Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan bahan yang akan di gunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Pemasangan plat besi penahan press pada rangka alat Merangkai alat Pengelasan Tidak Pengujian alat Layak? Ya Pengecatan Pengukuran parameter Data Analisis data Selesai 38
Lampiran 2. Kapasitas alat Kapasitas alat Ulangan Massa ( kg ) Waktu ( jam ) Kapasitas alat ( kg / jam ) 1 0,398 0,067 5,940 2 0,397 0,067 5,925 3 0,395 0,066 5,985 Rataan 0,397 0,067 5,950 KA U1 = KA U1 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,398 kg 0,067 jam KA U1 = 5,940 kg /jam KA U2 = KA U2 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,397 kg 0,067 jam KA U2 = 5,925 kg /jam KA U3 = KA U3 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,395 kg 0,066 jam KA U3 = 5,985 kg /jam 38
Lampiran 3. Nilai kalor Nilai kalor Ulangan T1 T2 Nilai kalor ( kal/gr ) 1 25,51 25,94 6677,9583 2 26,01 26,44 6677,9583 3 26,50 26,92 6502,2225 Rataan 26,01 26,43 6619,3797 CV = 73529,6 ( joule/ ) 1 joule = 0,239 kal Rumus : HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr U1 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 25,94 25,51 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6677,9583 kal/gr U2 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 26,44 26,01 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6677,9583 kal/gr U3 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 26,92 26,50 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6502,2225 kal/gr 38
Lampiran 4. Keteguhan tekan Keteguhan tekan Ulangan Ø benda uji (cm) Fu (kg) ơu (kg/cm2) I 5,2 122,37 5,76 II 5,2 158,07 7,44 III 5,2 224,35 10,56 Rataan 5,2 168,26 7,92 Hasil pengujian keteguhan diatas diperoleh dari pengujian yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. 38
Lampiran 5.Analisis Ekonomi Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan suatu alat.dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Lampiran 6. Biaya Produksi 1. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P S)(A F. i, n)(f P, i, t 1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun (P-S) (Rp) (A/F, 7,5%, n) (F/P, 6%, t-1) D t Ke 0 - - - - 1 4.383.000 0,1722 1 754.753 2 4.383.000 0,1722 1,085 818.907 3 4.383.000 0,1722 1,17715 888.457,02 4 4.383.000 0,1722 1,27705 963.857 5 4.383.000 0,1722 1,38535 1.045.596,51 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal 7,5% dan Asuransi 2% I = I = i(p)(n + 1) 2n 9,5%(Rp 4.820.000)(5 + 1) 2(5) I = Rp 274.740/tahun 38
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 754.753 274.740 1.029.493 2 818.907 274.740 1.093.647 3 888.457 274.740 1.163.197 4 963.857 274.740 1.238.597 5 1.045.596 274.740 1.320.337 total biaya tetap = Rp. 1.320.337/tahun 2. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P S) X 1,2%(Rp.4.820.000 Rp.482.000) Biaya reparasi = 2058 jam Biaya reparasi = Rp. 25,29/ jam 2. Biaya operator Biaya operator = Rp. 8.000/jam 3. Biaya bahan baku Bahan baku = Rp. 27.000 Total biaya tidak tetap = Rp. 35.025,29/jam 3. Biaya Pokok Pencetakan briket Biaya pokok = [ BT x + BTT]C 38
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (RP/kg) 1 1.029.492,60 2058 35.025,29 0,1684 5.980,73 2 1.093.646,57 2058 35.025,29 0,1684 5.985,89 3 1.163.197,02 2058 35.025,29 0,1684 5.991,67 4 1.238.596,81 2058 35.025,29 0,1684 5.997,83 5 1.320.336,51 2058 35.025,29 0,1684 6.004,52 6010 6005 6000 5995 5990 5985 5980 5975 5970 5965 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Biaya Pokok 38
Lampiran 7.Break even point Biaya tetap (BT) Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg 1 1.029.492,60 500,24 84,22 2 1.093.646,57 531,41 89,46 3 1.163.197,02 565,21 95,15 4 1.238.596,81 601,84 101,31 5 1.320.336,51 641,56 108.01 Biaya tidak tetap (BTT) = Rp. 35.025,29 /jam (1 jam = 5,94 kg) = Rp. 5.896,51 /kg Penerimaan setiap kg produksi (R) = Rp. 18.000/kg (angka ini diperoleh dari hasil pengamatan di pasaran) Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan briket arang sebanyak : Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun BEP (kg/tahun) 1 1.029.492,60 1.006,92 2 1.093.646,57 1.069,66 3 1.163.197,02 1.137,69 4 1.238.596,81 1.211,44 5 1.320.336,51 1.291,38 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 BEP (kg/tahun) 38
Lampiran 8.Net present value CIF COF 0... (7) dimana : CIF = Cash inflow COF = Cash outflow Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan : Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n). Kriteria NPV yaitu : - NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan - NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan - NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 4.820.000 Nilai akhir = Rp. 482.000 Suku bunga bank = Rp 7,5% Suku bunga coba-coba = Rp 9,5% Umur alat = 5 tahun 38
Pendapatan = penerimaan kapasitas alat jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 18.000/kg 5,94 kg/jam 2058 jam/tahun = Rp. 220.041.360/tahun Pembiayaan = Biaya pokok Kapasitas alat jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 17.061,80 5,94 2058 208.572.289 2 17.067,04 5,94 2058 208.636.443 3 17.072,73 5,94 2058 208.705.994 4 17.078,90 5,94 2058 208.781.393 5 17.085,59 5,94 2058 208.863.133 Cash in Flow 7,5% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 7,5%,5) = Rp. 220.041.360/ tahun x 4,0464 = Rp. 890.375.359,1/tahun 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 7,5%,5) = Rp 482.000 x 0,6968 = Rp. 335.858 Jumlah CIF = Rp. 890.711.216 Cash out Flow 7,5% 1. Investasi = Rp. 4.820.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan (P/F, 7,5%,n) 38
Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 7,5%, n) Pembiayaan (Rp) 1 208.572.289 0,9302 194.013.943,50 2 208.636.443 0,8654 180.553.978 3 208.705.994 0,8050 168.008.325 4 208.781.393 0,7489 156.356.385,60 5 208.863.133 0,6968 145.535.831,20 Total 844.468.463,40 Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 844.468.463,40 = Rp. 849.288.463,40 NPV 7,5% = CIF COF = Rp. 890.711.216 - Rp. 849.288.463,40 = Rp. 41.422.753,34 Jadi besarnya NPV 7,5% adalah Rp. 41.422.753,34> 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. 38
52 Lampiran 9.Internal Rate of Return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut : X IRR = p % + x (q% - p%) (positif dan negatif) X+Y dan X IRR = q % + x (q% - p%) (positif dan positif) X Y Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 7,5 % Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 9,5 % Cash in Flow 9,5 % 1. Pendapatan = Pendapatan (P/A, 9,5 %,5) = Rp. 220.041.360/ tahun 3,84025 = Rp. 845.013.832,70 2. Nilai akhir = Nilai akhir (P/F, 9,5%,5) = Rp. 482.000 0,6354 = Rp. 306.262,8 Jumlah CIF = Rp. 845.013.832,7+ Rp. 306.262,8 = Rp. 845.320.095,5
Cash out Flow 9,5% 1. Investasi = Rp. 4.820.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan (P/A, 9,5%,5) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/A, 9,5%, n) Pembiayaan (Rp) 1 208.572.289 0,91325 190.478.643,2 2 208.636.443 0,83405 174.013.225,5 3 208.705.994 0,76165 158.960.920,1 4 208.781.393 0,6957 145.249.215,5 5 208.863.133 0,6354 132.711.634,9 Total 801.413.639,2 Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 801.413.639,2 = Rp. 806.233.639,2 NPV 9,5% = CIF COF = Rp. 845.320.095,5 Rp. 806.233.639,2 = Rp. 39.086.456,32 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = q% + X x ( q% - p% ) X Y 41.422.753,34 = 9,5% + (9,5% - 7,5%) 41.422.753,34 39.086.456,32 = 9,5% + (17,73 2%) = 38,83 %
Lampiran 10. Standar Mutu Briket Arang Jepang, Inggris, Amerika dan Indonesia Kualifikasi briket arang Sifat Briket Arang Jepang Inggris Amerika Indonesia (SNI No 1/6235/200) Kadar air (%) 6-8 3-4 6 < 8 Kadar abu (%) 3-7 8-10 18 < 8 Kadar zat menguap (%) 15-30 16,4 19 < 15 Kadar karbon terikat (%) 60-80 75 58 < 77 Kerapatan (gr/cm 3 ) 1-2 0,84 1 0,4407* Keteguhan tekan (kg/cm 2 ) 60 12,7 62 > 6* Nilai kalor (kal/gram) 6000-7000 6500 7000 > 5000 Keterangan : Berdasarkan SNI No 1/6235/2006, bahwa briket buatan Indonesia belum memiliki standar mutu pada nilai kerapatan dan keteguhan tekan dan yang dicantuk pada nilai kerapatan dan keteguhan tekan berdasarkan literatur (Triono, 2006).
Lampiran 11. Gambar alat pencetak briket arang Tampak depan alat pencetak briket arang Tampak atas alat pencetak briket arang
Lampiran 12. Gambar bahan Tampak samping alat pencetak briket arang Ampas daun teh kering Penggongsengan ampas teh Arang ampas teh
Briket arang setelah dicetak Penimbangan briket arang
Lampiran 13. Gambar pengujian keteguhan tekan Penempatan briket di alat uji keteguhan tekan Pengukuran nilai keteguhan tekan
Lampiran 14. Gambar pengujian nilai kalor Penandaan bahan setiap ulangan Penghalusan bahan untuk uji bomb calorimeter
Pemasangan kawat penyala dan pemasukan oksigen Pengukuran kenaikan suhu
Pengukuran waktu untuk T1 dan T2 Lampiran 15. Gambar teknik alat pencetak briket arang
Lampiran 16. Surat keterangan hasil pengujian laboratorium