Kata Pengantar KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

Kata Pengantar KATA PENGANTAR

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian

gula (31) dan industri rokok (34) memiliki tren pangsa output maupun tren permintaan antara yang negatif.

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERBASIS DATA

V. MEMBANGUN DATA DASAR

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 5,21 PERSEN MENGUAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2015

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

Berita Resmi Statistik

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2016

Produk Domestik Bruto (PDB)

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2017

ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

VI. SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN WILAYAH KEPULAUAN PROVINSI MALUKU Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan Provinsi Maluku

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

BERITA RESMI STATISTIK

2013, No.1531

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

Keterangan * 2011 ** 2012 ***

2012, No

ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP PEREKONOMIAN DI PROVINSI LAMPUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2018

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN I-2017

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

VII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL. Indonesia ke luar negeri. Selama ini devisa di sektor pariwisata di Indonesia selalu

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2015

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,03 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN TRIWULAN II-2016

Statistik KATA PENGANTAR

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

Lampiran 1. Kode Sektor Sektor Eknonomi

ANALISIS KEBIJAKAN HUBUNGAN ANTARSEKTOR PEREKONOMIAN NASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005

I-O Multiplier Matrix. Dampak Thd Produksi Barang & Jasa (40,39) Dampak Thd Nilai Tambah Sektoral (19,54) Kesempatan Kerja (0,815) upah & Gaji (4,45)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG

Antar Kerja Antar Lokal (AKAL)

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Statistik KATA PENGANTAR

2

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH


BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

GO LONGAN PO KOK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

BERITA RESMI STATISTIK

KETERKAITAN ANTARSEKTOR PADA PEREKONOMIAN JAWA TIMUR

Transkripsi:

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) 2017 ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas. Buku 2 ini menyajikan data yang lebih lengkap dan terperinci mengenai konsumsi wisatawan, investasi dan promosi pariwisata, dan dampaknya terhadap perekonomian nasional serta data-data lain terkait kepariwisataan di Indonesia. Tersedianya data yang lengkap dan berkesinambungan serta mutakhir sangat diperlukan untuk melihat perkembangan pariwisata Indonesia. Dalam penyusunan Nesparnas diperlukan data pariwisata baik dari sisi permintaan (demand) maupun penawaran (supply) serta data lainnya yang berkaitan dengan pariwisata. Secara umum, Nesparnas merupakan suatu sajian statistik dalam bentuk neraca dan matriks yang menggambarkan hubungan ekonomi, baik antara pelaku pariwisata dengan pelaku ekonomi lainnya maupun antar pelaku pariwisata sendiri. Nesparnas mendeskripsikan seluruh aktivitas ekonomi wisatawan, baik dalam hal permintaan (konsumsi) jasa pariwisata dan penunjangnya maupun dalam h al permintaan (konsumsi) produk jasa pariwisata. Untuk maksud tersebut maka disusun Buku 2 ini sebagai pelengkap buku 1 Nesparnas, yang memuat data-data pendukung dalam penyusunan Nesparnas, yang meliputi: (i) Konsumsi pariwisata dari wisatawan (wisnus, w isnas, dan wisman), investasi dan promosi pariwisata, serta dampak kegiatan pariwisata terhadap perekonomian nasional yang merupakan hasil penghitungan dengan Tabel I-O, (ii) Tenaga kerja yang terserap pada industri pariwisata, (iii) Wisatawan Nusantara (wisnus) yang terdiri dari jumlah perjalanan domestik yang dilakukan penduduk, rata-rata lama berpergian serta rata-rata pengeluaran, (iv) Wisatawan mancanegara (wisman), yang mencakup jumlah kunjungan wisman ke Indonesia, rata-rata pengeluaran mereka selama berada di Indonesia, dan rata-rata lama tinggal, ( v) Outbound, meliputi jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan, ratarata pengeluaran mereka selama di luar negeri serta rata-rata pengeluaran mereka sebelum dan setelah dari luar negeri yang masih berkaitan dengan perjalanannya, i

Kata Pengantar (vi) usaha akomodasi yang terdiri dari jumlah usaha, jumlah pekerja, dan tingkat penghunian kamar hotel. Saran dan masukan sangat diharapkan guna meningkatkan kualitas dan cakupan dalam penyusunan Nesparnas di tahun-tahun mendatang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengguna data. Jakarta, Desember 2017 Tim Penyusun ii

Tim Penyusun NERACA SATELIT PARIWISATA NASIONAL 2017 TIM PENYUSUN Penanggung Jawab Umum : Yunita Rusanti Penanggung Jawab Teknis : Titi Kanti Lestari Andriyatna Rubenta Editor : Titi Kanti Lestari Andriyatna Rubenta Rifa Rufiadi Penulis : Akhmad Tantowi Barudin Endang Suryani Pengolah Data/Penyiapan Draft : Suryani Widarta Suryadiningrat Wahyu Winarsih Pipit Helly Sorayan Nuryadin Indri Wahyu Susanti Dyah Soendari Eko Sriyanto Nur Indah Kristiani Rahmad Basuki Rina Indriani Beta Septi Iriani Rayinda Citra Utami Septia Awal Hidayah RR. Chamma Fitri Putri I Dewa Gede Richard Alan A Penerbit : Kementerian Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan ISBN : 978-602-51081-4-3 iii

Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman 1. KONSUMSI DAN DAMPAK Tabel 1.1. Konsumsi Wisatawan, Investasi dan Belanja Pemerintah dan Swasta Tahun 2016 (miliar rupiah)... 1 Tabel 1.2. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Output Tahun 2016 (miliar rupiah)... 3 Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap NTB Tahun 2016 (miliar rupiah)... 5 Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Pajak Atas Produk Neto Tahun 2016 (miliar rupiah)... 7 Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Kompensasi Tenaga Kerja Tahun 2016 (miliar rupiah)... 9 Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Pajak Atas Produksi Neto Tahun 2016 (miliar rupiah)... 11 2. TENAGA KERJA USAHA PARIWISATA Tabel 2.1 Tabel 2.2 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kategori Lapangan Usaha, Tahun 2016... 13 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Wilayah Tempat Tinggal, Tahun 2016... 14 iv

Daftar Tabel Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2016... 14 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016... 14 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016... 15 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016... 15 3. WISNUS (Wisatawan Nusantara) Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal Tahun 2014-2016... 16 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Jenis Kelamin Tahun 2016... 17 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk, Menurut Provinsi Asal dan Kelompok Umur Tahun 2016........ 18 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2016... 19 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Maksud Kunjungan Tahun 2016... 20 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Provinsi Tujuan Tahun 2016... 21 Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Tujuan Tahun 2014-2016... 22 v

Daftar Tabel Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Rata-rata Lama Bepergian Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Tujuan Utama, Tahun 2014 2016... 23 Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan Menurut Provinsi Asal dan Jenis Pengeluaran, Tahun 2016 (ribu rupiah)... 24 Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan Menurut Provinsi Tujuan dan Jenis Pengeluaran, Tahun 2016 (ribu rupiah) 25 4. WISMAN (Wisatawan Mancanegara) Tabel 4.1 Jumlah Wisman Menurut Negara Tempat Tinggal Tahun 2014-2016... 26 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Jumlah Wisman Menurut Negara Tempat Tinggal dan Bulan Kedatangan, Tahun 2016... 27 Distribusi Pengeluaran Wisman Menurut Jenis Pengeluaran, Tahun 2014 2016... 28 Rata-rata Pengeluaran Wisman Per Kunjungan Menurut Negara Tempat Tinggal, Tahun 2014-2016... 29 Rata-rata Lama Tinggal Wisman Menurut Negara Tempat Tinggal, Tahun 2014-2016... 30 Rata-rata Pengeluaran Wisman Per Hari Menurut Negara Tempat Tinggal Tahun 2014-2016... 31 5. OUTBOUND (Penduduk Indonesia yang Pergi ke Luar Negeri) Tabel 5.1 Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Indonesia yang Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Menurut Pintu Keluar, Tahun 2016... 32 Distribusi Pengeluaran Penduduk Indonesia yang Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Menurut Jenis Pengeluaran, Tahun vi

Daftar Tabel 2016........ 33 Tabel 5.3 Struktur Pengeluaran Penduduk Indonesia yang Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri Menurut Kategori Pengeluaran dan Produk Barang dan Jasa yang Dikonsumsi, Tahun 2016... 34 6. USAHA AKOMODASI a. BANYAKNYA USAHA AKOMODASI Tabel 6.1.1 Banyaknya Usaha Akomodasi di Indonesia Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 35 Tabel 6.1.2 Banyaknya Kamar Usaha Akomodasi di Indonesia Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 37 Tabel 6.1.3 Banyaknya Tempat Tidur Usaha Akomodasi di Indonesia Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 39 Tabel 6.1.4 Rata-rata Tamu Per Hari Usaha Akomodasi di Indonesia Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 41 Tabel 6.1.5 Banyaknya Tenaga Kerja Usaha Akomodasi di Indonesia Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 43 b. TPK (Tingkat Penghunian Kamar) dan Rata-rata Lama Menginap Tabel 6.2.1 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016...... 45 Tabel 6.2.2 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Non Berbintang Menurut Provinsi dan Kelompok Kamar, Tahun 2016... 46 vii

Daftar Tabel Tabel 6.2.3 Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Hotel Berbintang Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 47 Tabel 6.2.4 Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Hotel Non Berbintang Menurut Provinsi dan Kelompok Kamar, Tahun 2016... 48 Tabel 6.2.5 Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel Berbintang Menurut Provinsi dan Kelas Hotel, Tahun 2016... 49 Tabel 6.2.6 Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel Non Berbintang Menurut Provinsi dan Kelompok Kamar, Tahun 2016... 50 viii

Tabel 1.1. Konsumsi Wisatawan, Investasi dan Belanja Pemerintah dan Swasta Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi - - - - - - 2. Tanaman kacang-kacangan 21,2 - - - - 21,2 3. Jagung 8,6 - - - - 8,6 4. Tanaman umbi-umbian 25,2 - - - - 25,2 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 1.592,7-1.742,2 - - 3.334,9 6. Tanaman bahan makanan lainnya 29,9-22,0 - - 51,9 7. Karet - - - - - - 8. Tebu - - - - - - 9. Kelapa - - - - - - 10. Kelapa sawit - - - - - - 11. Tembakau - - - - - - 12. Kopi - - - - - - 13. Teh - - - - - - 14. Cengkeh - - - - - - 15. Hasil tanaman serat - - - - - - 16. Tanaman perkebunan lainnya - - - - - - 17. Tanaman lainnya - - - - - - 18. Peternakan - - - - - - 19. Pemotongan hewan 120,8 9,4 45,3 - - 175,5 20. Unggas dan hasil-hasilnya 130,8 10,2 49,1 - - 190,1 21. Kayu - - - - - - 22. Hasil hutan lainnya - - - - - - 23. Perikanan 1.583,4 - - - - 1.583,4 Penambangan batubara dan bijih 24. logam - - - - - - Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi - - - - - - Penambangan dan penggalian 26. lainnya - - - - - - 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 2.264,3 176,9 849,3 - - 3.290,6 28. Industri minyak dan lemak - - - - - - 29. Industri penggilingan padi - - - - - - 30. Industri tepung, segala jenis 696,5 117,9 566,4 - - 1.380,7 31. Industri gula 2.342,7 113,2 656,9 - - 3.112,8 32. Industri makanan lainnya 2.898,2 144,2 831,2 - - 3.873,6 33. Industri minuman 2.768,2 149,1 661,4 - - 3.578,6 34. Industri rokok 1.586,9 107,3 431,8 - - 2.126,1 35. Industri pemintalan 4.008,2 125,4 530,3 - - 4.663,9 1

Tabel 1.1. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 21.339,3 1.250,1 6.484,8 3.833,9-32.908,1 37. Industri bambu, kayu dan rotan 9.542,0 703,8 6.781,3 6.242,1-23.269,3 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 1.548,8-204,6 - - 1.753,4 39. Industri pupuk dan pestisida - - - - - - 40. Industri kimia 162,8 51,0 751,2 - - 965,0 41. Pengilangan minyak bumi 12.292,8 196,8 - - - 12.489,6 42. Industri barang karet dan plastik 4.180,4 - - - - 4.180,4 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 651,2 203,9 3.004,8 - - 3.859,9 44. Industri semen - - - - - - 45. Industri dasar besi dan baja - - - - - - 46. Industri logam dasar bukan besi - - - - - - 47. Industri barang dari logam - - - - - - 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 2.051,3 59,3 1.677,8 7.388,4-11.176,8 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya - - - 7.969,2-7.969,2 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 3.809,5 110,2 3.115,9 - - 7.035,6 51. Listrik, gas dan air bersih - - - - - - 52. Bangunan - - - 123.523,2-123.523,2 53. Perdagangan - - - - - - 54. Penyediaan Akomodasi 25.135,0 95,4 71.940,5 - - 97.170,9 55. Penyediaan Makan dan Minum 54.702,6 1.066,7 33.776,8 - - 89.546,1 56. Angkutan kereta api 1.239,5-1.347,8 - - 2.587,3 57. Angkutan darat 17.616,8 1.532,4 8.655,4 - - 27.804,6 58. Angkutan air 6.579,2-1.085,4 - - 7.664,6 59. Angkutan udara 36.720,9-13.864,4 - - 50.585,3 60. Jasa penunjang angkutan 4.678,8 1.030,8 1.386,8 - - 7.096,4 61. Jasa Pos dan Kurir 1.169,7 257,7 462,3 - - 1.889,7 62. Komunikasi 3.882,0-2.373,4 - - 6.255,5 63. Lembaga keuangan 1.459,2-1.351,8 - - 2.810,9 64. Jasa Real Estat 298,1-177,7 - - 475,8 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 631,2-376,3 - - 1.007,5 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 824,1-491,3 - - 1.315,4 67. Pemerintahan umum dan pertahanan - - - - 10.513,3 10.513,3 68. Jasa sosial kemasyarakatan 1.107,3-613,0 - - 1.720,3 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 6.394,9-9.646,7 - - 16.041,5 70. Jasa Lainnya 3.579,9-272,6 - - 3.852,5 TOTAL 241.674,9 7.511,7 176.228,5 148.956,8 10.513,3 584.885,2 2

Tabel 1.2. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Output Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi 4.351,8 78,8 4.575,8 136,5 54,5 9.197,4 2. Tanaman kacang-kacangan 426,8 11,0 298,2 8,7 3,7 748,4 3. Jagung 1.126,0 39,1 924,5 32,0 9,8 2.131,4 4. Tanaman umbi-umbian 1.144,1 26,1 1.017,4 28,7 13,5 2.229,8 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 6.163,9 90,0 6.234,8 139,2 52,6 12.680,4 6. Tanaman bahan makanan lainnya 36,5 0,1 30,3 0,2 0,0 67,1 7. Karet 1.695,5 19,2 306,3 1.090,7 19,8 3.131,5 8. Tebu 711,1 28,9 341,9 26,5 3,2 1.111,6 9. Kelapa 818,9 26,9 502,9 27,4 6,9 1.383,0 10. Kelapa sawit 1.408,9 35,8 1.133,5 176,4 17,7 2.772,3 11. Tembakau 50,1 3,2 20,6 0,1 0,0 74,0 12. Kopi 265,7 8,1 184,4 5,9 2,0 466,1 13. Teh 43,8 1,5 28,0 0,8 0,3 74,4 14. Cengkeh 136,7 7,1 72,7 8,0 0,7 225,2 15. Hasil tanaman serat 6,8 0,4 2,5 2,0 0,0 11,7 16. Tanaman perkebunan lainnya 1.004,2 37,0 718,7 65,2 8,3 1.833,3 17. Tanaman lainnya 1.281,0 19,2 2.046,7 164,6 13,3 3.524,8 18. Peternakan 1.184,2 28,6 1.087,0 52,5 11,6 2.363,9 19. Pemotongan hewan 4.737,6 92,6 4.750,2 145,8 54,9 9.781,2 20. Unggas dan hasil-hasilnya 3.042,4 59,3 3.301,7 74,8 36,5 6.514,7 21. Kayu 1.898,6 130,9 1.358,4 3.902,1 23,1 7.313,0 22. Hasil hutan lainnya 593,9 37,4 383,4 872,9 5,5 1.893,1 23. Perikanan 6.946,4 131,7 4.687,4 111,6 60,4 11.937,6 Penambangan batubara dan bijih 24. logam 891,2 44,8 755,6 4.534,5 31,1 6.257,2 Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi 10.843,9 348,8 3.333,3 5.145,6 173,3 19.844,9 Penambangan dan penggalian 26. lainnya 446,0 24,8 383,7 6.015,5 20,4 6.890,5 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 5.487,2 232,5 4.785,9 68,9 35,7 10.610,2 28. Industri minyak dan lemak 3.042,7 70,9 2.495,4 92,3 34,2 5.735,5 29. Industri penggilingan padi 5.373,0 93,6 5.731,2 127,8 68,4 11.394,0 30. Industri tepung, segala jenis 6.107,9 280,4 5.464,3 234,5 56,9 12.144,0 31. Industri gula 4.000,3 166,0 1.880,9 150,9 16,7 6.214,8 32. Industri makanan lainnya 9.195,9 282,9 6.400,0 202,0 68,6 16.149,4 33. Industri minuman 3.952,5 173,8 1.915,4 36,8 13,4 6.091,9 34. Industri rokok 1.941,6 123,5 796,2 2,6 1,2 2.865,1 35. Industri pemintalan 7.662,7 296,7 1.434,3 467,0 4,6 9.865,2 3

Tabel 1.2. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 25.411,7 1.477,0 8.113,0 4.852,0 38,4 39.892,0 37. Industri bambu, kayu dan rotan 11.318,1 823,6 8.213,1 13.727,4 23,9 34.106,1 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 4.000,8 55,7 1.607,7 1.284,2 660,5 7.609,0 39. Industri pupuk dan pestisida 600,7 13,6 534,2 48,1 8,6 1.205,2 40. Industri kimia 4.647,9 217,5 3.081,6 5.318,9 126,9 13.392,8 41. Pengilangan minyak bumi 23.213,0 717,9 5.847,8 8.029,8 334,8 38.143,1 42. Industri barang karet dan plastik 6.712,9 65,8 1.162,3 4.378,5 80,0 12.399,5 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 1.565,9 249,6 3.716,4 10.216,3 59,4 15.807,7 44. Industri semen 124,8 7,7 105,4 4.056,5 10,4 4.304,8 45. Industri dasar besi dan baja 338,6 17,4 287,5 5.107,4 16,9 5.767,8 46. Industri logam dasar bukan besi 386,0 14,5 290,1 2.704,3 14,7 3.409,6 47. Industri barang dari logam 876,3 40,2 680,9 8.383,3 40,5 10.021,1 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 4.165,2 135,4 3.021,6 11.157,7 64,9 18.544,8 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 2.663,2 107,8 1.444,0 10.621,1 49,4 14.885,5 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 5.425,7 128,7 4.610,0 376,9 31,3 10.572,7 51. Listrik, gas dan air bersih 5.306,6 198,8 4.291,9 3.763,8 190,9 13.752,1 52. Bangunan 3.355,5 181,2 2.340,6 125.852,3 314,6 132.044,1 53. Perdagangan 20.947,2 724,0 15.161,6 17.210,5 433,3 54.476,5 54. Penyediaan Akomodasi 25.647,7 114,0 72.279,9 476,4 204,6 98.722,6 55. Penyediaan Makan dan Minum 56.623,4 1.086,2 34.789,0 1.368,6 837,2 94.704,4 56. Angkutan kereta api 1.275,0 1,2 1.372,5 34,6 6,4 2.689,5 57. Angkutan darat 20.426,6 1.651,7 10.546,6 6.236,7 362,9 39.224,4 58. Angkutan air 7.638,3 105,8 1.518,5 297,6 23,4 9.583,5 59. Angkutan udara 38.049,9 53,0 14.548,4 366,9 198,7 53.216,9 60. Jasa penunjang angkutan 9.044,5 1.117,9 2.954,9 349,4 53,8 13.520,5 61. Jasa Pos dan Kurir 1.297,6 262,8 549,9 172,8 6,3 2.289,3 62. Komunikasi 11.207,9 232,3 7.324,0 3.388,6 331,5 22.484,4 63. Lembaga keuangan 7.566,9 199,5 5.661,1 3.500,1 493,3 17.421,0 64. Jasa Real Estat 857,0 20,5 553,1 428,8 15,2 1.874,6 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 1.703,5 38,8 1.132,8 1.662,0 68,1 4.605,2 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 4.748,6 107,4 2.738,3 1.334,3 133,5 9.062,1 67. Pemerintahan umum dan pertahanan 1.144,2 22,5 859,0 757,6 10.538,9 13.322,1 68. Jasa sosial kemasyarakatan 1.550,7 14,7 941,2 353,3 46,8 2.906,7 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 6.492,9 0,2 9.792,6 2,4 0,2 16.288,3 70. Jasa Lainnya 5.361,8 8,3 560,0 219,1 4,6 6.153,8 TOTAL 419.716,6 13.264,5 302.014,6 282.188,9 16.747,8 1.033.932,4 4

Tabel 1.3. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhdap NTB Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi 3.807,3 68,9 4.003,3 119,4 47,7 8.046,7 2. Tanaman kacang-kacangan 324,3 8,4 226,6 6,6 2,8 568,8 3. Jagung 957,0 33,2 785,7 27,2 8,4 1.811,5 4. Tanaman umbi-umbian 951,7 21,7 846,2 23,9 11,3 1.854,8 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 5.544,5 80,9 5.608,3 125,2 47,3 11.406,2 6. Tanaman bahan makanan lainnya 34,4 0,1 28,6 0,2 0,0 63,3 7. Karet 1.451,0 16,4 262,1 933,5 16,9 2.680,0 8. Tebu 524,6 21,3 252,3 19,5 2,4 820,1 9. Kelapa 740,7 24,3 454,8 24,8 6,2 1.250,9 10. Kelapa sawit 1.068,5 27,2 859,6 133,8 13,4 2.102,5 11. Tembakau 35,6 2,3 14,6 0,0 0,0 52,5 12. Kopi 222,9 6,8 154,7 4,9 1,7 391,0 13. Teh 35,7 1,2 22,8 0,7 0,2 60,7 14. Cengkeh 121,1 6,3 64,4 7,1 0,7 199,5 15. Hasil tanaman serat 5,7 0,3 2,1 1,7 0,0 9,9 16. Tanaman perkebunan lainnya 861,1 31,7 616,3 55,9 7,1 1.572,1 17. Tanaman lainnya 1.058,7 15,9 1.691,6 136,0 11,0 2.913,3 18. Peternakan 938,8 22,7 861,8 41,6 9,2 1.874,1 19. Pemotongan hewan 1.805,7 35,3 1.810,5 55,6 20,9 3.727,9 20. Unggas dan hasil-hasilnya 1.874,1 36,5 2.033,8 46,1 22,5 4.012,9 21. Kayu 1.630,9 112,4 1.166,9 3.351,9 19,8 6.281,9 22. Hasil hutan lainnya 508,4 32,0 328,2 747,3 4,7 1.620,6 23. Perikanan 5.902,3 111,9 3.982,8 94,8 51,3 10.143,2 Penambangan batubara dan bijih 24. logam 639,1 32,1 541,8 3.251,7 22,3 4.487,1 Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi 7.913,6 254,6 2.432,6 3.755,1 126,5 14.482,4 Penambangan dan penggalian 26. lainnya 363,5 20,2 312,7 4.902,8 16,6 5.615,9 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 1.753,2 74,3 1.529,1 22,0 11,4 3.390,0 28. Industri minyak dan lemak 1.074,0 25,0 880,8 32,6 12,1 2.024,6 29. Industri penggilingan padi 1.169,9 20,4 1.247,9 27,8 14,9 2.481,0 30. Industri tepung, segala jenis 1.793,8 82,3 1.604,8 68,9 16,7 3.566,6 31. Industri gula 1.080,5 44,8 508,0 40,7 4,5 1.678,7 32. Industri makanan lainnya 2.734,2 84,1 1.902,9 60,1 20,4 4.801,6 33. 1.476,2 64,9 Industri minuman 715,4 13,7 5,0 2.275,2 34. Industri rokok 1.050,0 66,8 430,6 1,4 0,6 1.549,4 35. Industri pemintalan 2.379,2 92,1 445,3 145,0 1,4 3.063,1 5

Tabel 1.3. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 10.819,7 628,9 3.454,3 2.065,8 16,3 16.985,0 37. Industri bambu, kayu dan rotan 4.781,9 348,0 3.470,1 5.799,9 10,1 14.410,0 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 1.353,0 18,8 543,7 434,3 223,4 2.573,2 39. Industri pupuk dan pestisida 228,1 5,2 202,9 18,3 3,3 457,8 40. Industri kimia 1.568,8 73,4 1.040,1 1.795,2 42,8 4.520,4 41. Pengilangan minyak bumi 10.743,5 332,2 2.706,5 3.716,4 154,9 17.653,6 42. Industri barang karet dan plastik 1.773,2 17,4 307,0 1.156,6 21,1 3.275,3 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 640,5 102,1 1.520,1 4.178,8 24,3 6.465,8 44. Industri semen 39,7 2,5 33,5 1.291,4 3,3 1.370,5 45. Industri dasar besi dan baja 94,7 4,9 80,4 1.429,1 4,7 1.613,9 46. Industri logam dasar bukan besi 90,4 3,4 67,9 633,4 3,4 798,6 47. Industri barang dari logam 310,9 14,3 241,6 2.974,4 14,4 3.555,6 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 1.118,8 36,4 811,6 2.996,9 17,4 4.981,1 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 1.291,7 52,3 700,4 5.151,6 24,0 7.220,0 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 1.896,4 45,0 1.611,3 131,7 10,9 3.695,4 51. Listrik, gas dan air bersih 1.467,3 55,0 1.186,7 1.040,7 52,8 3.802,5 52. Bangunan 1.154,9 62,4 805,6 43.314,5 108,3 45.445,5 53. Perdagangan 14.175,7 489,9 10.260,4 11.647,0 293,2 36.866,2 54. Penyediaan Akomodasi 15.480,0 68,8 43.625,5 287,5 123,5 59.585,3 55. Penyediaan Makan dan Minum 24.371,5 467,5 14.973,7 589,1 360,3 40.762,0 56. Angkutan kereta api 471,6 0,4 507,7 12,8 2,4 994,9 57. Angkutan darat 10.018,5 810,1 5.172,7 3.058,9 178,0 19.238,2 58. Angkutan air 2.478,6 34,3 492,8 96,6 7,6 3.109,8 59. Angkutan udara 12.572,7 17,5 4.807,1 121,2 65,7 17.584,2 60. Jasa penunjang angkutan 5.260,0 650,1 1.718,5 203,2 31,3 7.863,1 61. Jasa Pos dan Kurir 684,7 138,6 290,2 91,2 3,3 1.207,9 62. Komunikasi 6.986,5 144,8 4.565,4 2.112,3 206,7 14.015,7 63. Lembaga keuangan 5.476,6 144,4 4.097,3 2.533,2 357,0 12.608,6 64. Jasa Real Estat 708,6 16,9 457,3 354,6 12,6 1.550,0 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 943,2 21,5 627,2 920,3 37,7 2.550,0 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 2.974,8 67,3 1.715,4 835,9 83,6 5.677,0 67. Pemerintahan umum dan pertahanan 709,9 14,0 532,9 470,0 6.538,7 8.265,5 68. Jasa sosial kemasyarakatan 902,7 8,6 547,9 205,7 27,3 1.692,0 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 2.485,3 0,1 3.748,3 0,9 0,1 6.234,6 70. Jasa Lainnya 2.728,3 4,2 284,9 111,5 2,3 3.131,3 TOTAL 202.635,4 6.480,6 155.839,2 120.060,3 9.624,9 494.640,3 6

Tabel 1.4. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Pajak Atas Produk Neto Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi (129,1) (2,3) (135,7) (4,0) (1,6) (272,8) 2. Tanaman kacang-kacangan (27,3) (0,7) (19,1) (0,6) (0,2) (47,9) 3. Jagung (38,6) (1,3) (31,7) (1,1) (0,3) (73,0) 4. Tanaman umbi-umbian (36,9) (0,8) (32,8) (0,9) (0,4) (71,8) 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan (195,1) (2,8) (197,3) (4,4) (1,7) (401,3) 6. Tanaman bahan makanan lainnya (0,8) (0,0) (0,7) (0,0) (0,0) (1,5) 7. Karet (16,9) (0,2) (3,1) (10,9) (0,2) (31,3) 8. Tebu (70,2) (2,9) (33,8) (2,6) (0,3) (109,8) 9. Kelapa (8,5) (0,3) (5,2) (0,3) (0,1) (14,4) 10. Kelapa sawit (11,8) (0,3) (9,5) (1,5) (0,1) (23,3) 11. Tembakau (6,2) (0,4) (2,5) (0,0) (0,0) (9,1) 12. Kopi (2,5) (0,1) (1,7) (0,1) (0,0) (4,3) 13. Teh (0,4) (0,0) (0,3) (0,0) (0,0) (0,7) 14. Cengkeh (0,8) (0,0) (0,5) (0,0) (0,0) (1,4) 15. Hasil tanaman serat (0,1) (0,0) (0,1) (0,0) (0,0) (0,2) 16. Tanaman perkebunan lainnya (12,6) (0,5) (9,0) (0,8) (0,1) (23,0) 17. Tanaman lainnya (40,3) (0,6) (64,3) (5,2) (0,4) (110,8) 18. Peternakan 0,4 0,0 0,3 0,0 0,0 0,7 19. Pemotongan hewan 5,2 0,1 5,2 0,2 0,1 10,7 20. Unggas dan hasil-hasilnya 5,0 0,1 5,4 0,1 0,1 10,7 21. Kayu 3,0 0,2 2,1 6,1 0,0 11,5 22. Hasil hutan lainnya 0,4 0,0 0,3 0,6 0,0 1,2 23. Perikanan (32,7) (0,6) (22,1) (0,5) (0,3) (56,2) Penambangan batubara dan bijih 24. logam 5,2 0,3 4,4 26,5 0,2 36,5 Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi 17,9 0,6 5,5 8,5 0,3 32,8 Penambangan dan penggalian 26. lainnya 0,6 0,0 0,5 7,5 0,0 8,6 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 11,4 0,5 10,0 0,1 0,1 22,1 28. Industri minyak dan lemak 1,9 0,0 1,6 0,1 0,0 3,6 29. Industri penggilingan padi 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30. Industri tepung, segala jenis 70,9 3,3 63,5 2,7 0,7 141,1 31. Industri gula 20,9 0,9 9,8 0,8 0,1 32,4 32. Industri makanan lainnya 28,8 0,9 20,0 0,6 0,2 50,6 33. Industri minuman 30,2 1,3 14,6 0,3 0,1 46,5 34. Industri rokok 73,6 4,7 30,2 0,1 0,0 108,7 35. Industri pemintalan 82,4 3,2 15,4 5,0 0,0 106,1 7

Tabel 1.4. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 116,4 6,8 37,2 22,2 0,2 182,8 37. Industri bambu, kayu dan rotan 16,3 1,2 11,9 19,8 0,0 49,3 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 42,5 0,6 17,1 13,6 7,0 80,7 39. Industri pupuk dan pestisida 9,1 0,2 8,1 0,7 0,1 18,3 40. Industri kimia 79,6 3,7 52,8 91,1 2,2 229,4 41. Pengilangan minyak bumi 25,9 0,8 6,5 8,9 0,4 42,5 42. Industri barang karet dan plastik 58,9 0,6 10,2 38,4 0,7 108,8 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 2,3 0,4 5,4 14,8 0,1 22,9 44. Industri semen 0,9 0,1 0,8 30,2 0,1 32,0 45. Industri dasar besi dan baja 3,2 0,2 2,7 48,4 0,2 54,6 46. Industri logam dasar bukan besi 6,3 0,2 4,8 44,3 0,2 55,8 47. Industri barang dari logam 11,8 0,5 9,2 113,1 0,5 135,2 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 114,5 3,7 83,1 306,8 1,8 509,9 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 42,8 1,7 23,2 170,9 0,8 239,5 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 72,2 1,7 61,4 5,0 0,4 140,8 51. Listrik, gas dan air bersih 5,0 0,2 4,0 3,5 0,2 12,9 52. Bangunan 23,9 1,3 16,6 894,5 2,2 938,6 53. Perdagangan (133,2) (4,6) (96,4) (109,4) (2,8) (346,3) 54. Penyediaan Akomodasi 202,7 0,9 571,4 3,8 1,6 780,4 55. Penyediaan Makan dan Minum 309,4 5,9 190,1 7,5 4,6 517,5 56. Angkutan kereta api (1,4) (0,0) (1,5) (0,0) (0,0) (2,9) 57. Angkutan darat (242,1) (19,6) (125,0) (73,9) (4,3) (464,9) 58. Angkutan air (197,9) (2,7) (39,4) (7,7) (0,6) (248,4) 59. (1.332,1 Angkutan udara ) (1,9) (509,3) (12,8) (7,0) (1.863,1) 60. Jasa penunjang angkutan 25,1 3,1 8,2 1,0 0,1 37,5 61. Jasa Pos dan Kurir 2,6 0,5 1,1 0,4 0,0 4,6 62. Komunikasi 22,7 0,5 14,8 6,9 0,7 45,5 63. Lembaga keuangan 22,3 0,6 16,7 10,3 1,5 51,3 64. Jasa Real Estat 1,4 0,0 0,9 0,7 0,0 3,0 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 8,6 0,2 5,7 8,4 0,3 23,3 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 17,1 0,4 9,8 4,8 0,5 32,5 67. Pemerintahan umum dan pertahanan 4,9 0,1 3,7 3,3 45,5 57,6 68. Jasa sosial kemasyarakatan 9,7 0,1 5,9 2,2 0,3 18,1 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 75,0 0,0 113,1 0,0 0,0 188,1 70. Jasa Lainnya 35,5 0,1 3,7 1,5 0,0 40,8 TOTAL (811,1) 9,6 148,0 1.699,2 53,7 1.099,4 8

Tabel 1.5. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Kompensasi Tenaga Kerja Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi 795,1 14,4 836,0 24,9 10,0 1.680,4 2. Tanaman kacang-kacangan 57,7 1,5 40,3 1,2 0,5 101,2 3. Jagung 152,3 5,3 125,1 4,3 1,3 288,4 4. Tanaman umbi-umbian 153,3 3,5 136,3 3,8 1,8 298,8 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 938,2 13,7 949,0 21,2 8,0 1.930,1 6. Tanaman bahan makanan lainnya 6,1 0,0 5,1 0,0 0,0 11,2 7. Karet 546,1 6,2 98,7 351,3 6,4 1.008,7 8. Tebu 140,1 5,7 67,4 5,2 0,6 219,0 9. Kelapa 174,4 5,7 107,1 5,8 1,5 294,5 10. Kelapa sawit 384,6 9,8 309,4 48,2 4,8 756,7 11. Tembakau 11,1 0,7 4,6 0,0 0,0 16,4 12. Kopi 66,1 2,0 45,9 1,5 0,5 116,0 13. Teh 13,9 0,5 8,9 0,3 0,1 23,6 14. Cengkeh 30,5 1,6 16,2 1,8 0,2 50,3 15. Hasil tanaman serat 0,9 0,1 0,3 0,3 0,0 1,6 16. Tanaman perkebunan lainnya 207,9 7,7 148,8 13,5 1,7 379,5 17. Tanaman lainnya 269,5 4,0 430,6 34,6 2,8 741,5 18. Peternakan 355,3 8,6 326,1 15,8 3,5 709,2 19. Pemotongan hewan 508,6 9,9 510,0 15,7 5,9 1.050,1 20. Unggas dan hasil-hasilnya 663,0 12,9 719,5 16,3 8,0 1.419,6 21. Kayu 374,0 25,8 267,6 768,7 4,5 1.440,7 22. Hasil hutan lainnya 116,6 7,3 75,3 171,4 1,1 371,7 23. Perikanan 1.171,6 22,2 790,6 18,8 10,2 2.013,4 Penambangan batubara dan bijih 24. logam 113,6 5,7 96,3 577,9 4,0 797,5 Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi 835,3 26,9 256,8 396,4 13,3 1.528,7 Penambangan dan penggalian 26. lainnya 131,1 7,3 112,8 1.768,3 6,0 2.025,5 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 426,1 18,1 371,7 5,4 2,8 824,0 28. Industri minyak dan lemak 272,1 6,3 223,1 8,3 3,1 512,9 29. Industri penggilingan padi 306,2 5,3 326,6 7,3 3,9 649,2 30. Industri tepung, segala jenis 495,0 22,7 442,8 19,0 4,6 984,1 31. Industri gula 354,4 14,7 166,6 13,4 1,5 550,6 32. Industri makanan lainnya 811,9 25,0 565,0 17,8 6,1 1.425,8 33. Industri minuman 690,0 30,3 334,4 6,4 2,3 1.063,5 34. Industri rokok 340,8 21,7 139,8 0,5 0,2 502,9 35. Industri pemintalan 561,2 21,7 105,0 34,2 0,3 722,5 9

Tabel 1.5. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 3.639,0 211,5 1.161,8 694,8 5,5 5.712,5 37. Industri bambu, kayu dan rotan 1.255,9 91,4 911,3 1.523,2 2,7 3.784,4 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 424,6 5,9 170,6 136,3 70,1 807,5 39. Industri pupuk dan pestisida 86,1 2,0 76,6 6,9 1,2 172,8 40. Industri kimia 534,6 25,0 354,4 611,8 14,6 1.540,4 41. Pengilangan minyak bumi 2.814,7 87,0 709,1 973,7 40,6 4.625,1 42. Industri barang karet dan plastik 580,5 5,7 100,5 378,6 6,9 1.072,3 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 227,5 36,3 539,8 1.484,0 8,6 2.296,2 44. Industri semen 13,4 0,8 11,3 436,2 1,1 462,9 45. Industri dasar besi dan baja 18,8 1,0 15,9 283,2 0,9 319,9 46. Industri logam dasar bukan besi 18,6 0,7 14,0 130,6 0,7 164,6 47. Industri barang dari logam 90,6 4,2 70,4 867,1 4,2 1.036,5 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 415,6 13,5 301,5 1.113,2 6,5 1.850,2 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 413,2 16,7 224,0 1.647,9 7,7 2.309,5 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 742,8 17,6 631,1 51,6 4,3 1.447,4 51. Listrik, gas dan air bersih 330,3 12,4 267,1 234,3 11,9 855,9 52. Bangunan 461,6 24,9 322,0 17.312,3 43,3 18.164,1 53. Perdagangan 4.092,8 141,5 2.962,4 3.362,7 84,7 10.644,1 54. Penyediaan Akomodasi 4.055,3 18,0 11.428,5 75,3 32,4 15.609,5 55. Penyediaan Makan dan Minum 9.006,3 172,8 5.533,4 217,7 133,2 15.063,3 56. Angkutan kereta api 372,7 0,3 401,2 10,1 1,9 786,2 57. Angkutan darat 3.291,7 266,2 1.699,6 1.005,0 58,5 6.321,0 58. Angkutan air 881,9 12,2 175,3 34,4 2,7 1.106,5 59. Angkutan udara 5.121,6 7,1 1.958,2 49,4 26,7 7.163,1 60. Jasa penunjang angkutan 1.921,3 237,5 627,7 74,2 11,4 2.872,2 61. Jasa Pos dan Kurir 235,7 47,7 99,9 31,4 1,1 415,9 62. Komunikasi 1.927,3 39,9 1.259,4 582,7 57,0 3.866,4 63. Lembaga keuangan 1.674,7 44,2 1.252,9 774,6 109,2 3.855,5 64. Jasa Real Estat 38,6 0,9 24,9 19,3 0,7 84,5 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 206,3 4,7 137,2 201,3 8,2 557,8 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 1.147,4 25,9 661,7 322,4 32,3 2.189,7 67. Pemerintahan umum dan pertahanan 631,6 12,4 474,2 418,2 5.817,7 7.354,1 68. Jasa sosial kemasyarakatan 666,9 6,3 404,7 151,9 20,1 1.250,0 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 1.164,4 0,0 1.756,2 0,4 0,0 2.921,1 70. Jasa Lainnya 1.587,3 2,5 165,8 64,9 1,4 1.821,8 TOTAL 62.566,3 1.971,6 46.064,3 39.661,1 6.751,3 157.014,6 10

Tabel 1.6. Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Pajak Atas Produksi Neto Tahun 2016 (miliar rupiah) No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Padi 25,3 0,5 26,6 0,8 0,3 53,5 2. Tanaman kacang-kacangan 2,6 0,1 1,8 0,1 0,0 4,6 3. Jagung 9,3 0,3 7,6 0,3 0,1 17,6 4. Tanaman umbi-umbian 6,5 0,1 5,7 0,2 0,1 12,6 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 37,7 0,6 38,2 0,9 0,3 77,7 6. Tanaman bahan makanan lainnya 0,4 0,0 0,3 0,0 0,0 0,7 7. Karet 16,2 0,2 2,9 10,4 0,2 29,9 8. Tebu 4,3 0,2 2,0 0,2 0,0 6,6 9. Kelapa 8,9 0,3 5,5 0,3 0,1 15,1 10. Kelapa sawit 11,6 0,3 9,3 1,5 0,1 22,9 11. Tembakau 0,5 0,0 0,2 0,0 0,0 0,8 12. Kopi 2,6 0,1 1,8 0,1 0,0 4,6 13. Teh 0,4 0,0 0,3 0,0 0,0 0,7 14. Cengkeh 1,3 0,1 0,7 0,1 0,0 2,2 15. Hasil tanaman serat 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 16. Tanaman perkebunan lainnya 9,4 0,3 6,7 0,6 0,1 17,2 17. Tanaman lainnya 7,3 0,1 11,7 0,9 0,1 20,2 18. Peternakan 6,7 0,2 6,2 0,3 0,1 13,4 19. Pemotongan hewan 12,6 0,2 12,6 0,4 0,1 25,9 20. Unggas dan hasil-hasilnya 12,4 0,2 13,5 0,3 0,1 26,5 21. Kayu 18,3 1,3 13,1 37,6 0,2 70,5 22. Hasil hutan lainnya 5,7 0,4 3,7 8,4 0,1 18,2 23. Perikanan 39,7 0,8 26,8 0,6 0,3 68,2 Penambangan batubara dan bijih 24. logam 5,6 0,3 4,8 28,7 0,2 39,6 Penambangan minyak, gas dan 25. panas bumi 70,1 2,3 21,5 33,3 1,1 128,2 Penambangan dan penggalian 26. lainnya 3,1 0,2 2,7 42,4 0,1 48,6 27. Industri pengolahan dan pengawetan makanan 12,2 0,5 10,6 0,2 0,1 23,6 28. Industri minyak dan lemak 7,0 0,2 5,7 0,2 0,1 13,1 29. Industri penggilingan padi 9,0 0,2 9,6 0,2 0,1 19,0 30. Industri tepung, segala jenis 12,5 0,6 11,2 0,5 0,1 24,8 31. Industri gula 7,5 0,3 3,5 0,3 0,0 11,7 32. Industri makanan lainnya 19,2 0,6 13,4 0,4 0,1 33,7 33. Industri minuman 10,6 0,5 5,1 0,1 0,0 16,3 34. Industri rokok 7,5 0,5 3,1 0,0 0,0 11,1 35. Industri pemintalan 19,2 0,7 3,6 1,2 0,0 24,8 11

Tabel 1.6. Lanjutan No Sektor Konsumsi Pengembangan Wisnus Wisnas Wisman Investasi Promosi Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 36. Industri tekstil, pakaian dan kulit 86,5 5,0 27,6 16,5 0,1 135,8 37. Industri bambu, kayu dan rotan 38,7 2,8 28,1 46,9 0,1 116,5 38. Industri kertas, barang dari kertas dan karton 11,2 0,2 4,5 3,6 1,8 21,3 39. Industri pupuk dan pestisida 2,2 0,0 1,9 0,2 0,0 4,4 40. Industri kimia 14,9 0,7 9,9 17,1 0,4 43,0 41. Pengilangan minyak bumi 85,8 2,7 21,6 29,7 1,2 141,0 42. Industri barang karet dan plastik 16,2 0,2 2,8 10,6 0,2 29,9 43. Industri barang-barang dari mineral bukan logam 6,0 0,9 14,1 38,9 0,2 60,1 44. Industri semen 0,5 0,0 0,4 14,8 0,0 15,7 45. Industri dasar besi dan baja 0,8 0,0 0,7 11,9 0,0 13,4 46. Industri logam dasar bukan besi 0,7 0,0 0,6 5,3 0,0 6,6 47. Industri barang dari logam 2,5 0,1 2,0 24,1 0,1 28,9 48. Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 10,9 0,4 7,9 29,3 0,2 48,6 49. Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 11,5 0,5 6,2 45,9 0,2 64,3 50. Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 17,1 0,4 14,5 1,2 0,1 33,3 51. Listrik, gas dan air bersih 10,2 0,4 8,2 7,2 0,4 26,3 52. Bangunan 9,6 0,5 6,7 359,2 0,9 376,8 53. Perdagangan 105,8 3,7 76,6 86,9 2,2 275,1 54. Penyediaan Akomodasi 110,5 0,5 311,3 2,1 0,9 425,2 55. Penyediaan Makan dan Minum 192,8 3,7 118,5 4,7 2,9 322,5 56. Angkutan kereta api 3,7 0,0 4,0 0,1 0,0 7,9 57. Angkutan darat 76,5 6,2 39,5 23,4 1,4 146,9 58. Angkutan air 19,5 0,3 3,9 0,8 0,1 24,5 59. Angkutan udara 99,1 0,1 37,9 1,0 0,5 138,6 60. Jasa penunjang angkutan 41,6 5,1 13,6 1,6 0,2 62,2 61. Jasa Pos dan Kurir 5,4 1,1 2,3 0,7 0,0 9,6 62. Komunikasi 55,5 1,2 36,3 16,8 1,6 111,4 63. Lembaga keuangan 31,2 0,8 23,4 14,4 2,0 71,9 64. Jasa Real Estat 30,7 0,7 19,8 15,4 0,5 67,2 65. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 7,7 0,2 5,1 7,6 0,3 20,9 66. Jasa Persewaan dan Jasa Penunjang Usaha 23,5 0,5 13,6 6,6 0,7 44,9 67. Pemerintahan umum dan pertahanan - - - - - - 68. Jasa sosial kemasyarakatan 3,3 0,0 2,0 0,8 0,1 6,3 69. Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 16,0 0,0 24,1 0,0 0,0 40,1 70. Jasa Lainnya 17,0 0,0 1,8 0,7 0,0 19,5 TOTAL 1.588,7 51,9 1.183,6 1.016,7 24,1 3.865,0 12

Tabel 2.1. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kategori Lapangan Usaha, Tahun 2016 2 Dijit KBLI Kategori lapangan Usaha Jumlah (1) (2) (3) 47 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor 5.008.647 49-51 Angkutan 48.962 55 Penyediaan Akomodasi 617.441 56 Penyediaan Makanan dan Minuman 5.631.982 68 Real Estat 253.389 79 82 84 Jasa Agen Perjalanan, Penyelenggara Tur dan Jasa Reservasi Lainnya Jasa Administrasi Kantor, Jasa Penunjang Kantor dan Jasa Penunjang Usaha Lainnya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 77.727 42.346 36.860 85 Pendidikan 142.526 90 Kegiatan Hiburan, Kesenian dan Kreativitas 108.637 91 Perpustakaan, Arsip, Museum dan Kegiatan Kebudayaan Lainnya 29.125 92 Kegiatan Perjudian dan Pertaruhan 3.297 93 Kegiatan Olahraga dan Rekreasi Lainnya 207.147 59, 70, 96 Lainnya 70.935 Jumlah 12.279.021 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 13

Tabel 2.2. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Wilayah Tempat Tinggal, Tahun 2016 Jumlah Distribusi Wilayah Tempat Tinggal (orang) (%) (1) (2) (3) Perkotaan 8.325.693 67,80 Pedesaan 3.953.328 32,20 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 Tabel 2.3. Jumlah 12.279.021 100,00 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2016 Jenis Kelamin Jumlah (orang) Distribusi (%) (1) (2) (3) Laki-laki 4.979.936 40,56 Perempuan 7.299.085 59,44 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 Tabel 2.4. Jumlah 12.279.021 100,00 Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016 Jumlah Distribusi Kelompok Umur (orang) (%) (1) (2) (3) 15-24 1.893.538 15,42 25-54 8.519.268 69,38 55-59 832.711 6,78 60+ 1.033.504 8,42 Jumlah 12.279.021 100,00 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 14

Tabel 2.5. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016 Jumlah Distribusi Pendidikan (orang) (%) (1) (2) (3) <= SD 4.272.547 34,80 SMP 2.753.015 22,42 SMA 4.398.747 35,82 Diploma I/II/III 350.140 2,85 Universitas 504.572 4,11 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 Jumlah 12.279.021 100,00 Tabel 2.6. Penduduk yang Bekerja di Sektor Pariwisata Menurut Kelompok Umur, Tahun 2016 Jumlah Distribusi Status Pekerjaan Utama (orang) (%) (1) (2) (3) Berusaha sendiri 3.213.391 26,17 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar 3.144.326 25,61 Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar 507.743 4,14 Buruh/karyawan 2.901.119 23,63 Pekerja bebas 109.882 0,89 Pekerja tak dibayar 2.402.560 19,57 Sumber: Sakernas, BPS, 2016 Jumlah 12.279.021 100,00 15

Tabel 3.1. Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal Tahun 2014-2016 Provinsi Asal 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) 01. Aceh 2.966.218 3.023.768 4.306.217 02. Sumatera Utara 9.348.703 9.464.756 9.398.998 03. Sumatera Barat 4.960.445 5.022.693 5.019.290 04. Riau 5.381.848 5.517.516 5.076.197 05. Jambi 1.985.383 2.019.636 1.774.454 06. Sumatera Selatan 4.970.027 5.039.369 5.807.205 07. Bengkulu 2.367.313 2.405.938 1.922.418 08. Lampung 6.124.015 6.193.525 6.153.283 09. Kep. Bangka Belitung 2.416.734 2.468.705 3.162.558 10. Kepulauan Riau 2.215.078 2.279.310 3.077.543 11. DKI Jakarta 23.891.529 24.134.824 24.046.943 12. Jawa Barat 43.750.926 44.397.263 43.619.718 13. Jawa Tengah 37.675.542 38.976.233 40.120.408 14. DI Yogyakarta 6.000.375 6.331.609 6.436.655 15. Jawa Timur 39.677.739 40.738.635 43.207.169 16. Banten 9.187.125 9.383.584 9.514.226 17. B a l i 8.220.658 8.316.585 8.465.669 18. Nusa Tenggara Barat 2.688.844 2.723.653 3.002.461 19. Nusa Tenggara Timur 2.693.958 2.738.457 2.710.541 20. Kalimantan Barat 2.942.020 2.987.871 2.944.441 21. Kalimantan Tengah 2.304.489 2.356.531 2.362.315 22. Kalimantan Selatan 3.392.729 3.450.676 4.271.433 23. Kalimantan Timur 3.755.764 3.849.431 3.132.595 24. Kalimantan Utara n.a n.a 708.804 25. Sulawesi Utara 2.607.211 2.635.068 2.722.230 26. Sulawesi Tengah 3.184.691 3.235.758 3.392.641 27. Sulawesi Selatan 8.506.206 8.595.079 8.692.154 28. Sulawesi Tenggara 2.900.922 2.914.213 2.968.941 29. Gorontalo 816.529 829.411 1.222.232 30. Sulawesi Barat 1.798.155 1.832.600 2.133.152 31. Maluku 799.861 813.905 830.921 32. Maluku Utara 388.005 396.047 491.531 33. Papua Barat 486.592 499.017 601.517 34. Papua 831.628 847.340 1.040.658 INDONESIA 251.237.262 256.419.006 264.337.518 16

Tabel 3.2. Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Jenis Kelamin Tahun 2016 Provinsi Asal Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) 01. Aceh 2.210.812 2.095.405 4.306.217 02. Sumatera Utara 4.705.138 4.693.860 9.398.998 03. Sumatera Barat 2.391.190 2.628.100 5.019.290 04. Riau 2.707.136 2.369.061 5.076.197 05. Jambi 986.419 788.035 1.774.454 06. Sumatera Selatan 3.158.539 2.648.666 5.807.205 07. Bengkulu 1.053.101 869.317 1.922.418 08. Lampung 3.296.314 2.856.969 6.153.283 09. Kep. Bangka Belitung 1.628.085 1.534.473 3.162.558 10. Kepulauan Riau 1.601.553 1.475.990 3.077.543 11. DKI Jakarta 11.578.603 12.468.340 24.046.943 12. Jawa Barat 22.001.786 21.617.932 43.619.718 13. Jawa Tengah 19.939.843 20.180.565 40.120.408 14. DI Yogyakarta 3.267.890 3.168.765 6.436.655 15. Jawa Timur 21.750.489 21.456.680 43.207.169 16. Banten 4.780.899 4.733.327 9.514.226 17. B a l i 4.415.693 4.049.976 8.465.669 18. Nusa Tenggara Barat 1.584.098 1.418.363 3.002.461 19. Nusa Tenggara Timur 1.562.898 1.147.643 2.710.541 20. Kalimantan Barat 1.686.576 1.257.865 2.944.441 21. Kalimantan Tengah 1.311.085 1.051.230 2.362.315 22. Kalimantan Selatan 2.203.632 2.067.801 4.271.433 23. Kalimantan Timur 1.658.083 1.474.512 3.132.595 24. Kalminatan Utara 388.992 319.812 708.804 25. Sulawesi Utara 1.370.098 1.352.132 2.722.230 26. Sulawesi Tengah 1.843.900 1.548.741 3.392.641 27. Sulawesi Selatan 4.178.318 4.513.836 8.692.154 28. Sulawesi Tenggara 1.565.819 1.403.122 2.968.941 29. Gorontalo 628.472 593.760 1.222.232 30. Sulawesi Barat 1.176.007 957.145 2.133.152 31. Maluku 436.981 393.940 830.921 32. Maluku Utara 274.471 217.060 491.531 33. Papua Barat 335.165 266.352 601.517 34. Papua 649.995 390.663 1.040.658 INDONESIA 134.328.080 130.009.438 264.337.518 17

Tabel 3.3. Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk, Menurut Provinsi Asal dan Kelompok Umur Tahun 2016 Provinsi Asal Kelompok Umur < 15 15-24 25-34 35-44 45-54 > 54 Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Aceh 895.693 564.114 763.923 872.009 733.779 476.699 4.306.217 02. Sumatera Utara 2.276.437 1.281.083 1.281.083 1.749.154 1.508.539 1.302.702 9.398.998 03. Sumatera Barat 1.394.861 661.040 757.913 801.079 724.284 680.113 5.019.290 04. Riau 1.269.049 505.589 877.167 1.011.178 856.354 556.860 5.076.197 05. Jambi 341.228 237.954 286.574 367.844 319.224 221.630 1.774.454 06. Sumatera Selatan 1.193.961 727.643 949.478 1.217.190 1.013.357 705.576 5.807.205 07. Bengkulu 412.359 281.634 334.693 373.526 307.779 212.427 1.922.418 08. Lampung 1.431.254 689.783 953.144 1.335.878 1.078.671 664.553 6.153.283 09. Kep. Bangka Belitung 845.352 417.458 592.347 575.586 401.961 329.854 3.162.558 10. Kepulauan Riau 883.870 372.690 537.031 670.904 387.155 225.893 3.077.543 11. DKI Jakarta 5.381.706 3.472.379 3.809.036 4.395.781 3.724.871 3.263.170 24.046.943 12. Jawa Barat 10.438.199 7.437.162 5.657.477 8.322.642 6.761.056 5.003.182 43.619.718 13. Jawa Tengah 9.761.295 5.448.351 5.861.592 7.181.553 6.286.868 5.580.749 40.120.408 14. DI Yogyakarta 1.499.097 1.020.210 927.522 1.116.116 1.044.669 829.041 6.436.655 15. Jawa Timur 9.488.294 5.781.119 6.182.946 7.898.270 7.539.651 6.316.889 43.207.169 16. Banten 2.473.699 1.470.899 1.383.368 1.782.015 1.439.502 964.743 9.514.226 17. B a l i 2.141.814 1.277.469 1.267.311 1.656.731 1.348.581 773.763 8.465.669 18. Nusa Tenggara Barat 758.121 444.965 523.629 568.666 436.858 270.222 3.002.461 19. Nusa Tenggara Timur 442.089 342.070 491.421 571.382 513.376 350.203 2.710.541 20. Kalimantan Barat 593.010 420.761 457.272 610.677 537.360 325.361 2.944.441 21. Kalimantan Tengah 498.448 259.855 427.343 551.837 403.011 221.821 2.362.315 22. Kalimantan Selatan 950.821 548.879 705.214 823.532 776.547 466.440 4.271.433 23. Kalimantan Timur 818.860 410.057 483.673 627.772 527.842 264.391 3.132.595 24. Kalimantan Utara 191.590 95.759 148.282 142.399 87.466 43.308 708.804 25. Sulawesi Utara 432.290 290.190 352.801 571.668 580.107 495.174 2.722.230 26. Sulawesi Tengah 540.108 390.493 625.942 776.915 639.513 419.670 3.392.641 27. Sulawesi Selatan 1.947.042 1.189.087 1.215.163 1.754.077 1.474.189 1.112.596 8.692.154 28. Sulawesi Tenggara 606.852 448.013 542.722 603.883 464.342 303.129 2.968.941 29. Gorontalo 268.891 231.980 200.324 200.324 226.724 93.989 1.222.232 30. Sulawesi Barat 455.641 340.451 375.008 432.603 356.876 172.573 2.133.152 31. Maluku 180.892 117.825 136.437 176.986 130.039 88.742 830.921 32. Maluku Utara 80.808 63.604 102.779 117.132 78.399 48.809 491.531 33. Papua Barat 146.409 56.663 110.619 128.785 96.303 62.738 601.517 34. Papua 170.668 125.087 266.513 261.101 144.235 73.054 1.040.658 INDONESIA 61.210.708 37.422.316 39.587.747 50.247.195 42.949.488 32.920.064 264.337.518 18

Tabel 3.4. Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2016 Pendidikan Provinsi Asal Jumlah Diploma/ SD SLTP SMU Sarjana (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Aceh 1.605.358 643.349 1.265.167 792.343 4.306.217 02. Sumatera Utara 3.676.888 1.609.108 2.839.437 1.273.565 9.398.998 03. Sumatera Barat 2.036.828 698.685 1.394.861 888.916 5.019.290 04. Riau 2.053.322 732.495 1.481.742 808.638 5.076.197 05. Jambi 705.523 284.268 509.446 275.217 1.774.454 06. Sumatera Selatan 2.474.450 969.803 1.576.656 786.296 5.807.205 07. Bengkulu 706.489 264.717 540.392 410.820 1.922.418 08. Lampung 2.624.991 1.195.583 1.642.927 689.782 6.153.283 09. Kep. Bangka Belitung 1.514.549 441.809 842.505 363.695 3.162.558 10. Kepulauan Riau 1.312.880 369.305 1.035.593 359.765 3.077.543 11. DKI Jakarta 8.079.773 3.296.836 8.209.626 4.460.708 24.046.943 12. Jawa Barat 18.677.963 7.594.193 11.707.532 5.640.030 43.619.718 13. Jawa Tengah 17.356.089 6.960.891 9.929.801 5.873.627 40.120.408 14. DI Yogyakarta 2.127.314 834.834 2.163.360 1.311.147 6.436.655 15. Jawa Timur 17.550.752 7.219.918 12.162.818 6.273.681 43.207.169 16. Banten 4.048.303 1.586.973 2.546.007 1.332.943 9.514.226 17. B a l i 3.412.511 1.120.008 2.483.827 1.449.323 8.465.669 18. Nusa Tenggara Barat 1.238.515 401.729 835.285 526.932 3.002.461 19. Nusa Tenggara Timur 1.195.620 343.697 715.854 455.370 2.710.541 20. Kalimantan Barat 1.200.743 461.394 845.349 436.955 2.944.441 21. Kalimantan Tengah 930.752 356.001 617.509 458.053 2.362.315 22. Kalimantan Selatan 1.884.556 638.152 1.057.180 691.545 4.271.433 23. Kalimantan Timur 1.214.194 389.695 1.021.539 507.167 3.132.595 24. Kalimantan Utara 289.050 109.936 192.369 117.449 708.804 25. Sulawesi Utara 877.647 442.635 947.880 454.068 2.722.230 26. Sulawesi Tengah 1.337.718 548.590 918.727 587.606 3.392.641 27. Sulawesi Selatan 3.460.347 1.143.887 2.210.415 1.877.505 8.692.154 28. Sulawesi Tenggara 1.106.821 427.528 839.023 595.569 2.968.941 29. Gorontalo 554.649 146.546 331.103 189.934 1.222.232 30. Sulawesi Barat 958.852 299.281 542.674 332.345 2.133.152 31. Maluku 274.204 97.799 288.994 169.924 830.921 32. Maluku Utara 168.792 73.631 151.097 98.011 491.531 33. Papua Barat 217.930 64.362 166.741 152.484 601.517 34. Papua 361.525 168.899 328.640 181.594 1.040.658 INDONESIA 107.235.898 41.936.537 74.342.076 40.823.007 264.337.518 19

Tabel 3.5. Jumlah Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Menurut Provinsi Asal dan Maksud Kunjungan Tahun 2016 Provinsi Asal Berlibur Profesi/ Bisnis Misi/ pertemuan/ kongres Maksud Kunjungan Pendidikan Kesehatan Berziarah/ Keagamaan Mengunjungi Teman Olahraga/ Lainnya Keseni-an (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Jumlah 01. Aceh 1.564.018 142.105 23.684 90.431 128.325 101.627 2.056.219 34.019 165.789 4.306.217 02. Sumatera Utara 3.667.489 184.220 55.454 131.586 200.199 306.407 4.516.219 77.072 260.352 9.398.998 03. Sumatera Barat 2.273.236 143.050 38.649 69.768 97.876 74.285 2.094.550 39.652 188.224 5.019.290 04. Riau 1.685.805 224.876 22.843 84.772 210.662 94.925 2.486.321 28.934 237.059 5.076.197 05. Jambi 454.970 103.273 23.245 38.328 87.126 16.325 916.860 2.307 132.020 1.774.454 06. Sumatera Selatan 1.565.042 274.100 24.971 121.951 212.544 91.754 3.168.411 11.614 336.818 5.807.205 07. Bengkulu 715.908 67.477 12.688 30.374 54.020 4.998 972.936 1.730 62.287 1.922.418 08. Lampung 1.701.383 177.215 27.074 78.762 175.369 131.680 3.687.047 27.074 147.679 6.153.283 09. Kep. Bangka Belitung 1.987.035 104.364 32.258 58.191 73.688 33.839 718.217 6.009 148.957 3.162.558 10. Kepulauan Riau 1.785.590 120.947 32.314 77.554 61.243 24.313 935.573 3.078 36.931 3.077.543 11. DKI Jakarta 10.090.097 278.945 141.877 247.684 168.329 870.499 11.960.949 12.023 276.540 24.046.943 12. Jawa Barat 22.411.811 859.308 226.823 571.418 370.768 2.150.452 15.624.583 601.952 802.603 43.619.718 13. Jawa Tengah 20.690.094 545.638 152.458 445.337 429.288 3.181.548 13.508.541 369.108 798.396 40.120.408 14. DI Yogyakarta 3.498.322 86.895 29.609 18.023 32.827 131.951 2.549.559 5.793 83.676 6.436.655 15. Jawa Timur 19.326.567 1.002.406 155.546 319.733 475.279 4.722.544 16.120.595 246.281 838.218 43.207.169 16. Banten 4.400.330 106.559 40.911 91.337 53.280 1.323.429 3.224.371 113.219 160.790 9.514.226 17. B a l i 2.187.529 65.186 38.096 79.577 88.043 2.218.852 3.586.904 29.630 171.852 8.465.669 18. Nusa Tenggara Barat 1.333.393 77.163 27.322 70.558 83.468 80.466 1.203.086 40.233 86.772 3.002.461 19. Nusa Tenggara Timur 491.421 194.075 51.229 94.056 104.085 63.969 1.547.719 5.150 158.837 2.710.541 20. Kalimantan Barat 888.632 199.339 53.000 96.283 109.828 59.772 1.256.393 47.406 233.788 2.944.441 21. Kalimantan Tengah 533.411 167.488 45.356 66.381 112.446 77.720 1.235.727 4.961 118.825 2.362.315 22. Kalimantan Selatan 1.082.808 137.113 49.549 82.439 49.549 566.819 2.160.491 14.096 128.569 4.271.433 23. Kalimantan Timur 1.331.979 124.991 57.326 57.326 93.978 31.013 1.356.727 11.904 67.351 3.132.595 24. Kalimantan Utara 345.684 29.982 18.358 20.839 34.164 9.144 239.859 4.182 6.592 708.804 25. Sulawesi Utara 874.108 202.262 72.139 75.678 145.912 61.795 1.130.542 19.600 140.194 2.722.230 26. Sulawesi Tengah 446.472 258.519 64.121 126.546 186.595 81.763 1.984.016 12.214 232.395 3.392.641 27. Sulawesi Selatan 2.948.379 304.225 92.137 195.573 151.243 142.551 4.404.314 20.861 432.871 8.692.154 28. Sulawesi Tenggara 658.808 179.324 39.784 108.960 106.882 67.098 1.547.709 12.173 248.203 2.968.941 29. Gorontalo 540.960 93.867 28.478 45.345 25.300 23.222 416.537 1.100 47.423 1.222.232 30. Sulawesi Barat 458.841 136.522 36.264 52.689 90.446 70.821 1.151.262 9.812 126.495 2.133.152 31. Maluku 330.208 55.339 21.272 31.575 17.366 3.822 321.816 5.152 44.371 830.921 32. Maluku Utara 142.986 65.030 11.453 19.612 26.297 13.861 195.580 492 16.220 491.531 33. Papua Barat 132.634 46.257 19.249 16.482 23.098 29.174 310.383 3.308 20.932 601.517 34. Papua 311.261 104.066 23.727 34.654 40.169 31.012 431.769 1.873 62.127 1.040.658 INDONESIA 112.857.211 6.862.126 1.789.264 3.749.822 4.319.692 16.893.450 109.021.785 1.824.012 7.020.156 264.337.518 20