BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar 2000 sampai 3000 spesies binatang pengerat yang ditemukan. Hewan pengerat telah digunakan mausia sebagai percobaan, biasanya diambil kulitnya atau sebagai makanan. Dewasa ini banyak hewan yang digunakan sebagai simbol, Menurut Marcel Danesi kumbang tanduk disimbolkan sebagai kekuatan dan lebah madu sebagai simbol kesuburan, tak terkecuali tikus. Tikus seringkali disimbolkan sebagai korupor karena sifatnya yang rakus, suka mencuri makanan dari manusia. Dari sifat-sifat yang ada pada tikus tersebut, Penulis tertarik untuk mengangkat tema tikus dan menggunakan binatang ini untuk dijadikan sebagai simbol karena keunikan-keunikan yang di dapat dari binatang ini. Tidak sedikit seniman yang mencoba mengungkapkan dunia internal mereka; seperti rasa sakit, jiwa yang terpuruk, rasa gembira, cinta ada yang mencoba lebih detail menggambarkan kenyataan- 24
25 kenyataan dunia mimpi, fantasi alam bawah sadar, alam spiritual, dan alam yang tak terbayangkan sebelumnya sampai pada seniman-seniman yang menggunakan metafora, humor, tragedi satire, dan paradoks (Susanto, 2002: 11). Hubungan penulis dengan tikus serta sosok koruptor dijadikan latar belakang masalah dalam penciptaan karya seni grafis ini. Penulis menjadikan tikus sebagai bentuk simbol seorang koruptor karena sifatnya yang rakus, licik dan cerdik mengambil kesempatan. 2. Konsepsi Melalui pengalaman dan pengaatan, maka tercapailah sebuah konsep yang menjadi acuan dalam penciptaan karya seni. Mengacu pada konsep tikus sebagai suatu simbol para koruptor divisualisasikan melalui karya yang berbentuk tikus berperilaku seperti manusia. Konsep kedua yaitu tikus dikemas dalam bentuk yang lucu atau bernuansa komedi sebagai bentuk sindiran dengan menggunakan pemilihan warna yang terang untuk mempertegas unsur komedi. Adapun teori dan prinsip seni rupa yang di terapkan dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah: a. Garis Dalam seni rupa garis merupakan unsur yang mampu memberikan karakter dalam visual, dengan garis pula kita dapat menciptakan kontur bentuk suatu objek. Garis dapat terbentuk
26 dari dua bidang yang saling berdekatan dan berhimpitan, kedua hal tersebut dapat menciptakan kesan garis atau garis semu, sementara garis nyata adalah garis yang memang diciptakan sebagai garis dihasilkan dari goresan atau sapuan yang panjang (Hakim, 1997: 2). Garis yang penulis gunakan dalam karya hanya sebagai kontur-kontur bentuk dan kontur objek dengan menggunakan sifat garis semu dan garis nyata. b. Warna Warna merupakan pantulan cahaya yang menimpa pada suatu benda, tanpa adanaya cahaya maka tidak akan terjadi warna. Sama halnya pada karya seni, tanpa adanya cahaya maka karya tersebut tidak akan menampakkan warna. Tidak ada pembatasan dalam penggunaan warna dalam karya seni atau bisa dikatakan bebas sesuai dengan senimannya. Pengaplikasian warna pada objek binatang dalam karya ini menimbulkan efek kontras dan membuat objek menjadi lebih kuat daripada background. Warna yang penulis gunakan dalam karya menggunakan warna-warna yang cerah dan terang untuk memperkuat unsur komedi.
27 c. Tekstur Tekstur adalah sifat yang diberikan oleh sebuah permukaan. Kesan tersebut biasanya dideskripsikan dengan kasarnya suatu permukaan sampai dengan halusnya suatu permukaan. Kesan ini bisa didapatkan melalui rabaan ataupun melalui penglihatan. Tekstur yang dirasakan dengan diraba merupakan tekstrur ril sedangkan tekstur yang memberi kesan secara visual disebut semu. Tekstur yang penulis tampilkan dalam karya merupakan tekstur semu karena kesan tekstur yang dihasilkan berasal dari penglihatan pola-pola cetakan hasil dari pencukilan. d. Bidang Bidang adalah suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi oleh garis. Secara umum bidang dikenal dalam dua jenis, bidang yaitu bidang geometris dan organis. Bidang geometris seperti lingkaran atau bulatan, segi empat, segitiga dan segi-segi lainnya, sedangkan bidang organis dengan bentuk organis dengan bentuk bebas yag terdiri dari berbagai macam bentuk yang tidak terbatas. Dalam karya ini penulis mengolah bidang dengan memberikan sentuhan berupa garis, titik dan sentuhan lain dengan mempertimbangkan unsur estetik.
28 B. Implementasi Rupa Keberhasilan penulis dalam penciptaan karya bergantung pada perencanaan, proses dan teknik yang diterapkan. Perlu adanya pertimbangan yang matang mengenai dasar pemikiran yang meliputi media, teknik, proses penciptaan serta penyajian akhir karya. 1. Tahap Persiapan a. Penentuan Konsep dan Ide Tahap awal dari proses persiapan dalam penciptaan karya grafis ini adalah penemuan ide yang didapatkan dari pengalaman pribadi, pengamatan dan pemahaman mengenai perilaku tikus. Berdasarkan ide dan pengamatan itulah dipahami bahwa tikus merupakan hewan yang cerdik, rakus dan pandai necari celah. b. Pemilihan Teknik Tahap selanjutnya dalam persiapan yaitu pemilihan teknik, yang didasarkan pada karakter serta penguasaan terhadap teknik itu sendiri. Pada karya tugas akhir ini teknik yang digunakan adalah teknik ceta tinggi reduksi untuk mendapatkan warna lebih dari satu. c. Pemilihan Media Tahap terakhir dalam proses persiapan yaitu pemilihan bahan dengan teknik yang digunakan serta disesuaikan dengan konsep penciptaan karya. Bahan yang digunakan dalam karya tugas akhir ini adalah:
29 1. Lembaran Karet (Rubber Sheet) Rubber sheet merupakan bahan alternatif pengganti linoleum yang cukup terkenal karena kelenturan dan keempukannya, perbedaan rubber sheet adalah karet sedagkan linoleum berbahan linseed oil (linoxyn) yang dikeraskan. 2. Tinta Cetak Tinta ceta yang digunakan adalah tinta cetak basis minyak kemudia pengaplikasian tinta ke acuan menggunakan roll cat. 3. Kertas Kertas yang digunakan dalam karya tugas akhir ini adalah kertas manila, tekstur kertas ini halus dan mudah menyerap sehingga memudahkan dalam proses pencetakan. 4. Sendok Sendok disini berfungsi sebagai alternatif dari baren atau mesin press yang fungsinya untuk menekan kertas ke acuan dan membuat tinta dari acuan berpindah ke kertas. 2. Proses Sebagai perwujudan suatu karya seni, selain media dan teknik diperlukan pula proses pengerjaan yang baik. Pengerjaan hendaknya disesuaikan dengan teknik yang digunakan agar tercipta hasil yang makksimal. Proses perwujudan karya tugas akhir ini menggunakan teknik cetak tinggi reduksi dengan tahapan sebagai berikut:
30 a. Pembuatan Sketsa Karya Pembuatan sketsa merupakan proses awal dalam penciptaan karya tugas akhir ini. Proses ini dilakukan dengan membuat rancangan karya menggunakan pensil hingga terbentuk gambar yang diinginkan. Gambar 6: Proses Pembuatan Sketsa Sumber: Dokumentasi Edo R. A b. Pemindahan sketsa pada rubber sheet sebagai acuan Proses selanjutnya adalah tahap pemindahan sketsa pada acuan. Proses in dilakukan dengan cara melapisi rubber sheet dengan akrilik putih karena permukaan berwana gelap. Gambar 7: Proses Pemindahan Sketsa pada Acuan Sumber: Dokumentasi Edo R. A
31 c. Pencukilan Tahap yang berikutnya yaitu proses pencukilan acuan menggnakan alat cukil dengan jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan efek yang diinginkan Gambar 8: Proses Pencukilan Acuan Sumber: Dokumentasi Edo R. A d. Pencetakan Tahap selanjutnya adalah proses pencetakan, karena pencetakan dilakukan lebih dari satu kali maka dibutuhkan malmalan (acuan cetak) agar pada cetakan berikutnya hasilnya tetap presisi. Setelah itu aplikasikan tinta cetak dengan menggunakan roll ke rubber sheet yang sudah dicukil, kemudian diletakkan di atas mal-malan dan barulah dicetak pada kertas dan menggunakan sendok dengan menggosok-gosok pada permukaan kertas.
32 Gambar 9: Pengaplikasian Tinta ke Acuan Sumber: Dokumentasi Edo R. A e. Pengeringan Setelah dicetak, jemur hasil cetakan beserta acuan. Pada proses reduksi setelah acuan kering, acuan kembali dicukil dan siap untuk proses pencetakan berikutnya dan begitu seterusnya sampai karya selesai. Gambar 10: Hasil Cetakan Reduksi Sumber: Dokumentasi Edo R. A
33 3. Penyajian Karya tugas akhir ini disajikan dalam bingkai yang tertutup kaca untuk melindungi karya dari debu dan diberi pas parto untuk membuat jarak antara tepi karya dan tepi bingkai sehingga terlihat rapi. Kemudian ditampilkan dengan cara digantung. Gambar 11: Penyajian Karya Sumber: Dokumentasi Edo R.A