. Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar 435 jabatan dengan persentase capaian sebesar 102,35%. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 21

Realisasi melebihi target pada indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya disebabkan oleh adanya kebijakan dari Kementerian PAN RB yang menginstruksikan penyesuaian nomenklatur jabatan pelaksana sesuai dengan PermenPAN RB Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PermenPAN RB Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah yang mengakibatkan perubahan pada nomenklatur jabatan pelaksana dilingkungan Kemendikbud sehingga membutuhkan analisis jabatan dan evaluasi jabatan lebih lanjut. Realisasi indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya pada tahun 2017 adalah sebagai berikut: No Uraian Jumlah 1. Peta Jabatan 201 2. Perhitungan Beban Kerja 59 3. Standar Kompetensi Teknis 41 4. Uraian Jabatan Struktural 21 5. Uraian Jabatan 6 6. Jabatan Fungsional 2 7. Uraian Jabatan Fungsional 1 8. Usul Jabatan Pelaksana 79 9. Penyesuaian Nomenklatur Jabatan Pelaksana 25 Jumlah 435 Jika dibandingkan capaian kinerja dari tahun 2015 sebesar 109,41% tahun 2016 sebesar 114,12% dan tahun 2017 sebesar 102,35%, maka terjadi penurunan capaian kinerja sebesar 11,76%. Penurunan tersebut karena masih adanya jabatan yang harus dianalisis dan dievaluasi. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 22

B. REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran merupakan penggunaan anggaran dalam upaya pencapaian sasaran strategis/indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Biro Hukum dan Organisasi tahun 2017. Pada tahun 2017 Biro Hukum dan Organisasi mendapat pagu awal sebesar Rp 31.773.000.000,- untuk kegiatan Peningkatan Layanan Prima di Bidang Hukum dan Organisasi, setelah mengalami efisiensi dan revisi, maka pagu akhir Biro Hukum dan Organisasi adalah sebesar Rp 27.655.875.000,- Adapun pencapaian anggaran masing-masing indikator kinerja kegiatan Biro Hukum dan Organisasi selama tahun 2017 digambarkan seperti tabel dibawah ini: ( dalam ribuan ) No Indikator Kinerja Tahun 2017 Tahun 2016 Target Realisasi % Target Realisasi % 1. Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan 3. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi 4. Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif 5. Jumlah jabatan di lingkungan Kemdikbud yang telah di analisis dan diukur beban kerjanya 3.980.118 3.952.295 99,30 4.054.786 4.020.242 99,15 3.848.870 3.829.101 99,49 5.284.502 5.003.650 94,69 4.079.945 4.059.547 99,50 4.005.649 3.949.715 98,60 1.896.431 1.855.868 97,86 2.187.309 2.099.011 95,96 2.742.008 2.654.143 96,80 2.995.440 2.840.871 94,84 Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 23

Adapun realisasi anggaran tahun 2017 dari masing-masing sasaran kegiatan/ indikator kinerja adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan Pada tahun 2017, indikator kinerja Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 4.380.118.000,- dan setelah revisi terakhir, pagu anggaran berubah menjadi Rp 3.980.118.000,- Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar Rp 3.952.295.000,- dengan persentase capaian sebesar 99,30%. Adapun penyebab tidak terealisasi target anggaran sebesar 100% tersebut diatas, disebabkan karena waktu pelaksanaan program dan kegiatan yang kurang sejalan dengan yang telah direncanakan sebelumnya karena dalam pelaksanaannya banyak berhubungan dengan pihak/unit/instansi lain. Langkah antisipasi ke depan agar target anggaran dapat terealisasi 100%, adalah dengan meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan mulai awal tahun, sehingga pada akhir tahun tidak terjadi kepadatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan. 2. Indikator kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan Pada tahun 2017, indikator kinerja Jumlah masalah hukum (litigasi dan non litigasi) yang diselesaikan mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 4.248.870.000,- dan setelah revisi terakhir, pagu anggaran berubah menjadi Rp 3.848.870.000,- Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar Rp3.829.101.352,- dengan persentase capaian sebesar 99,49%. Adapun penyebab tidak terealisasi target anggaran sebesar 100% tersebut diatas, disebabkan karena waktu pelaksanaan program dan kegiatan yang kurang tepat dan tidak dapat terprediksi, karena dalam pelaksanaannya berhubungan dengan pihak/instansi lain. Langkah antisipasi ke depan agar target anggaran dapat terealisasi 100%, adalah dengan meningkatkan pelaksanaan kegiatan mulai awal tahun serta meningkatkan koordinasi dengan pihak/instansi lain, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan lebih bisa terprediksi. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 24

3. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi Pada tahun 2017, indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 4.479.945.000,- dan setelah revisi terakhir, pagu anggaran berubah menjadi Rp 4.079.945.000,- Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar Rp 4.059.547.360,- dengan persentase capaian sebesar 99,50%. Adapun penyebab tidak terealisasi target anggaran sebesar 100% tersebut diatas, disebabkan karena terbatasnya waktu pelaksanaan program dan kegiatan sehingga belum sesuai dengan perencanaan. Langkah antisipasi ke depan agar target anggaran dapat terealisasi 100%, adalah dengan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan secara konsisten agar semua kegiatan dapat terlaksana sehingga penyerapan anggaran dapat terserap lebih baik dan tepat sasaran. 4. Indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif Pada tahun 2017, indikator kinerja Jumlah unit organisasi yang menerapkan tatalaksana yang efektif mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 2.187.309.000,- dan setelah revisi terakhir, pagu anggaran berubah menjadi Rp 1.896.431.000,- Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar Rp 1.855.868.623,- dengan persentase capaian sebesar 97,86%. Adapun penyebab tidak terealisasi target anggaran sebesar 100% tersebut diatas, disebabkan karena terbatasnya waktu pelaksanaan program dan kegiatan sehingga belum sesuai dengan perencanaan. Langkah antisipasi ke depan agar target anggaran dapat terealisasi 100%, adalah dengan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan secara konsisten agar semua kegiatan dapat terlaksana sehingga penyerapan anggaran dapat terserap lebih baik dan tepat sasaran. 5. Indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemendikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya Pada tahun 2017, indikator kinerja Jumlah jabatan di lingkungan Kemendikbud yang telah dianalisis dan diukur beban kerjanya mempunyai pagu anggaran sebesar Rp 2.995.440.000,- dan setelah revisi terakhir, pagu anggaran berubah menjadi Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 25

Rp 2.742.008.000,- Setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, terealisasi sebesar Rp 2.654.143.401,- dengan persentase capaian sebesar 96,80%. Adapun penyebab tidak terealisasi target anggaran sebesar 100% tersebut diatas, disebabkan karena belum tepatnnya waktu pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan perencanaan. Langkah antisipasi ke depan agar target anggaran dapat terealisasi 100% adalah dengan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan secara konsisten agar semua kegiatan dapat terlaksana sehingga penyerapan anggaran dapat terserap lebih baik dan tepat sasaran. Secara keseluruhan pagu anggaran yang tersedia untuk Biro Hukum dan Organisasi sebesar pada tahun 2017 Rp 31.457.441.000,- setelah mengalami efisiensi dan revisi, maka pagu anggaran terakhir menjadi Rp 27.655.875.000,- dan sampai dengan akhir tahun 2017 terserap sebesar Rp 26.950.214.143,- dengan presentase sebesar 97,45%. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 26

BAB IV PENUTUP Pada tahun 2017, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kemendikbud, sudah dapat mewujudkan kinerjanya melalui pelaksanaan 1 (satu) Sasaran Kegiatan dengan 5 (lima) indikator kinerja kegiatan, sesuai yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mencapai outcome/hasil dari program utama oleh Sekretariat Jenderal Kemendikbud, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan Organisasi adalah Peningkatan Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Advokasi dan Layanan Bantuan Hukum, dan Tertatanya Kelembagaan Unit Organisasi dan Tatalaksana yang Efektif di Lingkungan Kementerian. Uraian tingkat ketercapaian sasaran strategis/indikator kinerja sampai tahun 2017 sebagai berikut: A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Capaian sasaran strategis Meningkatnya layanan prima di Bidang Hukum dan Organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam perealisasiannya didukung oleh 5 (lima) Indikator Kinerja Kegiatan yaitu: 1. Jumlah peraturan perundang-undangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dibutuhkan, setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, dari target kinerja yang telah ditetapkan sebesar 190 naskah peraturan perundang-undangan, terealisasi sebesar 401 naskah dengan persentase capaian kinerja sebesar 211,05%. 2. Jumlah masalah hukum (litigasi dan non-litigasi) yang diselesaikan, setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, dari target kinerja yang telah ditetapkan sebesar 70 kasus/masalah hukum, terealisasi sebesar 148 kasus/masalah hukum dengan persentase capaian sebesar 211,43%. 3. Jumlah unit organisasi yang melakukan penataan organisasi, setelah diukur pencapaiannya pada akhir tahun, dari target kinerja yang telah ditetapkan sebesar 144 unit kerja, terealisasi sebesar 162 unit kerja dengan persentase capaian sebesar 112,50%. Lakip Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2017 27