PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

SKRIPSI DISUSUN OLEH FADILA ABRIANA K PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI CERITA

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BERBAGAI BENTUK PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN DENGAN PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BUMISARI PURBALINGGA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DALAM MENERAPKAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Kata kunci: media kertas origami, kemampuan menghitung pecahan. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3)Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Fadila Abriana 1), Hadi Mulyono 2), Peduk Rintayati 3), Djaelani 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail :fadilaabriana1@gmail.com Abstract:The purpose of this research is to increase story type question solving skill of the students through interactive computer assisted learning media in scientific approach.this research used the classroom action research with two cycles. Each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of the research were the students and the teacher. The sources of the data of the research were the students in grade five, their class teacher, learning activities, and documents. The data of the research were gathered through observation, test, in-depth interview, and content analysis. The data were validated by using the data triangulation and the method triangulation. They were then analyzed by using the interactive model of analysis and the decriptive comparative analysis. The conclusion is the use of interactive computer assisted learning media in scientific approach can improve story type question solving skill of the students in grade five of SDIT Insan Mulia Wonosobo in Academic Year 2014/2015.The objective of this research is to increase story type question solving skill through interactive computer assisted learning media in scientific approach of the students in grade five of SDIT Insan Mulia Wonosobo in Academic Year 2014/2015. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita melalui multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa dan guru. Sumber data berasal dari siswa kelas V, guru kelas V, kegiatan pembelajaran, dan dokumen. Pengumpulan data digunakan observasi, tes, wawancara, dan kajian dokumen. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi data dan metode. Simpulan penelitian ini adalah penerapan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal ccerita siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun ajaran 2014/2015. Kata kunci : keterampilan menyelesaikan soal cerita, multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2,3,4) Dosen Program Studi PGSD UNS Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang penting dan sangat berperan dalam perkembangan zaman. Sepanjang sejarah matematika dengan segala perkembangan dan pengalaman langsung berinteraksi dengan matematika membuat matematika sering disebut sebagai induk dari ilmu pengetahuan. Matematika adalah sebuah bahasa, kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan. Oleh sebab itu, kehidupan manusia tidak pernah tidak lepas dari matematika. Bahkan disetiap kegiatan kita a- kan selalu berhubungan erat dengan matematika. Untuk sebagian siswa di sekolah, matematika merupakan mata pelajaran yang paling ditunggu. Namun dilain sisi, tidak sedikit siswa yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Matematika memang erat kaitannya dengan memecahkan masalah yang berkaitan dengan angka-angka. Penyajian masalah dalam matematika pun bermacam-macam. Penyajian soal dalam bentuk cerita adalah usaha menciptakan suatu cerita untuk menerapkan konsep yang sedang dipelajari sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Biasanya siswa akan lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah atau soal-soal yang ada hubungannya dengan kehidupannya. Siswa diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal, melakukan kalkulasi dan menggunakan prosedur-prosedur relevan yang telah dipelajarinya. Soal cerita melatih para siswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian), serta prinsip-prinsip atau rumus dalam geometri yang telah dipelajari. Di samping itu juga memberikan latihan dalam menterjemahkan cerita-cerita tentang situasi kehidupan nyata kedalam bahasa matematika. Latihan memecahkan soal cerita penting bagi perkembangan proses berpikir anak. Dalam kehidupan sehari-hari anak mampu menyelesaikan persoalan sederhana secara matematis, menghargai matematika sebagai alat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, dan akhirnya anak a-

kan dapat menyelesaikan masalah yang lebih rumit. Meski demikian berdasarkan tes pra siklus pada siswa kelas V SDIT Insan Mulia, diketahui bahwa sebanyak 69% dari 26 siswa atau sebanyak 18 siswa mendapatkan nilai matematika dibawah KKM, khususnya pada keterampilan menyelesaikan soal cerita. Dimana KKM untuk mata pelajaran matematika ditetapkan yaitu 75. Bahkan 76% dari 26 siswa atau sebanyak 20 siswa mengaku sering mengalami kesulitan ketika menghadapi soal cerita. Mereka merasa lebih mudah mengerjakan soal biasa ketimbang soal cerita. Permasalahan di atas disebabkan oleh kurangnya keterampilan siswa untuk menyelesaikan soal cerita. Karena soal cerita bukan hanya menuntut siswa untuk berhitung, tapi juga menuntut siswa agar dapat berfikir logis. Soal cerita yang tadinya bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memecahkan masalah, malah menjadi bumerang bagi siswa dan guru. Kurangnya keterampilan siswa dalam memecahkan masalah pada soal cerita disebabkan oleh banyak faktor. Antara lain, siswa merasa bingung dengan kalimat-kalimat soal cerita yang berbentuk narasi panjang. Siswa mengalami kesulitan untuk mengubah kalimat narasi tersebut menjadi kalimat matematika. Sehingga soal cerita tidak dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu penggunaan metode pembelajaran guru yang masih konvensional, serta tidak tersedianya media pembelajaran. Sehingga motivasi dan minat belajar siswa kurang. Oleh sebab itu, untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika khususnya pada keterampilan menyelesaikan soal cerita yang kreatif dan menyenangkan, perlu adanya sebuah media pembe-lajaran yang menuntut siswa untuk aktif yaitu melalui multimedia interaktif dengan pendekatan saintifik Siswa membutuhkan adanya sebuah media pendukung pembelajaran matematika yang mampu membantu mereka dalam memahami bahasa soal cerita. Materi yang ada pada buku pelajaran dapat lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk ilustrasi bergambar karena dapat digunakan untuk memperjelas materi yang ada. Selain itu berfungsi pula untuk membantu merangsang minat belajar anak. Secara umum media pembelajaran a- dalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran yang baik bukan hanya mempermudah siswa dalam kegiatan belajar, tapi juga menarik dan menyenangkan. Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk mendapat informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses belajar, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Multimedia interaktif adalah salah satu bentuk dari multimedia pembelajaran. Karakteristik terpenting dari multimedia interaktif adalah siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Pada proses pembelajaran sekarang guru haruskan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang berbasis ilmiah. Kegiatan pembelajaran tersebut dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif dapat mengkonstruksikan konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran berbasis mendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10% setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%. Sedangkan pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90% setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 %.

Multimedia interaktif dengan pendekatan saintifik berarti melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode bersifat ilmiah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer yang memungkinan siswa untuk melakukan interaksi selama kegiatan pembelajaran. Metode ilmiah yang dilaksanakan meliputi lima kegiatan inti yaitu kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan. Sementara itu media pembelajaran yang dipakai menggunakan banyak komponen didalamnya yang meliputi gambar, suara, video, dan animasi. Multimedia interaktif disajikan dengan tampilan menarik sehingga kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan meskipun menggunakan metode-metode ilmiah. Dengan menepat gunakan teknik atau metode mengajar kemungkinan peserta didik akan lebih aktif belajar. Dalam hal ini penggunaan multimedia interaktif dengan pendekatan saintifik dirasa pas untuk meningkatan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Berdasarkan uraian di atas,dapat dirumuskan masalahnya, yaitu : Apakah penggunaan multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita pada siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun ajaran 2014/2015. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Insan Mulia yang terletak di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2014/2015, dilakukan selama 3 bulan. Penelitian dimulai pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Mei 2015. Subjek penelitian a- dalah siswa kelas V dan guru. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru dan siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun pelajaran 2014/1015 yakni nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun pelajaran 2014/1015. Sumber data sekunder dalam rancangan penelitian meliputi berbagai arsip atau dokumen diantaranya: silabus, RPP, dan raport siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun pelajaran 2014/-1015. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: wawancara, observasi, kajian dokumen dan tes. Validitas data digunakan triangulasi metode dan triangulasi data. Teknik analisis data digunakan analisis deskriptif komparatif serta analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. HASIL Sebelum melaksanakan tindakan dalam pembelajaran, dilakukan observasi dan wawancara, dan tes pra siklus kepada guru dan siswa kelas V. Berdasarkan tes pra siklus, didapatkan hasil nilai pra siklus keterampilan menyelesaikan soal cerita siswa kelas V SDIT Insan Mulia yang disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Data frekuensi nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita pra siklus 54-59 3 11,53% 60-65 9 34,61% 66-71 5 19,23% 72-77 1 3,84% 78-83 6 23,07% 84-89 2 7,69% Jumlah 26 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa kelas V belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu 75. Siswa yang mendapat nilai di bawah 75 (KKM) yaitu sebanyak 18 siswa atau 69,23% dan siswa yang dapat mencapai nilai sama dengan atau lebih dari 75 yaitu 8 siswa atau 30,77%. Selain itu capaian nilai rata- rata kelas pada pra siklus masih rendah yaitu 69,07 Data hasil observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menyelesaikan soal cerita yang menunjukkan hasil belum maksimal. Dari ke empat aspek yang di observasi semuannya menunjukkan hasil kurang dari 50%, yang berarti keaktifan siswa dalam pembelajaran ini masih sangat kurang.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa dalam memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru sudah menerapkan metode pembelajaran yang menarik, hanya saja masih kurang variatif. Setelah guru menerapkan multimedia interaktif berrbasis pendekatan saintifik, terdapat peningkatan baik pada aktifitas siswa, kinerja guru maupun nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Data frekuensi nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita I 53-58 5 19,23% 59-64 1 3,84% 65-70 1 3,84% 71-76 13 50% 77-82 1 3,84% 83-88 5 19,23% Pada siklus I, belum terjadi peningkatan yang signifikan, siswa yang berhasil mencapai nilai KKM hanya ada 7 siswa atau sekitar 26,92 % dari seluruh siswa di kelas V, sedangkan siswa yang berhasil memperoleh nilai sama dengan atau melebihi batas KKM ada 19 siswa atau sekitar 73,03%. Nilai ratarata kelas yang diperoleh meningkat menjadi 73,11. Meskipun presentase ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas sudah mengalami peningkatan, akan tetapi belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, yaitu 80%. Dengan demikian tindakan perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada tindakan di siklus II, terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal dan aktifitas pembelajaran keterampilan menyelesaikan soal cerita yang cukup signifikan. Persentase ketuntasan klasikal yang dicapai yaitu 84,61%, angka tersebut di atas target indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti yang hanya sebesar 80%. Hal serupa juga terjadi pada peningkatan aktifitas pembelajaran siswa, dan skor kinerja juga yang sudah mencapai kategoti sangat efektif. Sehingga tindakan dapat dihentikan di siklus II. Data nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita siklus II siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo dapat dilihat dalam Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Data frekuensi nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita siklus II 57-62 2 7,69% 63-68 1 3,84% 69-74 1 3,84% 75-80 12 46,15% 81-86 9 34,61% 87-92 1 3,84% Data pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mampu mencapai nilai KKM (75) sebanyak 22 siswa atau sekitar 84,16% sedangkan siswa yang belum mampu hanya sejumlah 4 siswa atau sekitar 15,84%. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh juga mengalami peningkatan, yaitu 78,15. PEMBAHASAN Keterampilan merupakan suatu hal yang amat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Menurut Abidia dalam Raharjo (2009 :2) soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita yang disajikan. Oleh karena itu dalam menyelesaikan soal cerita dapat digunakan strategi penyelesaian masalah, walaupun soal cerita matematika belum tentu merupakan soal pemecahan masalah. Kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan soal cerita tidak hanya kemampuan keterampilan (skill) dan mungkin algoritma tertentu saja melainkan kemampuan lainnya yaitu kemampuan menyusun rencana dan strategi yang akan digunakan dalam mencapai penyelesaian. Multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas pada penggunanya (Munir,2013: 82 ). Daryanto (2012: 122) mengungkapkan bahwa pada kegiatan pembelajaran saintifik dilaksanakan dengan memadankan proses-proses yang bersifat ilmiah. Multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik berarti melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran yang meng-

gunakan metode bersifat ilmiah dengan media permbelajaran berbasis komputer yang memungkinan siswa untuk melakukan interaksi selama kegiatan pembelajaran, rumusan hipotesis, dan pengumpulan data. Penggunaan multimedia interaktif berbasis pendektan saintifik dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita siswa kelas V. Dengan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis komputer yang menyenangkan siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ada peningkatan nilai keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan klasikal yang cukup besar. Yaitu dari 30,77% pada pra siklus menjadi 84,61% pada siklus II. Peningkatan keterampilan menyelesaikan soal cerita terjadi secara bertahap. Pada pra siklus nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 69,07 dengan presentase ketuntasan hanya 30,77%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73,11 dan prenstase ketuntasan 73,03%. Pada siklus 2 nilai ratarata kelas menjadi 78,15 dan presentase ketuntasan sebesar 84,61%. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat dilaporkan adanya peningkatan keterampilan menyelesaikan soal cerita dengan digunakannya multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik Peningkatan tersebut dapat dilihat Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Data peningkatan nilai keterampilan menyelesaikan soal cerita sebelum dan sesudah tindakan. Keterangan Pra I II Nilai Rata-rata 69.07 73.11 78.15 Nilai Tertinggi 88 90 90 Nilai Terendah 54 53 57 Presentase Kelulusan Klasikal (%) 30.77 73.03 84.61 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan multimedia interaktif berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita siswa kelas V SDIT Insan Mulia Wonosobo tahun a- jaran 2014/2015 DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Munir. (2013). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Raharjo, M. (2009). Pembelajaran Soal Cerita di SD. Yogyakarta: PPPPTK Matematika