BA B I PENDAHULUAN...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

darah tidak berfungsi dengan baik.

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Diponegoro Riestya Aryani Wasikto ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Transkripsi:

DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar isi...iii Daftar gambar...vi Daftar Tabel...ix BAB I PENDAHULUAN... 6 BAB II 1.1 Latar Belakang... 6 1.1.1 Pertumbuhan dan gaya hidup penduduk di Indonesia... 6 1.1.2 Kanker dan penyebarannya di BALI... 7 1.1.3 Fasilitas pelayanan kanker di Bali... 8 1.2 Rumusan Masalah... 9 1.3 Tujuan... 9 1.4 Metode Penelitian... 9 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 9 1.4.2 Teknik Pengolahan Data... 11 1.4.3 Teknik Penyimpulan Data... 12 PEMAHAMAN CANCER HEALING CLINIC... Error! Bookmark not defined. 2.1 Pemahaman Judul... Error! Bookmark not defined. 2.2 Pengertian Klinik... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Jenis jenis klinik... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Persyaratan Bangunan Klinik... Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Pelayanan Klinik. (Marlina, Endy : 2008)Error! Bookmark not defined. 2.3 Pengertian Kanker... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Jenis jenis Penyakit Kanker... Error! Bookmark not defined. 2.4 Pengertian Cancer Healing Clinic (Klinik Kanker)Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Lingkup Pelayanan Cancer Healing ClinicError! Bookmark not defined. 2.4.2 Syarat syarat Klinik Kanker... Error! Bookmark not defined. 2.4.3 Standar Ketenagaan (Kemenkes, 2014 : Tentang Klinik).Error! Bookmark not defined. 2.5 Tinjauan Proyek Sejenis... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Rumah Sakit Kanker Dharmais... Error! Bookmark not defined.

BAB III defined. 2.5.2 Klinik Onkologi Rumah Sakit Medistra JakartaError! Bookmark not defined. 2.5.3 Prima Medika Cancer Center and PolyclinicError! Bookmark not defined. 2.5.4 Kesimpulan dari Proyek Sejenis... Error! Bookmark not defined. 2.6 Spesifikasi Umum Cancer Healing Clinic... Error! Bookmark not defined. 2.6.1 Pengertian... Error! Bookmark not defined. 2.6.2 Fungsi... Error! Bookmark not defined. 2.6.3 Tujuan... Error! Bookmark not defined. 2.6.4 Pelaku dan Jenis Kegiatan... Error! Bookmark not defined. 2.6.5 Klasifikasi Fasilitas... Error! Bookmark not defined. 2.6.6 Lingkup Pelayanan... Error! Bookmark not defined. 2.6.7 Sistem pengelolaan... Error! Bookmark not defined. STUDI PENGADAAN CANCER HEALING CLINIC DI BADUNGError! Bookmark not 3.1 Gambaran Umum Kondisi Fisik Kabupaten BadungError! Bookmark not defined. 3.1.1 Letak Geografis... Error! Bookmark not defined. 3.1.2 Luas Wilayah Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined. 3.1.3 Keadaan Iklim... Error! Bookmark not defined. 3.2 Gambaran Umum Kondisi Non-Fisik Kabupaten BadungError! Bookmark not defined. 3.2.1 Kependudukan Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Sosial Budaya dan Ekonomi... Error! Bookmark not defined. 3.2.3 Kesehatan di Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Jumlah Kedatangan Wisatawan Kabupaten BadungError! Bookmark not defined. 3.2.5 Peraturan Daerah Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined. 3.3 Analisa SWOT Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.3.1 Strenght (Potensi/ Kekuatan)... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Weakness ( Kelemahan/ Hambatan )... Error! Bookmark not defined. 3.3.3 Opportunities ( Peluang )... Error! Bookmark not defined. 3.3.4 Treathness ( Tantangan)... Error! Bookmark not defined. 3.3.5 Kesimpulan Analisa SWOT... Error! Bookmark not defined. 3.4 Spesifikasi Khusus Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.1 Pengertian Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.2 Fungsi Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined.

BAB IV BAB V 3.4.3 Tujuan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.4 Sasaran Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.5 Konsep Pelayanan dan organisasi Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.6 Lingkup Kegiatan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.7 Pembiayaan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. 3.4.8 Persyaratan Pemilihan Site Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. TEMA DAN PEMROGRAMAN... Error! Bookmark not defined. 4.1 Tema... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Pendekatan dan Dasar Pertimbangan Pemilihan TemaError! Bookmark not defined. 4.1.2 Penentuan Tema... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Pemahaman Tema... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Perwujudan Tema Arsitektur... Error! Bookmark not defined. 4.2 Program Ruang... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Program Fungsional... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Program Performansi... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Program Arsitektural... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Hubungan Ruang... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Sirkulasi Ruang dan Organisasi Ruang. Error! Bookmark not defined. 4.3 Analisis Pemilihan Tapak... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Pendekatan Kebutuhan Luasan Tapak.. Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Penentuan Lokasi Tapak... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Pemilihan Tapak... Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Analisis Tapak... Error! Bookmark not defined. KONSEP PERANCANGAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Konsep Perancangan Tapak... Error! Bookmark not defined. 5.1.1 Konsep Zoning Tapak... Error! Bookmark not defined. 5.1.2 Konsep Entrance Tapak... Error! Bookmark not defined. 5.1.3 Konsep Ruang Luar... Error! Bookmark not defined. 5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir... Error! Bookmark not defined. vi

5.2 Konsep Perancangan Bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.1 Konsep zoning bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.2 Konsep Sirkulasi Bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.3 Konsep Tampilan Bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.4 Konsep Ruang Dalam... Error! Bookmark not defined. 5.2.5 Konsep Struktur Bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.6 Konsep Utilitas Tapak dan Bangunan... Error! Bookmark not defined. 5.2.7 Pelayanan Unggulan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined.

ABSTRAK Penyakit kanker adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di Dunia. Bagitu pula di Indonesia, penyakit kanker merupakan pembunuh terbesar nomor 2 setelah penyakit jantung. Tingginya angka penderita penyakit kanker di Indonesia membuat pemerintah semakin gencar dalam usaha penanggulangan penyakit kanker baik dengan memberikan penyuluhan penyuluhan mengenai penyakit kanker maupun menciptakan fasilitas fasilitas untuk menanggulangi kanker. Cancer Healing Clinic di Badung merupakan salah satu usaha mendukung program pemerintah di dalam usaha menanggulangi kanker. Cancer Healing Clinic di Badung adalah sebuah fasilitas kesehatan yang berbentuk Klinik utama yang memberikan pelayanan kesehatan khusus di bidang penyakit kanker dan juga pelayanan kesehatan di bidang umum berupa pelayanan kegawat daruratan serta pelayanan laboratorium. Jenis pelayanan yang diberikan di dalam fasilitas ini adalah pelayanan edukasi, deteksi dini serta penanggulangan. Yang membedakan pelayanan pada fasilitas ini adalah lebih terfokus pada pasien penderita kanker pasca melakukan operasi di Rumah Sakit dengan pemberian terapi terapi paliatif seperti yoga dan akupuntur serta akupressure

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Pertumbuhan dan gaya hidup penduduk di Indonesia Pertumbuhan penduduk di Indonesia dewasa ini dapat diglongkan ke dalam kategori mengkhawatirkan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi yakni 4,5 juta orang disetiap tahunnya sama saja dengan jumlah penduduk 1 negara singapura (JIBI, 2015 : www.solopos.com). Tentu saja kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan dan pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di daerah daerah padat penduduk dan memiliki tingkat kesejahteraan yang sangat rendah tentunya akan menghasilkan kualitas penduduk yang sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi dapat memberikan beberapa dampak buruk dari berbagai faktor, seperti misalnya faktor kesehatan. Pertumnuhan penduduk yang tinggi tentu akan berdampak pada tingkat kesehatan jika

pemerintah tidak dapat menyediakan pelayanan kessehatan yang memadai dan dapat mengakomodasi semua penduduk tentu tingkat kesehatan suatu wilayah akan menurun. Selain pertumbuhan penduduk yang tinggi gaya hidup masyarakat juga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Tuntutan kegiatan dan kesibukan membuat masyarakat seringkali melupakan gaya hidup sehat dan hasilnya adalah turunnya tingkat kesehatan dan akan sangat mudah terserang penyakit. Indonesia berada di peringkat terendah di antara 15 negara asia-pasifik terkait pola hidup sehat. Hal itu seperti diungkap Thomas Isaac, Consultant Instiut Research dalam survei terbarunya AIA Healthy Living Index 2013. Hasil survei yang diinisasikan AIA Group itu, menemukan bahwa Indonesia mendapatkan skor 55 dari 100 dalam AIA Healthy Living Index 2013. Di samping itu, survei ini juga menunjukkan berbagai ancaman terhadap pola hidup sehat seperti keamanan (food safety) dan polusi yang sangat mengkhawatirkan oleh masyarakat dewasa Indonesia (Nawawi, Kalbinur : 2013). Dengan kondisi seperti itu pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama demi menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Beberapa cara yang sudah mulai di lakukan adalah memberi edukasi akan pentingnya menjalankan pola hidup sehat dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. 1.1.2 Kanker dan penyebarannya di BALI Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel sel tubuh yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker juga sering disebut tumor oleh masyarakat pada umumnya akan tetapi tidak semua jenis tumor merupakan kanker. Tumor adalah segala benjolan yang tidak normal atau abnormal yang terjadi pada tubuh manusia. Tumor dibagi menjadi 2 golongan yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah untuk segala jenis tumor ganas. Jumlah penderita kanker di Indonesia dapat digolongkan tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data mengenai statistik penyebaran kanker di Indonesia yang dipublikasikan baik oleh lembaga lembaga kanker maupun oleh pemerintah sendiri. Menurut WHO pada tahun 2030 di Indonesia penderia kanker akan bertambah hingga tujuh kali lipat. Begitu pula jumlah angka kematian akibat kanker kini kian memprihatinkan. Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun jumlah penderita kanker serviks lebih dari 15.000 kasus terjadi di Indonesia. Kanker serviks merupakan penyakit pembunuh wanita nomer 1 di Indonesia. Selain kanker serviks, masih banyak lagi jenis kanker lain yang penyebarannya sangat memprihatinkan seperti misalnya kanker payudara yang

merupakan penyakit terbanyak nomer dua setelah kanker serviks dimana jumlah kasusnya mencapai jumlah 8.277 kasus pada tahun 2008 angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Kanker hati juga merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan dan menduduki posisi nomer 3 di dunia sebagai penyakit yang paling mematikan. Penderita kanker hati pada umumnya adalah laki laki. Kanker hati menduduki posisi ke 5 di dunia sebagai penyakit kanker dengan penderita terbanyak. Sementara pada anak anak khususnya di Indonesia penyakit kanker yang paling banyak kasusnya adalah kanker darah atau yang lebih dikenal dengan leukemia. Di Indonesia sendiri daerah dengan penderita kanker terbanyak adalah D.I. Yogyakarta. Di daerah tersebut, tingkat prevalensi tumor mencapai 9,6 per 1000 orang. Angka ini jauh lebih tinggi dari nilai rata rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 orang per 1000 orang.( Deherba, 2016. Statistik Penderita Kanker di Indonesia, https://www.deherba.com. Diakses pada 11 september 2016) Di Bali sendiri jumlah penderita kanker tidak dapat dikatakan sedikit. Kasus kasus kanker setiap tahun terus bertambah banyak. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kasus Neoplasma Ganas (Kanker) yang terjadi di sepanjang tahun 2015 adalah sebanyak 6.705 kasus penderita kanker dari berbagai daerah di Bali. Tingginya kasus penderita kanker di Bali sangat mengkhawatirkan dan juga memiliki kemungkinan akan semakin bertambahnya kasus kanker di Bali. Khususnya di Badung jumlah penderita kanker yang diakomodasi di Rumah Sakit Umum Daerah Badung pada tahun 2015 yang tercatat mencapai jumlah sebanyak 243 kasus penderita. Jumlah penderita kanker yang sedemikian besarnya tidak dapat diimbangi dengan tempat pelayanan kesehatan yang dapat mewadahi semua penderita kanker dengan baik. Maka dari itu perlu dibuat sebuah fasilitas yang dapat membantu pemerintah didalam menanggulangi kasus penyakit kanker yang ada di Bali. 1.1.3 Fasilitas pelayanan kanker di Bali Fasilitas pelayanan kanker di bali masih cukup minim dan tidak terpusat di satu tempat. Dokter dokter spesialis penyakit dalam yang ada di Bali lebih sering merujuk pasien pasien kanker ke rumah sakit yang memiliki alat dan fasilitas yang lebih lengkap di luar Bali. Begitu pula fasilitas perawatan pasien pasca menjalani bedah mayor, penderita kanker di Bali tidak memiliki wadah yang baik untuk mengkonsultasikan dan melakukan perawatan pasca operasi. Minimnya fasilitas kesehatan khusus penyakit kanker di Bali dapat dipastikan jumlah penderita kanker di Bali akan terus bertambah dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan sebuah tempat pelayanan kesehatan

khusus penyakit kanker yang dapat memberikan pelayanan kesehatan khusus kanker secara menyeluruh baik di bidang penanganan medis maupun edukasi edukasi mengenai kanker itu sendiri. Melihat kondisi demikian diperlukan fasilitas kanker atau cancer healing clinic yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman berobat yang tidak sama seperti di rumah sakit. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka terdapat beberapa variabel variabel yang menjadi masalah dan akan dibahas pada makalah ini (Suryana, 2010:28). Masalah tersebut diantaranya : - Bagaimana spesifikasi umum dan khusus sebuah Cancer Healing Clinic di Badung? - Bagaimana menentukan lokasi yang cocok untuk Cancer Healing Clinic di kabupaten Badung? - Bagaimana tema dan program ruang yang baik untuk Cancer Healing Clinic di Badung? - Bagaimana menentukan konsep yang tepat untuk Cancer Healing Clinic di Badung? 1.3 TUJUAN Tujuan di bangunnya pusat pelayanan kesehatan khusus kanker di Badung yaitu: Menentukan spesifikasi umum dan khusus sebuah Cancer Healing Clinic di Badung Menentukan lokasi site yang cocok untuk mendirikan sebuah tempat Cancer Healing Clinic di kabupaten Badung. Menghasilkan program ruang dan program tapak yang sesuai untuk Cancer Healing Clinic di Badung. Menentukan konsep yang tepat untuk Cancer Healing Clinic di Badung. 1.4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam perancangan Cancer Healing Clinic di Badung, dilakukan dengan beberapa langkah pendekatan, yaitu pendekatan analisis, sintesis, evaluasi dan penyimpulan data. 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data itu sendiri yang langsung diamati dan dicatat pertama kali oleh peneliti sendiri. Data primer diperoleh melalui (Suandi, 2008:40) - Observasi Lapangan Melakukan survey langsung ke pusat pusat pelayanan kesehatan yang mewadahi pelayanan penderita kanker, dan mengamati langsung kondisi yang terjadi di lapangan serta mendokumentasikannya. Observasi ini akan dilakukan di beberapa tempat yakni Rumah Sakit Sanglah sebagai rumah sakit rujukan utama di Bali yang memfasilitasi penderita kanker dan juga terdapat fasilitas rahab medik yang paling lengkap di bali untuk mendapatkan gambaran mengenai aktifitas dan lingkup layanan yang ada, mengetahui ruangan yang tersedia, organisasi ruang serta sistem pengelolaanya. Selain observasi pada proyek sejenis, juga akan di lakukan observasi pada site yang terpilih untuk rancangan cancer healing clinic ini. - Metode Wawancara dan Diskusi Melakukan diskusi dengan pihak pihak yang terkait dengan pelayanan kanker baik itu dokter spesialis kanker, manajemen rumah sakit yang mengakomodasi penderita kanker maupun anggota organisasi atau lembaga yang bergerak di bidang kanker., contohnya wawancara dengan mantan direktur medik Rumah Sakit sanglah Dr. A. A. N. Jaya Kusuma, Sp. OG ( K ), MARS. untuk mendapatkan data mengenai rancangan bangunan rumah sakit yang nantinya juga dapat diaplikasikan pada bangunan klinik. Wawancara dengan dokter spesialis penyakit dalam bidang sub spesialistik kanker untuk mendapatkan data mengenai pemahaman terhadap kanker, jenis jenis kanker, serta teknik penganan terhadap kanker. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti melainkan melalui pengalaman pihak lain maupun penelitian yang dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh melalui : - Studi Literatur Studi literatur adalah teknik pengumpulan data melalui pencarian terhadap sumber sumber yang dapat mendukung dan berkaitan dengan perancangan Cancer Healing Clinic seperti misalnya buku buku literatur, majalah majalah, karya tulis, melalui internet serta

sumber sumber lainnya. Data ini kemudian akan diolah dan akan digunakan sebagai dasar perancangan Cancer Healing Clinic di Badung. - Studi Instansional Pengumpulan data data yang terkait dengan peraturan peraturan yang diperlukan dalam perancangan dan dapat diperloleh darin instansi terkait. Data data yang dimaksud adalah misalnya Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Badung, Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Klinik dan bangunan Klinik serta peraturan peraturan lain yang nantinya akan berimplikasi pada perancangan Cancer Healing Clinic di Badung. 1.4.2 Teknik Pengolahan Data Data data yang telah dikumpulkan kemudian diolah agar mendapatkan suatu konsep yang nantinya akan digunakan dalam perancangan. Teknik pengolahan data terdiri dari kompilasi data, analisis data dan sintesis data. - Kompilasi Data Kompilasi data yaitu pemilihan dan pengelompokan data berdasarkan jenis data, kriteria data maupun data data yang berhubungan dengan Cancer Healing Clinic. - Analisis Data Analisis data yakni menganalisa permasalahan yang telah dikumpulkan dan dikelompokan demi mendapatkan hasil yang dapat digunakan memecahkan masalah di dalam perancangan Cancer Healing Clinic. Dalam menganalisa data, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses analisa : a) Kualitatif, yaitu dengan menganalisa data melalui proses deskripsi yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan dapat mudah dimengerti, seperti dalam bentuk diagram, tabel dan skema contohnya pada tabel analisa strategi SWOT b) Kuantitatif, melakukan perhitungan sistematis demi mendapatkan hasil yang benar benar terukur. Contohnya adalah pembuatan program ruang khususnya program arsitektural yang menghitung besaran kebutuhan ruang. c) Komparatif, Yaitu teori-teori yang didapat pada kuliah maupun literatur-literatur yang ada, digunakan sebagai pembanding pada kebutuhan perancangan. - Sintesis Data

Mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompok kelompok beserta faktor pengaruhnya sebagai jalan keluar terbaik dalam pemecahan masalah. Sintesis data merupakan hasil akhir yang didapat dari proses analisis data lalu dihubungkan satu sama lain sehingga menjadi solusi perancangan. Contohnya adalah tabel hubungan ruang dll. 1.4.3 Teknik Penyimpulan Data Teknik yang digunakan untuk penyimpulan data adalah dengan metode deduktif. Metode ini adalah analisa dari kesimpulan umum atau dijeneralisasi yang diuraikan menjadi contoh contoh kongkrit dan berkaitan dengan perancangan Cancer Healing Clinic di Badung. Contohnya pembuatan spesifikasi umum yang berangkat dari studi proyek sejenis yang dilakukan peneliti.