BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PAL Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

KUESIONER PENELITIAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

KUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian Skripsi Analisis Proses Keputusan Pembelian Produk Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

Reliability. Case Processing Summary

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun sebagai penelitian deduktif yakni metode berpikir

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat,

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB IV ANALISIS DATA

Uji validitas. KMO and Bartlett's Test. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..720 Bartlett's Test of Sphericity. Approx.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

KUESIONER PENELITIAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hal-Hal Tentang Analisis Faktor

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

BAB III METODE PENELITIAN

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.

III. METODOLOGI PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER

IV. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya. Karyawan PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subyek penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pegawai. 1. Pengelompokan Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan dengan gambaran penyebaran subyek seperti yang terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 9 Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%) Laki-laki 60 75 Perempuan 20 25 Total 80 100 Berdasarkan gambaran diatas, dapat dilihat bahwa jumlah subyek laki-laki sebanyak 60 orang (75%) dan subyek perempuan sebanyak 20 orang (25%). 2. Pengelompokan Subyek Penelitian Berdasarkan Usia Berdasarkan usia subyek penelitian, peneliti mendapatkan sampel dengan rentang usia dari 24 tahun sampai 59 tahun dan dikategorikan sebagai berikut : Tabel 10 Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia 93

94 Jumlah (N) Persentase (%) 24 32 tahun 25 31.25% 33 41 tahun 11 13.75% 42 50 tahun 26 32.5% 51 59 tahun 18 22.5% Total 80 100 Berdasarkan pada data dari 80 sampel penelitian terdapat 25 orang yang berusia 24 32 tahun dengan persentase 31.25%. 11 orang yang berusia 33 41 tahun dengan presentase 13.75%. 26 orang yang berusia 42 50 tahun dengan presentase 32.5% dan 18 orang yang berusia 51 59 tahun dengan persentase 22.5%. 3. Pengelompokan Subyek Penelitian Berdasarkan Status Pegawai Berdasarkan masa kerja yang sedang dilaksanakan oleh pegawai, peneliti mengelompokkannya menjadi dua, yakni PKWT (Pekerja Waktu Tertentu) dan PKWTT (Pekerja Waktu Tidak Tertentu). Berikut gambaran penyebarannya. Tabel 11 Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Status Pegawai Jumlah (N) Persentase (%) PKWT 10 12.5% PKWTT 70 87.5% Total 80 100 Berdasarkan pada data dari 80 sampel penelitian terdapat subyek penelitian PKWT sebanyak 10 orang dengan persentase 12.5%, PKWTT sebanyak 70 orang dengan persentase 87.5%. B. Deskripsi dan Reliabilitas Data 1. Deskripsi Data Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk mengetahui deskripsi suatu data seperti rata-rata, standard deviasi, varians, dan lain-lain.

95 Berdasarkan hasil analisis descriptive statistic dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00 dapat diketahui skor minimum, skor maksimum, sum statistic, rata-rata, standard deviasi, dan varians dari jawaban subjek terhadap skala ukur sebagai berikut : Tabel 12 Deskripsi Statistik N Kisaran Minimum Maksimum Ratarata Konflik Peran 80 2 2 4 3.48.527 D. Keluarga 80 3 1 4 2.05.967 D. Atasan 80 2 2 4 3.56.548 Harga diri 80 3 1 4 2.68.952 Beban Keja 80 2 2 4 3.42.652 Iklim Org 80 3 1 4 3.50.574 Budaya Org 80 2 2 4 3.17.808 Kompensasi 80 3 1 4 2.04.834 Valid (listwise) 80 Standar Deviasi Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah subjek yang diteliti baik dari skala Analisis Faktor Burnout adalah 80 responden. Pada skala Analisis Faktor Burnout, faktor konflik peran memiliki memiliki rentang skor (range) sebesar 2, skorterendahadalah 2 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3.48 serta standar deviasi sebesar.527. Faktor dukungan keluarga memiliki memiliki rentang skor (range) sebesar 3, skor terendahadalah 1 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 2.05 serta standar deviasi sebesar.967 Faktor dukungan atasan memiliki rentang skor (range) sebesar 2, skor terendahadalah 2 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3.56 serta standar deviasi sebesar.548.faktor harga dirimemiliki memiliki rentang skor (range) sebesar 3, skor terendahadalah 1 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar

96 2.68 serta standar deviasi sebesar.952.faktor beban kerja memiliki memiliki rentang skor (range) sebesar 2, skor terendahadalah 2 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3.42 serta standar deviasi sebesar.652. Faktor iklim organisasi memiliki rentang skor (range) sebesar 3, skor terendahadalah 1 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3.50 serta standar deviasi sebesar.574. Faktor budaya organisasi memiliki rentang skor (range) sebesar 2, skor terendahadalah 2 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 3.17 serta standar deviasi sebesar.808. Faktor kompensasi memiliki rentang skor (range) sebesar 3, skor terendahadalah 1 dan skor tertinggi 4 dengan rata-rata (mean) sebesar 2.04 serta standar deviasi sebesar.834. Selanjutnya deskripsi data berdasarkan data demografinya adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan jenis kelamin responden Tabel 13 Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Konflik Peran Laki-laki 60 3.51 0.536 Dukungan Keluarga Perempuan 20 3.35 0.489 Laki-laki 60 2.08 1.013 Perempuan 20 1.95 0.825 Dukungan Laki-laki 60 3.58 0.561 Atasan Perempuan 20 3.50 0.512 Harga Diri Laki-laki 60 2.80 0.953 Perempuan 20 2.30 0.864 Beban Kerja Laki-laki 60 3.41 0.671 Perempuan 20 3.45 0.604 Iklim Laki-laki 60 3.51 0.596

97 Organisasi Perempuan 20 3.45 0.510 Budaya Laki-laki 60 3.21 0.804 Organisasi Perempuan 20 3.05 0.825 Kompensasi Laki-laki 60 1.95 0.811 Perempuan 20 2.30 0.864 Deskripsi data berdasarkan jenis kelamin responden dapat diketahui banyaknya data yaitu 60 responden berjenis kelamin lakilaki dan 20 responden berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel konflikperan ada pada responden laki-laki dengan nilai mean sebesar 3.51. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan keluarga ada pada responden lakilakidengan nilai mean sebesar 2.08. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan atasan ada pada responden laki-laki dengan nilai mean sebesar 3.58. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel harga diri ada pada responden laki-laki dengan nilai mean sebesar 2.80. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel beban kerja ada pada responden perempuan dengan nilai mean sebesar 3.45. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel iklim organisasi ada pada responden laki-laki dengan nilai mean sebesar 3.51. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel budaya organisasiada pada responden laki-laki dengan nilai mean sebesar 3.21. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel kompensasi ada pada responden perempuan dengan nilai mean sebesar 2.30. b. Berdasarkan usia responden

98 Tabel 14 Deskripsi Data Berdasarkan Usia Responden Usia N Mean Std. Konflik peran Dukungan Keluarga Dukungan Atasan Harga diri Beban Kerja Iklim Organisasi Budaya Organisasi Kompensasi Deviation 24 32 25 3.48 0.509 33 41 11 3.27 0.646 42 50 26 3.57 0.503 51 59 18 3.44 0.511 24 32 25 1.84 0.850 33 41 11 2.27 1.009 42 50 26 2.50 1.067 51 59 18 1.55 0.615 24 32 25 3.48 0.585 33 41 11 3.36 0.504 42 50 26 3.73 0.452 51 59 18 3.55 0.615 24 32 25 2.44 0.820 33 41 11 2.81 0.750 42 50 26 3.00 0.979 51 59 18 2.44 1.096 24 32 25 3.32 0.690 33 41 11 3.45 0.687 42 50 26 3.57 0.643 51 59 18 3.33 0.594 24 32 25 3.40 0.707 33 41 11 3.63 0.504 42 50 26 3.57 0.503 51 59 18 3.44 0.511 24 32 25 3.28 0.842 33 41 11 3.00 0.894 42 50 26 3.23 0.764 51 59 18 3.05 0.802 24 32 25 2.12 0.823 33 41 11 2.18 0.873 42 50 26 1.88 0.816 51 59 18 2.05 0.872 Deskripsi data berdasarkan usia responden dapat diketahui banyaknya data dari kategori usia yaitu 25 responden berusia 24 32 tahun, 11 responden berusia 33 41 tahun, 26 responden berusia 42 50tahun, 18 responden berusia 51 59 tahun. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa

99 nilai rata-rata tertinggi untuk variabel konflik peranada pada responden yang berusia 42 50 tahun dengan nilai mean sebesar 3.57. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan keluarga ada pada responden yang berusia 42 50 tahun dengan nilai mean sebesar 2.50.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan atasanada pada responden yang berusia 42 50 tahun dengan nilai mean sebesar 3.73. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel harga diri ada pada responden yang berusia 42 50 tahun dengan nilai mean sebesar 3.00.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel beban kerja ada pada responden yang berusia 42 50 tahun dengan nilai mean sebesar 3.57.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel iklim organisasi ada pada responden yang berusia 33 41 tahun dengan nilai mean sebesar 3.63.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel budaya organisasiada pada responden yang berusia 24 32 tahun dengan nilai mean sebesar 3.28.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel kompensasiada pada responden yang berusia 33 41 tahun dengan nilai mean sebesar 2.18. c. Berdasarkan Status Pegawai responden Tabel 15 Deskripsi Data Berdasarkan Status Pegawai Responden Status N Mean Std. Deviation Konflik Peran PKWT 10 3.50 0.527 PKWTT 70 3.47 0.530 Dukungan PKWT 10 1.60 0.843 Keluarga Dukungan Atasan Harga diri Beban Kerja PKWTT 70 2.11 0.971 PKWT 10 3.60 0.516 PKWTT 70 3.55 0.555 PKWT 10 2.80 0.788 PKWTT 70 2.65 0.976 PKWT 10 3.50 0.527 PKWTT 70 3.41 0.670

100 Iklim Organisasi Budaya Organisasi Kompensasi PKWT 10 3.60 0.516 PKWTT 70 3.48 0.583 PKWT 10 3.30 0.823 PKWTT 70 3.15 0.810 PKWT 10 2.50 0.707 PKWTT 70 1.97 0.833 Berdasarkan status yang ditempuh oleh responden dapat diketahui banyaknya data yaitu 10 responden PKWT atau pegawai kontrak, dan 70 responden sebagai PKWTT atau pegawai tetap. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masingmasing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel konflik peran ada pada responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 3.50. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan keluarga ada pada responden PKWTT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 2.11. Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel dukungan atasan ada pada responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 3.60.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel harga diri ada pada responden PKWT atau pegawai tetap dengan nilai mean sebesar 2.80.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel beban kerja ada pada responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 3.50.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel iklim organisasi ada pada responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 3.60.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel budaya organisasi ada pada responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 3.30.Nilai rata-rata tertinggi untuk variabel kompensasi ada pada

101 responden PKWT atau pegawai kontrak dengan nilai mean sebesar 2.50. 2. Reliabilitas Data Dalam penelitan ini, peneliti mengunakan uji reliabilitas Cronbach s Alpha dengan bantuan SPSS for windows versi 16.00 untuk menguji skala yang digunakan dalam penelitian, dengan hasil sebagai berikut : Tabel 16 Hasil Uji Estimasi Reliabilitas Skala Analisis Faktor Burnout Koefisien Reliabilitas Jumlah Aitem 0.644 8 Hasil uji reliabilitas Analisis Faktor Burnout, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,644.Artinya aitem-aitemnya sangat reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.sehinggadapat disimpulkan hasil pengukuran variabel-variabel tersebut reliabel untukdigunakan pada analisis selanjutnya yaitu analisis faktor.selanjutnya variabel tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahuiketercukupan korelasi antar variabel awalnya. Korelasi ini dapat dilihat pada matrikskorelasi antar variabelvariabel awalnya. Test Statistik yang digunakan adalahmeasure of Sampling Adequacy (MSA), Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure ofsampling adequacy dan Bartlett test of sphericity.

102 C. Hasil Penelitian a. Measure Of Sampling Adequacy (MSA) Measure of Sampling Adequacy (MSA) digunakan untuk mengetahui apakah variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.nilai ini dapat dilihat pada nilai anti-image correlationmatriks. Jika nilai MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Apabila terdapat nilai MSA dari variabel-variabel awal yang kurang dari 0,5 harus dikelurkan satu per satu dari analisis, diurutkan dari variabel yang nilai MSAnya terkecil dan tidak digunakan lagi dalam analisis selanjutnya. Dari hasil output menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai MSA sebagai berikut: Tabel 17 Nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) Variabel Anti-image correlationmatriks Konflik peran 0.824 Dukungan keluarga 0.690 Dukungan atasan 0.760 Harga diri 0.756 Beban kerja 0.752 Iklim organisasi 0.716 Budaya organisasi 0.763 Kompensasi 0.345 **.Signifikansi korelasi berada pada level 0.01 (2-tailed). Melalui output SPSS 16 dapat dilihat bahwa 8 variabel masingmasing mempunyai nilai MSA lebih dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut. Dan jika diurutkan yaitu seperti berikut ini:

103 Tabel 18 Nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) Variabel Anti-image correlationmatriks Konflik peran 0.824 Budaya organisasi 0.763 Dukungan atasan 0.760 Harga diri 0.756 Beban kerja 0.752 Iklim organisasi 0.716 Dukungan keluarga 0.690 Kompensasi 0.345 **.Signifikansi korelasi berada pada level 0.01 (2-tailed). b. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy and Bartlett's Test Langkah yang dilakukan setelah setiap variabel awal yang akan dimasukan dalam analisis diperoleh, yaitu pengujian kecukupan sampel melalui indeks Kaiser- Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy dan nilai signifikansi Bartlett's Test of Sphericity.Indeks ini digunakan untuk meneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai KMO antara 0,5 sampai 1 dan signifikansi Bartlett's Test of Sphericity ini kurang dari level signifikansi (α) yang digunakan dapat diartikan bahwa analisis faktor tepat digunakan. Dari output SPSS 16 diperoleh nilai KMO sebesar 0,758 dan nilai signifikansi Bartlett's Test of Sphericitynya adalah 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis faktor tepat digunakan untuk menyederhanakan kumpulan 8 variabel tersebut. Berikut ini adalah tabel Hasil KMO dan Bartlett's Test of Sphericity.

104 Tabel 19 Hasil KMO dan Bartlett's Test of Sphericity. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity.758 Approx. Chi-Square 140.441 Df 28 Sig..000 c. Pembentukan Faktor Setelah variabel ditentukan dan dipilih serta perhitungan korelasinya telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan analisis, langkah selanjutnya adalah membentuk faktor untuk menemukan struktur yang mendasari hubungan antar variabel awal tersebut.metode yang digunakan dalam pembentukan faktor adalah metode analisis principal component.dua langkah utama dalam pembentukan faktor adalah penentuan jumlah faktor dan rotasi faktor-faktor yang terbentuk. d. Penentuan jumlah faktor Jumlah faktor yang akan dibentuk ditentukan dengan melakukan kombinasi beberapa kriteria untuk mendapatkan jumlah faktor yang paling sesuai dengan data penelitian.

Component % of Variance Cumulati ve % % of Variance Cumulati ve % % of Variance Cumulati ve % 105 Tabel 20 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total Total Total 1 2.942 36.772 36.772 2.942 37.772 36.772 2.860 35.756 35.756 2 1.120 14.002 52.775 1.120 14.002 50.775 1.201 15.018 50.775 3.979 12.243 63.018 4.877 10.964 73.982 5.844 10.548 84.529 6.532 6.652 91.181 7.397 4.967 96.149 8.308 3.851 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Kriteria pertama yang digunakan adalah nilai eigen. Faktor yang mempunyai nilai eigen lebih dari 1 akan dipertahankan dan faktor yang mempunyai nilai eigen kurang dari 1 tidak akan diikutsertakan dalam model. Dari tabel diatas diperoleh nilai eigen yang lebih besar dari 1 pada 1 faktor dan 2 faktor. Dengan kriteria ini diperoleh jumlah faktor yang digunakan adalah 2 faktor. Kriteria kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase variansi total yangdapat dijelaskan oleh banyaknya faktor yang akan dibentuk. Dari tabel diatas dapatdilakukan interpretasi yang berkaitan dengan variansi total kumulatif sampel. Kriteria ketiga adalah penentuan berdasarkan scree plot. Scree plot merupakan suatu plot nilai eigen terhadap jumlah faktor yang diekstraksi. Titik pada tempat dimana scree mulai terjadi menunjukan

106 banyaknya faktor yang tepat.titik ini terjadi ketika scree mulai terlihat mendatar. Pada gambar 2 diketahui bahwa scree plot mulai mendatar pada ekstraksi variabel-variabel awal menjadi 2 faktor. Gambar 2Scree plot Dari kombinasi ketiga kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstraksi faktor yang paling tepat adalah dua faktor. e. Komunalitas Komunalitas pada dasarnya adalah jumlah variansi dari suatu variabel yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 21 Communalities X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Extrac tion.672.345.455.385.742.478.497.488

107 f. Component matrix Setelah diketahui bahwa 2 faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka table component matriks menunjukkan distribusi kedelapan variabel tersebut pada dua faktor yang terbentuk sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1 dan faktor 2. Proses penentuan variabel mana akan dimasukan ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi setiap baris. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam table berikut ini: g. Rotasi Tabel 22 Component Matrix Component 1 2 Beban Kerja.847 -.154 Konflik Peran.820 -.022 Budaya Organisasi.686.162 Iklim Organisasi.685 -.093 Dukungan Atasan.540 -.403 HargaDiri.512.350 Kompensasi.015.698 Dukungan Keluarga.241.537 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted. Proses perotasian pada hasil penelitian ini bertujuan adalah untuk mendapatkan faktor-faktor dengan factor loading yang cukup jelas untuk interpretasi. Komponen matriks rotasi (rotated component matrix) adalah matriks korelasi yang memperlihatkan distribusi

108 variabel yang lebih jelas dan nyata dibandingkan component matrix. Lebih lengkapnya dapat dilihat dalam table berikut ini: Tabel 23 Rotated Component Matrix Component 1 2 Beban Kerja.861.028 Konflik Peran.806.151 Iklim Organisasi.689.054 Budaya Organisasi.636.304 Dukungan Atasan.613 -.280 Kompensasi -.133.686 Dukungan Keluarga.122.575 Harga diri.426.450 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. D. Interpretasi Hasil Analisis Faktor Langkah selanjutnya adalah penentuan signifikansi nilia factor loading untuk menentukan pengelompokan variabel ke dalam faktor yang sesuai. Menurut para ahli dalam bidang multivariat, nilai factor loading sebesar 0,55 telah dianggap signifikan untuk ukuran sampel 80 responden pada level signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hal tersebut, dalam interpretasi seluruh factor loading akan dianggap signifikan jika nilainya 0,55 atau lebih. Berikut ini adalah pengelompokan variabel-variabel awal ke dalam 2 faktor yang telah terbentuk. Berdasakan pada tabel 23terlihat bahwa variabel konflik peran mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 1yaitu 0.806. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap

109 signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loadingdengan faktor 2 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 1. Variabel dukungan keluarga mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 2 yaitu 0.575. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 1 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 2.Variabel dukungan atasan mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 1 yaitu 0,613. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 2 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 1. Variabel Harga diri mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 2 yaitu 0,450. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 1 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 2.Variabel beban kerja mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 1 yaitu 0,861. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 2 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 1. Variabel iklim organisasi mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 1 yaitu 0,689. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai

110 factor loading dengan faktor 2 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 1.Variabel budaya organisasi mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 1 yaitu 0,636. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 2 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 1. Variabel kompensasi mempunyai nilai factor loading tertinggi pada faktor 2 yaitu 0,686. Menurut pedoman di atas, nilai telah dianggap signifikan karena lebih besar dari 0,55. Sedangkan nilai factor loading dengan faktor 1 sangat kecil, sehingga variabel ini dimasukan dalam faktor 2. Tabel 24 Rotated Component Matrix Faktor 1. Faktor Organisasi 2. Faktor Psikis Variabel Konflik Peran, Dukungan Atasan, Beban Kerja, Iklim Organisasi, dan Budaya Organisasi Dukungan Keluarga, Harga Diri, Dan Kompensasi Penamaan Faktor 1) Faktor 1 Anggota faktor ini adalah variabel konflik peran, dukungan atasan, beban kerja, iklim organisasi, dan budaya organisasi. Faktor 1 selanjutnya dinamakan sebagai faktor organisasi

111 2) Faktor Anggota faktor ini adalah variabel dukungan keluarga, harga diri, dan kompensasi. Faktor 2 selanjutnya dinamakan sebagai faktor psikis.