BAB I PENDAHULUAN. Learn. Enjoy. Experience science in the place that has it all. Explore dan discover it as you want to and feed your own curiousity!

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

Medan_Electronic_Mall

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolok

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jawa Tengah in Figures 2010 (Jawa Tengah dalam Angka 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Xiang Shan Meditation Center

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

Kasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( Tugas Akhir Periode 96)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI BAB I PENDAHULUAN. perkebunan Tembakau Deli. Medan merupakan salah satu Kota bersejarah

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3. Bagaimana menciptakan sebuah ruangan yang dapat merangsang emosi yang baik untuk anak dengan menerapkan warna-warna di dalam interior?

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Learn. Enjoy. Experience science in the place that has it all. Explore dan discover it as you want to and feed your own curiousity! Ani M. Hasan menuliskan pada artikelnya bahwa abad 21 adalah abad pengetahuan dimana pada masa yang akan datang, pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood). Hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi elemen yang sangat berarti bagi perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia. Oleh sebab itu,manusia dituntut untuk memiliki penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk belajar cara-cara baru untuk hidup dan bekerja dengan kekompleksan,informasi yang cepat, dan dekat dengan teknologi. Dalam proses kehidupan di masyarakat, untuk mencapai kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang sulit karena banyaknya permasalahan yang menjadi hambatan yang secara tidak langsung akan menghambat perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Keberadaan kota Medan merupakan salah satu kota penting di Indonesia yang juga merupakan salah satu gerbang bagi dunia internasional menuju Indonesia. Dan masyarakat harus mampu mengimbanginya dengan penguasaan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.namun bisa terlihat kurangnya media yang benar-benar efektif dalam penyaluran ide serta kehausan masyarakat akan ilmu pengetahuan adalah salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan dan penguasaan pengetahuan dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan instansi dan fasilitas diluar instansi pendidikan yang sudah ada yang menampung sejumlah media informatif tentang pengetahuan dan teknologi yang dapat diakses oleh semua kalangan, tidak hanya pelajar dan dunia akademis namun masyarakat luas. Science centre merupakan suatu wadah dimana masyarakat diperkenalkan dan terlibat dalam berbagai kegiatan baik berupa peragaan interaktif yang 1

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan aktivitas lainnya yang dapat memperkaya dan menumbuhkan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan. Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara-negara tetangganya dalam hal IPTEK. Sebagai contoh India, yang termasuk negara sedang berkembang mempunyai 28 science centre dalam ukuran besar. Malaysia dengan sekitar 20 juta jiwa penduduknya mempunyai 2 science centre. Thailand dengan jumlah penduduknya sekitar 45 juta jiwa mempunyai 3 science centre. Apalagi seperti negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis, Inggris, hampir memiliki science centre di setiap kotanya. Di indonesia museum sains dikenal juga dengan istilah PP-IPTEK ( Pusat Peragaan IPTEK). Di beberapa kota khususnya didaerah Pulau Jawa PP-IPTEK ini sudah memberikan dampak dalam peningkatan kualitas pengetahuan IPTEK bagi masyarakat Indonesia. Namun yang menjadi masalah adalah tidak meratanya peningkatan kualitas masyarakat Indonesia khususnya di kota Medan karena tidak adanya fasilitas yang mendukung peningkatan kualitas tersebut. Jadi kesimpulannya, Medan Science and Technology Centre diperlukan di kota Medan karena belum adanya suatu sarana atau media yang bisa menjadi pusat belajar terpadu dimana masyarakat khususnya pelajar dapat mengenal dan memahami ilmu pengetahuan secara langsung dengan penglihatan,pendengaran, gerakan, tanggapan dan sentuhan mereka sendiri yang mana ini menjadi hal yang penting karena kota Medan sendiri merupakan kota besar di Indonesia yang juga menjadi gerbang Indonesia dari dunia internasional. Keberadaan pusat sains di kota Medan diharapkan dapat menjadi suatu sarana yang dapat mewadahi kebutuhan dan aktivitas yang berhubungan dengan pembelajaran dalam ilmu pengetahuan secara efektif dan menyenangkan bagi semua kalangan masyarakat. 1.2. Maksud & Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari kasus proyek ini antara lain : 1. Menyediakan fasilitas pendidikan non formal yang dapat menjadi tempat pembelajaran (edukasi) dalam konteks yang menyenangkan (rekreatif) sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat khususnya bagi kota Medan. 2

2. Mengajak dan membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang terus berkembang dan bersifat dinamis jadi dengan adanya suatu tempat yang dapat mewadahi kegiatan dan aktivitas tersebut diharapkan generasi muda semakin rajin menggali ilmu pengetahuan dan menciptakan inovasi baru yang nantinya akan memajukan bangsa dan negara Indonesia sendiri 1.3. Masalah Perancangan Masalah perancangan yang timbul dari kasus proyek ini adalah : 1. Seperti diketahui, science centre adalah tempat yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan ilmu pengetahuan dan juga aktivitasaktivitas lainnya seperti diskusi, seminar, workshop dan lain-lain. artinya, akan ada banyak aktivitas yang berlangsung dan orang yang datang dengan tujuan dan maksud yang berbeda-beda. 2. perlu diperhatikan penyatuan ruang luar dan ruang dalam sehingga tetap terpadu. Selain itu tata letak,pengelompokan fungsi dan sirkulasi sehingga pengunjung dapat menikmati peragaan yang disediakan dengan nyaman dan terarah (tidak tersesat atau melewatkan bagian-bagian tertentu). bangunan juga harus dirancang sehingga nyaman dari segi pencahayaan,penghawaan dan aksesibilitas yang baik untuk mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif, serta adanya keselarasan kondisi lingkungan luar dengan dalam bangunan. 3. Dalam hal mekanikal elektrikal perlu direncanakan dengan baik terutama untuk bagian pameran alat peraga dan ruang lainnya yang memerlukan kebutuhan elektrikal yang khusus. 4. Pada science centre yang merupakan fasiltias publik, perencanaan untuk service perlu diperhatikan dengan baik sehingga tidak mengganggu aktivitas pengunjung. 1.4. Pendekatan Pendekatan pendekatan masalah yang dilakukan pada proyek Medan Science and Technology Centre adalah : 3

1. Studi pustaka yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. 2. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya. 3. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek. 1.5. Lingkup / Batasan Sasaran utama dari kasus proyek ini adalah: Pelajar (SD,SMP,SMA), mahasiswa dan masyarakat umum. Lingkup pelayanan proyek : sebagai pusat pembelajaran,pengenalan, pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat terutama masyarakat generasi muda skala nasional,khususnya Medan. Dengan menyediakan berbagai alat peraga yang dapat digunakan lagnsung oleh pengunjung dan tersebar di dalam maupun luar banguanan maka diharapkan keseluruhan site akan menjadi tempat pengenalan dan pembelajaran sains dan juga rekreasi dan tercipta interaksi antara alat dan pengunjung sehingga memudahkan pengunjung untuk mendapatkan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan ataupun menambah wawasan terhadap ilmu pengetahuan. Alat peraga yang interaktif menjadikan susasana pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga menjadi sebuah fasilitas bermain dan belajar bagi semua kalangan. 1.6. Kerangka Berpikir 4

Latar Belakang belum adanya suatu sarana atau media yang bisa menjadi pusat belajar terpadu dimana masyarakat khususnya pelajar dapat mengenal dan memahami ilmu pengetahuan secara langsung perlunya suatu fasilitas pembelajaran non-formal diluar sekolah dimana orang dapat belajar sekaligus bermain (edu-tainment) Judul dan Tema Proyek Judul Perancangan : Medan Science and Technology Centre Tema Perancangan : Arsitektur Futuristik Maksud dan Tujuan 1. Menciptakan sarana pendidikan yang rekreatif 2. membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Perumusan Masalah Mewadahi semua kegiatan yang berlangsung dan pengunjung yang datang dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda penyatuan ruang luar dan ruang dalam dalam hal tata letak,pengelompokan fungsi dan sirkulasi sehingga pengunjung dapat menikmati peragaan yang disediakan dengan nyaman dan terarah Analisa Analisa kondisi tapak Analisa fungsional Analisa kelayakan Prinsip tema dalam desain Konsep Perancangan Konsep dasar Konsep perancangan tapak Konsep perancangan bangunan Konsep struktur bangunan Konsep utilitas bangunan Umpan Balik Pra Perancangan Pendekatan teori arsitektur Pendekatan teori tema yang digunakan Desain Akhir Gambar 1.1. Kerangka Berpikir 1.7. Sistematika Laporan Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: 5

Bab I Pendahuluan, berisi kajian tentang latar belakang pembangunan Medan Science and Technology Centre, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode pendekatan masalah perancangan, dan sasaran / lingkup pelayanan. Bab II Deskripsi Proyek, berisi tentang pembahasan mengenai deskripsi umum mengenai proyek yang meliputi terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, program kegiatan, kebutuhan ruang dan studi banding proyek sejenis Bab III Elaborasi Tema, menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. Bab IV Analisa Perancangan, menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan. Bab V Konsep Perancangan, menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Bab VI Hasil Rancangan, menjelaskan tentang gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja. Daftar Pustaka, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. Lampiran berupa hasil survei yang dianggap penting 6