BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam penentuan jalannya

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi globalisasi dan diversitas tenaga kerja. Keberhasilan dan kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang seringkali terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai perpindahan kerja sampai saat ini masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. entitas yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik kurang lebih entitas. Total

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagaimana seorang individu terpuaskan atau tidak terpuaskan terhadap suatu

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PADA RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS. Dengan menjadi bagian dari perusahaan, karyawan dididik untuk berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Daniel Andries Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Turnover. Definisi Intensi turnover menurut Harnoto (2002) adalah kadar atau

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan suatu organisasi. Sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya komitmen yang tinggi tentunya sebuah organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dari perusahaan. Akan sangat menguntungkan perusahaan, jika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan untuk mendukung keuangan negara dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tenaga kerja yang berlebih di Indonesia, membuat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Di era global saat ini terutama dalam memasuki tahun Masyarakat. Ekonomi ASEAN, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing ditengah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

Mira Andaryani F BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya untuk mampu berfungsi secara efektif. Salah satu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah menghadapi tantangan kompetensi global. Dengan begitu,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

Kuesioner (Job Insecurity) A. Arti Penting Aspek Kerja 1. Sangat Tidak Penting (STP) 2. Tidak Penting (TP) 3. Tidak Tahu, Apakah penting atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Namun dalam mencapai

PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN NIAT KELUAR KERJA KARYAWAN DI PT. DELTA PRIMA STEEL SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Adapun nilai tersebut adalah unik, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

tujuan organisasi sebagai satu kesatuan yang akan dicapainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tetap eksis dalam persaingan global. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya saat ini masi menjadi pusat perhatian dan tumpuhan bagis setiap organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi yang di iringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia mempunyai peran yang utama dalam organisasi atau perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus perhatikan dengan segala kebutuhannya. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan persaingan global terletak pada kinerja organisasi termasuk didalamnya peran swasta. Pertumbuhan dan perkembangan konsep-konsep dari masa kemasa selalu berupaya untuk dapat memastikan keluaran dan mengoptikasikan hasil. Sumber daya manusia menjadi perhatian utama yang memerlukan pengelolaan yang serius dan didukung dengan sistem manajemen yang baik. Salah satu asset berharga yang perlu dipertahankan perusahaan adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan mempertahankan sumber daya manusianya. Di sisi lain, perusahaan perlu 1

2 untuk mempertahankan sumber daya yang potensial agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan (employee movement). Tingkat turnover intentions yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan, seperti menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia. Hal tersebut menjadikan perusahaan tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Fenomena yang sering terjadi adalah kinerja suatu perusahaan yang telah sedemikian bagus dapat dirusak, baik langsung maupun tidak oleh berbagai perilaku karyawan yang sulit dicegah terjadinya. Salah satu bentuk perilaku karyawan tersebut adalah keinginan untuk berpindah (turnover intentions) yang berujung pada keputusan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya. Turnover intentions diukur dengan empat tindakan penarikan diri (withdrawal cognition) yang meliputi adanya pikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan, mengevaluasi kemungkinan menemukan pekerjaan lain, dan adanya keinginan untuk berpindah (Abelson, 1987). Turnover intentions harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan organisasi dari sudut pandang individu maupun sosial, mengingat bahwa tingkat keinginan berpindah

3 karyawan tersebut akan mempunyai dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan dan individu yang bersangkutan (Suartana, 2000). Menurut Mobley (1979), keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan perusahaan berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam perusahaan, sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari perusahaan. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran orang untuk keluar. Aspek kepuasan kerja yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi yang timbul dari diri seseorang terhadap pekerjaannnya, meliputi: pengawasan (supervisi), kesempatan promosi, pekerjaan, dan rekan kerja (Luthan, 1997:114). Perkembangan selanjutnya dalam studi turnover yaitu dengan memasukkan variabel komitmen organisasi sebagai konsep yang turut menjelaskan proses tersebut. Penelitian yang dilakukan Meyer et al. (1993) mendukung bahwa peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang makin rendah. organisasi memberikan kontribusi dalam memprediksi variabel-variabel penting organisasi yang berhubungan dengan outcome, misalnya : intensi keluar. organisasi berhubungan signifikan dengan intensi keluar jabatan dan aktivitas dalam organisasi. Seringkali komitmen organisasi mendapat

4 perhatian dalam penanganan masalah turnover intentions, maka kita dapat mengetahui bahwa karyawan yang mempunyai kecenderungan berpindah biasanya memiliki komitmen yang rendah. Keinginan untuk keluar dapat mengarah langsung pada turnover nyata, orang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan meskipun alternatif pekerjaan lain tidak tersedia atau secara tidak langsung menyebabkan individu mencari pekerjaan lain yang lebih disukai. Dengan ditemukannya variabel yang secara konsisten berhubungan langsung dengan turnover intention seperti yang dikutip dari Suwandi & Nur Indriantoro (1999). Hubungan signifikan antara keinginan berpindah dengan komitmen organisasi ini konsisten dengan hasil studi Pasewark & Strawser (1996). Dengan tetap menjadikan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Suwandi & Nur Indriantoro (1999) pada beberapa KAP di Jakarta, dan Harif Amali Rivai (2001) pada perawat rumah sakit swasta di DIY sebagai referensi, penelitian ini akan mencoba menguji mengenai pengaruh negatif komitmen organisasi (Meyer, Allen & Smith 1993). Terhadap turnover intentions (Abelson, 1987) secara bersama (simultan). Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis memilih PT. Biofarma (Persero) yang berlokasi di Jalan Pasteur No. 28 Bandung 40161 sebagai objek penelitian. Penulis memilih PT. Biofarma (Persero) merupakan salah

5 satu BUMN oleh karena itu penulis tertarik ingin mengetahui tingkat Karyawan dan tingkat Trunover pada perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul: Pengaruh Organisasi terhadap Turnover intention. (Studi pada PT. Bio farma (Persero). 1.2 Identifikasi Masalah Richard M. Steers (2004: 109) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai berikut: organisasi adalah rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Seseorang akan memiliki komitmen yang tinggi jika pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya lebih baik, memberikan otonomi yang luas dalam pengambilan keputusan dan memberikan penghargaan yang layak. Semakin tua usia dan panjang masa kerja seseorang maka semakin tinggi komitmen seseorang pada organisasi akan mendorong untuk berperilaku positif, disiplin dalam bekerja, mentaati kebijakan peraturan dalam suatu organisasi, sehingga hubungan baik rekan kerja akan mendorong meningkatkan prestasi kerja. Menurut Endang Wismawati (2000).

6 1.3 Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh Affective Commitment terhadap Turnover intention? 2. Seberapa besar pengaruh Normative Commitment terhadap Turnover intention? 3. Seberapa besar pengaruh Countinuance Commitment terhadap Turnover intention? 4. Seberapa besar pengaruh Affective Commitment, Normative Commitment dan Countinuance Commitment secara simultan terhadap Turnover intention? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Affective Commitment terhadap Turnover intention. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Normative Commitment terhadap Turnover intention. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Countinuance Commitment terhadap Turnover intention.

7 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Affective Commitment, Normative Commitment dan Countinuance Commitment secara simultan terhadap Turnover intention. 1.5 Kegunaan (Manfaat) Penelitian berikut : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai 1. Manfaat secara teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan, khususnya bidang Sumber Daya Manusia dalam kaitannya dengan komitmen organisasi dan turnover intention karyawan. 2. Kegunaan Operasional Bagi perusahaan Sebagai alat evaluasi serta dapat memberikan masukan guna kelancaran dan informasi dalam penilaian t organisasi maupun trunover intention di PT. Biofarma (persero) Bandung. Bagi Pelaku Organisasi Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya mengenai t organisasi maupun trunover intention di PT. Biofarma (persero) Bandung.

8 3. Peneliti selanjutnya Penelitian ini berguna bagi acuan bagi peneliti selanjutnya yang berniat melakukan penelitian dengan mengembangkan penelitian ini. Peneliti selanjutnya dapat melakukan eksplorasi dengan mengembangkan faktorfaktor lain yang mempengaruhi turnover intention selain yang digunakan dalam penelitian ini. 1.6 Kerangka Penelitian Penelitian yang dilakukan Meyer et al. (1993) mendukung bahwa peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang makin rendah. organisasi memberikan kontribusi dalam memprediksi variabel-variabel penting organisasi yang berhubungan dengan outcome, misalnya : intensi keluar. organisasi berhubungan signifikan dengan intensi keluar jabatan dan aktivitas dalam organisasi. Seringkali komitmen organisasi mendapat perhatian dalam penanganan masalah turnover intentions, maka kita dapat mengetahui bahwa karyawan yang mempunyai kecenderungan berpindah biasanya memiliki komitmen yang rendah. Beberapa penjelasan diatas memberikan suatu model kerangka penelitian yang dikembangkan dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

9 Beberapa penelitian terdahulu mengemukakan bahwa intentions to leave adalah penyebab langsung turnover karyawan (Lee&Mowday,1987). Intentions to leave atau turnover intentions mengacu pada niat karyawan untuk mencari alternatif pekerjaan lain dan belum terwujud dalam bentuk perilaku nyata (Pasewark&Strawser,1996). Penelitian tersebut menekankan pengertian turnover sebagai wujud sikap dalam bentuk intentions untuk memprediksi perilaku turnover sesungguhnya. Berikut ini disajikan beberapa penelitian terdahulu, yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti (tahun) Judul penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian Kesimpulan Suwandi & Pengujian kepuasan kerja Variabel kepuasan kerja Nur model (X1) dan kepuasan dan komitmen Indriantoro(19 turnover komitmen (X2) kerjadan terbukti 99) Pasewark dan Strawser: berpengaruh terhadap keinginan komitmen terbukti konsisten konsisten berhubungan secara negatif Studi Empiris berpindah.(y) berhubungan dan signifikan pada secara negatif dengan

10 lingkungan dan signifikan keinginan Akuntansi dengan berpindah Publik* keinginanberpin kerja para dah kerja para akuntan. akuntan. Harif Amali Pengaruh Kepuasan Gaji Kepuasan gaji, Kepuasan gaji, Rivai (2001) Kepuasan Gaji, (X1), kepuasan kerja, kepuasan Kepuasan Kerja, dan Organisasional terhadap Intensi Keluar: Kepuasan Kerja (X2), dan Organisasional (X3) terhadap Intensi Keluar (Y) dan komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi keluar perawat rumah kerja, dan komitmen organisasional terbukti berpengaruh negatif terhadap Pengujian Empiris Model sakit di DIY. intensi keluar. Turnover Lum et al. Pada Perawat Rumah Sakit

11 Swasta di DIY Sarminah Predicting Kepuasan kerja Kepuasan kerja Samad (2006) Turnover Intentions: The Case of Malasyian Government Doctors (X1), Organisasi (X2), Turnover Intention (Y). mempunyai hubungan signifikan negatif terhadap turnover organisasi dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatif terhadap turnover intention, komitmen intention. organisasi mempunyai hubungan signifikan negatif terhadap turnover intention.

12 Abraham Exploring Kinerja Carmeli Jacob Weisberg (2006) & Turnover Intention among Three Professional Groups of Employees Organisasi (X1), Kepuasan Kerja(X2), Turnover Intention (Y). afektif mempunyai hubungan negatif dengan turnover intention,kepuas an kerja intrinsik Pekerjaan mempunyai hubungan negatif dengan turnover intention. dan ektrinsik mempunyai hubungan negatif terhadap turnover intention. Irwansyah Pengaruh (2005) komitmen organisasional, kepuasan kerja, dan Organisasi (X1), Kepuasan kerja (X2), prilaku etis (X3), keinginan berpindah organisasional, kepuasan kerja, dan keperilakuan etis mempunyai organisasional, kepuasan kerja, dan keperilakuan

13 keperilakuan professional pengaruh etis etis terhadap keinginan berpindah professional system informasi. sistem informasi(y). terhadap keinginan berpindah professional system informasi. mempunyai pengaruh terhadap keinginan berpindah professional sistem informasi. Berikut ini adalah kerangka pemikiranyang menggambarkan keterkaitan antara Organisasi terhadap Trunover Intention : Organisasi (X). Countinuance Normative Affective Meyer, Allen dan Smith (1993). Gambar 1.1 Kerangka Penelitian Pengaruh Organisasi Terhadap Turnover Intention: Turnover Intention (Y) Instrumen ini untuk menunjukan seberapa kuat keinginan anda untuk berpindah Intention to leave atau niat untuk pergi alternatif kesempatan kerja ( Alternative Job Opportunities ) Niat untuk mencari ( Intention to Search ) (Abelson, 1987)

14 1.7 Hipotesis Pengembangan Hipotesis, Menurut Indriantoro & Supomo (1999) hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan dugaan yang logis antara dua variabel atau lebih yang diekspresikan dalam bentuk pernyataanpernyataan yang dapat diuji. Hipotesis dalam penelitian ini: Hipotesis 1 Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif antara Countinuance Commitment terhadap turnover intention. Ha : terdapat pengaruh negatif antara Countinuance Commitment terhadap turnover intention. Hipotesis 2 Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif antara Normative Commitment terhadap turnover intention. Ha : Terdapat pengaruh negatif antara Normative Commitment terhadap turnover intention.

15 Hipotesis 3 Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif antara Affective Commitment terhadap turnover intention. Ha : Terdapat pengaruh negatif antara Affective Commitment terhadap turnover intention. Hipotesis 4 Ho : Tidak terdapat pengaruh negatif antara Countinuance Commitment, Normative Commitment dan Affective Commitment secara simultan terhadap turnover intention. Ha : Terdapat pengaruh negatif antara Countinuance Commitment, Normative Commitment dan Affective Commitment secara simultan terhadap turnover intention.