BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Kelas penelitian ini adalah kelas VIIA dan kelas VIIC. Kelas VIIC sebagai kelas eksperimen pertama dengan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki laki dan 11 siswa perempuan. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen kedua dengan metode pembelajaran ekspositori berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki laki dan 10 siswa perempuan. Jumlah siswa yang menjadi sampel berjumlah 46 siswa. B. Analisis Data Hasil Pretest dan Posttest 1. Uji Normalitas Data hasil pretest antara kedua kelompok eksperimen dapat dilakukan uji normalitas. Setelah pengujian normalitas, diperoleh perhitungan seperti pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Pretest One Sample Kolmogorov Smirnov Test metode Think Pair metode ekspositori Share VIIC kelas VIIA N 23 23 Normal Mean Parameters(a,b) 64,5957 68,3230 Std. Deviation 24,50589 27,98237 Most Extreme Absolute Differences,151,211 Positive,116,129 Negative,151,211 Kolmogorov Smirnov Z 1,012,722 Asymp. Sig. (2 tailed),257,675 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk kelas VIIC adalah 0,257 sedangkan untuk kelas VIIA tingkat Sig. adalah 0,675. Keduanya menunjukkan nilai > 0,05 sehingga dapat dikatakan hasil belajar kedua kelompok eksperimen berdistribusi normal. Data hasil posttest antara kedua kelompok eksperimen dapat dilakukan uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji homogenitas. Setelah uji normalitas, diperoleh hasil perhitungan seperti tabel 4.2 di bawah ini:

28 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Posttest One Sample Kolmogorov Smirnov Test model pembelajaran TPS metode pembelajaran Ekspositori N 23 23 Normal Parameters(a,b) Mean 93,1674 85,7143 Std. Deviation 5,89114 16,26060 Most Extreme Absolute,225,283 Differences Positive,202,200 Negative -,225 -,283 Kolmogorov-Smirnov Z 1,078 1,355 Asymp. Sig. (2-tailed),196,051 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari tabel 4.2 di atas uji normalitas data posttest dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen yang diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share kelas VIIC nilai sig. sebesar 0,196 dan data kelompok metode pembelajaran ekspositori kelas VIIA nilai sig. sebesar 0,051. Oleh karena, signifikan > 0,05 jadi data kedua kelompok eksperimen berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Data hasil pretest antara kedua kelompok eksperimen dapat dilakukan uji homogenitas. Uji ini menggunakan data kedua kelas (VIIA dan VIIC). Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig.,614 1 44,437 Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh nilai signifikan 0,437. Nilai signifikan=0,437 > 0,05 sehingga H 0 diterima dapat disimpulkan bahwa variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama. Oleh karena itu, antara kelas VIIA dan VIIC bersifat homogen. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara kelas VIIA dan VIIC berdistribusi normal, bersifat homogen, dan tidak ada perbedaan rata rata prestasi awal. Maka kedua kelas tersebut dapat dijadikan kelas eksperimen pertama yaitu kelas VIIC adalah kelas eksperimen metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share dan kelas eksperimen kedua metode pembelajaran ekspositori VIIA.

29 C. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 Sebelum melakukan pembelajaran dengan dua metode pembelajaran yang berbeda yaitu metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori. Terlebih dahulu dilakukan pretest (test awal). Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa tanpa dipengaruhi metode pembelajaran. Hasil pemberian pretest diperoleh nilai rata rata pretest siswa kelas eksperimen 1 adalah 68,32, sedangkan nilai rata rata pretest siswa kelas eksperimen 2 adalah 64,59. Ternyata dari pengujian nilai pretest kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama (normal) dan kedua kelas homogen. Secara ringkas hasil pretest kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Data Pretest Kelas Eksperimen Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Kelas Eksperimen Metode Ekspositori Descriptive Statistics Metode Think Pair Share metode ekpositori kelas N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 23 68,3230 27,98237,00 100,00 23 64,5957 24,50589,00 100,00 Berdasarkan rata rata nilai pretest kedua kelas tesebut, terlihat baik kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 memiliki rata rata yang masih tergolong rendah dan belum mencapai KKM yaitu 70. 2. Nilai Posttest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 Setelah diketahui kemampuan awal, dilakukan pembelajaran dengan dua metode pembelajaran yang berbeda pada kedua kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, yaitu kelas eksperimen 1 (VIIC) diterapkan metode pembelajaran kooperatif TPS sedangkan kelas eksperimen 2 (VIIA) diterapkan metode pembelajaran ekspositori. Pada akhir pertemuan, siswa diberikan posttest. Tujuan diberikannya posttest adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematika siswa dari kedua kelas tersebut. Secara ringkas hasil posttest kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

30 Tabel 4.5 Data Posttest Kelas Eksperimen Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dan Kelas Eksperimen Metode Ekspositori Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Metode pembelajaran TPS 23 93,1674 5,89114 85,71 100,00 metode pembelajaran Ekspositori 23 85,7143 16,26060 28,57 100,00 Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil posttest kedua kelas eksperimen diperoleh rata rata nilai siswa kelas eksperimen 1 adalah 93,16 sedangkan rata rata nilai kelas eksperimen 2 adalah 85,71. Berdasarkan rata rata nilai posttest terlihat bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif TPS lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori. D. Hasil Uji Hipotesis Dari hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab II yaitu: H 0 : tidak ada perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori pada siswa Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga (nilai sig > 0,05) H 1 : ada perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori pada siswa Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga (nilai sig < 0,05) Maka dapat dilakukan uji hipotesis untuk menguji hipotesis nol (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H 1 ) diterima atau sebaliknya. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda rata rata yaitu Paired Sample T Test sedangkan untuk pengambilan keputusan apakah H 0 ditolak atau diterima maka menggunakan taraf signifikansi yaitu jika signifikansi > 0,05 jadi H 0 diterima (varian sama), jika signifikansi < 0,05 jadi H 0 ditolak (varian berbeda). Setelah dilakukan uji perbedaan rata rata dengan Paired Sample T Test maka diperoleh output sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Group Statistics kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean nilai Metode pembelajaran TPS 23 93,1674 5,89114 1,22839 metode ekspositori 23 85,7143 16,26060 3,39057 Berdasarkan tabel 4.6 rata rata (mean) dari kedua kelompok eksperimen mempunyai perbedaan rata rata nilai yaitu kelompok pembelajaran TPS sebesar 93,17 sedangkan kelompok eksperimen metode pembelajaran ekspositori sebesar 85,71.

31 Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Rata Rata Berdasarkan tabel 4.7 output dari perhitungan uji beda rata rata hasil belajar antara kedua kelompok eksperimen yaitu kelas VIIA SMP Kristen 2 yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori dan kelas VIIC SMP Kristen 2 dengan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share, diperoleh nilai sig. 0,065 jika dirumuskan hipotesis yaitu H 0 : sig > 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai varian yang sama dan H 1 : sig < 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai varian yang berbeda. Maka dari hasil output disimpulkan bahwa H 0 karena sig >0,05 yaitu 0,065 > 0,05 artinya kedua kelompok ekspeimen mempunyai varian yang sama. Pada kolom T Test For Equality of Means nilai t hitung sebesar 2,067 sedangkan nilai t tabel 2,021 yang berarti t hitung > t tabel berarti H 0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar dari kedua kelompok eksperimen. Pada kolom yang sama diperoleh nilai 0,045, jika dirumuskan pada hipotesis yaitu: H 0 : sig > 0,05 artinya tidak ada perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori. H 1 : sig < 0,05 artinya ada perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori, Hasil output disimpulkan bahwa H 1 diterima karena sig < 0,05 yaitu 0,045 < 0,05 artinya bahwa hasil belajar matematika siswa antara kedua kelompok eksperimen yaitu kelas VIIC SMP Kristen 2 yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dalam pembelajaran berbeda dengan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode ekspositori pada mata pelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga semester II tahun ajaran 2012/2013. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen didapatkan 14 soal yang valid dari 15 soal. Item soal yang tidak valid adalah item soal nomor 10 dengan nilai corrected item total correlation adalah 0,168. Hasil analisis menunjukkan bahwa soal layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Hasil analisis persyaratan kedua kelompok eksperimen diperoleh dari hasil uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas pretest kelompok eksperimen yang diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) diperoleh nilai sig. 0,257 sedangkan kelompok eksperimen yang diajar

32 menggunakan metode ekspositori diperoleh nilai sig. 0,675. Kedua kelompok eksperimen tersebut mempunyai nilai signifikan > 0,05 sehingga dapat dikatakan data hasil belajar pretest yang diperoleh berdistribusi normal. Pada uji normalitas posttest kedua kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif TPS diperoleh nilai sig. 0,196 sedangkan yang diajar menggunakan metode ekspositori diperoleh nilai sig. 0,051 sehingga dapat dikatakan bahwa data hasil belajar posttest berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas hasil belajar kedua kelompok eksperimen didapat nilai signifikan 0,437 > 0,05 maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut (kelas VIIA dan VIIC) homogen dan memiliki kemampuan awal yang sama sehingga kedua kelompok eksperimen tersebut dapat dilakukan penelitian. Siswa kelompok eksperimen 1 diberikan pengajaran matematika dengan metode pembelajaran kooperatif TPS yaitu kelas VIIC. Siswa kelompok eksperimen kedua diberikan pengajaran matematika dengan metode ekspositori yaitu kelas VIIA. Sebelum melakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang berbeda, terlebih dahulu dilakukan pretest (tes awal) guna mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dipengaruhi perlakuan/treatment. Hasil pemberian pretest diperoleh rata rata nilai siswa kelompok eksperimen 1 adalah 68,32 sedangkan rata rata nilai kelompok eksperimen 2 adalah 64,59. Ternyata rata rata nilai pretest kedua kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama (normal). Setelah diketahui kemampuan awal, dilakukan pembelajaran dengan dua perlakuan yang berbeda pada kelompok eksperimen. Pada akhir pertemuan, siswa diberi posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematika siswa antara kedua kelompok eksperimen. Hasil posttest kedua kelompok eksperimen diperoleh rata rata nilai siswa kelompok eksperimen 1 adalah 93,16 sedangkan rata rata nilai kelompok eksperimen 2 adalah 85,71. Berdasarkan rata rata nilai posttest terlihat bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif TPS lebih baik daripada metode pembelajaran ekspositori. Hasil uji hipotesis yang digunakan untuk menguji apakah H 0 ditolak atau diterima. Menguji hipotesis digunakan uji beda rata rata yaitu Independent Sample T Test. Hasil output pada tabel 4.6 Group Statistics menunjukkan rata rata (mean) kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif TPS adalah 93,17 lebih tinggi dibandingkan rata rata nilai yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori yaitu 85,71. Perhitungan uji beda rata rata hasil belajar antara kedua kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.7 pada kolom Levene s Test For Equality Of Variances diperoleh nilai 0,065 > 0,05 yang berarti kedua kelompok eksperimen mempunyai varian yang sama. Pada nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,067 > 2,021 berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok eksperimen. Pada tabel 4.7 diperoleh nilai sig. (2 tailed) 0,045 jika pada rumusan hipotesis yaitu H 1 diterima karena sig < 0,05 yaitu 0,045 < 0,05 artinya ada perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori.

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Arum Puspasari (2012) mengenai Eksperimentasi Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share dan Metode Pembelajaran Ekspositori Pada Materi Bangun Ruang Kelas V SD Se gugus diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara metode pembelajaran TPS dan metode pembelajaran ekspositori serta metode pembelajaran kooperatif TPS menghasilkan hasil belajar matematika yang lebih baik dari metode ekspositori. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Atik Widarti (2007) diperoleh kesimpulan bahwa Pembelajaran kooperatif TPS lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ekspositori. Disarankan guru dapat mengembangkan pembelajaran kooperatif TPS dan menerapkan pada pokok bahasan lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ratarata hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share dan metode pembelajaran ekspositori. Sehingga pembelajaran kooperatif Think Pair Share lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori. 33

34