BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan program aplikasi catalyst port monitoring system,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi traffic monitoring dan SMS server. Terdiri dari Sierra Aircard 875

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Terbagi atas dua bagian, yaitu : Tabel 4.1 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras Server. 10/100 Mbps

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan diuraikan mengenai implementasi aplikasi Network

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk mengiplementasikan aplikasi e-library ini, terlebih dahulu harus disediakan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PEMANTAUAN JARINGAN BERBASIS TCP / IP DENGAN APLIKASI FLOWSCAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam ilmu komputer, implementasi menjadi tahap realisasi dari spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras untuk Server: : Intel Core 2. 1 Ghz. : 1024 MB 133 Mhz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

2.1 Instalasi Joomla Secara Lokal

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Web wizard akan ditempatkan pada server yang merupakan sebuah proxy server

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak dan personil yang dibutuhkan serta jadwal implementasi sistem tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. system ini dapat berjalan dengan baik. Berikut merupakan spesifikasi hardware dan. Processor : Intel pentium 4.

Petunjuk Teknis Instalasi MySQL dan Penempatan File Database SIKI

Analisis dan Perancangan Aplikasi Traffic Monitoring Server Menggunakan SMS Pada PT. Anugrah Catur Abadi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Administrasi Paket Lelang Proyek ini, yaitu : Administrasi Paket Lelang Proyek ini, yaitu :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

Lampiran A : Hasil Wawancara. Hasil wawancara dengan Bapak Setiawan Soetopo, manager Internet Service

Pertemuan 1 Pengenalan Web Server dan Server Side Scripting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang sulit untuk diimplementasikan dalam RDBMS (Relational Data Base Management

Batal mengisi data pelanggan. Jika tombol update barang diterima ditekan. Tampilkan layar update status penerimaan barang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB 4 IMPLENTASI DAN EVALUASI HASIL

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi minimum sebagai berikut: Server yang dibutuhkan sebagai Internet gateway di PT.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE KUALITAS AIR LIMBAH RUMAH SAKIT

LAMPIRAN A INSTALASI APACHE DAN MYSQL

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1

INSTALASI ACTIVE DIRECTORY

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE KUALITAS AIR MODUL KELAS I ~ IV

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Netopschool Version Netopschool Version Kemudahan Software Netopschool Version 3.02

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum menjalankan program aplikasi ini ada elemen-elemen

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE STASIUN BUMI PEMANTAU GAS RUMAH KACA (DBGRK)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Written by mangthjik riche Wednesday, 05 August :01 - Last Updated Monday, 31 August :17

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Lunak, Implementasi Perangkat Keras, Implementasi Basis Data, Implementasi

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE LANDFILL GAS ANALYSER MANAGER (LGAM) - TPA

KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER dan Pengenalan Packet Tracer

dengan XP Embedded :

BAB IV PEMBAHASAN. dapat dilakukan dengan memasukkan IP address sesuai dengan IP address yang telah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. PC yang digunakan sebagai PC Router, web server dan proxy server SQUID. 1. Sistem operasi Linux Red Hat versi 9.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

OLEH : NUR RACHMAT.

Untuk Terminal Services diperlukan instalasi, sedangkan untuk Remote Desktop hanya diperlukan aktivasi program terserbut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Buku Petunjuk Instalasi Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) Versi 2.0

CLASSROOM MANAGEMENT

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan dalam Pembuatan Aplikasi. pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai universitas yang berkembang pesat dan memiliki rencana untuk

Instalasi & Konfigurasi MySQL Server

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE SISTEM INFORMASI KUALITAS LINGKUNGAN MODUL DATABASE KUALITAS AIR

Instalasi Web Server WAMP 5 versi Pemrograman Web

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sarana Yang Di Perlukan Untuk menjalankan program aplikasi catalyst port monitoring system, dibutuhkan sarana pendukung, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut akan dijelaskan spesifikasi yang dibutuhkan. 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Terbagi atas dua bagian, yaitu : 1. Perangkat keras untuk server program catalyst port monitoring system. Kebutuhan minimum : Processor : Intel Pentium III 400 MHz Memori : 64 MB VGA Card : 16 MB NIC : 10/100 Mbps ( 2 buah ) 2. Perangkat keras untuk komputer client Kebutuhan minimum : Processor : Intel Pentium II 400 MHz atau Sebanding. Memori : 16 MB VGA Card : 16 MB NIC / Modem : 10 Mbps / 28.8 Kbps 119

120 4.1.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun program aplikasi catalyst port monitoring system terbagi atas dua bagian, yaitu : 1. Perangkat lunak untuk server program aplikasi catalyst port monitoring system. Sistem Operasi Microsft Windows Server 2000 Program web Server Apache 1.3.29 Program PHP PHP 4.3.4 Program My SQL My SQL 5.0.15 Program Aplikasi Catalyst Port Monitoring System Catalyst Port Monitoring System tool Versi 1.0 Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Catalyst Port Monitoring System 2. Perangkat Lunak Untuk Komputer Client Sistem Operasi Semua Jenis Sistem Operasi Web Browser Semua Jenis Web Browser ( disarankan yang mendukung grafik ) Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Komputer Client 4.2 Persiapan Awal Sebelum catalyst port monitoring system diimplementasikan, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan terlebih dahulu mulai dari instalasi aplikasi sampai persiapan jaringan.

121 4.2.1 Instalasi Program Server berikut : Pada tahap implementasi ini, digunakan komputer dengan spesifikasi sebagai Processor Memori Harddisk VGA Card NIC Pentium III 2.4 GHz 256 MB 40 GB 64 MB 10/100 Mbps Tabel 4.3 Spesifikasi Komputer Implementasi Persiapan pertama yang perlu diambil untuk komputer server adalah instalasi sistem operasi Microsoft Windows Server 2000, setelah instalasi sistem operasi selesai, maka dilakukan Instalasi program program yang dibutuhkan oleh sistem ini. 4.2.1.1 Instalasi Catalyst Port Monitoring System Dalam menginstalasi aplikasi catalyst port monitoring system diperlukan beberapa paket software agar catalyst port monitoring system dapat berjalan dengan baik. Adapun paket software yang harus di-install, adalah : 1. Apache : Paket software ini akan berperan sebagai web server, dimana tugas dari web server adalah memperlihatkan laporan dan grafik. 2. MySQL 5.0.15 : Paket software ini akan berperan sebagai database untuk menyimpan sejumlah data.

122 4.2.1.2 Instalasi MySQL Progam MySQL 5.0.15 dapat di download gratis di http://www.mysql.com : Langkah-langkah yang dilakukan dalam instalasi MySQL 5.0.15 dapat dijabarkan sebagai berikut : Pilih tombol Next Pilih Typical Gambar 4.1 Instalasi MySQL 5.0.15 Tampilan Awal Gambar 4.2 instalasi MySQL 5.0.15 Install Setup Type

123 Pilih Next Gambar 4.3 instalasi MySQL 5.0.15 Install Custom Setup Pilih Folder name Gambar 4.4 instalasi MySQL 5.0.15 Install Destination Folder

124 Pilih Install Gambar 4.5 instalasi MySQL 5.0.15 Install Program Proses Instalasi Program MySQL Server 5.0.15 Gambar 4.6 instalasi MySQL 5.0.15

125 Proses Instalasi Program MySQL Server 5.0.15 Pilih Create a new free MySQL.com account Gambar 4.7 instalasi MySQL 5.0.15 Gambar 4.8 instalasi MySQL 5.0.15 - Create a new free MySQL.com account

126 Pilih Configure the MySQL Server now, pilih Finish pada Wizard Completed Pilih Next Gambar 4.9 instalasi MySQL 5.0.15 Wizard Completed Gambar 4.10 instalasi MySQL 5.0.15 Configuration Wizard 1.0.7

127 Pilih Detailed Configuration Gambar 4.11 instalasi MySQL 5.0.15 MySQL Server Instance Configuration Pilih Install As Windows Service Gambar 4.12 instalasi MySQL 5.0.15 MySQL Server Instance Configuration

128 Pilih Modify Security Settings Gambar 4.13 instalasi MySQL 5.0.15 MySQL Server Instance Configuration Masukkan New root password, dan retype password Gambar 4.14 instalasi MySQL 5.0.15 Modify Security Settings

129 Pilih Execute Gambar 4.15 instalasi MySQL 5.0.15 MySQL Server Instance Configuration Pilih Finish Gambar 4.16 instalasi MySQL 5.0.15 MySQL Server Instance Configuration

130 Gambar 4.17 Hasil akhir MySQL 5.0.15 4.2.1.3 Instalasi Apache dan PHP Program Apache HTTP Server 1.3.29 dapat di download gratis di http://www.apache.org program Apache tersebut di download dalam bentuk file yang terkompresi. Program PHP 4.3.4 juga dapat di download gratis di http://www.php.net. PHP merupakan salah satu program yang menjadi modul dari program Apache sehingga dalam instalasinya harus dilakukan bersamaan dengan Apache. Langkah langkah yang dilakukan dalam instalasi Apache HTTP Server 1.3.29 dapat dijabarkan sebagai berikut :

131 - Dari file instalasi, pilih Next Gambar 4.18 Instalasi Apache Web Server Begin Installation - Pada License Agreement, pilih Accept, pilih Next Gambar 4.19 Instalasi Apache Web Server License Agreement

132 - Pada informasi yang ditampilkan, pilih Next Gambar 4.20 Instalasi Apache Web Server Apache Information - Pada informasi server, masukkan nama Network Domain, Server Name, dan Email Administrator, pilih Run as service for All User, pilih Next Gambar 4.21 Instalasi Apache Web Server Server Information

133 - Pada Setup Type, pilih Complete, pilih Next Gambar 4.22 Instalasi Apache Web Server Setup Type - Pilih Next Pada Destination Folder Gambar 4.23 Instalasi Apache Web Server Destination Folder

134 - Pilih Installl untuk memulai instalasi Gambar 4.24 Instalasi Apache Web Server Ready to Installl - Proses Instalasi Apache HTTP Server 1.3.29 Gambar 4.25 Instalasi Apache Web Server Proses Instalasi Apache HTTP Server 1.3.29

135 Gambar 4.26 Instalasi Apache Web Server Service Apache HTTP Server 1.3.29 - Pilih Finish dijalankan Gambar 4.27 Instalasi Apache Web Server Installation Completed

136 Kemudian tambahkan pada file http.conf pada direktori /url/lokal/apache/conf dengan perintah berikut : - Untuk mengkonfigurasi username dan password setiap pelanggan, dari command prompt pergilah ke direktori di mana htpasswd.exe berada (C:/Program Files / Apace/bin/ ). Kemudian ketik command berikut ini dan masukkan password untuk user pelanggan1 : Htpasswd c:\netmon.dat pelanggan1 - Pada file httpd.conf dari Apache tambahkan baris berikut ini untuk memproteksi folder pelanggan1 dengan username dan password yang baru dibuat : <Dirrectory C:/Program Files/Apache/htdocs/pelanggan1 > AuthUserFile C:/netmon.dat AuthName Sory, This private page AuthType Basic require user pelanggan1 </Directory> Untuk menjalankan Program web Server apache, tuliskan perintah : <? phpinfo();?> Lalu bukalah web browser untuk mengetes apakah program apache dan php yang telah di install berjalan dengan baik. Didalam address bar web browser ketiklah url : http://localhost:8080/index.php

137 - Hasil akhir PHP Version 4.3.4 Gambar 4.28 Hasil akhir Instalasi PHP Version 4.3.4 Installation Completed 4.3 Gambaran Penggunaan Program 4.3.1 Pengoperasian Program Client Jalankan Komputer Hubungkan ke jaringan LAN Jalankan program web browser Ketik alamat yang dituju pada URL textbox, http://202.146.x.x/

138 4.3.1.1 Memulai Program Gambar 4.29 Layar Log In Untuk menjalankan program, pertama-tama pengguna akan diminta untuk memasukkan User Name dan Password ( Gambar 4.29 ). Hanya beberapa User Name yang dapat diterima oleh program ini sesuai dengan User Name yang terdaftar dalam database user_profile. Log In User Name ini akan menentukan status pengguna, apakah sebagai Administrator atau sebagai Operator yang akan berpengaruh pada kewewenangan dalam membuat perubahan data pengguna. Jika User Name dan Password salah, maka akan ditampilkan layar Invalid Login (Gambar 4.29). Akan tetapi, jika User Name dan Password benar, maka akan ditampilkan Layar Utama ( Gambar 4.30 )

139 Gambar 4.30 Layar Invalid Log In Gambar 4.31 Layar Utama Halaman pada gambar 4.31 ini berisi menu utama dari sistem. Pada bagian atas layar, terdapat menu Home, User, Controller, Configuration, Status Port, History, Help, Log Out. Jika ditekan akan menampilkan layar yang sesuai. Pada Layar Utama ini, akan

140 ditampilkan salam pembuka serta keterangan singkat mengenai penggunaan sistem serta fungsi-fungsi dari menu-menu yang terdapat pada bagian atas layar. 4.3.1.2 Mengatur User Untuk melakukan pengaturan terhadap pengguna, dapat dilakukan dengan menekan tombol User pada menu ( Gambar 4.32 ) Gambar 4.32 Layar Utama Gambar 4.33 Layar User

141 Pada layar User ini, administrator dapat mengatur hak dan wewenang dari tiap pengguna yang dapat log in ke sistem, wewenang untuk mengadakan perubahan maupun pengoperasian sistem. Pada sebelah kanan terdapat dua tombol, yaitu tombol Edit dan tombol Delete. Edit digunakan untuk melakukan perubahan data pengguna, sedangkan Delete digunakan untuk menghapus pengguna yang sudah tidak digunakan. Pada bagian bawah layar, terdapat satu tombol yaitu Add User, yang berguna untuk menambah pengguna baru pada database. 4.3.1.3 Menambah User Untuk menambah pengguna, dapat dilakukan dengan menekan tombol Add User yang terdapat pada layar User (Gambar 4.34) Gambar 4.34 Layar User

142 Gambar 4.35 Layar Add User Pada layar Add User ini terdapat 3 buah textbox dan 1 buah combo box untuk memasukkan data pengguna, yaitu User Name, Password, RetypePassword, serta Status yang dapat dipilih yaitu Administrator, atau Operator. Pengguna dengan status Administrator memiliki hak untuk melakukan penambahan, perubahan, atau penghapusan pengguna, sementara operator tidak memiliki hak-hak tersebut. Pada bagian kanan layar, terdapat tombol Add untuk menyimpan data pengguna ke database user_profile, tombol Cancel untuk membatalkan penambahan pengguna dan kembali ke layar User, serta tombol Reset untuk membersihkan layar Add User.

143 4.3.1.4 Mengubah User Untuk mengubah data pengguna, yaitu password dan Status, dapat dilakukan dengan menekan tombol Edit yang terdapat pada layar User (Gambar 4.36) Gambar 4.36 Layar User Gambar 4.37 Layar Edit User

144 Pada layar Edit User ini terdapat satu buah label text yang menampilkan data User Name serta dua buah textbox dan 1 buah Combo box untuk meng- Edit data pengguna, yaitu Password, Retype password, serta Status yang dapat dipilih yaitu Administrator, atau Operator. Pada bagian kanan layar terdapat tombol Update untuk menyimpan perubahan data pengguna ke database user_profile, tombol Cancel untuk membatalkan perubahan data pengguna dan kembali ke layar User, serta tombol Reset untuk membersihkan layar Edit User. 4.3.1.5 Menghapus User Untuk menghapus pengguna yang sudah tidak digunakan, dapat dilakukan dengan menekan tombol Delete yang terdapat pada layar User ( Gambar 4.38 ) Gambar 4.38 Layar User Akan ditampilakan message box untuk konfimasi penghapusan pengguna ( Gambar ). Untuk menghapus pengguna dari database, dapat ditekan tombol OK.

145 Gambar 4.39 Konfirmasi penghapusan pengguna 4.3.1.6 Start / Stop Catalyst Port Monitoring System Untuk melakukan pengendalian terhadap jalannya aplikasi catalyst port monitoring system dapat dilakukan dengan menekan tombol Controller pada menu ( Gambar 4.40 ) Gambar 4.40 Layar Utama

146 Gambar 4.41 Layar Controller Pada layar Controller ini, terdapat dua buah tombol, yaitu : tombol start dan tombol Stop. Tombol Start berfungsi untuk mengubah status dari catalyst port monitoring system dari Stop menjadi running, sedangkan tombol Stop berfungsi untuk mengubah status dari catalyst port monitoring system dari running menjadi Stop. 4.3.1.7 Mengatur Konfigurasi Catalyst Port Monitoring System Untuk melakukan pengaturan konfigurasi, dapat dilakukan dengan menekan tombol Configuration pada menu (Gambar 4.42) Gambar 4.42 Layar Utama

147 Gambar 4.43 Gambar Layar Configuration Pada layar Configuration ini, ditampilkan konfigurasi catalyst port monitoring system yang tersimpan. Pengguna dapat manambah, mengubah, dan menghapus parameter paramenter dalam konfigurasi ini. Terdapat beberapa parameter yang dapat ditambahkan, diubah maupun dihapus oleh pengguna, yaitu catalyst name, Address, dan Jumlah Port. Pada sebelah kanan terdapat dua tombol, yaitu tombol Edit dan tombol Delete. Edit digunakan untuk melakukan perubahan parameter, sedangkan Delete digunakan untuk menghapus parameter yang sudah tidak digunakan. Pada bagian bawah layar, terdapat satu tombol yaitu tombol Add Configuration, yang berguna meyimpan data konfigurasi baru. 4.3.1.8 Menambah Konfigurasi Catalyst Port Monitoring System. Untuk menambah suatu cisco switch catalyst 4900 pada jaringan lokal Unit SISFO PT. TELKOM Divre 2 yang akan di pantau, maka akan dapat dilakukan dengan memilih tombol Add pada layar Configuration ( Gambar 4.44 )

148 Gambar 4.44 Layar Configuration Gambar 4.45 Layar Add Configuration Pada layar Add Configuration, terdapat tiga buah textbox untuk memasukkan data Catalyst Name, Address, dan Jumlah Port yang baru. Pada bagian bawah layar terdapat tiga buah tombol, yaitu Add, Cancel, dan Reset. tombol Add digunakan untuk menyimpan data Catalyst Name, Address, dan Jumlah Port yang baru ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatalkan penambahan data Catalyst Name,

149 Address, dan Jumlah Port baru dan kembali ke Layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Add Configuration. 4.3.1.9 Mengubah Konfigurasi Catalyst Port Monitoring System Untuk mengubah Address, dan Jumlah Port yang dipantau, dapat dilakukan dengan menekan tombol Edit pada layar Configuration ( Gambar 4.46 ). Gambar 4.46 Layar Configuration Gambar 4.47 Layar Edit Configuration Pada layar Edit Configuration, terdapat dua buah textbox untuk meng-edit Address, dan Jumlah Port dari cisco switch catalyst 4900 yang ditampilkan. Pada bagian

150 bawah layar, terdapat tiga buah tombol, yaitu Update, Cancel, dan Reset. Tombol Update digunakan untuk menyimpan perubahan data Address, dan Jumlah Port ke database, tombol Cancel digunakan untuk membatakan perubahan data Address, dan Jumlah Port. Lalu kembali ke layar Configuration, sedangkan tombol Reset digunakan untuk membersihkan layar Edit Configuration. 4.3.1.10 Menghapus Konfigurasi Catalyst Port Monitoring System Untuk menghapus Konfigurasi catalyst port monitoring system, dapat menekan tombol delete yang terdapat pada layar Configuration ( Gambar 4.48 ) Gambar 4.48 Layar Configuration Akan ditampilkan message box untuk konfirmasi penghapusan catalyst name, dan Address ( Gambar 4.48 ). Untuk menghapus pengguna dari database, dapat ditekan tombol OK.

151 Gambar 4.49 Konfirmasi Penghapusan Catalyst Name, dan Address 4.3.1.11 Melihat Status Port Pada Cisco Switch Catalyst 4900 Saat Catalyst Port Monitoring System Di Jalankan. Untuk melihat Status Port, dapat dilakukan dengan menekan tombol Status Port. Pada Layar Utama ( Gambar 4.50 ). Gambar 4.50 Layar Utama

152 Gambar 4.51 Layar Status Port Pada gambar 4.51 User dapat mengetahui detail status catalyst dengan memilih catalyst mana yang ingin dilihat detail status port-nya. Tampilan layar detail status port dari catalyst yang dipilih ditunjukan pada gambar 4.52 Gambar 4.52 Layar Show Status Port Pada layar Status Port ini, ditampilkan nomor port di sertai dengan status port masing masing port pada catalyst. Untuk kembali ke layar status port dapat menekan tombol back pada layar show status port

153 4.3.1.12 Menampilkan History Untuk menampilkan History status port pada catalyst dalam bentuk tabel di jaringan lokal komputer Unit Sistem Informasi (USI) Regional 2 Jakarta, PT. TELKOM. Dapat dilakukan dengan menekan tombol History pada Layar Utama ( Gambar 4.53 ) Gambar 4.53 Layar Utama Gambar 4.54 Layar History

154 Pada layar history, user dapat memilih catalyst yang ingin dilihat detail history port dari catalyst yang dipilih. Tampilan layar detail history port catalyst ditunjukan pada Layar Show History (gambar 4.55). Gambar 4.55 Layar Show History Pada layar Show History ini pengguna dapat melihat history status port dari masing masing port pada catalyst yang dipilih, disertai dengan waktu terakhir keadaan status port pada catalyst tersebut, data data pada halaman Show History disajikan dalam bentuk tabel. 4.3.1.13 Menu Help Untuk menampilkan layar Help, dapat dilakukan dengan menekan tombol Help pada menu di layar Utama ( Gambar 4.56 )

155 Gambar 4.56 Layar Utama Gambar 4.57 Layar Help Layar Help ini akan menampilkan keterangan - keterangan tentang istilah yang digunakan dan instruksi yang berhubungan dengan pengoperasian sistem ini, serta cara penggunaan catalyst port monitoring system.

156 4.3.1.14 Log Out dari Catalyst Port Monitoring System Untuk melakukan log-out dari catalyst port monitoring system dapat dilakukan dengan menekan tombol Log Out yang terdapat pada menu di Layar Utama ( Gambar 4.58). Gambar 4.58 Layar Utama Gambar 4.59 Layar Log Out Layar Log Out ( Gambar 4.59 ) ini adalah layar yang ditampilkan ketika pengguna menekan tombol Log Out dan dinyatakan telah berhasil melakukan LogOut. Pada bagian bawah layar, terdapat tombol Log In untuk melakukan autentikasi ulang.

157 4.4 Hasil Pemantauan Status Port Pada Cisco switch Catalyst 4900 Dengan Catalyst Port Monitoring System. Hasil pemantauan status port pada cisco switch catalyst 4900 dengan catalyst port monitoring system menunjukkan informasi mengenai status hidup atau matinya suatu port pada cisco switch catalyst 4900 yang terjadi dalam satu hari. Aplikasi catalyst port monitoring system digunakan untuk memantau kondisi setiap port pada cisco switch catalyst 4900 yang berperan sebagai core switch pada jaringan lokal komputer Unit SISFO Regional 2 Jakarta, PT. TELKOM. Pada program aplikasi catalyst port monitoring system ini status port pada cisco switch catalyst 4900 diperlihatkan dengan terperinci, masing masing data informasi ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga para administrator dan operator jaringan komputer dapat dengan cepat melihat karakteristik status port pada cisco switch catalyst 4900 yang ada pada jaringan komputer Unit SISFO Regional 2 Jakarta, PT. TELKOM. Pemantauan status port pada cisco switch catalyst 4900 dilakukan dengan menggunakan protokol SNMP Versi 3, dilakukan dengan menangkap kondisi status pada setiap port pada cisco switch catalyst 4900. Pemantauan yang dicantumkan dibawah ini merupakan hasil pemantauan pada hari jumat, tanggal 12 dan 30 Januari, serta 1 Februari 2007, sekitar pukul 09.30 WIB. 4.4.1 Traffic Pada Setiap Port Cisco Switch Catalyst 4900 Cisco switch catalyst 4900 merupakan core switch dari jaringan lokal komputer Unit SISFO Regional 2 Jakarta, PT. TELKOM., cisco switch catalyst 4900 ini menghubungkan dua segmen jaringan Lokal yang berbeda pada Unit SISFO Regional 2 Jakarta, PT. TELKOM.

158 Gambar 4.60 Traffic berdasarkan UDP yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900. Gambar 4.61 Traffic berdasarkan TCP yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900. Gambar 4.62 Traffic berdasarkan ICMP yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900. Pada hasil pemantauan berdasarkan port yang digunakan pada Cisco Switch Catalyst 4900 dapat dilihat bahwa layanan-layanan yang didasari oleh protokol UDP

159 lebih dominan dengan persentase rata rata 62,1% untuk traffic keluar 97,1 % untuk traffic masuk. Persentase rata-rata layanan yang didasari protokol TCP sebesar 34,6% untuk traffic keluar dan 2,9% untuk traffic masuk. Sementara persentase rata-rata layanan yang didasari dengan protokol ICMP sebesar 3.3% untuk trafic keluar. Dari sini dapat disimpulkan protokol UDP mendominasi lalu lintas jaringan yang keluar masuk dari Cisco Switch Catalyst 4900. Hal ini dikarenakan Cisco Switch Catalyst 4900 berfungsi sebagai core switch pada jaringan lokal Unit SISFO PT.TELKOM Divre 2 Gambar 4.63 Traffic berdasarkan layanan yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900. Dilihat dari grafik diatas, sekitar pukul 09.30 WIB sampai pukul 13.00 WIB traffic jaringan terlihat sangat ramai dan mencapai puncaknya pada pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB Traffic jaringan kembali ke titik minimum setelah jam 16.00 WIB. Grafik menunjukkan persentase pemakain port pada Cisco Switch Catalyst 4900 yang dipantau, trafic yang dominan adalah SMTP port ( nomor port 25 ) dengan persentase sebanyak 16,2 % untuk traffic masuk dan 0,4 % untuk traffic keluar.

160 4.4.2 Analisa Traffic Pada Port Cisco Switch Catalyst 4900 Cisco Switch Catalyst 4900 merupakan core switch yang menangani traffic dari jaringan lokal ke Router access dan sebaliknya. Gambar 4.64 Traffic berdasarkan TCP yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900 Gambar 4.65 Traffic berdasarkan UDP yang dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900 Dilihat dari grafik harian yang didapat dalam satu hari menunjukkan bahwa traffic yang menggunakan protokol TCP ( Transport Control Protocol ) lebih dominan dari pada protokol lain. Dapat dilihat dalam satu hari rata-rata penggunaan layanan dengan protokol TCP pada Cisco Switch Catalyst 4900 sebesar 86,6% untuk traffic keluar dan 93,6% untuk traffic masuk ke jaringan. Rata-rata penggunaan layanan dengan protokol UDP sebesar 12,4% untuk traffic keluar dan 6,2% untuk traffic masuk.

161 Gambar 4.66 Traffic berdasarkan masing masing port dipantau pada Cisco Switch Catalyst 4900 Dilihat dari grafik harian, didapat informasi bahwa mulai pukul 09.00 WIB samapai pada pukul 12.45 WIB traffic jaringan berada pada level maksimum. Pada sekitar jam 12.00 WIB siang terlihat traffic POP3 melonjak cukup tinggi dalam kurun waktu yang singkat. Traffic yang dominan adalah traffic HTTP dan SMTP, hal ini disebabkan oleh aktivitas browsing biasanya dilakukan oleh para pegawai untuk mencari pengetahuan baru yang berguna bagi perusahaan atau untuk mengusir kebosanan, sedangkan aktivitas untuk mengirim email para pelanggan yang masuk setiap harinya, disamping untuk kebutuhan personal.

162 4.5 Evaluasi Catalyst Port Monitoring System dirancang untuk dapat diimplementasikan pada jaringan LAN PT. TELKOM USI DIVRE 2. 4.5.1 Evaluasi Penggunaan CPU dan Memori Sistem Kinerja dari sebuah sistem dapat juga dilihat dari utilitas CPU dan memori. Untuk itu, perlu dievaluasi juga utilitas CPU dan memori dari sistem yang dikembangkan. Evaluasi terhadap penggunaan CPU dan memori sistem ini digunakan Windows Task Manager yang ada pada Windows. Setelah melakukan pengamatan pada peak time, server Catalyst Port Monitoring System menunjukkan bahwa sekitar 28% dari resource CPU dan sekitar 6.504.404 memori server terpakai untuk proses Catalyst Port Monitoring System. Berikut perincian penggunaan resource CPU dan Memori. Hasil yang didapatkan dari pengujian adalah : Aplikasi / Fitur Penggunaan CPU Penggunaan Memori Catalyst Port Monitoring System 28% 6.504.404 byte MySQL 39% 6.475.967,5 byte Apache Web Server 35% 6.794.148 byte Tabel 4.4 Pengamatan penggunaan CPU dan Memori Setelah melakukan pengamatan per jam, Cisco Switch Catalyst 4900 yang mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System rata rata menggunakan sekitar 28 % resource CPU, sementara Cisco Switch Catalyst 4900 yang tidak mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System rata rata menggunakan 24 % resource CPU. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Cisco Switch Catalyst 4900 yang mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System menggunakan lebih banyak

163 resource CPU, yaitu sebanyak 2 8 %. Pada pukul 12.00 WIB yang merupakan peak time pada saat pengamatan, maka didapat bahwa penggunaan CPU pada Cisco Switch Catalyst 4900 mencapai selisih sebesar 20 %. Dengan memori Cisco Switch Catalyst 4900 sebesar 64.290.272 byte maka didapat kesimpulan penggunaan memory pada Cisco Switch Catalyst 4900 yang mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System sebesar 10,56 % dari total memori Cisco Switch Catalyst 4900, sedangkan Cisco Switch Catalyst 4900 yang tidak mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System menggunakan sebesar 10,07 % dari total memori Cisco Switch Catalyst 4900. Berikut perincian perbandingan penggunaan resource pada Cisco Switch Catalyst 4900 yang mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System dan Cisco Switch Catalyst 4900 yang tidak mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System, pada perincian ini dimulai pada pukul 09.00 14.00 dan dilakukan pada hari hari sibuk.

164 Jam / Utilisasi CPU Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 28% 20% 10.00 27% 25% 11.00 36% 32% 12.00 41% 39% 13.00 32% 37% 14.00 20% 23% Rata rata 30,6% 29,3% pemakaian CPU Tabel 4.5 Penggunaan resource CPU Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 12 Januari 2007.

165 Jam / Utilisasi CPU Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 30% 25% 10.00 28% 26% 11.00 34% 33% 12.00 42% 38% 13.00 33% 35% 14.00 27% 27% Rata rata 32,3% 30,6% pemakaian CPU Tabel 4.6 Penggunaan resource CPU Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 30 Januari 2007.

166 Jam / Utilisasi CPU Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 25% 24% 10.00 26% 23% 11.00 33% 32% 12.00 39% 35% 13.00 29% 27% 14.00 17% 20% Rata rata 28,2% 26,8% pemakaian CPU Tabel 4.7 Penggunaan resource CPU Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 1 Februari 2007.

167 Setelah melakukan percobaan selama 3 kali, maka didapat hasil penggunaan resource CPU pada tabel di atas. Dari hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efek dari berjalannya Catalyst Port Monitoring System ini pada Cisco Switch Catalyst 4900 tidak signifikan. Hal ini terlihat dari perbedaan sebelum dan sesudah sistem diimplementasikan. Perbedaan yang tidak signifikan terjadi, karena tidak banyak membutuhkan resource pada server. Sistem ini lebih berpengaruh pada traffic LAN, walaupun juga tidak signifikan, karena proses monitoring dilakukan 10 detik sekali, itupun tidak mengganggu aktifitas jaringan LAN USI REGIONAL II JAKARTA, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Perbedaaan yang signifikan justru terjadi di atas jam 12.00 pada data sebelum dan sesudah sistem diimplementasikan. Resource yang dibutuhkan ketika sistem belum diimplementasikan di atas jam 12.00 menunjukan prosentase penggunaan resource yang lebih tinggi dibanding ketika sistem sudah diimplementasikan. Hal ini terjadi karena selain Catalyst Port Monitoring System dijalankan dalam server, terdapat juga MRTG yang dijalankan pada server yang sama. Kecenderungan traffic LAN yang menurun mulai jam 13.00, justru berbanding terbalik dengan kebutuhan resource Catalyst Port Monitoring System pada server. Hal ini ditambah lagi karena MRTG sudah tidak banyak memerlukan resource yang disebabkan oleh menurunnya traffic pada LAN.

Waktu / Total penggunaan memori Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System 168 Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 6.447.172 6.504.404 10.00 6.632.616 6.460.612 11.00 6.648.352 6.504.152 12.00 8.161.820 7.504.752 13.00 6.636.312 6.457.780 14.00 6.617.440 6.456.972 Rata rata 6.857.285 6.648.112 pemakaian CPU Tabel 4.8 Penggunaan resource memori Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 12 Januari 2007.

169 Waktu / Total penggunaan memori Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 6.321.193 6.260.434 10.00 6.547.352 6.507.216 11.00 6.659.172 6.405.251 12.00 7.192.440 6.705.780 13.00 6.326.292 6.327.972 14.00 6.757.820 6.272.752 Rata rata 6.634.044,8 6.413.234 pemakaian CPU Tabel 4.9 Penggunaan resource memori Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 30 Januari 2007.

170 Waktu / Total penggunaan memori Cisco Switch Catalyst 4900 dengan Catalyst Port Monitoring System Cisco Switch Catalyst 4900 tanpa Catalyst Port Monitoring System 09.00 6.317.616 6.206.212 10.00 6.821.312 6.630.272 11.00 6.872.352 6.504.404 12.00 8.252.749 7.356.972 13.00 6.743.520 6.504.972 14.00 6.627.349 6.456.152 Rata rata 6.939.149, 7 6.609.831 pemakaian CPU Tabel 4.10 Penggunaan resource memori Cisco Switch Catalyst 4900 tanggal 1 Februari 2007. Tabel-tabel di atas merupakan hasil pengamatan penggunaan resource memori yang digunakan sebelum dan sesudah Catalyst Port Monitoring System diimplementasikan. Kecenderungan perbedaan data pada pengamatan resource memori yang digunakan dengan pengamatan resource CPU yang dibutuhkan terdapat perbedaan. Setelah mengalami titik puncak pada jam 12.00, sesudah sistem diimplementasikan penggunaan resource memori terus naik, walaupun traffic tidak lagi sepadat di bawah jam 12.00. Hal ini, terjadi karena masih terdapat 2 service pada server yang terus berjalan, yaitu MRTG dan Catalyst Port Monitoring System.

171 4.5.2 Evaluasi Penggunaan Catalyst Port Monitoring System Untuk melihat tingkat kepuasaan serta keterkaitan administrator Jaringan PT. TELKOM UNIT SISTEM INFORMASI DIVRE 2 untuk mengimplentasikan Catalyst Port Monitoring System secara permanen, maka di lakukan wawancara terhadap Bapak John Hendry Selaku Manager Network USI REG.2 JAKARTA pada PT. TELKOM UNIT SISTEM INFORMASI DIVRE 2. Hasil wawancara menyatakan bahwa Catalyst Port Monitoring System mudah digunakan, serta mampu memenuhi kebutuhan PT. TELKOM UNIT SISTEM INFORMASI DIVRE 2 untuk memantau status port pada cisco switch catalyst 4900. Untuk hasil evaluasi tingkat kepuasaan dari sistem ini, administrator jaringan PT. TELKOM UNIT SISTEM INFORMASI DIVRE 2 menyatakan sistem ini memuaskan untuk digunakan degan tingkat kepuasan 8 dari skala 10. 4.5.3 Evaluasi Sebelum dan Sesudah Sistem diimplementasikan Dengan diimplementasikannya Catalyst Port Monitoring System ini, kondisi pada jaringan akan banyak berubah. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi tentang bagaiamana perubahan itu berpengaruh dan seberapa besar perubahan itu terhadap kinerja dari jaringan tersebut, baik sebelum, maupun setelah diimplementasikannya sistem.

172 Hasil yang diperoleh dari evaluasi adalah : Sebelum sistem diimplementasikan Pemantauan port status dilakukan secara manual. Untuk mengetahui adanya kerusakan, admin harus menunggu adanya keluhan konektivitas jaringan dari suatu client. Tidak adanya history status port. Tidak dapat diketahuinya sebab matinya suatu port. Sesudah sistem diimplementasikan Pemantauan port status dapat dilakukan melalui komputer admin. Admin dapat mengetahui lebih dahulu kerusakan port yang terjadi, sebelum client mengeluhkan konektivitas komputer mereka pada jaringan. Dapat mengetahui history status port yang dapat dijadikan kemungkinan sebab suatu port mati. Tabel 4.11 Evaluasi Sistem Sebelum dan Sesudah Diimplementasikan 4.5.4 Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Evaluasi tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem yang dikembangkan dan diimplementasikan pada PT TELKOM USI DIVRE II dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada divisi USI (Unit Sistem Informasi) dengan jumlah sebanyak 15 orang. Hal ini dilakukan hanya kepada divisi USI dengan menggunakan sistem jawaban

berskala 1 sampai 5 dan tidak kepada pengguna secara umum karena sistem diperuntukan bagi para administrator jaringan hasil evaluasinya adalah sebagai berikut : 173 1. Fitur fitur yang tersedia dapat membantu proses pemantauan cisco swicth catalyst 4900 pada jaringan LAN USI 1. Sangat setuju 12 80% 2. Setuju 2 13% 3. Netral 1 7% 4. Tidak Setuju 0 0% 5. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 15 100% Tabel 4.12 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.1 Fitur fitur yang tersedia dapat membantu proses pemantauan Setuju 13% cisco swicth catalyst 4900 pada jaringan LAN USI Netral 7% Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 80% Gambar 4.67 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.1

174 Dari hasil evaluasi kuisioner pertanyaan nomor 1 diketahui bahwa 80% dari responden menjawab sistem yang diimplementasikan sangat membantu, sebanyak 13% yang menjawab membantu, dan sisanya sebanyak 7% menjawab cukup membantu. 2. Prosedur instalasi dan konfigurasi dari system mudah untuk dipahami. 1. Sangat setuju 8 54% 2. Setuju 2 13% 3. Netral 3 20% 4. Tidak Setuju 2 13% 5. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 15 100% Tabel 4.13 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.2 Prosedur instalasi dan konfigurasi dari system mudah untuk dipahami Netral 20% Setuju 13% Tidak Setuju 13% Sangat Tidak Setuju 0% Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 54% Gambar 4.68 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.2

175 Hasil evaluasi kuisioner pertanyaan nomor 2 diketahui bahwa 54% dari responden sangat memahami, sebanyak 13% menjawab memahami, sebanyak 20% menjawab cukup memahami, dan sebanyak 13% kurang memahami. 3. Data yang disajikan sistem akurat 1. Sangat setuju 10 67% 2. Setuju 2 13% 3. Netral 2 13% 4. Tidak Setuju 1 7% 5. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 15 100% Tabel 4.14 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.3 Data yang disajikan sistem akurat Setuju 13% Netral 13% Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 7% 0% Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 67% Gambar 4.69 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.3

176 Hasil evaluasi kuisioner pertanyaan nomor 3 diketahui bahwa sebanyak 67% dari responden menjawab data yang disajikan sangat akurat, 13% diantaranya menjawab akurat dan cukup akurat, 7% sisanya menjawab kurang akurat. 4. Sistem yang diimplementasikan mempengaruhi bandwidth pada jaringan LAN USI 1. Sangat setuju 1 7% 2. Setuju 1 7% 3. Netral 2 13% 4. Tidak Setuju 3 20% 5. Sangat Tidak Setuju 8 53% Total 15 100% Tabel 4.15 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.4 Sistem yang diimplementasikan mempengaruhi bandwidth pada jaringan LAN USI Sangat Tidak Setuju 53% Tidak Setuju 20% Sangat Setuju 7% Setuju 7% Ne tral 13% Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Gambar 4.70 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.4

177 Dari hasil hasil evaluasi kuisioner pada pertanyaan nomor 4 diketahui bahwa sebanyak 1% dari responden menjawab sistem sangat memengaruhi dan mempengaruhi bandwidth jaringan, 13% dari responden menjawab cukup mempengaruhi, 20% yang menjawab kurang mempengaruhi dan 53% sisanya menjawab tidak mempengaruhi. 5. Sistem mempengaruhi kinerja dari aplikasi maupun perangkat keras lainnya yang telah Berjalan dan terintegrasi pada jaringan LAN USI 1. Sangat setuju 0 0% 2. Setuju 2 13% 3. Netral 1 7% 4. Tidak Setuju 1 7% 5. Sangat Tidak Setuju 11 73% Total 15 100% Tabel 4.16 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.5 Sistem mempengaruhi kinerja dari aplikasi maupun perangkat keras lainnya yang telahberjalan dan terintegrasi pada jaringan LAN USI Sangat Tidak Setuju 73% Tidak Setuju 7% Netral 7% Sangat Setuju Setuju Ne tral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 0% Setuju 13% Gambar 4.71 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.5

178 Dari hasil evaluasi kuisioner pada pertanyaan nomor 5 diketahui bahwa sebanyak 13% dari responden menjawab sistem mempengaruhi kinerja aplikasi lain, 7% diantaranya menjawab cukup mempengaruhi dan kurang mempengaruhi, dan 73% sisanya tidak mempengaruhi. 6. Layer tampilan (user interface) dapat dipahami dan dimanfaatkan secara optimal(user Friendly) 1. Sangat setuju 3 20% 2. Setuju 5 33% 3. Netral 2 13% 4. Tidak Setuju 4 27% 5. Sangat Tidak Setuju 1 7% Total 15 100% Tabel 4.17 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.6 Layer tampilan (user interface) dapat dipahami dan dimanfaatkan secara optimal(user friendly) Tidak Setuju 27% Ne tral 13% Sangat Tidak Setuju 7% Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju 20% Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju 33% Gambar 4.72 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.6

179 Hasil evaluasi kuisioner pada pertanyaan nomor 6 diketahui bahwa sabanyak 20% dari responden menjawab sangat mudah melakukan instalasi dan konfigurasi sistem, 33% menjawab mudah, 13% menjawab cukup mudah, 27% menjawab sulit, dan hanya 7% menjawab sangat sulit. 7. Sistem yang diiplementasikan dapat membantu proses pemantauan terhadap status port pada sisco switch catalyst 4900 dijaringan LAN USI 1. Sangat setuju 10 67% 2. Setuju 2 13% 3. Netral 3 20% 4. Tidak Setuju 0 0% 5. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 15 100% Tabel 4.18 Evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.7 Sistem yang diiplementasikan dapat membantu proses pemantauan terhadap status port pada sisco switch catalyst 4900 dijaringan LAN USI Setuju 13% Netral 20% Sangat Setuju Setuju Ne tral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 67% Gambar 4.73 Diagram evaluasi kuisioner pengguna pertanyaan No.7

180 Hasil evaluasi kuisioner pertanyaan nomor 7 diketahui bahwa sebanyak 67% dari responden menjawab sangat membantu, 13% menjawab membantu, dan 20% sisanya menjawab cukup membantu. 4.5.5 Evaluasi Kelebihan dan Kekurangan Sistem Secara garis besar, Catalyst Port Monitoring System memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut : 1. Mengetahui konektifitas user pada jaringan LAN, sehingga dapat diketahui client mana saja yang terkoneksi dalam LAN. 2. Mengetahui kerusakan port catalyst lebih dini, sebelum adanya keluhan dari client yang tidak bisa terkoneksi dalam LAN. 3. Mengetahui history penggunaan port pada catalyst. 4. Catalyst Port Monitoring System berbasis web, sehingga dapat dimonitor dari komputer mana saja selama dalam lingkup LAN tersebut. Sedangkan beberapa kekurangan yang ditemukan antara lain : 1. Tampilan rancangan layar sistem yang kurang menarik. 2. Tidak adanya fitur-fitur pendukung Catalyst Port Monitoring System lainnya seperti bandwidth meter. 3. Adanya delay pengetahuan status port dikarenakan adanya interval waktu untuk mengambil status port untuk mengurangi beban bandwidth yang ditanggung LAN. 4. Program aplikasi Catalyst Port Monitoring System belum memilki fitur untuk melakukan restart secara langsung dari program aplikasi, jadi apabila terjadi traffic jaringan yang tinggi, maka Administrator jaringan harus melakukan restart pada hardware, bukan melalui program aplikasi.

181 4.5.6 Keterbatasan Sistem Program aplikasi sistem network monitoring masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti : 1. Program aplikasi Catalyst Port Monitoring System tidak menampilkan grafik aktivitas traffic per interface dari cisco switch catalyst 4900, melainkan total traffic yang melewati semua interface pada cisco switch catalayst 4900 tersebut. 2. Program aplikasi Catalyst Port Monitoring System tidak menampilkan alamat IP asal dan tujuan data pada grafik hasil pemantauan 3. Tidak memiliki fasilitas mengukur utilitas bandwidth. Port Catalyst Monitoring System ini tidak dapat mengatur alokasi bandwidth yang optimal, sehingga administrator harus menggunakan cara lain yaitu dengan menggunakan MRTG (Multi Router Traffic Grapher) yang memanfaatkan SNMP (Simple Network Management Protocol). 4. Tidak adanya bandwidth usage yang dikhususkan untuk Catalyst Port Monitoring System System, sehingga adanya delay pengetahuan status setiap port pada catalyst yang di-monitoring. 5. Cisco Switch Catalyst 4900 yang mengimplementasikan Catalyst Port Monitoring System akan menggunakan lebih banyak resource CPU dan Memori.