STUDI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERASAH, DEKOMPOSISI SERASAH, AIR TEMBUS TAJUK DAN ALIRAN BATANG SERTA LEACHING PADA BEBERAPA KERAPATAN TEGAKAN PINUS

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERASAH, DEKOMPOSISI SERASAH, AIR TEMBUS TAJUK DAN ALIRAN BATANG SERTA LEACHING PADA BEBERAPA KERAPATAN TEGAKAN PINUS

PEMETAAN POHON PLUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DENGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Oleh MENDUT NURNINGSIH E

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM

PRODUKSI DAN LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN MANGROVE API-API

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr) ANDY RISASMOKO

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatur tata air, mengurangi erosi dan banjir. Hutan mempunyai

.-. ~~~~ ~ ~ ~~ ~.~ ~ ~~~~~ ~~ ~

ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN GONDORUKEM DAN TERPENTIN DI PGT. SINDANGWANGI, KPH BANDUNG UTARA, PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT BANTEN.

PENILAIAN DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP MAKROFAUNA TANAH DENGAN METODE FOREST HEALTH MONITORING (FHM) ASRI BULIYANSIH E

BAB IV METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Metode Pengambilan Data Analisis Vegetasi

PERAN MODEL ARSITEKTUR RAUH DAN NOZERAN TERHADAP PARAMETER KONSERVASI TANAH DAN AIR DI HUTAN PAGERWOJO, TULUNGAGUNG NURHIDAYAH

BAB III BAHAN DAN METODE

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN Avicennia marina PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengambilan Data Metode Pengumpulan Data Vegetasi :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan mangrove pesisir Desa Durian dan Desa Batu

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP FUNGSI DAN LOKASI OBYEK-OBYEK REKREASI DI KEBUN RAYA BOGOR

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS STIMULANSIA TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

PENYEBARAN, REGENERASI DAN KARAKTERISTIK HABITAT JAMUJU (Dacrycarpus imbricatus Blume) DI TAMAN NASIONAL GEDE PANGARANGO

4/AGIZ.200' PENGARUH TAMAN LINGKUNGAN TERHADAP SURU UDARA SEKIT ARNY A. CITRA INDA HARTl A

TINGKAT KONSUMSI KAYU BAKAR MASYARAKAT DESA SEKITAR HUTAN (Kasus Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

ANALISIS HUJAN PADA LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN MODEL KESEIMBANGAN AIR (WATER BALANCE) DI KEBUN PTP. NUSANTARA II TANJUNG GARBUS SKRIPSI

lorar~th$olio di DAS Cipeureu, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Data yang diiasilkan dari

ANALISIS HUJAN PADA KEBUN KELAPA SAWIT DENGAN MODEL KESEIMBANGAN AIR (WATER BALANCE) DI KEBUN RAMBUTAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

θ t = θ t-1 + P t - (ETa t + Ro t ) (6) sehingga diperoleh (persamaan 7). ETa t + Ro t = θ t-1 - θ t + P t. (7)

KARAKTERISTIK SIFAT ANATOMI DAN FISIS SMALL DIAMETER LOG SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) DAN GMELINA (Gmelina arborea Roxb.

ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT

ANGKA BENTUK DAN MODEL VOLUME KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DIANTAMA PUSPITASARI

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN LOA BEKAS KEBAKARAN 1997/1998 SERTA PERTUMBUHAN ANAKAN MERANTI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONDISI RUANG, FREKUENSI DAN VOLUME PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERIODE LAYAK DISPLAY Dracaena marginata Tricolour

III. METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Biometrik Pohon Belian (Eusideroxylon zwageri T. et B.) pada Tegakan Hutan Sumber Benih Plomas Sanggau Kalimantan Barat MAULIDIAN

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A

STUDI PENYUSUNAN MODEL PENGATURAN HASIL HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DI KPH CEPU PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

ANALISIS UNIT RESPON HIDROLOGI DAN KADAR AIR TANAH PADA HUTAN TANAMAN DI SUB DAS CIPEUREU HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT SANDY LESMANA

PENGARUH KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN GIBERELIN TERHADAP KUALITAS TUNAS PISANG FHIA-17 IN VITRO. Oleh : DONNY ANDRIANA A

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Vegetasi 5.2 Model Arsitektur Pohon

KAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI

SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI

BAB III METODE PENELITIAN

KONDISI BEBERAPA KOMPONEN HIDROLOGI PADA TEGAKAN SENGON WURI HANDAYANI DAN EDY JUNAIDI

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKTIVITAS PRIMER DAN SEKUNDER BAB 1. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara keseluruhan daerah tempat penelitian ini didominasi oleh Avicennia

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

DAMPAK PENAMBANGAN PASIR PADA LAHAN HUTAN ALAM TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH IFA SARI MARYANI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

SERANGAN Ganoderma sp. PENYEBAB PENYAKIT AKAR MERAH DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DEASY PUTRI PERMATASARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

PENGARUH BERBAGAI PENUTUPAN TUMBUHAN BAWAH DAN ARAH SADAP TERHADAP PRODUKTIVITAS GETAH PINUS (Pinus merkusii) EVA DANIAWATI

LAJU INFILTRASI TANAH DIBERBAGAI KEMIRINGAN LERENG HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT LINGGA BUANA

ANALISIS LAJU EROSI DAN SEDIMENTASI DENGAN PROGRAM AGNPS

EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN MERANTI PADA SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (KASUS DI KONSESI HUTAN PT

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F

STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA HUTAN OLEH MASYARAKAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL BALURAN. Oleh : RINI NOVI MARLIANI E

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

PERSAMAAN PENDUGA VOLUME POHON PINUS DAN AGATHIS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT WIWID ARIF PAMBUDI

ANALISIS HUJAN PADA HUTAN PINUS DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN TONGKOH KABUPATEN KARO BERDASARKAN MODEL KESEIMBANGAN AIR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KECEPATAN RAMBATAN GELOMBANG DAN KETEGUHAN LENTUR BEBERAPA JENIS KAYU PADA BERBAGAI KONDISI KADAR AIR MOHAMMAD MULYADI

KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ERNIES

POTENSI KEBAKARAN HUTAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO BERDASARKAN CURAH HUJAN DAN SUMBER API SELVI CHELYA SUSANTY

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN DAMPAK KEBAKARAN TERHADAP MAKROFAUNA TANAH DENGAN METODE FOREST HEALTH MONITORING (FHM) ASRI BULIYANSIH E

PENGAMATAN INTERAKSI BEBERAPA PARAMETER EROSl DAN EVALUASI HASlL INTERPRETASI EROSl MELALUI FOTO UDARA. Oleh : ELFITA A

PENGAMATAN INTERAKSI BEBERAPA PARAMETER EROSl DAN EVALUASI HASlL INTERPRETASI EROSl MELALUI FOTO UDARA. Oleh : ELFITA A

EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN DI KECAMATAN MOJOWARNO, KAB. JOMBANG DALAM UPAYA PENINGKATAN BIOMASSA TANAMAN PADI (Oryza sativa) SKRIPSI.

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

I. PENDAHULUAN. Hutan merupakan salah satu ekosistem yang jumlahnya cukup luas di Indonesia,

PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) HERDIANSAH

PENGARUH PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN KENYAMANAN DI WILAYAH PENGEMBANGAN TEGALLEGA, KOTA BANDUNG

KAJIAN JENIS KEMASAN SELAMA TRANSPORTASI DAN PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L.

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PEMANFAATAN AIR PADA BENDUNG KECIL DI SUB DAS CIOMAS - DAS CIDANAU, BANTEN. Oleh: RINI AGUSTINA F

PEMANFAATAN LARUTAN NUTRIEN YANG DIBAWA OLEH SERAT JAGUNG DALAM BUDIDAYA IKAN MAS Cyprinus carpio L. DI KERAMBA JARING APUNG

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali MUJAHID

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi

USAHATANI DAN TATANIAGA KACANG KAPRI DI KECAMATAN WARUNGKONDANG, CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT. Oleh: DAVID ERICK HASIAN A

Transkripsi:

STUDI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERASAH, DEKOMPOSISI SERASAH, AIR TEMBUS TAJUK DAN ALIRAN BATANG SERTA LEACHING PADA BEBERAPA KERAPATAN TEGAKAN PINUS (Pinus merkusii), DI BLOK CIMENYAN, HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RISTANTO RAHARJO PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

RINGKASAN Ristanto Raharjo/E04400058. Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Air Tembus Tajuk Dan Aliran Batang Serta Leaching Pada Beberapa Kerapatan Tegakan Pinus (Pinus merkusii), Di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Di bawah bimbingan Ir.Omo Rusdiana, M.Sc. PENDAHULUAN. Ukuran suatu kerapatan sangat perlu untuk diperhatikan karena pembagian kerapatan dalam ukuran yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam kondisi iklim mikro, ketersediaan air tanah dan hara (van Dam, 2000) Ketersediaan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman secara normal. Menurut Arsyad (2000), hilangnya secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara dari daerah perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah sehingga tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang normal. Ketersediaan unsur hara dapat diindikasikan oleh perbedaan produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerapatan tegakan Pinus sp terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya di blok Cimenyan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik tegakan Pinus sp pada kerapatan yang berbeda, sehingga pengelolaan hutan di hutan tanaman Pinus khususnya di Hutan Pendidikan Gunung Walat dapat dilakukan secara lestari. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2004 sampai bulan November 2004, dengan lokasi penelitian pada tegakan Pinus sp di blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi. Alat yang digunakan untuk penelitian ini antara lain adalah plastik transparan, bambu, paku, tali rafia, patok kayu, golok, kantong plastik ukuran 1 kg dan ¼ kg, kain kasa berdiameter 6.5 mm, timbangan, tabung film, lisimeter, selang, pisau, ember, form tabulasi data curah hujan, higrometer dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah serasah (daun) dan air hujan yang tertampung dalam lisimeter, air hujan yang tertampung dari air tembus dan aliran batang serta contoh tanah terusik dan tidak terusik pada tegakan Pinus sp dengan tiga kerapatan berbeda. Parameter yang diukur antara lain produktivitas serasah, dekomposisi serasah, curah tajuk, aliran batang, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya. HASIL DAN KESIMPULAN. Rata-rata produktivitas serasah tertinggi terjadi pada kerapatan rendah. Faktor suhu dan kelembaban udara mempengaruhi hasil produktivitas serasah. Berdasarkan analisa data, dapat diketahui bahwa kerapatan dan waktu pengamatan memberikan pengaruh yang nyata pada selang kepercayaan 95 % terhadap produktivitas serasah. Waktu pengamatan (mingguan) yang memberikan pengaruh yang nyata terhadap produktivitas serasah adalah minggu ke-10 dan minggu ke-9 pada saat nilai produktivitas serasah tertinggi di berbagai kerapatan dan dimana suhu paling rendah dan kelembaban udara paling tinggi. Rata-rata dekomposisi serasah tertinggi terjadi pada kerapatan tinggi. Analisis regresi menunjukkan bahwa semakin rendah suhu udara maka dekomposisi serasah (daun) akan semakin tinggi (berkorelasi negatif) sedangkan jika semakin tinggi kelembaban udara maka dekomposisi serasah (daun) akan semakin tinggi (berkorelasi positif). Unsur fosfor adalah sangat sukar dan lambat untuk disediakan bagi tanaman. Hasil analisis tanah pada kerapatan tinggi menunjukkan bahwa kandungan fosfor untuk zona perakaran (0-20 cm) lebih tinggi dibandingkan kerapatan sedang dan rendah. Demikian halnya dengan nitrifikasi nitrogen kedalam bentuk sederhana (NH 4+ ).

Hal ini menunjukkan bahwa kerapatan tinggi lebih mudah dan lebih cepat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman daripada kerapatan sedang dan rendah. Analisis tanah pada kerapatan sedang menunjukkan bahwa persentase partikel liat lebih tinggi daripada debu dan pasir dan menghasilkan bulk densitas yang tinggi dibandingkan kerapatan tinggi dan rendah. Hal ini berarti bahwa kadar air tanah pada daerah perakaran (0-20 cm) lebih rendah dibandingkan kerapatan tinggi dan rendah. Pengukuran lisimeter menunjukkan bahwa kerapatan sedang memiliki laju infiltrasi yang tinggi, diikuti juga dengan perkolasi (air hilang yang tertampung dalam lisimeter) yang tinggi pula. Tingginya air yang hilang pada zona perakaran di kerapatan sedang kemungkinan juga dipengaruhi oleh produktivitas serasah yang sangat rendah. Potensi tegakan Pinus yang terdapat di kerapatan tinggi, sedang dan rendah ditinjau dari segi iklim mikro dan analisis unsur hara tanah menghasilkan informasi yang diharapkan berguna bagi kelangsungan pengelolaan hutan pendidikan gunung walat yang sustainable.

STUDI TERHADAP PRODUKTIVITAS SERASAH, DEKOMPOSISI SERASAH, AIR TEMBUS TAJUK DAN ALIRAN BATANG SERTA LEACHING PADA BEBERAPA KERAPATAN TEGAKAN PINUS (Pinus merkusii), DI BLOK CIMENYAN, HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RISTANTO RAHARJO SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Judul Penelitian Nama Nomor Pokok Departemen Program Studi : Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Air Tembus Tajuk dan Aliran Batang, serta Leaching pada Beberapa Kerapatan Tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi : Ristanto Raharjo : E04400058 : Manajemen Hutan : Budidaya Hutan Menyetujui : Dosen Pembimbing Ir. Omo Rusdiana, M. Sc NIP : 131 849 393 Mengetahui : Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS NIP : 131 430 799 Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Maret 1982 di Boyolali, Jawa Tengah dari ayah bernama Aris Sadimin dan ibu Sunarni dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pendidikan formal penulis dimulai di Taman Kanak-Kanak TK P.G Colomadu pada tahun 1986 sampai 1988. Pada tahun 1988 sampai tahun 1994, penulis melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 15 Surakarta. Tahun 1994, penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta dan lulus pada tahun 1997. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Batik 1 Surakarta dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih program studi Budidaya Hutan dengan Bidang Kekhususan Pengaruh Hutan pada tahun 2003. Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti Praktek Umum Pengenalan Hutan di Cilacap-Baturaden dan Praktek Pengelolaan Hutan di Getas pada tahun 2003. Pada tahun 2004, penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Sebagai salah satu sayarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan, penulis menyusun karya ilmiah dengan judul Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Air Tembus Tajuk dan Aliran Batang serta Leaching di Beberapa Kerapatan Tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi dibawah bimbingan Ir. Omo Rusdiana, M. Sc.

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim. Seraya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Air Tembus Tajuk dan Aliran Batang serta Leaching di Beberapa Kerapatan Tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai tugas akhir, penulis mengharapkan karya ini dapat menjadi sumbangan bagi pemikiran yang berarti khususnya dalam pengelolaan hutan di areal Hutan Pendidikan Gunung Walat dan kelestarian hutan Indonesia pada umumnya. Pada lembar ini penulis bermaksud menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya ilmiah ini, diantaranya kepada : 1. Ir. Omo Rusdiana, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, saran dan bimbingannya serta Ibu Omo atas motivasinya yang tiada henti. 2. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, terima kasih yang tak terhingga. Mas Fredy atas doa dan dukungan keuangannya, thanks a lot. 3. Selli Fidi Yani Wardani, S.Hut. U always be my sweety. 4. Keluarga di Bantarjati, Papa, Mama, Rina, Deri, Devi, terima kasih atas doa, dukungan dan perhatiannya. 5. Teman-teman di Lab. Pengaruh Hutan, Ibu Atikah, Setiyanto, S.Hut, terima kasih banyak atas perhatian dan motivasinya. 6. Pak Lilik beserta seluruh pihak di HPGW, terima kasih atas kopi dan keramahtamahannya. 7. My home sweet home Baristar beserta segala isinya yang lucu-lucu dan imut-imut. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih. Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menghasilkan karya yang sempurna. Menyadari akan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis akui bila dalam uraian maupun penyajian terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan tanggapan, kritik dan saran-saran perbaikan untuk menyempurnakan karya ini. Amiin. Bogor, Januari 2006 Penulis

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 2 II. III. IV. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Pinus sp... 3 1. Penyebaran... 3 2. Persyaratan Tumbuh... 3 3. Lukisan Pohon... 3 4. Benih... 3 B. Kerapatan Tegakan Hutan... 3 C. Produktivitas Serasah... 4 1. Pengertian Produktivitas Serasah... 4 2. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Hutan... 5 3. Produktivitas Serasah... 5 4. Produktivitas Serasah di Gunung Walat... 7 D. Dekomposisi Serasah... 8 1. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Serasah... 8 2. Proses Dekomposisi... 10 3. Laju Dekomposisi Serasah... 11 4. Dekomposisi Serasah di Gunung Walat... 13 E. Infiltrasi dan Perkolasi... 13 F. Air Tembus dan Aliran Batang... 13 1. Pengertian Air Tembus dan Aliran Batang... 13 2. Air Tembus dan Aliran Batang pada Hutan Pinus... 14 G. Pencucian Hara... 15 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Umum Hutan Walat... 18 B. Potensi dan Obyek Rekreasi... 18 METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian... 21 B. Alat dan Bahan... 21 C. Jenis Data... 21 D. Metode Penelitian... 22 1. Produktivitas Serasah... 22 2. Dekomposisi Serasah... 22 3. Air Tembus dan Aliran Batang... 23

4. Pencucian Hara... 23 5. Analisis Tanah dan Kadar Air Tanah... 24 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil... 26 1. Produktivitas Serasah... 26 2. Dekomposisi Serasah... 28 3. Volume Air Lisimeter... 30 4. Air Tembus Tajuk dan Aliran Batang... 32 5. Analisis Tanah dan Kadar Air Tanah... 34 B Pembahasan... 37 1. Produktivitas Serasah... 38 2. Dekomposisi Serasah... 39 3. Volume Air Lisimeter... 41 4. Air Tembus Tajuk dan Aliran Batang... 42 5. Analisis Tanah dan Kadar Air Tanah... 43 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 45 B. Saran... 45 DAFTAR PUSTAKA... 47 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Laju Produktivitas Serasah di Berbagai Tipe Ekosistem Dunia (Jordan, 1971 dalam Wiharto, 2003)... 6 Tabel 2. Data Rata-rata Produktivitas Serasah di Hutan Pendidikan Gunung Walat Tahun 1992... 7 Tabel 3. Hasil Proses Dekomposisi Bahan Organik Secara Aerobik dan Anaerobik (Chanlett, 1979 dalam Sunarto, 2004)... 9 Tabel 4. Laju Penghancuran serasah selama satu bulan pada Bulan Maret 2000... 13 Tabel 5. Hasil Pengukuran Aliran Batang (Stemflow) dan Air Tembus (Throughfall) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (Mulyana, 2002 dalam Priyono, 2003).... 14 Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Stemflow, dan Throughfall di Berbagai Kerapatan pada Plot yang Berbeda di HPGW... 37 Tabel 7. Data Hasil Pengukuran Kadar Air, Bulk Density dan Volume Air Lisimeter di Berbagai Kerapatan pada Plot yang Berbeda di HPGW... 37

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Perbandingan Rata-rata Produktivitas Serasah pada Tegakan Pinus merkusii, Schima wallichii dan Agathis loranthifolia (Nilamsari, 2000).... 7 Gambar 2. Grafik Rata-Rata Produktivitas Serasah (Daun) Pinus sp (gr/m 2 ) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 26 Gambar 3. Grafik Prediksi Rata-Rata Produktivitas Serasah (Daun) Pinus sp (gr/m 2 /minggu) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 27 Gambar 4. Grafik Hubungan Rata-Rata Produktivitas Serasah (Daun) Pinus sp (gr/m 2 /minggu) dengan Suhu (ºC) dan Kelembaban (%) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 28 Gambar 5. Grafik Nilai Bobot Sisa Serasah (Daun) Pinus sp Mingguan pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.... 29 Gambar 6. Grafik Persentase Dekomposisi Serasah (Daun) Pinus sp Mingguan pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.... 29 Gambar 7. Grafik Hubungan Rata-Rata Bobot Sisa Serasah (Daun) Pinus sp Mingguan dengan Suhu (ºC) dan Kelembaban (%) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 30 Gambar 8. Grafik Hubungan Rata-Rata Volume Aliran Batang (mm) dengan Curah Hujan (mm) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.... 31 Gambar 9. Grafik Hubungan Rata-Rata Volume Air Tembus Tajuk (mm) dengan Curah Hujan (mm) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 32 Gambar 10. Grafik Hubungan Rata-Rata Volume Air Lisimeter (mm) dengan Curah Hujan (mm) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 33 Gambar 11. Grafik Rata-Rata Volume Air Lisimeter (mm/hari) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.... 34

Gambar 12. Grafik Analisis Tekstur Tanah (%) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 36 Gambar 13. Grafik Rata-Rata Kadar Air Tanah (%) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 36 Gambar 14. Grafik Rata-Rata Bulk Density (g/cm 3 ) pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 37 Gambar 15. Grafik Rata-Rata Bulk Density (g/cm 3 ) dengan Kadar Air Tanah (%)pada Kerapatan yang Berbeda di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi... 37

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengamatan Produktivitas Serasah (Daun)/Litter Trap (gr/m 2 ) selama 16 Minggu pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah. Lampiran 2. Hasil Pengamatan Bobot Sisa Serasah (Daun) selama 16 Minggu pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (gr). Lampiran 3. Persentase Serasah (Daun) yang telah Terdekomposisi selama 16 Minggu pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (%). Lampiran 4. Selisih Persentase Serasah (Daun) yang telah Terdekomposisi selama 16 Minggu pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (%). Lampiran 5. Data Fisik Lingkungan (Suhu dan Kelembaban) Plot Pengamatan. Lampiran 6. Volume Air Lisimeter selama 15 kali kejadian Hujan pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (mm). Lampiran 7. Volume Air pada Aliran Batang dan Curah Hujan selama Sepuluh Kali Kejadian Hujan pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (mm). Lampiran 8. Rata-Rata Volume Air pada Aliran Batang dan Curah Hujan Selama Sepuluh Kejadian Hujan pada Kerapatan Tinggi, Sedang dan Rendah (mm). Lampiran 9. Analisis Pengaruh Kerapatan Tegakan dan Waktu Pengamatan terhadap Produktivitas Serasah (Daun). Lampiran 10. Uji Lanjut Pengaruh Kerapatan Tegakan dan Waktu Pengamatan terhadap Produktivitas Serasah (Daun). Lampiran 11. Analisis Pengaruh Kerapatan Tegakan terhadap Bobot Sisa Serasah (Daun). Lampiran 12. Analisis Pengaruh Fisik Lingkungan terhadap Bobot Sisa Serasah (Daun). Lampiran 13. Uji Lanjut Pengaruh Kerapatan Tegakan terhadap Bobot Sisa Serasah (Daun). Lampiran 14. Analisis Pengaruh Kerapatan Tegakan terhadap Rata-Rata Aliran Batang. Lampiran 15. Tabel Regresi Hubungan antara Rata-Rata Aliran Batang dan Curah Hujan pada Kerapatan Tinggi, Kerapatan Sedang dan Kerapatan Rendah. Lampiran 16. Analisis Pengaruh Kerapatan Tegakan terhadap Rata-Rata Curah Tajuk. Lampiran 17. Tabel Regresi Hubungan antara Rata-Rata Curah Tajuk dan Curah Hujan pada Kerapatan Tinggi, Kerapatan Sedang dan Kerapatan Rendah.

Lampiran 18. Uji Lanjut Pengaruh Kerapatan Tegakan terhadap Volume Air Lisimeter. Lampiran 19. Analisis Regresi Pengaruh Fisik Lingkungan terhadap Produktivitas Serasah (Daun). Lampiran 20. Analisis Regresi Pengaruh Fisik Lingkungan terhadap Bobot Sisa Serasah (Daun).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerapatan hutan mempengaruhi karakteristik suatu tegakan. Analisa mengenai pengaruh kerapatan terhadap karakteristik tegakan Pinus sp melalui pengukuran komponen-komponen tegakan seperti luas bidang dasar, volume dan jumlah pohon per hektarnya telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Adhiputra (2005) menyimpukan bahwa potensi tegakan Pinus merkusii berupa LBDS dan volume kayu berdiri dalam plot luasan 0,1 Ha mempunyai nilai yang berbeda pada kerapatan yang berbeda. Ukuran suatu kerapatan sangat perlu untuk diperhatikan karena pembagian kerapatan dalam ukuran yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam kondisi iklim mikro, ketersediaan air tanah dan hara (van Dam, 2000). Ketersediaan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman secara normal. Menurut Arsyad (2000), hilangnya secara berlebihan satu atau beberapa unsur hara dari daerah perakaran menyebabkan merosotnya kesuburan tanah sehingga tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang normal. Ketersediaan unsur hara dapat diindikasikan oleh perbedaan produktivitas serasah, dekomposisi serasah, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya. Vegetasi hutan bersifat dinamis yang berarti akan berubah dari musim ke musim. Sebagai bagian dari proses yang bersifat dinamis, maka hutan tanaman Pinus akan mempunyai peran terhadap pengendalian daur air. Peran hutan tanaman Pinus pada proses siklus air dimulai dari peran tajuk menyimpan air melalui proses intersepsi. Peran kedua adalah melalui proses evapotranspirasi yang mempengaruhi besarnya cadangan air tanah dan peran ketiga adalah pengendalian hasil air (Balitbang-DAS, 2003). Keberadaan hutan Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat terbukti mampu menjawab permasalahan awal yang dahulu dikeluhkan masyarakat di sekitar Gunung Walat yaitu erosi dan kelangkaan air. Penting sekali dilakukan penggalian informasi-informasi yang berkaitan dengan pengaruh pengelolaan hutan Pinus terhadap tata air dan tanah.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengelolaan hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerapatan tegakan Pinus sp terhadap produktivitas serasah, dekomposisi serasah, masukan air dari air tembus tajuk dan aliran batang, kehilangan air tanah melalui perkolasi dan analisis tanah beserta watak analitiknya di blok Cimenyan Hutan Pendidikan Gunung Walat C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik tegakan Pinus sp pada kerapatan yang berbeda, sehingga pengelolaan hutan di hutan tanaman Pinus khususnya di Hutan Pendidikan Gunung Walat dapat dilakukan secara lestari.