Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit Rataan berat paru-paru mencit (Mus musculus L) setelah dipapari asap rokok elektrik dengan kandungan rasa yang berbeda Ulangan Kelompok perlakuan P0 P1 P2 1 0.21 0.17 0.26 2 0.18 0.19 0.26 3 0.16 0.19 0.2 4 0.2 0.18 0.15 5 0.22 0.2 0.13 6 0.24 0.21 0.24 7 0.16 0.2 0.23 8 0.28 0.21 0.22 Rata-rata 0.20625 0.19375 0.21125 Hasil uji statistik berat paru-paru mencit Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk ok Statistic df Sig. Statistic df Sig. berat_organ P0.130 8.200 *.944 8.650 P1.170 8.200 *.969 8.893 P2.197 8.200 *.888 8.226 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. berat_organ Based on Mean 2.846 2 21.081 Based on Median 1.897 2 21.175 Based on Median and with 1.897 2 14.705.185 adjusted df Based on trimmed mean 2.672 2 21.093 Oneway ANOVA berat_organ Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups.001 2.000.320.730 Within Groups.031 21.001 Total.032 23
Multiple Comparisons berat_organ Bonferroni (I) ok (J) ok Mean Difference (I-J) Post Hoc Tests Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound P0 P1.01000.01911 1.000 -.0397.0597 P2 -.00500.01911 1.000 -.0547.0447 P1 P0 -.01000.01911 1.000 -.0597.0397 P2 -.01500.01911 1.000 -.0647.0347 P2 P0.00500.01911 1.000 -.0447.0547 P1.01500.01911 1.000 -.0347.0647 Lampiran 2. Data dan Analisis Statistik Persentasi Perubahan Bobot Badan Mencit Rataan persentasi perubahan bobot badan mencit (Mus musculus L) setelah dipapari asap rokok elektrik dengan kandungan rasa yang berbeda Ulangan P0 (%) P1 (%) P2 (%) 1 8,39 3,62 6,48 2 4,58 6,21 0,82 3 10,84 2,04 7,63 4 13,11 2,64 6,49 5 6,21 1,86 1,55 6 8 0,66 13,56 7 10,93 1,07 12,49 8 10,46 3,28 2,55 X ± SD 9,07 ± 2,80 2,67 ± 1,75 6,45 ± 4,77 Hasil uji statistik berat badan mencit Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk ok Statistic df Sig. Statistic df Sig. perbandingan_persentase_pe P0.187 8.200 *.971 8.908 rubahan_bb P1.169 8.200 *.922 8.443 P2.168 8.200 *.913 8.373 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. perbandingan_persentase_p erubahan_bb Based on Mean 2.962 2 21.074 Based on Median 2.861 2 21.080 Based on Median and with adjusted df 2.861 2 13.254.093 Based on trimmed mean 3.072 2 21.068 ANOVA perbandingan_persentase_perubahan_bb Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 161.660 2 80.830 7.264.004 Within Groups 233.676 21 11.127 Total 395.336 23 Post Hoc Tests Multiple Comparisons perbandingan_persentase_perubahan_bb Bonferroni (I) ok (J) ok Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound P0 P1 6.31750 * 1.66789.003 1.9787 10.6563 P2 2.54375 1.66789.426-1.7950 6.8825 P1 P0-6.31750 * 1.66789.003-10.6563-1.9787 P2-3.77375 1.66789.103-8.1125.5650 P2 P0-2.54375 1.66789.426-6.8825 1.7950 P1 3.77375 1.66789.103 -.5650 8.1125 *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Lampiran 3. Data dan Analisis Statistik Skor Derajat Kerusakan Jaringan Paruparu 1. Untuk kerusakan membran alveolus masing-masing ok Ulangan Skor derajat kerusakan membran alveolus P0 P1 P2 1 3 3 3 2 1 2 3 3 1 2 3 4 3 1 3 5 1 3 3 6 1 2 3 7 1 2 2 8 3 2 1
Hasil uji statistik kerusakan membran alveolus Kruskal-Wallis Test Ranks ok N Mean Rank kerusakan_membran P0 8 9.63 P1 8 11.81 P2 8 16.06 Total 24 Test Statistics a,b kerusakan_membran Chi-Square 3.965 Df 2 Asymp. Sig..138 a. Kruskal Wallis Test b.grouping Variable: ok 2. Untuk kerusakan lumen alveolus masing-masing ok Ulangan Skor derajat kerusakan lumen alveolus P0 P1 P2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 5 2 3 2 6 1 2 2 7 1 3 2 8 3 3 2 Hasil uji statistik kerusakan lumen alveolus Kruskal-Wallis Test Ranks ok N Mean Rank lumen_alveolus P0 8 9.38 P1 8 15.38 P2 8 12.75 Total 24 Test Statistics a,b
Chi-Square 3.603 Df 2 Asymp. Sig..165 lumen_alveolus a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: ok 3. Untuk kerusakan hubungan antar alveolus masing-masing ok Ulangan Skor derajat kerusakan hubungan antar alveolus P0 P1 P2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 1 3 3 4 3 1 2 5 1 1 2 6 2 2 3 7 1 2 2 8 3 1 1 Hasil uji statistik kerusakan hubungan antar alveolus Kruskal-Wallis Test Ranks ok N Mean Rank hubungan_antar_alveolus P0 8 10.75 P1 8 11.81 P2 8 14.94 Total 24 Test Statistics a,b hubungan_antar_alv eolus Chi-Square 1.709 Df 2 Asymp. Sig..425 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: ok
Lampiran 4. Prosedur Pembuatan Histologi Paru-paru Metode Parafin (Suntoro Handari, 1983) Organ paru-paru difiksasi dengan larutan bouin s selama 1 malam dicuci (washing) dengan alkohol 70% didehidrasi dengan alkohol bertingkat 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 96%, & alkohol absolute masing-masing ± 1 jam dijernihkan/penjernihan (clearing) menggunakan xilol selama 24 jam diinfiltrasi dalam oven pada suhu 56 o C menggunakan perbandingan xylol:paraffin 3:1, 1:1, 1:3 dan berakhir di paraffin murni masinngmasing selama 1 jam ditanam/penanaman (embedding) dilakukan penyayatan/pemotongan (section) menggunakan mikrotom rotary dengan ketebalan 6-10 µm ditempel/penempelan (affiksing) pada slide diwarnai/pewarnaan (staining) menggunakan pewarnaan hematoxilin eosin (HE) ditutup/penutupan (mounting) menggunakan cover glass hasil
Lampiran 5. Prosedur Pengamatan Preparat Histologi Jaringan Paru-paru Mencit (Mus musculus L.) (Mengikuti Metode Marianti, 2009) Preparat histologi paru-paru diletakkan dibawah mikroskop dilihat kerusakan membran alveolus, lumen alveolus, dan hubungan antar alveolus untuk 20 sel alveolus dengan perbesaran 400x hasil dirata-rata kan untuk mendapat persentase derajat kerusakan jaringan paru-paru di setiap mencit data yang terkumpul dianalisis dengan program SPSS release 17.0 Hasil