Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

dokumen-dokumen yang mirip
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG BERBAHAN DASAR LIMBAH TEH

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

III. METODE PENELITIAN

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

Selesai. Merangkai alat

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGGUNAAN PANAS BUMI PADA PENGOLAHAN TEH HITAM

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

KARAKTERISTIK CAMPURAN BATUBARA DAN VARIASI ARANG SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM PEMBUATAN BRIKET

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

Lampiran I Data Pengamatan. 1.1 Data Hasil Pengamatan Bahan Baku Tabel 6. Hasil Analisa Bahan Baku

III. METODE PENELITIAN

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

ANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT / MESIN UNTUK PENGOLAHAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.)

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

VIII. ANALISIS FINANSIAL

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KUE BAWANG SKRIPSI ROBERT TIO HUTAGALUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1.Flowchart penelitian Mulai Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan yang akan digunakan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong dan dihaluskan bahan yang akan di gunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Pemasangan plat besi penahan press pada rangka alat Merangkai alat Pengelasan Tidak Pengujian alat Layak? Ya Pengecatan Pengukuran parameter Data Analisis data Selesai 38

Lampiran 2. Kapasitas alat Kapasitas alat Ulangan Massa ( kg ) Waktu ( jam ) Kapasitas alat ( kg / jam ) 1 0,398 0,067 5,940 2 0,397 0,067 5,925 3 0,395 0,066 5,985 Rataan 0,397 0,067 5,950 KA U1 = KA U1 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,398 kg 0,067 jam KA U1 = 5,940 kg /jam KA U2 = KA U2 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,397 kg 0,067 jam KA U2 = 5,925 kg /jam KA U3 = KA U3 = Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam) 0,395 kg 0,066 jam KA U3 = 5,985 kg /jam 38

Lampiran 3. Nilai kalor Nilai kalor Ulangan T1 T2 Nilai kalor ( kal/gr ) 1 25,51 25,94 6677,9583 2 26,01 26,44 6677,9583 3 26,50 26,92 6502,2225 Rataan 26,01 26,43 6619,3797 CV = 73529,6 ( joule/ ) 1 joule = 0,239 kal Rumus : HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr U1 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 25,94 25,51 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6677,9583 kal/gr U2 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 26,44 26,01 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6677,9583 kal/gr U3 HHV = ( T2 - T1 ) 0,05 x CV x 0,239 = kal/gr = ( 26,92 26,50 ) 0,05 x 73529,6 x 0,239 = 6502,2225 kal/gr 38

Lampiran 4. Keteguhan tekan Keteguhan tekan Ulangan Ø benda uji (cm) Fu (kg) ơu (kg/cm2) I 5,2 122,37 5,76 II 5,2 158,07 7,44 III 5,2 224,35 10,56 Rataan 5,2 168,26 7,92 Hasil pengujian keteguhan diatas diperoleh dari pengujian yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. 38

Lampiran 5.Analisis Ekonomi Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan suatu alat.dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan. Lampiran 6. Biaya Produksi 1. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P S)(A F. i, n)(f P, i, t 1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun (P-S) (Rp) (A/F, 7,5%, n) (F/P, 6%, t-1) D t Ke 0 - - - - 1 4.383.000 0,1722 1 754.753 2 4.383.000 0,1722 1,085 818.907 3 4.383.000 0,1722 1,17715 888.457,02 4 4.383.000 0,1722 1,27705 963.857 5 4.383.000 0,1722 1,38535 1.045.596,51 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal 7,5% dan Asuransi 2% I = I = i(p)(n + 1) 2n 9,5%(Rp 4.820.000)(5 + 1) 2(5) I = Rp 274.740/tahun 38

Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 754.753 274.740 1.029.493 2 818.907 274.740 1.093.647 3 888.457 274.740 1.163.197 4 963.857 274.740 1.238.597 5 1.045.596 274.740 1.320.337 total biaya tetap = Rp. 1.320.337/tahun 2. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P S) X 1,2%(Rp.4.820.000 Rp.482.000) Biaya reparasi = 2058 jam Biaya reparasi = Rp. 25,29/ jam 2. Biaya operator Biaya operator = Rp. 8.000/jam 3. Biaya bahan baku Bahan baku = Rp. 27.000 Total biaya tidak tetap = Rp. 35.025,29/jam 3. Biaya Pokok Pencetakan briket Biaya pokok = [ BT x + BTT]C 38

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (RP/kg) 1 1.029.492,60 2058 35.025,29 0,1684 5.980,73 2 1.093.646,57 2058 35.025,29 0,1684 5.985,89 3 1.163.197,02 2058 35.025,29 0,1684 5.991,67 4 1.238.596,81 2058 35.025,29 0,1684 5.997,83 5 1.320.336,51 2058 35.025,29 0,1684 6.004,52 6010 6005 6000 5995 5990 5985 5980 5975 5970 5965 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Biaya Pokok 38

Lampiran 7.Break even point Biaya tetap (BT) Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg 1 1.029.492,60 500,24 84,22 2 1.093.646,57 531,41 89,46 3 1.163.197,02 565,21 95,15 4 1.238.596,81 601,84 101,31 5 1.320.336,51 641,56 108.01 Biaya tidak tetap (BTT) = Rp. 35.025,29 /jam (1 jam = 5,94 kg) = Rp. 5.896,51 /kg Penerimaan setiap kg produksi (R) = Rp. 18.000/kg (angka ini diperoleh dari hasil pengamatan di pasaran) Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan briket arang sebanyak : Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun BEP (kg/tahun) 1 1.029.492,60 1.006,92 2 1.093.646,57 1.069,66 3 1.163.197,02 1.137,69 4 1.238.596,81 1.211,44 5 1.320.336,51 1.291,38 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 BEP (kg/tahun) 38

Lampiran 8.Net present value CIF COF 0... (7) dimana : CIF = Cash inflow COF = Cash outflow Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan : Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n). Kriteria NPV yaitu : - NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan - NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan - NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 4.820.000 Nilai akhir = Rp. 482.000 Suku bunga bank = Rp 7,5% Suku bunga coba-coba = Rp 9,5% Umur alat = 5 tahun 38

Pendapatan = penerimaan kapasitas alat jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 18.000/kg 5,94 kg/jam 2058 jam/tahun = Rp. 220.041.360/tahun Pembiayaan = Biaya pokok Kapasitas alat jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan 1 17.061,80 5,94 2058 208.572.289 2 17.067,04 5,94 2058 208.636.443 3 17.072,73 5,94 2058 208.705.994 4 17.078,90 5,94 2058 208.781.393 5 17.085,59 5,94 2058 208.863.133 Cash in Flow 7,5% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 7,5%,5) = Rp. 220.041.360/ tahun x 4,0464 = Rp. 890.375.359,1/tahun 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 7,5%,5) = Rp 482.000 x 0,6968 = Rp. 335.858 Jumlah CIF = Rp. 890.711.216 Cash out Flow 7,5% 1. Investasi = Rp. 4.820.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan (P/F, 7,5%,n) 38

Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 7,5%, n) Pembiayaan (Rp) 1 208.572.289 0,9302 194.013.943,50 2 208.636.443 0,8654 180.553.978 3 208.705.994 0,8050 168.008.325 4 208.781.393 0,7489 156.356.385,60 5 208.863.133 0,6968 145.535.831,20 Total 844.468.463,40 Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 844.468.463,40 = Rp. 849.288.463,40 NPV 7,5% = CIF COF = Rp. 890.711.216 - Rp. 849.288.463,40 = Rp. 41.422.753,34 Jadi besarnya NPV 7,5% adalah Rp. 41.422.753,34> 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan. 38

52 Lampiran 9.Internal Rate of Return Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut : X IRR = p % + x (q% - p%) (positif dan negatif) X+Y dan X IRR = q % + x (q% - p%) (positif dan positif) X Y Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba ( > dari p) X = NPV awal pada p Y = NPV awal pada q Suku bunga bank paling atraktif (p) = 7,5 % Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 9,5 % Cash in Flow 9,5 % 1. Pendapatan = Pendapatan (P/A, 9,5 %,5) = Rp. 220.041.360/ tahun 3,84025 = Rp. 845.013.832,70 2. Nilai akhir = Nilai akhir (P/F, 9,5%,5) = Rp. 482.000 0,6354 = Rp. 306.262,8 Jumlah CIF = Rp. 845.013.832,7+ Rp. 306.262,8 = Rp. 845.320.095,5

Cash out Flow 9,5% 1. Investasi = Rp. 4.820.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan (P/A, 9,5%,5) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/A, 9,5%, n) Pembiayaan (Rp) 1 208.572.289 0,91325 190.478.643,2 2 208.636.443 0,83405 174.013.225,5 3 208.705.994 0,76165 158.960.920,1 4 208.781.393 0,6957 145.249.215,5 5 208.863.133 0,6354 132.711.634,9 Total 801.413.639,2 Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 801.413.639,2 = Rp. 806.233.639,2 NPV 9,5% = CIF COF = Rp. 845.320.095,5 Rp. 806.233.639,2 = Rp. 39.086.456,32 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = q% + X x ( q% - p% ) X Y 41.422.753,34 = 9,5% + (9,5% - 7,5%) 41.422.753,34 39.086.456,32 = 9,5% + (17,73 2%) = 38,83 %

Lampiran 10. Standar Mutu Briket Arang Jepang, Inggris, Amerika dan Indonesia Kualifikasi briket arang Sifat Briket Arang Jepang Inggris Amerika Indonesia (SNI No 1/6235/200) Kadar air (%) 6-8 3-4 6 < 8 Kadar abu (%) 3-7 8-10 18 < 8 Kadar zat menguap (%) 15-30 16,4 19 < 15 Kadar karbon terikat (%) 60-80 75 58 < 77 Kerapatan (gr/cm 3 ) 1-2 0,84 1 0,4407* Keteguhan tekan (kg/cm 2 ) 60 12,7 62 > 6* Nilai kalor (kal/gram) 6000-7000 6500 7000 > 5000 Keterangan : Berdasarkan SNI No 1/6235/2006, bahwa briket buatan Indonesia belum memiliki standar mutu pada nilai kerapatan dan keteguhan tekan dan yang dicantuk pada nilai kerapatan dan keteguhan tekan berdasarkan literatur (Triono, 2006).

Lampiran 11. Gambar alat pencetak briket arang Tampak depan alat pencetak briket arang Tampak atas alat pencetak briket arang

Lampiran 12. Gambar bahan Tampak samping alat pencetak briket arang Ampas daun teh kering Penggongsengan ampas teh Arang ampas teh

Briket arang setelah dicetak Penimbangan briket arang

Lampiran 13. Gambar pengujian keteguhan tekan Penempatan briket di alat uji keteguhan tekan Pengukuran nilai keteguhan tekan

Lampiran 14. Gambar pengujian nilai kalor Penandaan bahan setiap ulangan Penghalusan bahan untuk uji bomb calorimeter

Pemasangan kawat penyala dan pemasukan oksigen Pengukuran kenaikan suhu

Pengukuran waktu untuk T1 dan T2 Lampiran 15. Gambar teknik alat pencetak briket arang

Lampiran 16. Surat keterangan hasil pengujian laboratorium