BAB V METODOLOGI. Electric Model yang berkapasitas 24 Lt. Autoklaf ini akan mensterilisasi. minuman kopi dengan suhu 121⁰C selama 15 menit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian, (3) Prosedur Penelitian, dan (4) Jadwal Penelitian

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Fani Aulia Rahmah Penguji : Ir. Neneng Suliasih, MP

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Permen Jelly Dari Karagenan dan Konjak BAB III METODOLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

Transkripsi:

BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan 1. Autoklaf Autoklaf digunakan pada saat proses sterilisasi minuman kopi Sidikalang khas Sumatera Utara. Alat ini dibeli dengan tipe Autoklaf 50X Electric Model yang berkapasitas 24 Lt. Autoklaf ini akan mensterilisasi minuman kopi dengan suhu 121⁰C selama 15 menit. 2. Erlenmeyer Erlenmeyer merupakan alat yang digunakan pada saat proses titrasi dan proses fermentasi. Erlenmeyer yang digunakan yaitu, 2 buah erlenmeyer berukuran 500 ml untuk tempat minuman kopi saat fermentasi dan 4 erlenmeyer berukuran 100 ml untuk tempat minuman kopi saat proses titrasi untuk menentukan kadar asam laktat. Erlenmeyer yang digunakan didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 3. Neraca digital Neraca digital merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat laktosa yang akan ditambahkan pada minuman kopi. Neraca digital didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 26

27 4. Kertas saring Kertas saring merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan minuman kopi dengan ampas kopi sehingga didapatkan minuman kopi tanpa ampas. Kertas saring dibeli dari toko kimia Indrasari Semarang. 5. Beaker glass Beaker glass merupakan alat yang digunakan sebagai tempat penyeduhan kopi dan tempat pengadukan kopi dengan laktosa. Beaker glass yang digunakan sebanyak 3 buah dengan ukuran 500 ml. Beaker glass didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 6. Gelas ukur Gelas ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur volume air untuk menyeduh kopi dan untuk mengukur volume minuman kopi untuk dimasukkan ke dalam erlenmeyer untuk difermentasi dan untuk dititrasi. Gelas ukur yang digunakan sebanyak 1 buah dengan ukuran 100 ml. Gelas ukur didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 7. Sendok Sendok merupakan alat yang digunakan untuk mengambil laktosa yang akan ditambahkan ke minuman kopi sebagai variabel berubah. Sendok yang digunakan sebanyak 1 buah dan didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 8. Pengaduk Pengaduk merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk laktosa yang akan ditambahkan ke minuman kopi sebagai variabel berubah dan

28 digunakan saat mengaduk minuman kopi saat ditambahkan Lactobacillus bulgaricus sampai merata. Pengaduk yang digunakan sebanyak 1 buah dan didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 9. Inkubator Inkubator merupakan alat yang digunakan pada saat proses fermentasi. Inkubator berfungsi untuk menjaga suhu saat proses fermentasi sebesar 37⁰C selama 5 hari. Inkubator yang digunakan merupakan inkubator yang dipinjam pada laboratorium Biokimia selama 5 hari. 10. Buret Buret merupakan alat yang digunakan pada saat proses titrasi penentuan kadar asam laktat pada minuman kopi fermentasi. Buret merupakan tempat larutan NaOH pada saat proses titrasi. Buret yang digunakan sebanyak 1 buah dengan ukuran 50 ml. Buret didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 11. Klem dan statif Klem dan statif merupakan alat yang digunakan sebagai penyangga buret pada saat proses titrasi untuk menentukan kadar asam laktat pada minuman kopi fermentasi. Klem dan statif yang digunakan sebanyak 1 buah dan didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 5 hari. 12. Kertas ph Kertas ph merupakan alat yang menunjukkan nilai ph pada minuman kopi fermentasi.

29 13. Kompor gas Kompor gas merupakan alat yang digunakan untuk mendidihkan air yang digunakan untuk menyeduh bubuk kopi. Kompor gas sudah dilengkapi dengan tabung gas sebagai sumber api/panas. Kompor gas didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 1 hari. 14. Termometer Termometer merupakan alat yang digunakan untuk menunjukkan suhu air yang sudah dididihkan terlebih dahulu. Bila termometer sudah menunjukkan air bersuhu 80⁰C, maka air tersebut sudah dapat digunakan untuk menyeduh bubuk kopi. Termometer didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 1 hari. 15. Panci Panci merupakan alat yang digunakan sebagai wadah air pada saat dididihkan menggunakan kompor gas. Panci didapatkan dari laboratorium Biokimia dengan proses peminjaman selama 1 hari. 5.1.2 Bahan yang Digunakan 1. Kopi bubuk Sidikalang Kopi Sidikalang merupakan kopi arabika yang digunakan dalam proses fermentasi minuman kopi. Kopi Sidikalang dibeli dari Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara sebanyak 100 gr. Kopi ini dibeli dalam bentuk bubuk, sehingga langsung dapat diseduh bila ingin dikonsumsi.

30 2. Bakteri Lactobacillus bulgaricus Bakteri Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri asam laktat yang digunakan pada proses fermentasi. Bakteri inilah yang akan mengubah karbohidrat menjadi asam laktat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dibeli dari toko online penjualan bakteri. 3. Laktosa Laktosa merupakan bahan yang ditambahkan pada minuman kopi yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan energi. Laktosa yang diperlukan yaitu sebanyak 125 gr. Laktosa dibeli dari toko kimia Indrasari Semarang. 4. Aquadest Aquadest merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan larutan NaOH. Aquadest didapatkan dari laboratorium Biokimia. 5. Indikator PP (phenolpthalein) Indikator PP merupakan indikator yang digunakan pada proses titrasi penentuan kadar asam laktat pada minuman kopi. Indikator PP menunjukkan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Indikator PP dibeli dari toko kimia Indrasari Semarang. 6. NaOH NaOH merupakan bahan yang digunakan pada saat titrasi penentuan kadar asam laktat pada minuman kopi. Larutan NaOH pada proses titrasi berfungsi sebagai larutan titran. NaOH dibeli dari toko kimia Indrasari Semarang.

31 5.2 Tahapan-Tahapan dalam Penelitian Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 4 tahap, yaitu : 5.2.1 Tahap I (Pembuatan minuman kopi) Pada tahap ini kopi bubuk Sidikalang diseduh dengan air suhu 80⁰C dengan penambahan laktosa sesuai dengan variabel yang telah ditentukan, kemudian diaduk sampai merata selanjutnya disaring untuk diambil minuman kopi tanpa ampas. 5.2.2 Tahap II (Sterilisasi) Pada tahap ini minuman kopi di sterilisasi dalam autoklaf dengan variabel suhu dan waktu yang telah ditentukan. 5.2.3 Tahap III (Fermentasi minuman kopi) Pada tahap ini sebelumnya minuman kopi yang telah disterilisasi dimasukkan kedalam erlenmeyer. Selanjutnya ditambahkan dengan starter bakteri Lactobacillus bulgaricus sambil diaduk. 5.2.4 Tahap IV (Analisa) Pada tahap ini fermentasi minuman kopi akan diukur ph-nya dan dititrasi dengan NaOH yang sebelumnya ditambahkan phenolphthalein sebagai indikator. 5.3 Prosedur Percobaan dan Analisa Produk 5.3.1 Prosedur Percobaan Setiawan; W (2016) melakukan penelitian tentang pengembangan minuman kopi fermentasi dengan kultur starter Lactobacillus plantarum dengan biji kopi disangrai terlebih dahulu kemudian digiling sampai halus. Kopi dicampur dengan gula dengan perbandingan 1:1, kemudian diseduh

32 dengan air 80⁰C sebanyak konsentrasi 30%. Setelah diseduh minuman kopi ini disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121⁰C selama 20 menit. Selanjutnya minuman kopi didinginkan dan ditambahkan kultur starter Lactobacillus plantarum 1% kemudian difermentasi selama 12 hari. Sedangkan pada penelitian yang saya lakukan menggunakan bahan baku kopi Sidikalang dengan starter Lactobacillus bulgaricus. Adapun prosedur pembuatan fermentasi minuman kopi Sidikalang yaitu : Panci berukuran sedang Air secukupnya Dididihkan Erlenmeyer 500 ml Kopi 50 gr Minuman kopi disaring dengan kertas saring Erlenmeyer 500 ml Laktosa Disterilisasi Autoklaf Erlenmeyer 500 ml Inkubasi 3 hari Lactobacillus bulgaricus Inkubator Gambar 9. Prosedur Kerja Pembuatan Fermentasi Minuman Kopi Sidikalang

33 5.3.2 Analisa ph Minuman 5.3.3 kopi diukur sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam beaker glass Kertas ph diambil dari kotak kertas ph. Uji nilai ph-nya dengan cara mencelupkan kertas ph ke minuman fermentasi kopi. Pengamatan dilakukan 1 hari sekali selama 4 hari. Gambar 10. Prosedur Kerja Analisa ph 5.3.4 Analisa Kadar Asam Laktat Minuman kopi diukur sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam beaker glass Tambahkan indikator PP 1% sebanyak 2 tetes, setelah itu dititrasi dengan larutan NaOH 1 N dalam 100 ml hingga berwarna merah muda yang menandakan bahwa larutan sudah mencapai TAT. Pengamatan dilakukan setiap 1 hari sekali selama 4 hari. Hitung kadar asam laktat yang terdapat pada sampel dengan rumus : Kadar asam laktat (%) = ml NaOH 1% x Normalitas NaOH x 90 berat sampel x 1000 x 100% Gambar 11. Prosedur Kerja Analisa Kadar Asam Laktat 5.4 Variabel Penelitian 5.4.1 Variabel Tetap Jumlah bubuk kopi Suhu sterilisasi Waktu fermentasi = 50 gr = 121⁰C = 3 hari 5.4.2 Variabel berubah Penambahan laktosa = 50 gr, 75gr