BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
|
|
- Ari Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) adalah lembaga keuangan khusus milik Pemerintah Republik Indonesia yang berdiri berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiyaaan Ekspor Indonesia. Indonesia Eximbank didirikan untuk melakukan Pembiayaan Ekspor Nasional (PEN) yang diberikan dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi (Achdiat, 2014). Visi Indonesia Eximbank yaitu menjadi lembaga yang terpercaya dan mampu mendorong peningkatan kinerja ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi yang terencana dan berkesinambungan. Misi Indonesia Eximbank sendiri adalah membantu peningkatan dan pengembangan produk ekspor nasional yang unggul dan berdaya saing tinggi melalui pemberian pembiayaan dan penjaminan di dalam dan di luar negeri serta penyediaan asuransi ekspor dan jasa konsultasi bagi eksportir serta turut mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan produk yang berorientasi ekspor (Achdiat, 2014).
2 2 Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi Indonesia Eximbank terletak pada sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan suatu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi karena SDM adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu organisasi dan proses pengambilan keputusan (Sutrisno, 2009). Berdasarkan pendapat tersebut, maka manajemen Indonesia Eximbank perlu memberi perhatian pada aspek SDM sebagai salah satu tonggak dalam strategi pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan karyawan yang berkualitas. Schultz (dalam Helmi, 1996) menyatakan bahwa, ada beberapa faktor yang menentukan kualitas perilaku karyawan yaitu salah satunya adalah disiplin kerja. Begitu juga menurut Sutrisno (2009) menjelaskan bahwa, disiplin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan organisasi. Menurut beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui disiplin kerja yang tinggi, karyawan diharapkan akan mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya sehari-hari secara professional, handal, dan terpercaya sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan. Selain itu, karyawan yang melakukan tindakan indisiplin akan berdampak buruk pada dirinya sendiri, salah satunya adalah pengurangan pada nilai performance appraisal yang mana akan mengurangi bonus tahunan tiap pegawai. Meskipun
3 3 terdapat sanksi yang akan didapatkan oleh tiap pegawai, pada kenyataannya masih ada beberapa karyawan Indonesia Eximbank yang tidak mengikuti peraturan perusahaan yang telah ditetapkan. Salah satu perilaku indisipliner karyawan Indonesia Eximbank adalah ketidaktaatan pada peraturan kerja, dimana beberapa karyawan Indonesia Eximbank melanggar peraturan perusahaan seperti peraturan perjalanan dinas. Didalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa seluruh pegawai Indonesia Eximbank dalam melakukan perjalanan dinas harus menggunakan transportasi udara dengan kelas penerbangan ekonomi dan menginap di hotel bintang empat, tetapi pada kenyataannya masih terdapat karyawan yang menggunakan kelas bisnis dalam menggunakan transportasi udara dan menginap di hotel bintang lima. Tidak hanya itu, berdasarkan data yang didapatkan dari divisi SDM dari jumlah karyawan Indonesia Eximbank yang tercatat sebanyak 364 pada bulan Februari 2016, 371 pada bulan Maret 2016, dan 373 karyawan pada bulan April 2016, presentase keterlambatan karyawan yaitu: Tabel 1.1 Persentase Kehadiran Karyawan Indonesia Eximbank bulan Februari 2016 April 2016 Jumlah karyawan (%) Bulan Tidak Terlambat Datang Terlambat Pulang Cepat Februari 25.55% 62.09% 30.77% Maret 35.58% 59.57% 31.54% April 29.49% 66.22% 34.32% (Sumber: Divisi Sumber Daya Manusia Indonesia Eximbank)
4 4 Pada Tabel 1.1 tersebut terlihat bahwa dalam periode antara bulan Februari 2016 sampai dengan April 2016 diketahui persentase dari karyawan yang terlambat datang cukup tinggi dimana rata-rata tingkat keterlambatan karyawan dalam periode tersebut adalah 62,63%. Selanjutnya, persentase dari karyawan yang pulang lebih cepat dari jam seharusnya rata-rata sekitar 32,21% dari total jumlah karyawan. Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa dari sisi disiplin waktu, karyawan Eximbank memiliki disiplin waktu yang rendah. Menurut Sagir (1985) menyatakan bahwa, indikator dari disiplin kerja adalah dalam segi penggunaan waktu yang efektif diantaranya ketepatan waktu dalam menaati jam masuk kerja dan dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa responden yang merupakan karyawan dari Eximbank. Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap beberapa karyawan untuk menanyakan mengenai keterlambatan dan keberadaannya di food court sekitar kantor ketika sudah diatas pukul Subyek dengan inisial A (laki-laki, 33 tahun), menyatakan bahwa: Santai lah masih pagi gini, sarapan dulu, gak ada yang nyari ini. (wawancara pribadi 20 Maret 2015). Selanjutnya subyek dengan inisial C (perempuan, 25 tahun), menyatakan bahwa: Iya neh hadeh telat gw, kesiangan, mana macet banget di jalan. (wawancara pribadi 26 Februari 2015). Berdasarkan wawancara awal dengan subyek A dan C, terlihat bahwa subyek A dan C menunda untuk masuk tepat waktu. Hal ini menandakan bahwa subyek A
5 5 dan C dalam wawancara ini tidak mengikuti peraturan kerja dan perilaku ketidakdisiplinan tersebut bisa mengganggu kelancaran dalam bekerja. Rivai (2004) menyatakan bahwa ketaatan pada peraturan kerja dilakukan demi kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap besarnya pelanggaran yang dilakukan. Berbeda dengan subyek dengan inisial B (laki-laki, 27 tahun) yang menyatakan bahwa: Iya nih laper euy gak sempet sarapan, dateng jam 7 langsung ngerjain kerjaan yang kemaren belom selesai, paling nanti makannya beli somay nyuuruh office boytrus makan sambil kerja, gak enak udah mau jam 8, ntar telat lg. (wawancara pribadi 18 Februari 2015). Berdasarkan wawancara dengan subyek B, terlihat bahwa subyek B datang satu jam lebih awal dari jam masuk kerja dan langsung mengerjakan pekerjaan dan memilih untuk menunda pemenuhan kebutuhannya akan sarapan. Hal ini menunjukan bahwa ia berusaha untuk mengikuti peraturan dan disiplin kerja yang baik dari subyek B. Berdasarkan ketiga hasil wawancara diatas, terlihat bahwa subyek dengan inisial A, B, dan C memiliki perilaku yang berbeda dalam mengikuti aturan kerja yang ditetapkan di Indonesia Eximbank. Terdapat karyawan yang disiplin dalam hal ketepatan waktu datang yaitu subyek B dan juga karyawan yang tidak disiplin dalam hal ketepatan waktu datang yang dilakukan oleh subyek A dan C.
6 6 Beberapa fakta diatas menunjukkan bahwa terdapat perilaku ketidak disiplinan pada karyawan Indonesia Eximbank. Rivai (2004) menyatakan bahwa, disiplin kerja ditunjukkan oleh beberapa komponen, yaitu frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, dan etika kerja. Disiplin kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komitmen organisasi. Minner (1992) menjelaskan bahwa, disiplin kerja yang ditandai oleh tingginya turn-over dan ketidakhadiran karyawan yang dapat menurunkan produktivitas dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Karyawan yang kurang berkomitmen akan terlihat menarik diri dari organisasinya melalui ketidakhadiran dan turn-over (Mathius & Jackson dalam Arishanti, 2009). Sebaliknya, anggota yang memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi akan memberikan sumbangan terhadap organisasi dalam hal stabilitas tenaga kerja (Steers& Mowday, 1974). Hal tersebut dapat dilihat juga dari hasil beberapa penelitian, salah satunya adalah penelitian dari Kusumaningrum (2015), yang berjudul hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada pegawai Universitas Esa Unggul, yang menyatakan terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada pegawai Universitas Esa Unggul. Selain itu, penelitian yang dilakukan Haryanto (2010), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dan disiplin kerja karyawan pada karyawan
7 7 negeri sipil. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi komitmen organisasi seorang karyawan, maka ada kecenderungan semakin tinggi juga disiplin karyawan itu sendiri, begitu pula sebaliknya. Meyer dan Smith (1993) berpendapat bahwa, komitmen organisasi adalah kondisi psikologis yang merupakan karakteristik hubungan karyawan dengan organisasi dan keterlibatan karyawan untuk memutuskan tetap menjadi bagian dari organisasi. Dengan kata lain komitmen organisasi adalah suatu sikap dan perilaku individu untuk menyelaraskan perilakunya dengan kebutuhan dan tujuan organisasi tersebut. Menurut Meyer dan Allen (1991), organizational commitment dapat dibagi kedalam tiga dimensi yaitu, affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Karyawan yang merasa bahagia menjadi bagian dari perusahaan, merasa memiliki organisasi, dan merasa menjadi bagian dari keluarga serta merasa memiliki keberartian didalam organisasi bisa dikatakan bahwa karyawan tersebut memiliki affective commitment. Sedangkan karyawan yang merasa bahwa meninggalkan perusahaan karena terdapat resiko yang besar karena langkanya peluang pekerjaan maka karyawan tersebut memiliki continuance commitment. Terakhir, karyawan yang merasa memiliki kewajiban terhadap orang-orang didalam perusahaan ataupun merasa
8 8 berhutang kepada organisasi dikatakan bahwa karyawan tersebut memiliki normatiave commitment. Organizational commitment merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena komitmen karyawan yang tinggi dapat mengurangi absensi dan turnover dari karyawan, dan dapat menciptakan job satisfaction (Knight dan Kennedy, 2005). Dengan kata lain, komitmen organisasi yang rendah berdampak kepada turnover, tingginya absensi, meningkatnya kelambanan kerja, dan kurangnya intensitas bertahan di dalam organisasi. Sebaliknya anggota yang memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi akan memberikan sumbangan terhadap organisasi dalam hal stabilitas tenaga kerja (Steers, 1977). Berdasarkan uraian fenomena diatas maka peneliti tertarik mengambil judul: Hubungan Komitmen Organisasi Dengan Disiplin Kerja Karyawan Indonesia Eximbank. B. Identifikasi Masalah Indonesia Eximbank sebagai salah satu lembaga keuangan negara, telah memiliki tujuan yang jelas berupa visi dan misi yang hanya dapat dicapai apabila kinerja karyawan efisien, berkualitas, dan sesuai dengan tuntutan, serta aturan-aturan yang diatur oleh perusahaan. Karyawan yang berkualitas menjadi hal utama yang diinginkan perusahaan dan terus dikembangkan melalui berbagai program
9 9 pengembangan karyawan. Kualitas karyawan Indonesia Eximbank dituntut untuk memiliki kedisiplinan tinggi dalam bekerja sehingga semua tugas-tugas keseharian dalam perusahaan dapat diselesaikan secara profesional, handal, dan terpercaya. Namun dalam kenyataannya, masih terdapat permasalahan di Indonesia Eximbank terkait tingginya tingkat absensi karyawan, tingginya keterlambatan jam masuk kerja, karyawan yang pulang lebih cepat dari jam kerja, dan ketidak taatan dalam menaati peraturan kerja yang telah diterapkan perusahaan. Berdasarkan data absensi SDM Indonesia Eximbank tercatat bahwa dalam periode antara bulan Februari 2016 sampai dengan April 2016 diketahui persentase dari karyawan yang terlambat datang dan pulang lebih cepat cukup tinggi. Begitu pula dengan ketidak taatan terhadap peraturan kerja seperti penggunaan kelas transportasi udara dengan kelas penerbangan ekonomi dan menginap di hotel bintang empat sebagaiamana yang diatur dalam peraturan perjalanan dinas bagi karyawan Indonesia Eximbank tetapi pada kenyataannya masih terdapat karyawan yang menggunakan kelas bisnis dalam menggunakan transportasi udara dan menginap di hotel bintang lima. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ketidakdisiplinan kerja karyawan adalah komitmen organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah akan mengakibatkan tingginya absensi, kelambanan kerja, dan berkurangnya intensitas untuk bertahan di dalam organisasi yang berdampak pada turn-over. Sebaliknya, dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi, perilaku karyawan
10 10 akan selaras dengan tuntutan organisasi sehingga mereka mau menaati peraturanperaturan yang sudah ditetapkan dan bekerja secara optimal. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji hubungan antara komitmen organisasi dan disiplin kerja pada karyawan Indonesia Eximbank. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada karyawan Indonesia Eximbank. 2. Mengetahui tinggi rendahnya disiplin kerja pada karyawan Indonesia Eximbank. 3. Mengetahui gambaran disiplin kerja pada karyawan Indonesia Eximbank berdasarkan data penunjang.
11 11 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis: a. Diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk keilmuan psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi b. Diharapkan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan disiplin kerja dan komitmen organisasi. 2. Manfaat Praktis: a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam mengambil kebijakan untuk menumbuhkan komitmen organisasi yang berdampak pada disiplin kerjakaryawan. b. Bagi karyawan, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan secara langsung maupun tidak langsung sehingga akan berpengaruh kepada penilaian kinerja dan berdampak pada kesejahteraan setiap karyawan.
12 12 B. Kerangka Berpikir Indonesia Eximbank sebagai salah satu lembaga keuangan yang didirikan pada tahun 2009 memiliki tujuan yang jelas berupa visi dan misi yang terus diupayakan ketercapaiannya dengan menghasilkan kinerja yang optimal sesuai dengan tuntutan, serta aturan-aturan yang diterapkan perusahaan. Sejak karyawan bersedia bergabung dengan organisasi diharapkan peraturan-peraturan tersebut telah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh para karyawan. Karyawan yang tidak menaati peraturan perusahaan dimana salah satunya adalah ketidaktaatan pada peraturan perjalanan dinas seperti penggunaan kelas transportasi udara dengan kelas penerbangan bisnis dan menginap di hotel bintang lima serta ketidak taatan pada peraturan pada jam kerja karyawan sebagaimana yang dijelaskan pada identifikasi masalah yang menggambarkan rendahnya tingkat kedisiplinan karyawan. Dengan disiplin kerja yang rendah akan berdampak pada keoptimalan kerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, karyawan yang memiliki disiplin tinggi akan hadir tepat waktu, taat pada prosedur yang berlaku, bertanggung jawab atas tugasnya, bekerja dengan teliti, serta bekerja dengan etis dan diharapkan produktivitas pun akan tinggi. Tinggi rendahnya disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komitmen organisasi. Dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi, perilaku karyawan akan selaras dengan tuntutan organisasi sehingga mereka
13 13 mau menaati peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan bekerja secara optimal. Sebaliknya, karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang rendah dapat mengakibatkan ketidakdisiplinan pada karyawan seperti tingginya tingkat absensi, kelambanan kerja, dan berkurangnya intensitas untuk bertahan di dalam organisasi yang berdampak pada turn-over. Kemudian, perilaku karyawan yang menunjukkan adanya komitmen terhadap organisasi juga dapat dilihat dari adanya kelekatan emosional antara karyawan dengan organisasi (affective commitment), adanya kesadaran mengenai kerugian yang akan dihadapi jika meninggalkan organisasi (continuance commitment), dan adanya kesadaran mengenai tanggung jawab di organisasi (normative commitment). Adanya affective commitment berdampak kepada karyawan yaitu karyawan merasa bahagia menjadi bagian dari perusahaan, kerikatan emosional, dan keberartian dirinya pada perusahaan. Selanjutnya, adanya continuance commitment pada karyawan akan membuat karyawan merasa bekerja merupakan kebutuhan dirinya, merasa sedikit pilihan bila meninggalkan perusahaan, dan tingginya risiko jika meninggalkan perusahaan. Sedangkan, Normative commitment akan berdampak kepada loyalitas karyawan dan nilai moral pada perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan meningkatkan keterlibatan dirinya terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotannya dalam perusahaan karena besarnya keuntungan yang dirasakan dan kesadaran akan
14 14 kerugian yang dihadapi apabila meninggalkan pekerjaannya. Dengan adanya komitmen organisasi tersebut diharapkan karyawan akan secara langsung bertanggung jawab pada pekerjaannya dan menaati seluruh peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan atau berperilaku disiplin kerja karena tingginya kepedulian terhadap pencapaian tujuan perusahaan sehingga produktivitas yang dihasilkan akan dinilai baik pula oleh perusahaan, atasan, maupun dengan rekan kerja. Uraian kerangka berfikir ini dapat dilihat dalam gambar 1.1sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Komitmen Organisasi dan Disiplin Kerja Karyawan Indonesia Eximbank Karyawan Indonesia Eximbank Komitmen Organisasi 1. Komponen Affective 2. Komponen Continuance 3. Komponen Normative Disiplin Kerja 1. Kehadiran 2. Ketaatan pada peraturan kerja 3. Ketaatan pada standar kerja 4. Tingkat kewaspadaan tinggi 5. Bekerja etis C. Hipotesa Penelitian Terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada karyawan Indonesia Eximbank.
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN INDONESIA EXIMBANK
HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN INDONESIA EXIMBANK Fajar Nofriansyah Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara Tol Tomang-Kebon Jeruk, Jakarta 11510 fajarnofriansyah@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau lembaga pemerintahan memiliki budaya kerja, yaitu suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan bersama dari semua yang terlibat dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan organisasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena merupakan salah satu sarana penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman yang menunjukan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan menuntut setiap individu untuk dapat mempunyai kemampuan dan kecakapan dalam mengimbangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan perangkat sosial yang terdiri dari faktor-faktor manusia dan fisik. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan atau organisasi di Indonesia semakin lama semakin pesat, terutama pada era globalisasi saat ini. Hal ini menuntut setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu tempat pelayanan umum di bidang kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada
Lebih terperinci2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dinas Pendidikan adalah sebuah instansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kepegawaian atau sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan atau instansi pemerintahan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Ada berberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia seperti: Menurut Hasibuan (2013:10), Manajemen Sumber
Lebih terperinciPENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang memiliki Sumber Daya Manusia yang berkompeten
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas organisasi. Mengingat peran yang cukup dominan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitmen organisasi perlu diperhatikan pada setiap anggota yang ada dalam organisasi.allen dan Meyer (1990: 2) menyatakan anggota dengan komitmen organisasi, memiliki
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;
BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat didefenisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan yang telah menetapkan pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan swasta maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi perlu memperhatikan sumber daya manusia yang kelak akan membantu pencapaian tujuan. Namun fenomena saat ini jumlah pegawai yang memiliki loyalitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Di dalam organisasi manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.
Lebih terperinci2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan mengkaji mengenai empat hal yang berkaitan dengan pendahuluan dalam suatu penelitian. Empat hal tersebut adalah latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan persaingan bisnis dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dan dukungan karyawan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan jasa yang semakin pesat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Multi Garmenjaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri produk jadi tekstil (garmen), merupakan salah satu dari beberapa perusahaan garmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan salah satu organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang ada di perguruan tinggi. Di Universitas Esa Unggul, BEM ini terbagi dalam 9 fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit dimana aktivitas dari perusahaan ini mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial dan bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, dimana karyawan mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu istilah yang sering dilontarkan oleh berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan suatu masyarakat ke arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumberdaya manusia merupakan salah satu aspek krusial yang menentukan keberhasilan misi dan visi suatu perusahaan, oleh karena itu keberadaannya mutlak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dari perusahaan. Akan sangat menguntungkan perusahaan, jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu hal paling utama dalam kelangsungan hidup dari perusahaan. Akan sangat menguntungkan perusahaan, jika karyawan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan loyalitas individu terhadap organisasi. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah absensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata di dunia telah mengalami perkembangan yang cepat dan berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan hotel (Utama, 2016). Rencana pemerintah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul: PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN UNTUK KELUAR KARYAWAN PT. MAPAN WIJAYA SEMARANG, maka saya memohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan industri tidak lepas dari adanya unsur manusia. Apa pun bentuk dan kegiatan suatu organisasi, manusia selalu memainkan peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan jaman yang semakin maju berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan jaman yang semakin maju berdampak pada perkembangan industri untuk semakin maju dan siap melayani kebutuhan dan perubahan yang ada dalam masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang yang dilandasi motif ekonomi untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. Karyawan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang yang bekerja dalam suatu perusahaan pastinya terikat kontrak perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. yang memiliki komitmen yang tinggi akan dengan mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang senantiasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang senantiasa memprioritaskan pembangunan diberbagai bidang. Salah satu indikatornya dapat terlihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu suatu usaha kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi memiliki berbagai sumber daya yang diperlukan dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial, fisik, manusia, teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangat berkembang pesat penuh dengan tantangan dan perubahan baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya saat ini masi menjadi pusat perhatian dan tumpuhan bagis setiap organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil
Lebih terperinciKUESIONER. Lama Bekerja :. *) coret yang tidak perlu
KUESIONER Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan dari UNIKA Soegijapranata Semarang melalui program skripsi, penulis memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan benar. Kuesioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa: A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar, guru dituntut untuk melakukan pekerjaannya dengan maksimal dan memiliki kinerja yang baik dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan khususnya kelurahan, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatannya. Faktor manusia disini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dan sangat menentukan bagi setiap organisasi atau perusahaan, sehingga tujuan dan gerak langkah sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu
Lebih terperinciKORELASI ANTARA AFFECTIVE COMMITMENT DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. TERLAKSANA SUKSES MANDIRI ABSTRAK
KORELASI ANTARA AFFECTIVE COMMITMENT DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CV. TERLAKSANA SUKSES MANDIRI ABSTRAK Saat ini di perusahaan-perusahaan besar banyak sekali terdapat karyawan yang berkompeten,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah hubungan yang saling menguntungkan. Di satu sisi perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedisiplinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam upaya mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciContoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) a. Ingin memberikan yang terbaik bagi perusahaan. b. Ingin mengembangkan pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini perluasan kerja merupakan masalah yang mendasar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, karena peningkatan jumlah penduduk dan agkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sry Juliyanta Br Sembiring Keloko, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset sebuah perusahaan untuk membuat perusahaan terus maju dan bertahan dalam perkembangan perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung adalah salah satu lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sangat cepat pada berbagai aspek. Organisasi dituntut untuk lebih responsif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi yang sukses mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Di satu sisi, perkembangan zaman menuntut organisasi untuk mengikuti perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha berharga dan merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual (Darmawan, 2013).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi saat ini mengalami kelangkaan sumber daya berkualitas dan persaingan yang terus meningkat. Efektifitas organisasi tidak terlepas dari efektifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya hukum dalam masyarakat oleh aparat penegak hukum. Sebagai anggota polisi harus mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan mengelola sumber daya manusia yang baik merupakan suatu langkah awal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia bukan merupakan sesuatu yang baru di lingkungan organisasi maupun perusahaan, karena pada hakekatnya sumber daya manusia adalah salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Disiplin Kerja Pegawai. kehidupan kelompok atau organisasi, baik organisasi formal maupun non
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Kerja Pegawai 1. Pengertian Disiplin Kerja Pegawai Menurut Martoyo (2000), kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang berarti: latihan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, perkembangannya meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan pendidikan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut adanya profesionalisme dalam bekerja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi suatu instansi, kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan daerah. Pegawai Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Tradisional Turnover Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori tradisional turnover. Harman et al. (2009) mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas dan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hamzah, Nyorong, 2013). Sebagai instansi yang berorientasi pada pelanggan (consumeroriented),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan konsep pelayanan dalam suatu rumah sakit sebagai instansi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah perusahaan. Pada praktiknya, perusahaan sering melupakan hakikat sumber daya manusia sebagai
Lebih terperinci