Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Yijk=^ + ai + )3j + (ap)ij + Iijk. Dimana:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisiko kimia tanah pemucat bekas. 1. Kadar Air (SNI )

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

LAMPIRAN A. Prosedur pembuatan larutan dalam penelitian pemanfaatan minyak goreng bekas. labu takar 250 ml x 0,056 = 14 gram maka

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB III. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit mentah

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

Desikator Neraca analitik 4 desimal

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. BAHAN DAN METODE

G O N D O R U K E M 1. Ruang lingkup

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Atsiri dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAMPIRAN. o C dan dinginkan lalu ditimbang. Labu lemak yang akan digunakan

a. Kadar Air (SNI) ), Metode Oven b. Kadar Abu (SNI ), Abu Total

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan Gambar 4. Pembuatan Minyak Kedelai Panci 1 buah Oven 1 buah Alat press (Hidrolic Press) 1 buah Neraca digital 1 buah Baskom 3 buah 14

15 Sendok 3 buah Kain saring 1 meter dibagi 4 bagian Nampan tempat mengoven 2 buah Erlenmeyer 4 buah Beaker glass 4 buah Buret 1 buah Klem dan statif masing-masing 1 buah Piknometer 1 buah Viskosimeter Ostwald 1 buah Gelas ukur 3 buah Pipet tetes 2 buah Labu takar 2 buah Kaca arloji 2 buah Lap kain 1 buah 5.1.3 Bahan yang Digunakan Kedelai 2 kg KOH 0,1 N HCl 1 N Indikator PP Alkohol 70% Aquadest Na 2S 2O 3 0,01 N KI 5% H 2SO 4 2N Kloroform

16 Asam asetat glacial 5.1.4 Prosedur Pengepresan 1. Proses Pendahuluan (kedelai sebanyak 3 kg untuk 4 kali percobaan direndam lalu dihilangkan kulit arinya). 2. Blanching. Kedelai dicelupkan ke dalam air mendidih selama 1-3 menit sambil diaduk-aduk. Setelah itu kedelai ditiriskan. 3. Pengeringan. Kedelai yang telah di blanching dikeringkan pada suhu Sesuai Variabel suhu yaitu 100 o C dan 120 o C serta pemanasan yaitu selama 2 jam sehingga kadar air berkurang sebanyak mungkin. Setelah itu kedelai didinginkan. 4. Pembuangan sisa kulit ari. Kedelai yang telah dikeringkan digosok-gosok dengan tangan sehingga kulit arinya terlepas. Setelah itu, kedelai ditampi sehingga kulit ari yang telah terlepas dapat dibuang dan diperoleh biji kedelai tanpa kulit ari yang lebih bersih. 5. Pengepresan. Kedelai yang telah dibuang kulit arinya kemudian dimasukkan ke dalam alat press lalu dilakukan pengepresan dengan variabel tekanan 1800 psi dan 2000 psi. Hasil pengepresan adalah bungkil dan minyak kedelai. Pengotor dalam minyak dihilangkan dengan disaring menggunakan kain saring. Pengepresan dilakukan 4 kali percobaan dengan variabel yang berbeda. 5.2 Variabel Percobaan 1. Variabel tetap : Berat sampel = 500 gram tiap percobaan 2. Variabel berubah :

17 Suhu pemanasan awal = 100 o C; 120 o C Tekanan hydraulic press = 1800 psi ; 2000 psi 2. Mekanisme variabel percobaan (Suhu pemanasan awal dan tekanan press) Percobaan I = 100 o C ; 1800 psi Percobaan II = 100 o C ; 2000 psi Percobaan III = 120 o C ; 1800 psi Percobaan IV = 120 o C ; 2000 psi 5.3 Analisa produk 5.3.1 Penghitungan rendemen 1. Menimbang bahan yang akan dimasukkan ke dalam alat hidrolic press. 2. Menimbang minyak yang dihasilkan dari proses pengepresan. 3. Menghitung rendemen dengan rumus: %rendemen= A B x100% Keterangan: A = massa minyak yang terekstrak (gr) B = massa sampel yang dimasukkan dalam alat pres (gr) 5.3.2 Analisa densitas 1. Menimbang piknometer yang kering dan bersih. 2. Mencatat bobot piknometer kosong tersebut. 3. Piknometer diisi dengan aquadest dan ditutup hingga meluap dan tidak ada gelembung udara. 4. Piknometer dibersihkan dengan tisu dan ditimbang bobot piknometer dan isinya. 5. Mencatat bobot piknometer dan air. 6. Mengulangi poin 3 sampai 3 untuk sampel minyak kedelai. 7. Menghitung densitas dengan rumus:

18 D T = W' -W W'' Keterangan: D T = densitas sampel minyak pada suhu T (gr/ml) W = berat piknometer kosong (gr) W = berat piknometer yang berisi sampel (gr) W = berat air pada suhu 25ºC (gr) 5.3.3 Analisa viskositas 1. Memasukkan air ke dalam Viskometer Ostwald. 2. Sedot cairan dengan bola kedelai hingga melewati garis batas atas. 3. Menghitung waktu alir zat cair dari garis batas atas hingga garis batas bawah. 4. Mencatat waktu yang butuhkan tersebut. 5. Mengulangi poin 1 sampai 3 untuk sampel minyak biji kedelai. 6. Menghitung viskositas dengan rumus: η 1 η 2 = d 1t 1 d 2 t 2 Keterangan: η 1 = viskositas zat cair 1 (gr/cm 3.det) η 2 = viskositas zat cair 2 (gr/cm 3.det) d 1 = densitas zat cair 1 (gr/cm 3 ) d 2 = densitas zat cair 2 (gr/cm 3 ) t 1 = waktu alir zat cair 1 (detik) t 2 = waktu alir zat cair 2 (detik)

19 5.3.4 Analisa Angka Asam Membuat larutan KOH 0,1 N 1. Menghitung jumlah padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat KOH 0,1N sebanyak x ml. 2. Menimbang padatan KOH sebanyak y gram. 3. Melarutkan padatan KOH di dalam beaker glass dengan sedikit air. 4. Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu takar x ml. 5. Menambahkan air hingga tanda batas dan dihomogenkan. Penetapan harga angka asam 1. Menimbang 4,23 gram minyak kedelai di dalam erlenmeyer 300 ml. 2. Menambahkan 30 ml etanol 70 %. 3. Memanaskan minyak sampai mendidih dan mencatan suhunya. 4. Mendinginkan minyak tersebut dan menggojognya untuk melarutkan asam lemak bebasnya. 5. Menambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes pada keadaan suhu dingin. 6. Mentitrasi dengan KOH 0,1N hingga titik akhir titrasi (merah muda). 7. Mencatat kebutuhan volume KOH, setelah TAT tercapai (perubahan warna menjadi merah muda) 8. Menghitung harga bilangan asam dengan rumus: Keterangan: AV= 56,1 x T x V m AV = acid value / angka asam (gr KOH/gr sampel) T V m = normalitas KOH (N) = volume KOH yang digunakan untuk titrasi (ml) = jumlah sampel yang digunakan (gr)

20 56,1= bobot molekul KOH 5.3.5 Analisa angka penyabunan Membuat larutan HCl 1. Mengambil HCl 2,75 ml masukkan dalam labu takar 150 ml. 2. Menambahkan aquadest sampai tanda batas. 3. Menggojog hingga homogeny. 4. Memasukkannya dalam buret untuk titrasi penentuan angka penyabunan Penetapan harga angka penyabunan 1. Menimbang 4,23 gr minyak biji kedelai, lalu memasukkannya ke dalam erlenmeyer. 2. Menambahkan KOH 25 ml. 3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan mencatat suhunya. 4. Mendinginkan larutan, setelah dingin menambahkan indikator PP sebanyak 2 tetes pada larutan tersebut. 5. Menitrasi dengan larutan HCl 0,5 N melalui buret. 6. Mencatat kebutuhan volume HCl setelah TAT tercapai yaitu terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi merah muda. 7. Menghitung angka penyabunan dengan rumus : Angka Penyabunan = 56,1 x N HCl x ( titrasi blanko - titrasi contoh ) beratsampel( gr) 8. Membuat larutan blanko, yaitu : - Mengambil 3 ml aquadest, lalu memasukkannya dalam erlenmeyer - Menambahkan 25 ml larutan KOH - Memanaskan sampai mendidih, lalu mendinginkannya - Menambahkan 2 tetes indikator PP

21 - Menitrasi dengan larutan standar 0,5 N HCl melalui buret - Mencatat kebutuhan HCl setelah TAT tercapai yaitu terbentuk warna dari merah jambu menjadi putih kebiruan - Melakukan percobaan masing masing dua kali 5.3.6 Analisa angka peroksida Standarisasi Larutan Na 2S 2O 3 dengan KIO 3 1. Dipipet 10 ml larutan standar KIO 3 dan masukkan dalam erlenmeyer. Tambahkan 5 ml KI 5 % dan 5 ml H 2SO 4 2N titrasi dengan Na 2S 2O 3 0,01 N sampai terjadi warna kuning muda ( kocok pelan - pelan, titran cepat ). 2. Tambahkan dengan indikator amylum 1 % sebanyak 1 ml sehingga berubah warna menjadi biru. Titrasi dilanjutkan dengan Na 2S 2O 3 0,01 N sampai warna biru tepat hilang ( kocok kuat, titran tetes demi tetes ) Penentuan angka peroksida - Dengan menggunakan timbangan analitik, ditimbang minyak sebanyak 5 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml bertutup. - Ditambahkan 30 ml pelarut yang terdiri dari 100 ml asam asetat glasial, 125 ml alkohol, dan 275 ml kloroform - Setelah minyak larut, tambahkan 0,5 ml larutan KI jenuh dan di tutup rapat sambil dikocok. Diamkan selama 1 menit di tempat gelap dengan kadang digoyangkan. - Ditambahkan 30 ml aquadest. ( Warna kuning jernih berubah menjadi kuning keruh ) - Kemudian titrasi dengan larutan Na 2S 2O 3 0,01 N sampai warna kuning hampir hilang (kocok dengan kuat).

22 Catatan : titrasikan sampai warna kuning hampir hilang tapi jangan sampai warna kuning menjadi benar-benar hilang karena saat penambahan amilum tidak akan terjadi perubahan warna menjadi biru. - Ditambahkan 0,5 ml amilum 1 %. Campuran berubah menjadi biru gelap. - Lanjutkan titrasi sampai titik ekivalen yaitu tepat saat warna biru hilang Menghitung angka penyabunan dengan rumus : Bilangan peroksida : (ml Tio) x N. Tio x 0.008 x 100 g Keterangan : Bilangan peroksida = kadar dalam ppm ml Tio N = titar Tio (ml contoh - ml blanko) = kenormalan Tio sulfat 0.008 = mg setara O 2 100 = 100 % g = bobot contoh (gram) 5.3.7 Uji Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui warna, bau dan rasa minyak yang dihasilkan.