STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 11 Regresi Berganda

dokumen-dokumen yang mirip
STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis Regresi: Regresi Linear Berganda

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Oleh : Fuji Rahayu W ( )

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1)

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Lampiran 1. Peta administrasi Riau dan plotting stasiun pengamatan wilayah Riau

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

Analisis Korelasi dan Regresi. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Pengujian Kestabilan Parameter pada Model Regresi Menggunakan Dummy Variabel

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

Surat Pemberitahuan (SPT) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif

LAPORAN PRAKTIKUM. Mata Kuliah : Penerapan Komputer Tanggal : 21 Desember Nama : Desi Aryanti Dosen : Ir. Rini Herlina M.S

STATISTIKA I. Ari Wibowo, MPd Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta. Kode Matakuliah: PAI111, 2sks Tujuan Instruksional Umum:

ABSTRAK. Pada prakternya tolak ukur yang dapat dilihat oleh keberhasilan mahasiswa adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan - 1

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

IV. METODE PENELITIAN

Jumlah tanggungan (org) Lama bekerja di kawasan TWA (thn)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Magister Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor 2014

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS

DAFTAR PERTANYAAN KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TANGKUBAN PERAHU

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PDAM Bekasi Jl. KH Noer Ali

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

MODEL REGRESI LINIER DALAM MELIHAT KEBERHASILAN BELAJAR SISWA SMU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis data dari sampel yang diambil yaitu 140

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

Regresi Linier Berganda dan Korelasi Parsial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

PEMODELAN PRINCIPAL COMPONENT REGRESSION DENGAN SOFTWARE R

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

Analisa Regresi Berganda

PENENTUAN MODEL HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DAN FAKTORNYA MENGGUNAKAN METODE FORWARD SELECTION

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tipe Penggunaan Lahan di Kabupaten Bogor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

Model Regresi Dummy dalam Memprediksi Performansi Akademik Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Analisis Regresi Linier Berganda Untuk Mengetahui Hubungan Antara Beberapa Aktifitas Promosi dengan Penjualan Produk

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah kuisioner. Maka langkah - langkah yang dapat dilakukan

IV. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi PTP Nusantara VIII Kebun Cianten

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama -

Analisis Perilaku Konsumen yang Mempengaruhi Ekspektasi Nasabah Produk Tabungan di Bank X

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

Pemanfaatan Software MINITAB Untuk Regresi PLS (Partial Least Square)

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

Analisis Regresi Linier ( Lanjutan )

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Transkripsi:

STK511 Analisis Statistika Pertemuan 11 Regresi Berganda

SALDO 11. Analisis Regresi (2) Review: Regresi Linier Sederhana Regression Analysis: Saldo versus Jumlah Nasabah The regression equation is Saldo = 350 + 0.0929 Jumlah Nasabah Predictor Coef SE Coef T P Constant 349.79 61.81 5.66 0.000 Jumlah Nasabah 0.09286 0.01705 5.44 0.000 S = 162.079 R-Sq = 67.9% R-Sq(adj) = 65.6% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 1 778763 778763 29.65 0.000 Residual Error 14 367774 26270 Total 15 1146537 1,200 1,000 800 600 400 200 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 JMLNASABAH

11. Analisis Regresi (2) Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh Ilustrasi: Pengamatan ini meliputi X yang berupa umur anak pada saat mengucapakan kata kata pertama kalinya (dalam bulan) dan Y berupa skor daya nalar dari masing-masing anak.

11. Analisis Regresi (2) Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh Ilustrasi: Pengamatan ini meliputi X yang berupa umur anak pada saat mengucapakan kata kata pertama kalinya (dalam bulan) dan Y berupa skor daya nalar dari masing-masing anak. Pencilan dapat dilihat sebagai pengamatan dengan sisaan yang cukup besar (( r i >2 atau r i >3) Pengamatan berpengaruh lebih berkaitan dengan besarnya perubahan yang terjadi pada koefisien regresi jika pengamatan tersebut disisihkan

11. Analisis Regresi (2) Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh Plot Sisaan Persamaan Regresi: Ŷi = 110-1.13 Xi S = 11.0155 R-Sq = 41.1% t = -3.64

11. Analisis Regresi (2) Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh Penyisihan pengamatan ke-2, ke-18 dan ke-19 Ŷi = 102.12 0.55 Xi R² = 0.06 ; s = 8.55 dan t = -1.05 Penyisihan pengamatan ke-18 dan ke-19 Ŷi = 108.92 1.02 Xi R² = 0.35 ; s = 11.06 dan t = -3.10 Penyisihan pengamatan ke-2 Ŷi = 108.92 1.02 Xi R² = 0.35 ; s = 11.06 dan t = -3.10 Penyisihan pengamatan ke-18 Ŷi = 105.63 0.78 Xi R² = 0.11 ; s = 11.11 dan t = -1.51 Persamaan Regresi (full data): Ŷi = 110-1.13 Xi S = 11.0155 R-Sq = 41.1% t = -3.64 Penyisihan pengamatan ke-19 Ŷi = 109.30 1.19 Xi R² = 0.57 ; s = 8.63 dan t = 4.90

11. Analisis Regresi (2) Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh 2 1 xi -x xi -x hii ; hii p n x - x k Hoaglin dan Welsch( 1978): h ii > 2p/n Huber (1981) : h ii > 0.5 besar; h ii > 0.2 peringatan Pada dasarnya nilai h ii semakin besar menunjukkan semakin besar potensi sebagai pengamatan berpengaruh

11. Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Melibatkan lebih dari satu peubah penjelas Memodelkan hubungan antara jumlah nasabah dan lama operasi kantor cabang terhadap nilai total saldo pada suatu waktu tertentu Memodelkan hubungan antara luas bangunan, umur bangunan, kedekatan dengan jalan tol, dan banyaknya kamar mandi terhadap harga jual rumah Memodelkan hubungan intensitas cahaya dan suhu terhadap waktu kunang-kunang mulai bercahaya

11. Regresi Linier Berganda Ilustrasi Peubah Respon Harga (harga rumah dalam juta rupiah) Peubah Penjelas Luas bangunan (luas bangunan, dalam m 2 ) Dekat tol (jarak dengan jalan tol, dalam km) Umur (umur bangunan, dalam tahun)

11. Regresi Linier Berganda Ilustrasi Regression Analysis: harga versus luasbangunan, dekattol, umur The regression equation is harga = 264 + 1.18 luasbangunan - 2.59 dekattol - 3.72 umur Predictor Coef SE Coef T P Constant 264.03 19.46 13.56 0.000 luasbangunan 1.17593 0.07120 16.52 0.000 dekattol -2.5869 0.9645-2.68 0.010 umur -3.7206 0.5296-7.03 0.000 S = 39.7003 R-Sq = 84.1% R-Sq(adj) = 83.3% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 3 483410 161137 102.24 0.000 Residual Error 58 91415 1576 Total 61 574825

11. Regresi Linier Berganda Sedikit Teori.

11. Regresi Linier Berganda Sedikit Teori.

11. Regresi Linier Berganda Sedikit Teori.

11. Regresi Linier Berganda Pengujian Pengaruh Peubah Bebas Uji Simultan ANOVA digunakan untuk menguji secara simultan pengaruh seluruh X terhadap Y H 0 : semua b i = 0 (tidak ada X yang berpengaruh terhadap Y) H 1 : ada b i 0 (ada X yang berpengaruh terhadap Y) Uji Parsial Menguji pengaruh setiap peubah bebas satu persatu. Dilakukan jika uji simultan menyatakan tolak H0 (signifikan)

11. Regresi Linier Berganda Ilustrasi Regression Analysis: harga versus luasbangunan, dekattol, umur The regression equation is harga = 264 + 1.18 luasbangunan - 2.59 dekattol - 3.72 umur Predictor Coef SE Coef T P Constant 264.03 19.46 13.56 0.000 luasbangunan 1.17593 0.07120 16.52 0.000 dekattol -2.5869 0.9645-2.68 0.010 umur -3.7206 0.5296-7.03 0.000 S = 39.7003 R-Sq = 84.1% R-Sq(adj) = 83.3% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 3 483410 161137 102.24 0.000 Residual Error 58 91415 1576 Total 61 574825

11. Regresi Linier Berganda Multikolinearitas Sekelompok peubah bebas saling terkait linear Multikolinearitas sempurna menyebabkan pendugaan model tidak dapat dilakukan Matriks X X bersifat singular Penduga koefisien bersifat tidak stabil (standard error-nya besar).

11. Regresi Linier Berganda Pemeriksaan Multikolinearitas Sering dicirikan dengan kondisi model memiliki R 2 yang besar, tapi peubah bebasnya tidak signifikan Diindikasikan menggunakan nilai VIF (variance inflation factor). Nilai VIF ideal adalah 1. Jika ditemui nilai VIF yang besar, perlu diwaspadai keberadaan masalah multikolinearitas. R i 2 = koefisien determinasi model antara Xi dengan X yang lain

11. Regresi Linier Berganda Teknik Mengatasi Multikolinearitas Jika kita ingin memilih peubah X dimana hanya X yang signifikan akan memasuki model Gunakan prosedur penyeleksian peubah, seperti forward, backward, stepwise Jika kita ingin mempertahankan konfigurasi peubah X yang akan memasuki model Gunakan metoda estimasi diluar metoda kuadrat terkecil, seperti Ridge Regression, Principal Component Regression, Partial Least Square

Pengantar Pemodelan Regresi dengan Peubah Penjelas Bersifat Kategorik Regression with Dummy Variables

11. Regresi Linier Berganda Peubah Dummy (Boneka) Peubah penjelas di regresi bersifat numerik. Di beberapa kasus, perlu melibatkan peubah kategorik dalam model. Misal, dalam memprediksi harga rumah perlu memasukkan informasi mengenai lokasi (tepi jalan raya, kompleks perumahan, perkampungan) Peubah penjelas kategorik harus diubah menjadi peubah numerik. Peubah dummy, memerankan fungsi yang dimaksud di atas

11. Regresi Dummy Ilustrasi Andaikan ingin dimodelkan variabel harga rumah dengan variabel penjelas adalah luas bangunan dan lokasi. Terdapat tiga jenis lokasi yaitu: tepi jalan raya, kompleks perumahan, dan perkampungan Dibutuhkan dua peubah dummy Kategori D1 D2 Tepi jalan raya 1 0 Perumahan 0 1 Perkampungan 0 0 Selanjutnya, D1 dan D2 dimasukkan dalam model regresi menggantikan peran peubah lokasi.

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 1 Harga = b 0 + b 1 Luas + b 2 D 1 + b 3 D 2 Model di atas dapat dipecah menjadi tiga model, yang menggambarkan hubungan luas terhadap harga di tiga lokasi berbeda Tepi jalan raya: D1 = 1, D2 = 0 Harga = b 0 + b 1 Luas + b 2 (1) + b 3 (0) = (b 0 + b 2 ) + b 1 Luas Perumahan: D1 = 0, D2 = 1 Harga = b 0 + b 1 Luas + b 2 (0) + b 3 (1) = (b 0 + b 3 ) + b 1 Luas Perkampungan D1 = 0, D2 = 0 Harga = b 0 + b 1 Luas + b 2 (0) + b 3 (0) = (b 0 ) + b 1 Luas Slope sama, intersep berbeda

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 1 Harga Tepi jalan raya Perumahan Perkampungan Luas Bangunan

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 1 The regression equation is harga = 192 + 0.475 luasbangunan + 69.3 D1 + 144 D2 Predictor Coef SE Coef T P Constant 192.46 15.71 12.25 0.000 luasbangunan 0.4754 0.1177 4.04 0.000 D1 69.30 13.24 5.23 0.000 D2 144.16 20.53 7.02 0.000 S = 41.1486 R-Sq = 82.9% R-Sq(adj) = 82.0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 3 476619 158873 93.83 0.000 Residual Error 58 98206 1693 Total 61 574825

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 2 Harga = b 0 + b 1 Luas + b 2 D 1 + b 3 D 2 + b 4 D 1 Luas + b 5 D 2 Luas Model di atas dapat dipecah menjadi tiga model yang menggambarkan hubungan luas terhadap harga di tiga lokasi berbeda Tepi jalan raya: D1 = 1, D2 = 0 Harga = (b 0 + b 2 )+ (b 1 + b 4 ) Luas Perumahan: D1 = 0, D2 = 1 Harga = (b 0 + b 3 )+ (b 1 + b 5 ) Luas Perkampungan D1 = 0, D2 = 0 Harga = (b 0 ) + b 1 Luas Slope dan intersep berbeda

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 2 Harga Tepi jalan raya Perumahan Perkampungan Luas Bangunan

11. Regresi Dummy Ilustrasi: Model 2 The regression equation is harga = 196 + 0.448 L + 99.2 D1 + 74.8 D2-0.191 D1L + 0.294 D2L Predictor Coef SE Coef T P Constant 195.56 31.32 6.24 0.000 luasbangunan 0.4479 0.2678 1.67 0.100 D1 99.21 42.07 2.36 0.022 D2 74.77 57.38 1.30 0.198 D1L -0.1914 0.3206-0.60 0.553 D2L 0.2938 0.3279 0.90 0.374 S = 40.6149 R-Sq = 83.9% R-Sq(adj) = 82.5% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 5 482449 96490 58.49 0.000 Residual Error 56 92376 1650 Total 61 574825

Bersambung.