Bab I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
|
|
- Leony Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Buddha Tzu Chi merupakan sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang lintas suku, agama, ras dan juga negara yang mendasar kepada prinsip cinta kasih universal, yang berpusat di Taiwan, Hualien. Sejak didirikannya oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966, hingga saat ini Tzu Chi telah memiliki cabang di 47 negara, salah satunya yaitu: Indonesia. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berdiri pada tanggal 28 September 1994, merupakan kantor cabang dari Yayasan buddha Tzu Chi International di Taiwan. Aktivitas Tzu Chi dibagi dalam 4 misi utama, yaitu: Misi Amal Mengajarkan kepada masyarakat kaya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu; menginspirasikan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk menyadari akan kelebihan yang dimiliki. Tzu Chi memberikan perhatian tidak hanya pada efektivitas bantuan, tetapi juga fokus untuk memberikan yang terbaik kepada setiap orang. Dengan membantu orang yang kurang mampu, Seseorang yang kaya dapat merasakan kebahagian dari sebuah pemberian dan menemukan makna sebenarnya dari kehidupan. Demikian juga, masyarakat yang kurang mampu akan termotivasi mempunyai cinta kasih yang berlimpah dan membantu masyarakat yang lebih kurang beruntung dari diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat melepaskan diri dari ketidakberdayaan dan juga putus asa. Akibatnya, lebih banyak orang menjadi bersedia untuk membantu orang lain sambil memperkaya diri mereka sendiri dengan cara saling berbagi. Misi Kesehatan Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengadakan pengobatan gratis, mendirikan rumah sakit, sekolah, kedokteran dan poliklinik. Staf-staf medis, yang didukung oleh tim-tim relawan, bertujuan untuk menyempurnakan Four Entireties dari perawatan pasien, yaitu: Proses pengobatan seluruhnya, seluruh tubuh pasien, seluruh keluarga pasien dan seluruh tim medis. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang tepat terhadap pikiran, tubuh, dan jiwa pasien.
2 Misi Pendidikan Membentuk manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan. Misi Budaya Kemanusiaan Menjernihkan batin manusia melalui media cetak, elektronik, dan internet dengan melandaskan budaya cinta kasih universal. Setiap orang diharapkan untuk berperilaku secara bermoral dengan sikap yang tepat serta menghargai alam. Setiap orang juga diharapkan untuk mengembangkan integritas yang melekat dan untuk menjaga sikap yang tepat dalam berinteraksi dengan orang lain. Sejak terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sampai saat ini, sudah banyak kegiatan yang telah dikerjakan, seperti: Perumahan Cinta Kasih Cengkareng Perumahan Cinta Kasih Muara Angke Perumahan Cinta Kasih Panteriek Perumahan Cinta Kasih Neuheun Perumahan Cinta Kasih Meulaboh Perumahan Cinta Kasih Aceh 1 di Desa Panteriek Perumahan Cinta Kasih Aceh 2 di Desa Neuheun Perumahan Cinta Kasih Aceh 3 di Desa Paya Peunaga Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cingkareng Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga menerima banyak penghargaan dari permerintah Indonesia, seperti: Adiupaya Puritama 2010 kategori apresiasi LSM Bidang Perumahan Swadaya, dan juga dianugerahi Padma Award 2006 karena telah banyak membantu masyarakat Indonesia dalam sejumlah bidang diantaranya bantuan bencana, masalah kesehatan, program bantuan anak asuh hingga pembangunan rumah. Saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang sudah tergabung menjadi relawan Tzu Chi Indonesia, terutama pulau Sumatera. Jumlah relawan Tzu Chi di Sumatera Utara saja sudah menyentuh angka ±1000 relawan. sehingga dibutuhkan sebuah bangunan yang dapat menampung para relawan dan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial Tzu Chi terutama di kota Medan. Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Medan direncanakan akan dicanangkan
3 sebagai kantor cabang dari Yayasan Buddha Tzu Chi International, yang akan membawahi seluruh insan Tzu Chi yang berada di pulau Sumatera. I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan dari dilaksanakan proyek Medan Tzu Chi Center ini adalah: Merancang sebuah bangunan yang dapat berfungsi sebagai pusat yang menampung seluruh kegiatan organisasi Tzu Chi di kota Medan. Sebagai suatu sarana bagi organisasi sosial lintas suku, agama, ras, dan negara yang mengutamakan kepedulian dan pelayanan terhadap masyarakat (kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana) di Medan. Sebagai suatu sarana untuk membina diri, melatih diri, dan menjernihkan batin manusia. Sebagai suatu sarana untuk menciptakan manusia seutuhnya yang tidak hanya bermodalkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan. I.3. Perumusan Masalah Dalam merancang sebuah Medan Tzu Chi Center, perlu adanya standard-standard perancangan dan juga Studi banding. Rumusan-rumusan masalah yang akan dihadapi adalah sebagai berikut: Bagaimana mewujudkan rancangan bentuk bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan tujuan yang hendak dicapai untuk menunjang keberadaan proyek bangunan. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipakai sehingga sesuai dengan judul proyek yang bersangkutan. Bagaimana menerapkan dan menyesuaikan bentuk/ciri khas dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah ada dengan proyek. Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesbilitas yang mudah (easy accessbility). Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan.
4 I.4. Pendekatan Masalah Perancangan Untuk menyelesaikan beberapa permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan peracangan Medan Tzu Chi Center dilakukan berbagai pendekatan desain, yaitu: Mengadakan survei untuk memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana sebuah Yayasan Buddha Tzu Chi itu diselenggarakan. Studi pustaka untuk yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, dan sebagainya. Wawancara dengan instansi terkait dan orang-orang yang dianggap ahli dan mengetahui tentang kasus proyek perancangan, yang meliputi informasi tapak, dan lain-lain. I.5. Lingkup dan Batasan Proyek Batasan-batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang Medan Tzu Chi Center. Lingkup pembahasan yang akan digunakan adalah: Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan ruang-ruang yang diperlukan sebuah Medan Tzu Chi Center. Menelusuri proses dan manajemen dari kegiatan Tzu Chi sehingga dapat diketahui ruang-ruang yang diperlukan. Menerapkan tema arsitektur yang digunakan kedalam proyek Medan Tzu Chi Center. Bagaimana hubungan antara sebuah proses dan kegiatan yang berlangsung dengan bentukan ruang dan massa. Batasan-batasan dalam merencanakan proyek Medan Tzu Chi Center adalah: Membahas tentang masalah-masalah yang akan dihadapi dalam merancang Medan Tzu Chi Center, terutama ruang-ruang yang dibutuhkan. Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini yaitu Green Architecture.
5 I.6 Kerangka Berpikir Latar Belakang - Jumlah relawan Tzu chi semakin lama semakin banyak, termasuk di Medan. - Tzu Chi mempunyai visi dan misi yang jelas dan sangat bermanfaat dan dapat membantu pemerintah Indonesia di bidang kemanusiaan. - Diperlukan sebuah sarana bagi insan Tzu Chi di Medan sebab kedepannya yayasan buddha Tzu Chi Medan akan dicanangkan menjadi kantor cabang dari yayasan buddha Tzu Chi internasional yang akan membawahi seluruh insan Tzu Chi di pulau Sumatera. Judul Perancangan Medan Tzu Chi Center Tema Perancangan Green Architecture Tujuan dan Manfaat - Sebagai suatu sarana bagi organisasi sosial lintas suku, agama, ras, dan negara yang mengutamakan kepedulian dan pelayanan terhadap masyarakat (kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana) di Medan. - Sebagai suatu sarana untuk menciptakan manusia seutuhnya yang tidak hanya bermodalkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan. - Sebagai sebuah sarana untuk membina diri, melatih diri, dan menjernihkan batin manusia. Perumusan Masalah Bagaiamana menyesuaikan antara bentuk/ciri khas bangunan Tzu Chi yang telah ada dengan proyek yang dirancang. Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesbilitas yang mudah (easy accessbility). Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Bagaimana menerapkan tema dalam desain bangunan. Data Perencanaan Data Tapak Studi Literatur Studi Banding Survei Lapangan Wawancara Analisa Analisa Tapak (Analisa Fisik) View, sirkulasi, pencapaian, orientasi, dll. Analisa Fungsional (Analisa Nonfisik) Pengguna, alur kegiatan, dll Programming Program ruang dalam dan ruang luar Hubungan Antarruang Konsep Perancangan Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas. Umpan balik Desain Perancangan Gambar 1. Kerangka Berpikir
6 I. 7. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini meliputi: Bab I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan. Bab II. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. Bab III. Elaborasi tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. Bab IV. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan. Bab V. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Bab VI. Perancangan Arsitektur Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.
Xiang Shan Meditation Center
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meditasi merupakan warisan Buddha yang terpenting dan merupakan ciri khas ajaran Buddha yang sudah selayaknya dilestarikan melintasi generasi dan dibudayakan ke segenap
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER
Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER I.1. Latar Belakang Anak-anak adalah anugerah dan titipan Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Anak yang sehat jasmani rohani merupakan idaman setiap keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga
Lebih terperinciKegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Indonesia yang posisinya terletak sangat strategis berada pada silang dunia yang menghubungkan antara dua benuaasia dan Australia dan juga sebagai jalur lalu lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG merupakan salah satu Universitas negeri yang berlokasi di Medan, dan merupakan universitas negeri terbaik dan ternama yang ada untuk Sumatera Utara. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam Tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana Tsunami, kota Banda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah
Lebih terperinciMedan_Electronic_Mall
BAB. I PENDAHULUAN Medan_Electronic_Mall I. 1. Latar Belakang Ketua Electronic Marketeers Club (EMC) Rudyanto, menyatakan bahwa omset penjualan produk elektronik di dalam negeri periode Januari-Mei 2013
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gedung Asrama Putra (USU) sudah tidak layak dihuni mahasiswa dikarenakan tidak mengalami perkembangan dalam konteks pembangunan sejak tahun 1987 dan juga minimnya fasilitas-fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Pada negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah negara Indonesia, kehidupan masyarakat akan mengalami perkembangan ke arah struktur dan sistem masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, informasi menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat modern. Informasi bisa didapatkan dari berbagai macam bahan atau sumber, salah satunya adalah buku
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik sudah menjadi salah satu bagian umum di dalam kehidupan masyarakat. Kita sering menjumpai musik ketika kita berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Manusia
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia fashion semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi fashion semakin berkembang diikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. BalapDrag (Drag race)merupakankompetisidimanadua kendaraan berupa mobil atau sepeda motor bersainguntukmenjadiyang pertamamenyeberangi garisfinishdariawalberdiri,
Lebih terperinciMedan Culinary Center Arsitektur Rekreatif
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kuliner semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi kuliner semakin lama semakin berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primata adalah salah satu bagian dari golongan mamalia (hewan menyusui) dalam kingdom animalia (dunia hewan). Primata muncul dari nenek moyang yang hidup di pohon-pohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Universitas Multimedia Nusantara merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar di
Lebih terperinciTERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal sebagai simpul transportasi membantu peningkatan pelayanan operasi transportasi jalan raya. Dengan adanya terminal sebagai tempat keberangkatan, pemberhentian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki
Lebih terperinci1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
BAB I LATAR BELAKANG Indonesia terletak pada koordinat 6 0 LU 11 0 08LS dan 95 0 BB 141 0 45 BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandara Kuala Namu ini dimaksudkan untuk mengganti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Art Development Center di Banda Aceh sudah menjadi hal yang penting untuk dibahas. Terutama saat Tsunami membumihanguskan berbagai fasilitas yang ada, namun
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Kota pada masa sekarang ini semakin tidak memperhatikan sisi-sisi kemanusiaan dan hubungan sosial dengan masyarakat sekitar,dengan semakin terbukanya lahan
Lebih terperinciAKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia negara besar yang memiliki banyak keistimewaan. Satu diantaranya adalah jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar berdampak pada sumber daya
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar. Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan negara Indonesia yang utama. Kondisi pertanian
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.
I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan yang sejahtera merupakan harapan terbesar bagi setiap negara beserta masyarakatnya. Sebagai upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Seiring dengan perkembangan jaman, terjadi pergeseran budaya, semua serba canggih, praktis, tersaji dengan cepat mungkin, seiring itu juga timbul masalahmasalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Kasus Proyek Perkembangan globalisasi telah memberikan dampak kesegala bidang, tidak terkecuali pengembangan potensi pariwisata suatu kawasan maupun kota. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11
BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Medan, ibukota Sumatera Utara adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Medan saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang tercatat dalam sejarah manusia, NAPZA dipuja karena manfaatnya bagi manusia tetapi sekaligus dikutuk karena efek buruk yang diakibatkannya. NAPZA alami sudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN.
Pengembangan Cabang Kampus M Bina Sarana Informatika ( BSI ) Cengkareng 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bina Sarana Informatika (BSI) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berbentuk akademi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kota Medan merupakan kota metropolitan. Kota Medan merupakan sebuah kota yang letaknya strategis dari segi business. Kota Medan sebagai kota metropolitan terus mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan adalah perempuan-perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami agama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam melihat adanya kewajiban untuk memperbaiki dan mentarbiyah akhlak perempuan dengan keutamaan-keutamaan dan kesempurnaan sejak dini. Islam juga menganjurkan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdirinya Boarding School bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai tertentu yang tidak didapatkan pada sekolah-sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang semakin maju di Indonesia. Di provinsi Sumatera Utara terdapat beberapa kota
Lebih terperinciWahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar dari seluruh luas Indonesia adalah berupa perairan. Karena itu indonesia memiliki potensi laut yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesenjangan dalam pembangunan, penyediaan infrastruktur, pola persebaran penduduk, dan investasi antar kota sebagai kota industry, wisata, jasa/perdagangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Isu akan dihidupkannya kembali jalur kereta api Bandung Ciwidey memiliki keuntungan tersendiri bagi sektor pariwisata disepanjang jalur tersebut. Dukungan infrastruktur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan
Lebih terperinciKasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gambling merupakan sebuah dunia lain yang bersifat untung-untungan dimana kegiatan ini telah berkembang sejak dahulu kala, dan terus mengalami perkembangan seiring
Lebih terperinciRumah Sakit yang Penuh Cinta Kasih dan Berbudaya Humanis
Rumah Sakit yang Penuh Cinta Kasih dan Berbudaya Humanis Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen, bertekad dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin menolong orang-orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan metropolitan Mebidang- Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal
Lebih terperinciMEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki berbagai ragam budaya yang dilatarbelakangi suku-suku dari daerah setempat. Ragam budaya tersebut memiliki ciri khas masing-masing
Lebih terperinciPusat Peragaan IPTEK Biologi Medan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Secara tertulis dalam sebuah artikel Dra. Ani M. Hasan menyebutkan bahwa abad ke-21 merupakan abad bagi Ilmu Pengetahuan. Para peramal masa depan (futurist) menyatakan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal, sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya mencari nilai tambah melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia atau kualitas manusia utuh jasmaniah rohaniah,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan
BAB III METODE PERANCANGAN Sebelum menuju pada sebuah output perancangan berupa hasil rancangan Pondok Pesantren Enterpreneur, harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Tahap-tahap tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Projek Pada dasarnya, bangunan penelitian berupa bangunan tunggal maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan kegiatan penunjang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah
Lebih terperinciGALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity, yang merupakan konsep paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Pada konsep aerotropolis,
Lebih terperinciPerancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciPEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011
PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidang-Ro sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Zaman sekarang ini, media elektronik merupakan salah satu pemberi informasi tercepat, namun walaupun media elektronik dapat cukup memberi informasi yang menjanjikan,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan ini berisikan sebuah paparan yang berfungsi sebagai acuan untuk melakukan tahap perancangan. Diharapkan metode yang dilakukan dapat mengoptimalkan dari objek
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Milenium adalah Deklarasi Milenium yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals atau MDGs yang disebut juga dengan Tujuan Pembangunan Milenium adalah Deklarasi Milenium yang merupakan hasil kesepakatan kepala
Lebih terperinci2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan
Lebih terperinciI I SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Era Otonomi Daerah saat ini telah mengubah paradigma pembangunan yang bersifat sentralistik ke arah desentralistik yang bertujuan untuk menggali potensi secara
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB
Lebih terperinciXIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN
XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara BAB 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Pemuda sebagai salah satu faktor pendukung untuk keberhasilan suatu konsep perancangan kawasan kurang mendapatkan tempat untuk mengekspresikan diri dalam hal-hal positif.
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak
Lebih terperinciRUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) RUMAH SAKIT ANAK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : DESSY ARSIANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aset merupakan sumber daya dari suatu perusahaan, yayasan, organisasi, dll yang ukurannya didasarkan pada satuan uang dan juga system pengurutannya berdasarkan pada
Lebih terperinciKAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah Kawasan Wisata Bunga Kota Bandung 1.2. LATAR BELAKANG Tanaman dapat memberikan keindahan, kenyamanan, dan berbagai fungsi lainnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 %
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari daratan dan lautan seluas ± 5,8 juta Km 2 dan sekitar 70 % wilayahnya merupakan perairan laut dengan garis pantai sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan
Lebih terperinciKANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Kudus adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi salah satu Daerah yang memiliki jalan padat yang banyak dilewati oleh kendaraan bermuatan.ibukota
Lebih terperinciMedan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kwala Bekala pada awalnya merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni Musik Blues menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari masyarakat maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Telkomsel merupakan operator GSM terbesar di Indonesia dengan pimpinan area 1 yang terletak di kota medan sampai saat ini belum memiliki gedung kantor milik sendiri.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk menjaga dan melestarikan potensi kesenian tradisional dan kuliner yang ada di Trenggalek.
Lebih terperinciTempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) bagi masyarakat adalah suatu momok menakutkan memberikan gambaran tentang ODHA (Orang
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Kalimantan merupakan pulau yang sangat kaya ankan flora dan fauna, namun, flora dan fauna endemik yang sangat beragam dan unik yang terancam punah karena
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode
BAB 3 METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Pusat Olahraga Aeromodelling di Malang ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode ini berisi tentang paparan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Universitas Diponegoro diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 13 Oktober 1960, Fakultas Teknik sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa yang diciptakan dengan sangat sempurna. Manusia memiliki panca indera seperti mata, hidung,mulut, telinga dan kulit, alat gerak
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Pusat Pengembangan Musik Tradisional Jawa Timur di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan medali tiap cabang olahraga pada SEA GAMES 2011
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga sepatu roda adalah kegiatan olahraga yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Olahraga yang diperkenalkan oleh Belanda pada masa penjajahan ini berkembang
Lebih terperinci